Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 174707 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmawati Anggraeni
"Indonesia telah berupaya untuk membudayakan kebiasaan praktik PHBS dikalangan anak sekolah dasar yaitu melalui peran kader sebaya dalam pelaksanaan dokter kecil. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui hubungan persepsi dalam pelaksanaan dokter kecil dengan praktik PHBS siswa. Penelitian ini menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah responden 73 orang. Penelitian dilakukan di SDSN Kayu Putih 09 Pagi. Hasil uji Pearson Correlation didapatkan p value 0,02 artinya terdapat hubungan antara pelaksanaan dokter kecil dengan praktik PHBS siswa. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada pembina UKS untuk melakukan pengawasan dan pengontrolan kader sebaya dalam pengamatan kebersihan ataupun memotivasi teman sebaya dengan cara menyusun jadwal kegiatan harian yang harus dilakukan kader sebaya.

Indonesia, there is peer cadres role as the implementation of little doctor program that aims to cultivate the habbit of CHL practice among primary school. The purpose of this study is to determine the relationship between little doctor implementation perceptions with CHL practices. This study used descriptive correlation with cross sectional approach by the number of respondents 73 people. The study was conducted in National Standard Elementary School Kayu Putih 09 Pagi. Pearson Correlation results obtained p value of 0,02, which means there is a relationship between the implementation of little doctor and CHL practice. The results of this study recommend to the constructor School Health Unit for monitoring and controlling a cadre activity such as peer observation of cleanliness or motivate peers by arranging cadre?s daily activity schedule."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64671
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kokom Komalasari
"Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran sejelas-jelasnya mengenai minat baca dan minat nonton televisi pada siswa Sekolah Dasar Negeri 09 pagi Kayu Putih 1 Siemens Jakarta Timur. Untuk itu penelitian ini bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei. Populasi dan sampel adalah siswa kelas V sebanyak 62 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner atau angket. Pengolahan dan analisis data menggunakan rumus P = FIN x 100%.
Hasil penelitian bahwa responden Iebih berminat pada Janis buku komik, fiksi dan non fiksi. Tema-tema yang diminati seperti petulangan, misteeri, ditektif, persahabatan, dan seni budaya. Waktu yang digunakan untuk membaca dalam sehari rata-rata kurang dari 1 jam dan 1 sampai 2 jam sehari. Tujuan membaca adalah untuk menambah wawasan. Hampir seluruh responden mempunyai koleksi bacaan dan cara mendapatkan koleksi bacaan tersebut adalah dengan cara membeli. Responden lebih berminat nonton televisi, hal ini dapat dilihat dari kegiatan waktu luang responden. Waktu yang digunakan untuk nonton televisi dalam sehari rata-rata lebih dari 3 jam sehari. Tujuan nonton rata-rata untuk mendapatkan hiburan dan mendapatkan pengetahuan, dan acara paling banyak ditonton adalah acara yang bersifat hiburan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S15487
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Priyanto
"Penerapan PHBS siswa sekolah masih belum diterapkan secara optimal. Pengetahuan, sikap, dan tindakan PHBS sangat perlu untuk dimaksimalkan melalui berbagai sarana. Salah satunya melalui media informasi untuk membentuk perilaku kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan media informasi dengan PHBS siswa sekolah. Desain penelitian menggunakan cross-sectional dengan teknik consecutive sampling dan Uji Chi Square dengan sampel 304 siswa. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan bermakna antara paparan media informasi dengan PHBS siswa (p =0,01, α=0,05, OR=1,863). Hasil penelitian dapat dijadikan evaluasi pelaksanaan PHBS di sekolah, masukan untuk meningkatkan promosi kesehatan melalui media informasi, dan menjadi acuan untuk penelitian berikutnya.

