Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 192903 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frisilia Dewi
"ABSTRAK
Pencemaran air diduga terjadi di Situ Rawa Kalong, Kelurahan Curug, Cimanggis, Depok. pH dan konduktivitas listrik merupakan salah satu parameter yang menentukan tingkat pencemaran air. Pada daerah penelitian memiliki pH 3.4-7.9 dan konduktivitas listrik 80 μS-1990 μS. Konfigurasi resistivity dan IP yang digunakan adalah konfigurasi Dipole-Dipole karena mampu memetakan perubahan resistivity dan chargeability secara lateral sehingga cocok untuk mendeteksi persebaran air limbah di bawah permukaan. Survei awal adalah membuat peta topografi, peta persebaran pH, peta konduktivitas listrik dan peta water table yang digunakan untuk menentukan lintasan geolistrik dan data pendukung untuk interpretasi. Terdapat tiga lintasan dengan jarak spasi 10 m. Data diolah menggunakan software RES2DInv. Arah aliran air tanah dan pencemaran adalah Baratdaya-Timurlaut dan terakumulasi di daerah cekungan. Berdasarkan irisan pH, konduktivitas listrik, resistivity, dan chargeability, daerah pencemaran pada lintasan 1 terletak di sebelah Barat kedalaman < 70 m dan di tengah lintasan kedalaman 65-80 m yang keduanya memiliki resistivity ≤ 6.38 Ωm dan chargeability sebesar 100-120 msec, lintasan 2 terjadi pencemaran di tengah lintasan kedalaman < 50 m dengan resistivity < 11.6 Ωm dan chargeability > 140 msec, lintasan 3 terjadi pencemaran di tengah lintasan kedalaman 60-75 m yang memiliki resistivity sebesar 6.38 Ωm dan chargeability sebesar 40-80 msec.

ABSTRACT
Water contamination is suspected in Situ Rawa Kalong, village of Curug, cimanggis. pH and electrical conductivity is one of the parameters that determine the level of water contamination. In the study area has a pH of from 3.4-7.9 and electrical conductivity of from 80 μS -1990 μS.The configuration of the resistivity and Induced Polarization (IP) that is used is the configuration of Dipole-Dipole because it is able map changes of resistivity and chargeability laterally so it is suitable for detecting the spread of wastewater below the surface. Initial survei is to create a topographical map, a map of the distribution of pH, electrical conductivity maps and map water table is used to determine the line of geoelectric and as supporting data for the interpretation. There are three line have a spacing of 10 m. The data is processed using software RES2DINV. Water flow below the ground surface is from the southwest to the northeast and accumulated in the basin. Based slices pH, electrical conductivity, resistivity and chargeability, contamination area line 1 is located to the west of line with depth < 70 m and a depth of 65-80 m at electrode to the center of line with ≤ 6.38 Ωm with resistivity and chargeability 100-120 msec, contamination area line 2 is located to the center of line with depth < 50 m with resistivity < 11.6 Ωm and chargeability > 140 msec, contamination area line 1 is located to the center of line with depth with 6.38 Ωm resistivity and chargeability 40 -80 msec.
"
2016
S64060
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jusri
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 22007
S29328
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Camillia Dewi Anggrainy
"Penelitian dilakukan di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang dengan metode geolistrik resistivitas konfigurasi dipole-dipole. Daerah penelitian merupakan jalan raya poros antarprovinsi yang memiliki intensitas penggunaan yang tinggi, baik oleh kendaraan dengan beban ringan maupun beban yang berlebih. Faktor tersebut merupakan salah satu faktor yang dapat memicu tingginya kerentanan tanah terhadap kerusakan jalan akibat dari ketidakstabilan tanah. Selain itu, terbentuknya zona lemah di bawah permukaan, yang merupakan zona batuan dengan nilai resistivitas rendah dan porositas tinggi, juga dapat menjadi faktor ketidakstabilan tanah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan memetakan struktur bawah tanah dan mengidentifikasi persebaran dan jenis litologi penyusun zona lemah di daerah penelitian. Pengukuran dilakukan pada 6 lintasan dan pengolahan data dilakukan dengan metode inversi dua dimensi menggunakan software Res2DInv. Hasil pengolahan data resistivitas dikorelasikan dengan peta geologi regional, klasifikasi nilai resistivitas batuan, dan data bor SPT. Dari hasil analisis 6 lintasan, teridentifikasi persebaran zona lemah yang tersusun dari litologi lempung dengan nilai resistivitas <10 qm dan lempung pasiran yang memiliki nilai resistivitas pada rentang 10--20 qm.

