Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 161138 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tia Aprilitasari
"Relokasi masyarakat kampung dari pemukiman yang beragam dan tidak terstruktur ke rusunawa yang seragam dan terstruktur mengaruskan upaya penyesuaian penyusunan ruang domestik karena adanya perubahan konteks. Proses penyesuaian ini muncul melalui transformasi ruang yang terjadi dalam hunian berdasarkan perubahan kebutuhan domestik penghuni yang akan mempengaruhi adaptabilitas dan fleksibilitas ruang.
Skripsi ini melihat bagaimana proses transformasi ruang domestik dalam konteks rumah kampung dan unit rusunawa yang dilakukan oleh masyarakat kampung yang direlokasi ke rusunawa serta memahami konsep adaptabilitas dan fleksibilitas pada kedua konteks tersebut. Meskipun transformasi ruang pada kampung terjadi lebih bebas dibandingkan di rusunawa, ditemukan bahwa transformasi ruang dilakukan hanya untuk mencapai adaptabilitas ruang, sedangkan fleksibilitas tidak menjadi pertimbangan utama.

Resettlement of people from kampung, a diverse and unstructural settlement, to public housing, a uniform and structural settlement, demand adjustment in organizing domestic space to fit the new context. It leads to transformation of space according domestic needs that will affect adaptability and flexibity.
This undergraduate thesis observes transformation of domestic space in kampung and vertical housing that have been done by kampung people and investigate adaptability and flexibility in both contexts. Even though spatial transformation could be done freely at kampung compared to public housing, it is founded that in both context, spatial transformation has been done only to achieve adaptability, whereas the flexibility has not been considered.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S64386
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Callista Sanaa Atsillah
"Skripsi ini membahas mengenai peran dan penerapan sistem penyimpanan dalam domestik. Peran sistem penyimpanan untuk menciptakan keteraturan dalam domestik dibutuhkan karena, penghuni akan terkoneksi lebih baik dengan ruang yang memfasilitasi kegiatannya, sehingga akan meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan penghuninya. Keteraturan diwujudkan dengan menerapkan prinsip - prinsip sistem penyimpanan berupa, membuat dan mempertahankan kelompok objek domestik, memastikan keamanan objek domestik, dan memastikan aksesibilitas objek domestik. Prinsip ini tidak hanya diterapkan pada objek domestik saja, tetapi pada komponen sistem penyimpanan lainnya, yaitu tempat penyimpanan. Penerapan tiap prinsip meningkatkan efektifitas dan efisiensi penghuni dalam berkegiatan dalam ruang domestik. Ketiga prinsip ini perlu diterapkan bersama, karena pada dasarnya merupakan suatu kesatuan dalam sistem penyimpanan. Temuan skripsi ini menunjukkan pentingnya pemahaman terhadap kesatuan proses penyimpanan dalam ruang domestik untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam mendesain sebuah domestik.

This thesis discusses the role and the principles of domestic storage systems. The role of the storage system to create domestic order is needed because domestic inhabitants will be better connected to spaces that facilitate their activities, thereby increasing their productivity and well-being. Order is created by applying the principles of a storage system in the form of, creating and maintaining groups of domestic objects, ensuring the security of domestic objects, and ensuring the accessibility of domestic objects. These principles are not only applied to domestic objects, but to other storage system components, namely storage. The application of each principle increases the effectiveness and efficiency of domestic inhabitants in carrying out activities in the domestic space. These three principles need to be applied together, because they are basically an integral part of the storage system. The findings of this thesis show the importance of understanding the unity of the storing process in the domestic space to be used as consideration in designing a domestic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Levitt, David
Boca Raton: Routledge, 2018
728 LEV h
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrina Putri Syarifa
"Skripsi ini mencoba melihat proses memasak sebagai social performance, yang memaknai memasak sebagai aktivitas bersama. Memahami proses memasak sebagai social performance membentuk negosiasi skenario ‘Our Kitchen’ dimana ruang memasak dapat tersebar dan terintegrasi pada keseluruhan ruang bertinggal. Perkembangan teknologi telah memberi dampak pada pandangan terkait proses memasak, dan terus menerus meredefinisikan bagaimana proses dan ruang memasak dipahami dalam suatu ruang domestik. Proses memasak di ruang domestik awalnya didefinisikan sebagai kegiatan yang hanya dilakukan oleh seorang aktor primer, sehingga menciptakan segregasi antara ruang memasak dan ruang bertinggal lainnya. Memahami memasak sebagai social performance mengangkat berbagai jenis peran, ruang dan objek yang kemudian dapat saling beririsan dalam ruang domestik dan akhirnya berpotensi menghapuskan segregasi ruang yang bersifat patriarkis. Hubungan peran, ruang, dan objek pada skripsi ini dipelajari lebih lanjut melalui studi kasus berbagai skenario ‘Our Kitchen’. Skripsi ini memahami bagaimana ruang memasak digunakan bersama oleh hadirnya berbagai peran memasak, serta menyimpulkan keterkaitan antara hubungan peran, objek, dan ruang memasak terhadap organisasi spasial suatu ruang domestik.

