Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124163 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lukas Damris
"ABSTRAK
Pemakaian bahan bakar adalah komponen nomor dua terbesar dalam biaya
operasional kapal. Salah satu sumber pemakaian bahan bakar pada kapal adalah
penggunaan mesin bantu untuk sumber energi listrik pada kapal. Penggunaan
alternator yang memanfaatkan putaran mesin induk dapat menjadi alternatif
sumber energi listrik kapal. Oleh sebab itu diperlukan perancangan penggunaan
sistem alternator yang memanfaatkan putaran mesin induk yang sesuai pada kapal.
Kapal Titan 31 milik PT NTT adalah salah satu kapal penarik barge bermuatan
batu bara yang cukup banyak menghabiskan bahan bakar. Hasil dari penelitian ini
adalah perancangan pemasangan alternator pada kapal Titan 31. Setelah dilakukan
analisa penghematan bahan bakar, pengunaan alternator memanfaatkan putaran
mesin induk dapat menghemat 875.25 liter bahan bakar dalam sekali perjalanan

ABSTRACT
Fuel consumptiont is the second largest component in vessel operating cost. One
source of fuel use on ships is the use of auxiliary engine to generate electrical on
ship. Use of the alternator which utilizes round main engine can be alternative
source of electrical energy. Therefore it os necessary to design system use an
alternator utilizes stem spin main engine that fits on the ship. Titan 31 ships
owned by PT NTT is one tugboat barge loaded with coal were pretty much spent
fuel. The results of this research is to design the installation of the alternator on
the vessel Titan 31. After analysis to fuel savings, the use of the alternator harness
stem spin machine can save 875.25 liters of fuel per trip;"
2016
S64911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Adilla
"Batu bara diprediksikan tetap menjadi sumber energi listrik yang dominan di dunia pada 35 tahun mendatang, tetapi pasar batu bara global mempunyai sifat yang volatil dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, perusahaan tambang batu bara Indonesia perlu melakukan efisiensi proses bisnis agar tetap kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi logistik perusahaan, termasuk dalam hal alokasi sumber daya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alokasi armada tongkang batu bara untuk destinasi domestik yang optimal dan memberikan keuntungan terbesar, dengan objek penelitian berupa sebuah perusahaan tambang batu bara Indonesia yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan untuk menentukan alokasi optimal adalah mixed integer programming MIP.
Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya alokasi armada tongkang yang optimal, total keuntungan, dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi besar total keuntungan tersebut.

Coal has been predicted to remain the dominant source of electricity in the world for the next 35 years, but the global coal market has the attributes of being volatile and difficult to predict. Consequently, Indonesian coal mining companies need to increase the efficiency of their business processes in order to stay competitive. One of the ways this can be achieved is by streamlining the company's logistics processes, including resource allocation.
This research aims to determine optimal allocation of coal barge fleet to domestic destinations that maximizes profit, with the research object being an Indonesian coal mining company located in Southern Borneo. The method used to determine optimal allocation is mixed integer programming MIP.
Results of the research include optimal allocation of coal barge fleet to domestic destinations, total profit gained, and factors that influence the magnitude of total profit gained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Adilla
"Pada tahun 2018, fenomena dalam industri batu bara memberikan perusahaan batu bara Indonesia insentif untuk meningkatkan produksi dan distribusi. Namun, peningkatan ini perlu didukung dengan pengelolaan kapasitas fasilitas yang efektif dan efisien, termasuk alokasi armada tongkang yang digunakan untuk mentransportasikan batu bara ke destinasi pelanggan. Sebelumnya, berbagai penelitian telah dilakukan mengenai hal ini, tetapi belum ada yang mendiskusikan pengelolaan kapasitas armada tongkang yang mempertimbangkan penambahan armada dengan cara menyewa (charter) unit-unit tongkang baru.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan alokasi optimal jumlah perjalanan (voyage) tongkang, baik menggunakan unit yang sudah ada maupun tambahan. Sebuah perusahaan tambang batu bara Indonesia di Kalimantan Selatan digunakan sebagai studi kasus, dan integer programming (IP) digunakan sebagai metode.
Output dari penelitian ini adalah alokasi optimal jumlah perjalanan (voyage) tongkang batu bara untuk destinasi domestik dan transshipment yang mempertimbangkan penambahan unit tongkang melalui penyewaan (chartering).