The research was carried out on Jalan Raya Siliwangi, West Semarang Subistrict, Semarang City using the dipole-dipole configuration resistivity geoelectric method. The research area is an inter-provincial highway which has a high intensity of use, both by vehicles with light loads and heavy loads. This factor is one of the factors that can trigger the high vulnerability of land to road damage due to soil instability. Apart from that, the formation of weak zones below the surface, which are rock zones with low resistivity values and high porosity, can also be a factor in soil instability. This research was carried out with the aim of mapping underground structures and identifying the distribution and types of lithology that make up weak zones in the research area. Measurements were carried out on 6 trajectories and data processing was carried out using the two-dimensional inversion method using Res2DInv software. The results of resistivity data processing are correlated with regional geological map, classification of rock resistivity values, and SPT drill data from the results of the 6 tracks analysis, the distribution of weak zones was identified which were composed of clay lithology with resistivity values of <10 qm and sandy clay which had a resistivity value in the range of 10-20 qm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Rusaid
"Kepulauan Indonesia terletak di salah satu kerangka tektonik yang paling aktif di dunia, terletak diantara perbatasan Indo-Australia, Pasifik, Filipina dan lempeng tektonik Eurasia. Posisi strategis tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara paling kaya dengan energi panas bumi. Salah satunya terdapat pada lokasi dengan keterdapatan jalur gunung api. Oleh sebab itu wilayah Sembalun sebagai salah satu wilayah yang terdapat pada jalur gunung api dengan potensi menjanjikan diharapkan dapat menyuplai kebutuhan energi yang dibutuhkan Indonesia. Dalam eksplorasi energi panas bumi perlu dilakukan studi kelayakan. Salah satu kegiatan yang dilakukan yaitu mengevaluasi potensi sumur serta memperkirakan kinerjanya. Hal ini dilakukan untuk mengetahui resiko potensi geohazard yang dapat terjadi dalam pemanfaatan dan Instalasi Sumur panas bumi. Dalam mendapatkan informasi lapisan bawah permukaan dapat dilakukan pengamatan langsung dari lapangan dengan menggunakan metode geofisika, salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode geolistrik resistivitas. Dalam metode geolistrik resistivitas terdapat berbagai macam konfigurasi yang dapat digunakan untuk mendapatkan hasil pengamatan yang ideal, salah satu konfigurasi yang dapat digunakan yaitu konfigurasi dipole-dipole. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan metode geolistrik didapatkan bahwa lokasi Titik 3 dan Titik 4 adalah dua lokasi yang memiliki parameter tanah longsor paling signifikan dengan terdapat keberadaan bidang gelincir dengan kemiringan lereng yang curam berada pada nilai 20° hingga 30° pada titik 3 dan pada titik 4 5° hingga 20°. Lokasi dengan potensi tanah longsor yang rendah terdapat pada titik 1 dan 2 dimana lokasi ini tidak memiliki keberadaan bidang gelincir yang dapat mengakibatkan tanah longsor yang disebabkan karena lokasi ini memiliki kemiringan lereng yang cenderung landai. Sehingga lokasi yang dapat digunakan untuk pemasangan wellpad merupakan titik 2 yang memiliki topografi paling landai dan tidak terdapat keberadaan struktur.