This thesis aims to explore the process of cooking as a social performance, defining daily cooking as a shared activity in the domestic space The thesis argues that understanding cooking as a social performance forms the negotiated scenario of 'Our Kitchen' where the cooking space can be distributed beyond the kitchen and integrated with the living space as a whole. Technological development redefines how cooking process and space are perceived in the domestic space. The process of cooking in the domestic space was originally defined as an activity carried out by a primary actor, thus creating segregation between the cooking space and other living spaces. Understanding cooking as a social performance raises various types of roles, spaces and objects which can then intersect in the domestic space and potentially eliminate the patriarchal spatial segregation tendencies. Relations of roles, spaces, and objects are studied further in this thesis through the case studies of various scenarios of 'Our Kitchen'. This thesis understands how the cooking space is used together by multiple roles, concluding on the relationship of roles, objects, and spaces of cooking in accordance with the spatial organization of the domestic space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Athaya Safa Rasendria
"Gaya hidup dan ruang domestik tidak dapat terlepas dari kehidupan manusia. Adanya perkembangan zaman mempengaruhi perubahan pada gaya hidup yang merubah pandangan manusia terhadap ruang domestik dan domestisitas. Ruang domestic seringkali dikaitkan dengan kegiatan rumah tangga dan keberadaannya di dalam. Ruang domestik merupakan ruang yang menghadirkan batasan antara luar-dalam, publik-privat. Bahkan, ruang domestik dapat menggabungkan keduanya melalui interpretasi manusia terhadap ruang. Namun, dengan adanya perubahan gaya hidup seiring terjadinya perkembangan zaman, batas-batas tersebut memudar dan menghasilkan pandangan yang berbeda tentang ruang domestik. Perkembangan gaya hidup berubah secara progresif, termasuk melalui kehidupan sehari-hari. Hal ini membuat perkembangan gaya hidup yang berubah dapat dilihat dari kedua abad yang berbeda. Penulisan skripsi ini dimulai dengan melihat gaya hidup pada Era Modern pada akhir abad ke-19 hingga awal abad ke-20, kemudian melihat masing-masing refleksinya pada ruang domestik yang perbedaannya dipengaruhi dengan adanya perkembangan pandangan pada gender, publik-privat dan dipengaruhi dengan revolusi industri yang semakin bergerak lebih demokratis dan radikal. Metode yang dilakukan dalam skripsi ini adalah menganalisis tiga rumah yang berada di era yang berbeda, Victorian House, Robie House oleh Frank Lloyd Wright dan Farnsworth House oleh Mies Van Der Rohe, untuk memperlihatkan perubahan pandangan akan domestisitas dan refleksi gaya hidup yang terlihat pada ruang juga keterlibatan kelas sosial. Sehingga, dengan melihat perkembangannya dapat dikatakan bahwa perubahan makna dan pandangan yang terjadi dipengaruhi oleh gaya hidup yang berubah dan mempengaruhi pandangan akan batasan publik-privat pada ruang domestik yang dapat dilihat dari organisasi ruangnya.