In the year 2018, phenomena within the coal industry have given incentive for Indonesian coal-mining companies to increase their production and distribution. However, this increase needs to be supported by effective and efficient facility capacity management, including allocation of the barge fleet used to transport coal to customer destinations. Previous research has been done on the subject, but none has yet discussed the issue of barge fleet capacity management that considers the possibility of addition to the fleet by way of chartering new barge units.
This research aims to determine the optimal allocation of coal barge fleet in terms of number of voyages of both existing and additional barge units. The case of an Indonesian coal-mining company based in Southern Borneo is used for case study, and integer programming (IP) is deployed as the method.
The output of this research is an optimal allocation of coal barge fleet for domestic and transshipment destinations in terms of number of voyages that considers the addition of new barge units to the fleet through chartering.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T54231
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Khansa Zhafira
"ABSTRAK
Batu bara merupakan bahan tambang yang paling sering digunakan dalam kehidupan manusia dan Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di dunia. Akan tetapi batu bara jika disimpan dengan jangka waktu tertentu dapat terbakar sendiri dan akan mengurangi nilai jual batu bara. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi swabakar atau pembakaran spontan pada batu bara, mulai dari pemadatan pada stockpile, menyemprotkan batu bara dengan cairan kimia seperti Outodust/Vinasol, Focustcoat, Hydrosol atau Suppressol, pemeriksaan temperatur secara, volcano trap dan pembuatan parit. Penelitian ini mempelajari mencegah pembakaran spontan pada batu bara yang berada dalam tongkang saat pengiriman. Batu bara yang digunakan dalam penelitian diambil dari Kalimantan, Indonesia. Selama pengujian di laboratorium air dialirkan melalui pipa baja dengan memvariasikan kecepatan air untuk mendapatkan temperatur terendah batu bara yang bisa diturunkan. Air dialirkan dengan kecepatan 0.5 mL/s, 0.7 mL/s dan 0.9 mL/s. Pada percobaan ini dilakukan dua pendekatan, yaitu mengalirkan air secara terus menerus dan diberhentikan setiap 20 menit dan dialirkan lagi jika temperatur batu bara sudah mencapai temperatur tertentu. Hasil penelitian menunjukan semakin cepat air mengalir bukan berarti semakin turun temperatur batu bara. Lama waktu dalam pengaliran air mempengaruhi sebebrapa turun temperatur batu bara.

ABSTRACT
Coal is the most commonly used as a fuels for power generaion sector and Indonesia is one of the largest coal exporting countries in the world. However, if a coal stored for a certain period of time, they can burn itself and it will reduce the selling price of coal. Several studies have been done to reduce self ignition or spontaneous combustion of coal, from solidification to stockpiles, spraying coal with chemical liquids such as Outodust Vinasol, Focustcoat, Hydrosol or Suppressol, temperature checks, volcano trap and trenching. This study studied preventing spontaneous combustion on coal in a barge during delivery. The coal used in the study was taken from Kalimantan, Indonesia. During testing in the laboratory water is flowed through steel pipes by varying the speed of water to obtain the lowest possible coal low temperature. Water flowed at a rate of 0.5 mL s, 0.7 mL s and 0.9 mL s. In this experiment, two approaches are carried out, continuous flow of water and discharged every 20 minutes and flowed again if the coal temperature has reached a certain temperature. The results show the faster water flow does not mean the falling temperature of coal. The length of time in the how fast the water flow affact how low the temperature of the coal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridho Luhur Pambudi
"Seiring dengan semakin banyaknya kapal yang beroperasi pada saat ini seharusnya menuntut pihak pemilik dan pembuat kapal untuk meningkatkan kehandalan mesin utama kapal dalam proses pembuatan kapalnya melalui rancangan sistem pendukungnya yang optimum maupun ekonomis. Mesin yang dipasang pada kapal dirancang untuk bekerja dengan efisiensi maksimal dan berjalan selama berjam-jam lamanya. Hilangnya energi paling sering dan maksimum dari mesin adalah dalam bentuk energi panas. Untuk menghilangkan energi panas yang berlebihan harus menggunakan media pendingin untuk menghindari gangguan fungsional mesin atau kerusakan pada mesin. Salah satu bagian yang harus diperhatikan adalah sistem pendingin untuk mesin kapal. Sistem pendingin adalah salah satu bagian penting pada sebuah kapal yang memerlukan perhatian yang cukup, karena lancar atau tidaknya pengoperasian kapal sangat tergantung pada hasil kerja mesin, sebab dalam mesin diesel dinding silinder selalu dikenai panas dari pembakaran. Jika silinder tidak didinginkan, maka minyak yang melumasi torak akan encer dan menguap dengan cepat, sehingga torak maupun silinder dapat rusak akibat suhu tinggi hasil dari pembakaran. Sistem pendingin pada kapal tentunya akan optimal jika dilakukan perancangan yang baik melalui perhitungan yang tepat dan dilaksanakan sepraktis mungkin dengan minimum bengkokan dan sambungan las atau brazing untuk memperkecil adanya kerugian pada aliran pipa. Begitu juga dengan perhitungan dari sistem pompa harus dibuat secara efisien agar kinerja pompa menjadi optimum sehingga terciptanya rancangan sistem perpipaan untuk sistem pendingin mesin pada kapal yang dapat bekerja secara optimal. Pada penulisan ini bertujuan untuk mempelajari mengenai perhitungan kerugian aliran yang terjadi pada aliran sistem perpipaan untuk sistem pendingin mesin pada kapal tug boat 2 x 1600 HP sehingga dapat dijadikan pembelajaran dalam menentukan atau meningkatkan kinerja dari sistem pendingin mesin kapal.