The implementation of CHLB for school students is still not optimal. CHLB knowledge, attitudes, and actions need to be maximized through various means. One of them is through information media to shape health behavior. This study aims to determine the relationship between exposure to information media and CHLB of school students. The study design used cross-sectional with consecutive sampling technique and Chi Square test with a sample of 304 students. The results showed that there was a significant relationship between exposure to information media and students' CHLB (p = 0.01, α = 0.05, OR = 1.863). The results of the research can be used as an evaluation of the implementation of CHLB in schools, input to improve health promotion through information media and become a reference for further research.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Annisa Hazazi Mutiara Sumadi
"Anak usia sekolah merupakan kelompok yang lebih mudah dibimbing dan diarahkan. PHBS ialah salah satu program pencegahan penyakit yang dicanangkan oleh pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan anak usia sekolah mengenai PHBS. Penelitian dilakukan menggunakan desain deskriptif-analisis dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan kepada 125 orang yang dipilih berdasarkan teknik total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan frekuensi dan persentase dari karakteristik responden. Didapatkan hasil bahwa siswa yang memiliki pengetahuan tinggi mengenai PHBS sebanyak 69 orang 55,2 dan yang memiliki pengetahuan rendah sebanyak 56 orang 44,8 . Hasil penelitian ini juga diuji menggunakan rumus Chi Square ?=0,05 yang menghasilkan bahwa hanya urutan kelahiran P=0,031 yang berhubungan dengan pengetahuan siswa mengenai PHBS. Dari hasil penelitian ini diperlukan adanya penambahan materi mengenai PHBS di Sekolah. Peran perawat ialah memberikan edukasi tentang pengetahuan mengenai PHBS pada anak usia sekolah.

School aged children are a group that is more easily guided and directed. The behavior of clean and healthy life is one of the government rsquo s disease prevention programs. The purpose of this research is to identify the description of knowledge of school aged children about clean and healthy behavior. Research using descriptive analysis design with cross sectional approach done to 125 people with total sampling method. Result formed as frequency distribution characteristics of respondents. From the result, students who have high knowledge about clean and healthy behavior are 69 people 55,2 and who have low knowledge about clean and health behavior are 56 people 44,8 . It also testedby Chi Square formula 0,05 which resulted in only birth order P 0,031 related with the students rsquo s knowledge about clean and healthy behavior. Thus, this need an additions of clean and healthy behavior material from school. Nurses role is to educate about knowledge of clean and healthy life behavior in school aged children."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
S67945
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fia Afifah Mutiksa
"ABSTRAK
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan program Kementrian Kesehatan Republik Indonesia yang dijalankan untuk mencegah penularan penyakit, termasuk penyakit infeksi kulit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara prevalensi penyakit infeksi kulit dengan tingkat pengetahuan PHBS siswa Sekolah Dasar. Sebanyak 135 siswa usia 9-12 tahun di Sekolah Dasar X dan Madrasah Ibtidaiyah Y diperiksa oleh dokter spesialis kulit Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Tingkat pengetahuan PHBS dinilai melalui kuesioner. Sebanyak 59 anak (43,7%) menderita penyakit infeksi kulit. Pedikulosis kapitis ditemukan pada 54 anak (40,0%). Survei tingkat pengetahuan PHBS menujukkan sebagian besar siswa berpengetahuan kurang (51,1%). Uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,149. Hal ini berarti tidak terdapat hubungan antara prevalensi penyakit infeksi kulit dan tingkat pengetahuan PHBS.

ABSTRACT
Clean and Healthy Living Behavior (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, PHBS) is a program of Ministry of Health in order to prevent spreading of a disease, including skin infection. This study would like to find out the correlation between skin infection prevalence and knowledge level of PHBS of elementary school students. Dermatologists from Cipto Mangunkusumo Hospital examine 135 students aged 9-12 years from two elementary schools. Knowledge level of PHBS is obtained based on questionnaire. The results show that 59 students suffer the skin infection (43,7%). Pediculosis capitis is found in 54 students (40,0%). Knowledge level survey shows that most of the students have poor knowledge (51,1%). Chi-square test gives p-value 0,149. Conclusively, there is no correlation between skin infection prevalence and knowledge level of PHBS."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mundiri
"Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) yang dikembangkan oleh pemerintah mengacu pada gagasan yang memberikan otonomi lebih besar kepada sekolah untuk mengelola sumberdaya sekolah dan mendorong partisipasi warga sekolah dan masyarakat. Partisipasi masyarakat diakomodir dalam suatu organisasi yang bernama Dewan Pendidikan pada tingkat Nasional sampai dengan Kabupaten/ Kota dan Komite Sekolah pada tingkat satuan pendidikan. Dalam tesis ini mendeskripsikan implementasi MBS pada dua satuan pendidikan di Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat (SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi dan SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi).
Dari Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa faktor implementasi MBS masih kurang, terutama komunikasi. Demikian juga sumber daya di kedua satuan pendidikan kondisi cukup kontras. Sumber daya yang dimiliki oleh SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi kurang memadai, sedangkan sumber daya di SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi relatif lebih memadai.