Lifestyle and domestic space cannot be separated from human life. With the development in the late nineteenth century and the early twentieth century, the changes affected the lifestyles that are also changing the human views on domestic space and domesticity. Domestic space is often associated with household activities and with the sense of being inside. But other than that, domestic space is a space that presents a boundary between the inside-outside and public-private. Through this thesis, it is also occurred that the domestic space can combine the two through human interpretation of space. However, with the change in lifestyle in the late nineteenth century to the early twentieth century, these boundaries of public and private fade and change the meanings of domestic space. The writing of this thesis was carried out to analyzes the changing meanings of domestic space, especially those that are representing public spaces that reflect the lifestyle and social class that happened in the two different centuries, namely the late 19th century and early 20th century at the beginning of the Modern era.The writing of this thesis begins by looking at the lifestyle in the Modern Era at the end of the 19th century to the beginning of the 20th century and analyzing the reflection on the domestic space whose differences are influenced by the development of views on gender, public-private and influenced by the industrial revolution which is increasingly moving more democratic and radical. The method used in this thesis is to analyze three houses located in different eras, Victorian House, Robie House by Frank Lloyd Wright and Farnsworth House by Mies Van Der Rohe, to show the changing views of domesticity and lifestyle reflections that are seen in the space as well. social class engagement. By looking at its development, it can be said that the changes in meaning and views that occur are influenced by changing lifestyles and affect the view of public-private boundaries in the domestic space that are reflected on the space organization."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadira Adiswari
"Tesis ini mempelajari bagaimana sinema merepresentasikan ruang-ruang sejarah beserta keseharian, isu gender, kelas sosial, kolonialisme, dan nilai-nilai tradisi melalui pengamatan terhadap tiga sinema historis bertema kehidupan R.A. Kartini keluaran tahun 1980-an dan 2010-an. Tesis ini menganalisis representasi konsep-konsep di atas dari cara aktor berinteraksi satu sama lain dan beraktivitas dalam batasan-batasan ruang domestik dan hubungannya dengan ruang publik. Analisis pada tesis ini merekonstruksi fragmen-fragmen representasi lingkungan dalem Kabupaten Jepara – tempat tinggal R.A. Kartini sejak masa kecil hingga menikah – sebagai latar yang dominan pada ketiga sinema tersebut. Rekonstruksi ini kemudian menunjukkan jika otentisitas latar tersebut berhubungan dengan narasi masing-masing sinema – yang juga dipengaruhi oleh narasi politik dan sejarah yang populer ketika sinema diproduksi. Mengingat bentuknya sebagai salah satu produk kreatif dari historiografi, sering terdapat perdebatan antara sisi kreatif dari sinema dan tanggung jawabnya untuk menjaga akurasi fakta sejarah. Tesis ini menemukan bahwa otentisitas ruang dalam sinema sejarah adalah sebuah spektrum dan dapat berkompromi dengan pertimbangan kreatif untuk mencapai narasi yang diinginkan. Berdasarkan observasi terhadap tiga sinema dengan tema yang sama, tesis ini menemukan bahwa seorang tokoh bersejarah dapat direpresentasikan melalui kombinasi ruang yang berbeda, hubungan yang berbeda dengan tokoh-tokoh di sekitarnya, serta teknik visual yang berbeda, dengan beragam cara memanipulasi fakta sejarah.

This thesis explores the recreation of spaces in history, along with representations of everyday life, gender and class issues, colonialism, and traditional values in spaces within 1980s and 2010s Indonesian movies that depict the life of R.A. Kartini. The analysis of such concepts surrounds the way characters interact with each other, inhabit, and exist within the boundaries of domestic spaces, which can relate to their existence in public settings. In this thesis, the author reconstructed fragments of the dalem (palace) of Jepara Regency – where Kartini lived from childhood until the beginning of her marriage – as the most significant set of all three movies. This reconstruction then shows the relations between the authenticity of these recreated spaces with each movie’s narratives – which were also a product of political and historical narratives that were popular during the movies’ production. Given its essence as a creative form of historiography, historical cinema is often torn between staying true to historical facts and allowing its creators some levels of creative liberty. This thesis found that authenticity in historical cinema is a spectrum, and it often compromises with creative liberty in order to achieve its creators’ intended narrative. Based on observing three movies of the same theme, this thesis found that the exact historical figure can be represented within different combinations of spaces, relationships with their surrounding figures, and different visual techniques, all while manipulating authentic historical facts in different manners."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alleina Syarifa Dafi
"Skripsi ini membahas tentang narasi ambiguitas dalam lingkup domestic yang mempengaruhi aktivitas serta spasial penghuni. Lingkup domestik atau dengan kata lain, site, merupakan ranah terjadinya order dan disorder yang dibentuk sesuai dengan konteks masing-masing. Lingkup domestik memungkinkan pemanfaatan variasi ruang dengan waktu dan aktivitas yang beragam, menjadikan sebuah permukaan domestik memiliki banyak fungsi dan menghadirkan narasi ambiguitas serta kompleksitas. Studi ini memfokuskan pada bagaimana permukaan pada suatu objek mendemonstrasikan perubahan fungsi pada lingkup domestik dan memungkinkan pendokumentasian dan pemahaman narasi ambiguitas. Studi kasus dilakukan pada 3 lingkup domestik dengan kombinasi fungsi bekerja dan bertinggal yang menghadirkan organisasi spasial yang berbeda-beda. Hasil analisis studi kasus menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor utama dibalik terbentuknya ambiguitas dalam lingkup domestik secara objek dan spasial. Penemuan ambiguitas ditunjukkan melalui adanya fungsi yang bertabrakan pada surface tersebut, tidak adanya batasan wilayah yang mendiferensiasikan objek dengan fungsi yang berbeda, dan benda statik yang tidak relevan dengan konteks. Secara spasial, studi ini mengidentifikasi bahwa ambiguitas ditunjukkan melalui posisi ruang yang lebih tidak terlihat, terletak pada perpotongan akses, serta memiliki konteks yang terdefinisi dalam suatu konteks domestik.