The Indonesian Archipelago is situated in one of the most active tectonic frameworks in the world, nestled between the borders of the Indo-Australian, Pacific, Philippine and Eurasian tectonic plates. This strategic position makes Indonesia the richest country with geothermal energy. One of them is in a location with a volcanic path. Therefore, the Sembalun area as one of the areas in the volcanic route with promising potential is expected to be able to supply Indonesia's energy needs. In the exploration of geothermal energy, it is necessary to carry out a feasibility study. One of the activities carried out is evaluating the potential of the well and estimating its performance. This is done to determine the potential geohazard risks that can occur in the utilization and installation of geothermal wells. In obtaining subsurface information direct observations from the field can be carried out using geophysical methods, one of the methods that can be used is the resistivity geoelectric method. In the resistivity geoelectric method there are various configurations that can be used to obtain ideal observation results, one of the configurations that can be used is the dipole-dipole configuration. Based on the results of observations using the geoelectrical method, it was found that the locations of Point 3 and Point 4 are the two locations that have the most significant landslide parameters with the presence of slip planes with steep slopes at values of 20° to 30° at point 3 and at point 4 5° to 20°. Locations with low landslide potential are at points 1 and 2 where these locations do not have any slip planes that can cause landslides because these locations have a gentle slope . So that the location that can be used for installing the wellpad is point 2 which has the most sloping topography and there is no presence of structure."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus
"Metode resistivity dapat memberikan gambaran struktur bawah permukaan yang terdapat cavity . Berdasarkan kondisi geologi pembentukan cavity, daerah prospek "X" ini termasuk dalam sistem sedimen yang didominasi batuan pasir. Pengukuran metode resistivity pada tiap lintasan pengukuran menghasilkan perbedaan nilai hasil pengukuran akibat perbedaan sifat fisik batuan. Akuisisi data metode resistivity telah dilakukan dengan spasi elektroda 5 meter sebanyak 11 lintasan yang bertujuan untuk mendapatkan apparent resistivity. Selanjutnya, untuk mendapatkan true resistivity dengan melakukan proses inversi. Pemodelan 2D dan 3D data resistivity dengan menggunakan software res2dinv, surfer 9, res3dinv, dan GeoSlicer X telah memberikan informasi zona cavity yang terdapat pada daerah pengukuran sehingga daerah prospek dapat dilokalisir.

Resistivity method can provide a section of the subsurface structure of the cavity contained. Based on the geological conditions of cavity formation, the prospect of "X" is included in the sandstone-dominated sedimentary. Measurement methods of measurement of resistivity in each path leads to different values of measurement results due to differences in physical properties of rocks. Resistivity data acquisition methods have been performed with an electrode spacing of 5 meters by 11 trajectories that aim to obtain apparent resistivity. Furthermore, to obtain the true resistivity is used inversion process. 2D and 3D modeling of data using software res2dinv resistivity, surfer 9, res3dinv, and GeoSlicer X has provided the information contained in the cavity zone measurement area can be localized so that the prospect area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
S42052
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Amir Mumtazuddin
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S33562 (GEO.046/09 Mum p)
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Susy Rohidah
"Telah dilakukan penelitian geolistrik dengan menggunakan konfigurasi elektroda dipole-dipole di daerah Cilangkap pada tanggal 8 Oktober 2009. Ketersediaan air pada daerah penelitian cukup untuk mendukung kegiatan-kegiatan yang ada seperti pertanian, terutama di musim kemarau. Didaerah penelitian didapatkan sebaran air dan material didalam permukaan tanah yang menurut peta geologi masuk dalan area Qa (Alluvium). Pemodelan didapatkan dengan cara akuisisi data dengan menggunakan metode Resistivity dipole-dipole, kemudian data tersebut diolah menggunakan software Res2Dinv. Data-data pendukung untuk penelitian ini adalah data Wenner-Schlumberger, data sumur, dan data geologi wilayah Cilangkap. Hasil Pemodelan tanah terdeteksi dengan kedalaman 5 meter dari permukaan tanah dengan nilai resistivitas 2,14 - 17092 Ωm. Hasil interpretasi menunjukkan bahwa air berada pada rekahan-rekahan dan pada daerah penelitian dtemukan bongkah (boulder).