School Based Management (SBM) which developed by Government comes to the idea to provide school larger autonomy to manage its resources and to stimulate community?s participation under the educational board in national to county/ city level also school comittee on every schools. This thesis describes the SBM implemented on two school in Cempaka Putih Subdistrict, Central Jakarta (SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi and SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi).
The result of this research indicates less implementation on some SBM factors, communication, also resources in each school which are contrastly different, SDN Cempaka Putih Timur 05 Pagi less adequate on resources than SDSN Cempaka Putih Barat 05 Pagi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2010
T28085
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nanda Oktavia
"Infeksi cacing usus yang ditransmisikan melalui tanah (Soil-transmitted helminthes, STH) yang terdiri dari Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang, masih sering ditemukan dalam masyarakat. Penyebaran infeksi cacing usus STH terjadi apabila adanya kontak dengan tanah yang terkontaminasi telur cacing, sehingga kebiasaan mencuci tangan memiliki peran dalam terjadinya infeksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan angka kejadian infeksi cacing usus STH dengan kebiasaan mencuci tangan siswa di SDN 09 Pagi Paseban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 8-10 Desember 2010 dengan meneliti 114 sampel feses siswa SDN 09 Pagi Paseban yang telah mengisi kuisioner.
Hasil menunjukkan 13 siswa (11,4%) terinfeksi dan 101 siswa (88,6%) tidak terinfeksi kecacingan, dengan infeksi Ascaris terbanyak yaitu sebanyak 8 (8,8%) orang siswa. Pada uji Fisher diketahui terdapat hubungan yang bermakan antara variabel kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dengan angka kejadian infeksi kecacingan (p=0,007) dan tidak terdapat hubungan bermakna antara variabel kebiasaan mencuci tangan selesai bermain (p=0,729). Sebagai kesimpulan, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan sesudah bermain berhubungan dengan angka kejadian infeksi usus STH pada siswa SDN 09 Pagi Paseban tahun 2010.

Intestinal worm infection caused by soil-transmitted helminthes that consists of Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, and hookworm, still can be found in population. Soiltransmitted helminthes infection happens by contacting with soil that is infected by worm eggs, so the hand washing having have important role in spreading an infection. The objective of this study was to identify the association between soil-transmitted helminthes (STH) infection and hand wasing habits in students of elementary school 09 Pagi Paseban. This study used cross-sectional design. The data was taken on December 8-10, 2010, by identifying 114 feses sampels of the students of elementary school 09 Pagi Paseban who had filled the questionnaire.
The result shows 13 students (11,4%) were infected, and 101 students (88,6%) were not infected. Most of infection was caused by Ascaris lumbricoides, and was found in 8 students (8,8%). The Fisher test showed there is significant difference between the habits handwashing before eating with the number of soil-transmitted helminthes infection (p= 0.007) and there is no significant difference between the habits handwashing after playing with the number of soil-transmitted helminthes infection (p= 0.729) . As a conclusion, the habits handwashing before eating and after playing were related to the number of soil-transmitted helminthes infection in the students of elementary school 09 Pagi Paseban in 2010.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Arini Putriheryanti
"Infeksi cacing usus yang ditransmisikan melalui tanah (Soil-transmitted helminthes, STH) menyebar luas pada daerah tropis, dan paling banyak ditemukan pada anak balita dan anak usia sekolah dasar. Angka infeksi ini berhubungan dengan kondisi ekonomi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pendapatan keluarga dengan angka kejadian infeksi cacing usus STH di SDN 09 Pagi Paseban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada 8-10 Desember 2010 dengan meneliti sampel feses 93 siswa SDN 09 Pagi Paseban yang telah mengisi kuesioner.
Hasil menunjukkan 11 orang (11,8%) siswa terinfeksi dan 82 orang (88,2%) siswa tidak terinfeksi. Responden perempuan lebih banyak (52,7%) daripada laki-laki (47,3%). Siswa dengan keluarga berpendapatan kecil berjumlah 27 orang (29%), berpendapatan sedang 51 orang (54,9%), dan berpendapatan besar 15 orang (16,1%). Responden terbanyak berasal dari kelas 3 SD (22,6%), dan hanya 7 responden (7,5%) yang berasal dari kelas 1 SD. Pada uji chi-square terdapat perbedaaan bermakna antara infeksi kecacingan dengan kelas responden (p=0,015), namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara infeksi kecacingan dengan jenis kelamin (p=0,439).
Uji Fisher menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna antara infeksi kecacingan dengan pendapatan keluarga (p=0,724). Disimpulkan status infeksi kecacingan pada siswa SDN 09 Pagi Paseban tergolong rendah dan tidak berhubungan dengan tingkat pendapatan keluarga mereka.