This thesis discusses the narrative of ambiguity in the domestic sphere that affects the activities and spatial configuration of residents. In the daily life, the domestic scope as the site is plague with the occurrence of order and disorder according to their respective contexts. The domestic space enables use of space in different times and purposes of activities. In particular, such various uses encourage different utilization of surfaces of objects in the domestic spaces can be used for many uses and therefore such surfaces are subject to ambiguity.
This thesis focuses on how objects’ surfaces undergo functional changes and allow the documentation and understanding of ambiguity narrative in the everyday life. The case studies in this study explore narrative of ambiguity in 3 domestic spheres with combined work and home functions that resulted in different spatial organizations. The results of the case study show that there are three main factors behind the formation of ambiguity in terms of objects and spatiality of the domestic space. The ambiguity shown in the study of objects found in the surfaces indicates the existence of clashing uses, the lack of territorial boundaries that may distinguish different objects, and static objects that are unrelated to the entire context. Spatially, the study identifies that ambiguity is shown in spaces that are more hidden, located at the main intersection of access, and has a more defined context within the domestic area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lale Garjita Kusumaring Puji
"Sensus penduduk 2020 menunjukkan 25,87% penduduk Indonesia merupakan generasi milenial dengan usia produktif dan dalam fase membangun keluarga atau disebut keluarga muda. Kemunculan keluarga muda meningkatkan kebutuhan hunian, namun tidak diikuti oleh peningkatan penyediaanya, sehingga menimbulkan backlog. Salah satu solusi dan pilihan bagi generasi milenial adalah rumah subsidi. Rumah disubsidi oleh pemerintah sehingga terjangkau bagi keluarga muda dengan kondisi finansial yang belum stabil. Unit rumah disebut sebagai rumah inti dan berisi ruang yang dianggap esensial, yaitu kamar tidur, kamar mandi, dan ruang terbuka serbaguna. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk adaptasi keluarga muda dalam memfungsikan ruang pada kondisi tersebut. Pengamatan dilakukan dengan melihat pengembangan yang dilakukan terhadap rumah inti serta motivasi di baliknya. Dari pengamatan yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan yaitu, bentuk adaptasi bervariasi dan unik pada tiap keluarga. Motivasi pengembangan didominasi oleh kebutuhan terhadap ruang dengan fungsi tertentu. Untuk ke depannya, saya berharap bahasan dalam skripsi ini dapat dikembangkan mengingat periode huni dan waktu pengamatan yang singkat.

Indonesia’s 2020 census shows that 25,87% of the population consists of the millennials in their productive working age and is also in the family forming phase. Their emergence raises the demand for housing and causes backlogs by the lack of provision of affordable housing. One of the options and solutions to this problem is the subsidized housing, a program to aid the low-income class to access the housing market and help financially unstable young families. The base house contains the most basic room, a bedroom, a bathroom, and a multifunctional room. This study aims to observe the form of adaptation performed by the family to utilize the essential rooms in their base house. The observation was performed by looking at the developments and the motivations behind them. It concluded that the process and the form of adaptations are unique and differ from one family to another. It also shows the similarity of the needs of specific room functions as the most dominant development motivation. In the future, I hope this study developed considering the briefness of the inhabiting period and the lack of observation period."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aritonang, Monica Karunia
"Provinsi DKI Jakarta sebagai ibu kota negara Indonesia memiliki peran sentral dalam segala aspek kehidupan. Namun, pertumbuhan penduduk yang pesat dan kepentingan masyarakat menyebabkan kepadatan penduduk dan terbatasnya ruang terbuka hijau. Hal ini membuat warga kelurahan, khususnya anak-anak, kesulitan mencari tempat bermain. Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah provinsi telah mendirikan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Akses fasilitas RPTRA harus mudah diakses oleh seluruh warga DKI Jakarta yang membutuhkan, dengan mengedepankan fairness dan inclusion. Studi kasus RPTRA Dursa Bersatu, RPTRA Cibesut, dan RPTRA Citra Permata menunjukkan bahwa pengunjung, terutama anak-anak, umumnya tidak menemui kendala dalam mengakses fasilitas tersebut. Namun, ada keluhan dari beberapa gadis yang kurang mendapat kesempatan bermain sepak bola. Wawancara mengungkapkan bahwa sebagian besar anak tidak mengetahui fasilitas untuk penyandang disabilitas. Hanya RPTRA Citra Permata yang memiliki fasilitas terbatas untuk penyandang disabilitas. Kesimpulannya, RPTRA Dursa Bersatu, RPTRA Cibesut, dan RPTRA Citra Permata belum sepenuhnya mewujudkan fairness dan inclusion.