A Geo Electricity research had been conducted by using an Electrodes Dipoles configuration in Cilangkap area on octobre 8 2009. The water supply in observation sites is adequate enough to endorsing such activities as agriculture, particularly summer time. It found that on sites splats of water and materials inside of ground surfaces which is according to geology map it is include in Qa area (Alluvium ). Modeling is acquired by data acquisition by using a resistivity Dipoles therefore the data processed by using Re2Dinv software. Back up data for the research is derived from Wenner-Schlumberger, a Well data and geology data in Cilangkap. Result of soil modeling is detected by 5 meter depth from surfaces with resistivity rate 2,14 - 17092 Ωm. the interpretation demonstrated that water found in cracks and research area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
S29299
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yan Sulistyo Arbi
"Daerah Cipayung, Depok Jawa Barat merupakan tempat pembuangan akkir (TPA) sampah dari masyarakat Depok. Limbah sampah organik dalam bentuk air lindi berpotensi menjadi sumber pencemar air sumur penduduk di sekitar lokasi TPA. Air lindi dilokasi bersifat basa (pH=8,39) sedagkan sir sumur bersih bersifat asam (ph =4,2). Konduktivitas listrik air lindi jauh lebih besar (25mS0 dibandingkan air sumur bersih (0,3 mS). Telah dilakukan servey resistivity dan IP untuk memetakan daerah terindikasi tercemar di darerah sebelah Timur dan Selatan TPA. Survey menggunakan konfigurasi dipole-dipole dan pengukuran time domain dengan jarak elektroda arus maupun tegangan 15 m. Alat SuperSting R8 IP multi channel resistivity meter telah digunakan dalam akuisisi data pada tiga lintasan yang berbeda dengan 56 elektroda untuk tiap lintasan denagn panjang total kabel 825m. terindikasi daerah tercemar berada pada lintasa 1 dan 2, sedangkan pada lintasan 3 tidak terindikasi adanya pencemaran. Indikasi pencemaran air lindi beada pada kedalaman 30 meter hingga sejauh 110 meter dan pada kedalaman 20-30 meter sejauh 85 meter pada masing-masing lintasan dari pagar batas TPA. Terdapat akuifer yang bersih pada lintasan 3 sebagai alternatif pengganti air bersih bagi masyarakat sekitar TPA. Daerah lapisan akuifer tertekan diperkirakan berada pada kedalaman 110 meter berada pada posisi sekitar 213 meter dari batas selatan TPA."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S43178
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fenny Wijaya Rusliem
"Tanah longsor merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Indonesia. Pada tahun 2021, bencana tanah longsor menduduki peringkat ketiga sebagai bencana yang sering terjadi di Indonesia setelah bencana banjir dan cuaca ekstrem. Longsor dapat dipengaruhi oleh bidang gelincir, kemiringan lereng, litologi, saturasi air, permeabilitas dan porositas. Parameter ini dianalisis untuk mengidentifikasi potensi longsor menggunakan metode geolistrik. Peneliatian ini dilakukan di sekitar Bendungan Sukamahi dengan total tiga lintasan geolistrik. Pengukuran menggunakan konfigurasi Dipole-Dipole dan didapatkan hasil sebaran nilai resistivitas yaitu 37 – 79 Ωm yang diduga sebagai endapan kolovial, 52 – 89 Ωm diduga sebagai tanah residu, dan 90 – 138 Ωm diduga sebagai breksi. Pada hasil penampang ketiga lintasan terlihat adanya bidang gelincir yang diduga sebagai breksi. Berdasarkan analisis kemiringan lereng, lokasi penelitian berada pada lereng yang curam dengan kemiringan 20 – 60 derajat dan tidak stabil. Adapun litologi yang diduga akan tergelincir yaitu endapan kolovial dan tanah residu. Sehingga melalui penelitian ini, lokasi peneltian merupakan area yang rawan terhadap bencana tanah longsor.