Soil-transmitted helminthes infection spreads widely in tropic area, and most found in toddlers and elementary school children. The number of infection is related to the socioeconomic status. The objective of this study was to identify the association between soil-transmitted helminthes (STH) infection and family income in students of elementary school 09 Pagi Paseban. This cross sectional study was performed on December 8-11, 2011 by taking questionnaire and identifying stool sample from 93 students.
The results shows 11 students (11,8%) were infected and 82 students (88,2%) were not infected. The number of female students (52,7%) were more than male students (47,3%). Most students come with mild family income (54,9%). The most respondents were in the third grade (22,6%), and only 7,5% were in the first grade. The chi-square test showed significant difference between STH infections and the students? grade (p=0,015), but not with the students? gender (p=0,439).
The Fisher test showed no significant difference between STH infections and family income (p=0724). The conclusion of this study was the number of STH infections in students of elementary school 09 Pagi Paseban was low and had no association with their family income.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Septi Armanita
"Infeksi cacing usus Soil-Transmitted Helminthes (STH), yaitu Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan cacing tambang merupakan masalah yang cukup serius, terutama di negara-negara berkembang. Prevalensi infeksi kecacingan di Indonesia sendiri masih tinggi, di mana anak-anak usia sekolah memiliki risiko tinggi terinfeksi cacing ini. Perilaku defekasi yang kurang baik dan sanitasi lingkungan yang buruk dapat menjadi faktor yang berkontribusi terhadap kejadian infeksi kecacingan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan infeksi cacing usus STH dengan kebiasaan defekasi pada siswa SDN 09 Pagi Paseban. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data diambil pada tanggal 8-10 Desember 2010 dengan mengumpulkan 114 feses siswa dan kuesioner yang diisi oleh responden.
Hasil menunjukkan bahwa 13 siswa (11,4%) terinfeksi cacing usus STH, sedangkan 101 lainnya (88,6%) tidak terinfeksi. Jenis cacing yang menginfeksi, antara lain A.lumbricoides, T.trichiura, dan cacing tambang dengan jumlah terbanyak adalah A.lumbricoides. Kebiasaan tidak defekasi di sekolah merupakan karakteristik siswa yang paling banyak ditemukan (66,7%). Dengan menggunakan uji Fisher, diketahui bahwa baik kebiasaan defekasi di sekolah (p=1) maupun kebiasaan menggunakan alas kaki ketika defekasi (p=0,552) tidak memiliki hubungan bermakna dengan angka kejadian infeksi kecacingan. Disimpulkan status infeksi kecacingan pada siswa SDN 09 Pagi Paseban tidak berhubungan dengan kebiasaan defekasi.

Intestinal worm infection caused by soil-transmitted helminthes (STH), such as Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, and hookworm, is still a serious problem, especially in developing countries. Prevalence of worm infection in Indonesia is still high, with school-age children having high risks of being infected. Poor defecation habits and poor environment sanitation could be factors contributing to worm infections. The objective of this study was to identify the association between soil-transmitted helminthes (STH) infections and defecation habits in students of Elementary School 09 Pagi Paseban. The method used was cross sectional with data sampling performed on December 8-10th, 2011, by collecting stool samples from 114 students and questionnaires filled by respondents.
The results showed that 13 students (11,4%) were infected by worms and 101 students (88,6%) were not. Worms found infecting students were A.lumbricoudes, T.trichiura, and hookworms, with A.lumbricoides being the most numerous. The habit of not defecating at school was the student character mostly found (66,7%). Data analyses using Fisher test showed that neither the habit of defecating at school (p=1) nor wearing feet coverings while defecating (p=0,552) had any significant associations with the number of STH infections. It was concluded that the number of STH infections in students of Elementary School 09 Pagi Paseban were not associated with defecation habits.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2011
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>