DKI Jakarta Province, as the capital city of Indonesia, plays a central role in all aspects of life. However, rapid population growth and public interest have led to population density and limited green open spaces. This has created difficulties for urban village residents, especially children, in finding places to play. To address this issue, the provincial government has established Child-Friendly Integrated Public Space (Ruang Publik Terpadu Ramah Anak/RPTRA). Access to RPTRA facilities should be easily available to all DKI Jakarta residents in need, emphasizing fairness and inclusion. Case studies of RPTRA Dursa Bersatu, RPTRA Cibesut, and RPTRA Citra Permata showed that visitors, particularly children, generally face no obstacles in accessing the facilities. However, there were complaints from some girls who lacked opportunities to play football. Interviews revealed that most children were unaware of facilities for people with disabilities. Only RPTRA Citra Permata had limited facilities for disabled individuals. In conclusion, RPTRA Dursa Bersatu, RPTRA Cibesut, and RPTRA Citra Permata have yet to fully embody fairness and inclusion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifah Khairunisa
"Skripsi ini bertujuan memahami perubahan teritori anak melalui proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada ruang keseharian anak saat mengalami konflik antar saudara (sibling rivalry). Deteritorialisasi dan reteritorialisasi sendiri merupakan siklus perubahan dan pergerakan aktivitas manusia pada ruang kontrol teritori. Proses perubahan ini menjadi signifikan karena teritori anak bersifat lebih dinamis daripada orang dewasa dan tidak terikat pada batas ruang. Teritori anak juga tidak terlepas dari adanya interaksi antar anak maupun interaksi dengan orang dewasa, sehingga pemahaman akan ruang konflik anak memberikan pemahaman yang lebih dalam akan pembentukan teritori anak.
Pengamatan dilakukan dengan observasi interaksi antar saudara yang memicu adanya konflik dalam penggunaan, pengambilalihan serta penyusunan objek oleh anak saat bermain di dalam atau diantara ruang-ruang domestik. Konflik pada interaksi kegiatan sehari-hari yang diamati pada anak bersifat insidental, dilihat saat anak berkegiatan bermain dan bukan berdasarkan keberadaan ruang. Dalam bermain kemungkinan konflik terjadi pada aktivitas yang dilakukan anak berkaitan dengan objek kepemilikan anak. Berdasarkan studi kasus pada ruang domestik anak di rumah, terlihat bahwa terdapat beberapa mekanisme negosiasi teritori yang menjadi proses deteritorialisasi dan reteritorialisasi pada teritori anak. Pemahaman akan mekanisme negosiasi teritori ini memperluas pengetahuan akan proses pembentukan teritori anak yang cenderung dinamis dan tidak terbatas pada ruang itu sendiri.

This thesis aims to understand the changes of children's territory through the process of deterritorialization and reterritorialization in the everyday space of children during conflict between siblings (sibling rivalry). Deterritorialization and reterritorialization is a cycle of process that consist from change and movement in a human's territorial space. Such change is significant as a child’s territory is more dynamic and unbounded in comparison to adult’s territory. The child’s territory is also interconnected with interaction happening between children or between a child and an adult, and therefore understanding of spatial change during conflict potentially expands understanding on the dynamic of children territory.
The case study was conducted by observing the interaction between siblings that trigger conflicts in the use, acquisition, and arrangement of objects by children in domestic spaces. Conflicts from interaction from daily activities observed in children are incidental, observed when children perform their activities, instead of based on the room’s uses. The possibility of conflicts related to children’s ownership occurs in playing activities. Based on the case study in domestic space, shows there are various forms of negotiation which is a process of deterritorialization and reterritorialization in children's territory. Understanding the mechanism of territorial negotiation broadens knowledge of the process of forming children's territories which tend to be dynamic and not limited to space itself."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>