Landslides are one of the most common disasters in Indonesia. In 2021, landslides will be ranked as the third most frequent disaster in Indonesia after floods and extreme weather. Landslides can be influenced by the slip surface, slope, lithology, water saturation, permeability and porosity. These parameters were analyzed to identify potential landslides using the geoelectric method. This research was carried out around the Sukamahi Dam with a total of three geoelectric lines. Measurements used the Dipole-Dipole configuration and we get a resistivity distribution of 37 – 79 Ωm which is assumed to be a collovial deposits, 52 – 89 Ωm is thought to be a residual soil, and 90 – 138 Ωm is thought to be a breccia. In the cross-section of the three tracks, it can be seen that there is a slip surface that is suspected to be a breccia. Based on the slope analysis, the research location is on a steep slope with a slope of 20-60 degrees and is unstable. The lithology that is expected to slip is colovial deposits and residual soil. Thus, through this research, the research location is an area that is prone to landslides."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gannes Citraning Sidomukti
"Situ Rawa Kalong dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk budidaya ikan, kegiatan memancing dan tempat rekreasi. Situ tersebut dikelilingi oleh empat buah pabrik (kap lampu, minuman kemasan, kosmetik, plastik) dan pemukiman penduduk sehingga rentan terkena cemaran organik dan anorganik yang berdampak pada organisme perairan, khususnya fitoplankton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui diversitas fitoplankton serta mengetahui status mutu dan kualitas perairan di Situ Rawa Kalong melalui metode Storet dan perhitungan indeks diversitas fitoplankton dari Shannon-Wiener. Pengamatan dilakukan pada bulan Oktober 2020. Pengambilan sampel fitoplankton dilakukan secara horizontal. Fitoplankton yang ditemukan selama pengamatan yakni divisi dari Bacillariophyta, Chlorophyta, Cyanophyta dan Euglenophyta. Berdasarkan hasil metode Storet, perairan Situ Rawa Kalong memiliki status mutu air kelas D dengan skor (-46) – (-48). Nilai tersebut tergolong buruk dan menunjukkan bahwa kualitas perairan di Situ Rawa Kalong mengalami pencemaran berat dengan nilai indeks diversitas berkisar antara 0,46 – 0,48 yang menunjukan komunitas tidak stabil dan terdapat jenis yang mendominasi. Jenis fitoplankton yang mendominasi adalah Chlorella sp. dan Microcystis sp.

Situ Rawa Kalong is used by the local community for fish farming, fishing activities and recreation areas. The Situ is surrounded by four factories (lampshade, drinking water, cosmetic, plastic) and residential areas, making it susceptible to organic and inorganic contamination which affects aquatic organisms, especially phytoplankton. This study aims to find out the diversity of phytoplankton related to the status and water quality in Situ Rawa Kalong using Storet method and calculation of Shannon-Wiener phytoplankton diversity index. Observations were made in October 2020. Phytoplankton sampling was carried out horizontally. The phytoplankton found during the observation were divisions of Bacillariophyta, Chlorophyta, Cyanophyta and Euglenophyta. Based on the results of the Storet method, water quality in Situ Rawa Kalong has been classified as D water quality status with a score of (-46) – (-48). These value is poor and indicates that the water quality in Situ Rawa Kalong is heavily polluted with a diversity index value ranging from 0,46 to 0,48 showing an unstable community and existence of dominant species. The dominant species of phytoplankton are Chlorella sp. and Microcystis sp.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>