Along with the increasing number of vessels operating at this time should sue the owners and shipbuilders to improve the ship's main engine reliability in the process of making his ship through optimum support system design as well as economical. Engine mounted on a vessel is designed to work with maximum efficiently and runs for hours on end. Loss of the most frequent and maximum energy from the engine is in the form of heat energy. To get rid of excess heat energy must use the cooling medium to avoid functional impairment or damage to the machine engine. One part that must be considered is the cooling system for ship engines. The cooling system is one of the important parts on a ship that requires considerable attention, as well whether or not the operation of the vessel depends on the work of the machine, because the diesel engine cylinder wall is always subjected to the heat of combustion. If the cylinder is not cooled, the oil that lubricates the piston will dilute and evaporates quickly, so that the piston and the cylinder can be damaged by high temperatures result from combustion. The cooling system on the ship would be optimal if done good design through precise calculations and implemented as practical as possible with minimum bends and welded or brazed connections to minimize the loss in pipe flow. So also with the calculation of the pump system must be made efficiently in order to be the optimum performance of the pump so that the creation of the design of piping systems for engine cooling systems on ships that can work optimally. In this study aims to learn about the calculation of losses in pipe flow for engine cooling systems on ships tug boat 2 x 1600 HP so it can be used in determining the learning or improving the performance of the ship's engine cooling system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58663
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindia Setyo Widiani
"ABSTRAK
Proses transportasi batu bara di sektor industri banyak menggunakan kapal tongkang yang dapat memakan waktu transportasi yang cukup lama. Panjangnya durasi transportasi batu bara dapat menyebabkan pembakaran spontan akibat panas yang dihasilkan oleh timbunan batu bara. Batu bara kualitas rendah seperti sub-bituminus dan lignit cenderung lebih mudah untuk terbakar sendiri. Fenomena pembakaran spontan batu bara merupakan peristiwa yang kompleks yang melibatkan banyak elemen, baik secara intrinsik seperti kadar air dan ukuran partikel, maupun faktor ekstrinsik yaitu temperatur ambient, kecepatan angin, tekanan udara, dan lainnya. Suatu model inovatif dari kapal tongkang dirancang untuk dapat mengontrol terjadinya pembakaran spontan batu bara menggunakan air yang dialirkan melalui pipa tembaga yang ditempatkan di dalam timbunan batu bara. Menurut percobaan yang telah dilakukan pada skala laboratorium, ditemukan bahwa temperatur batu bara dapat diturunkan, dengan penurunan temperatur mencapai 150 C menggunakan metode ini. Penerapan metode ini pada kapal tongkang, akan menghasilkan suatu model kapal tongkang baru di masa depan. Ruang kargo pada kapal tongkang akan dibagi menjadi empat kompartemen dimana pada setiap kompartemen terdapat dua rangkaian pipa tembaga. Air akan dialirkan melalui pipa tembaga tersebut, sehingga dapat menyerap panas yang dilepaskan oleh batu bara menyebabkan temperatur batu bara turun hingga di bawah temperatur kritisnya untuk mencapai pembakaran spontan.

ABSTRACT
Coal for industrial sectors mainly uses barge for its shipment that may take long time to transport. The long duration of coal shipment can lead to self heating that could progressed to spontaneous combustion of coal. This still remains a great challenge in coal industry. The low rank coal such as sub bituminous and lignite are more prone to combust spontaneously. The self heating phenomenon is a complex event which involve many factors such as moisture content, particle size, wind speed, ambient temperature, barometric pressure and others. An innovative model of barge was designed to control the spontaneous combustion of coal using a flowed water through a coiled pipe which is placed inside a coal pile. From a laboratory scale experiment, it is found that the temperature of coal can be lowered up to 150 C using this method. Applying this experiment to a full scale barge, would introduce a new model of barge in the future. The cargo space of barge is divided to four compartments, which each compartment has two sets of coiled pipe. Water is flowed inside the pipe to transfer heat generated by the coal pile, which can reduce the temperature of coal below its critical temperature for spontaneous combustion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasoloan, Reisal Rimtahi
"Minyak kelapa sawit (CPO) merupakan salah satu jenis bahan dasar untuk pembuatan bahan bakar biodiesel. Di dalam pengolahan CPO menjadi minyak biodiesel terbukti membutuhkan tambahan biaya yang cukup besar sehingga terlihat tidak ekonomis. Penggunaan CPO sebagai bahan bakar minyak mesin diesel genset secara Iangsung maupun pencampuran dengan bahan bakar solar dimungkinkan mengingat komposisi utama dari minyak CPO adalah hidrokarbon. Penggunaan CPO sebagai bahan bakar membutuhkan peralatan pemanas bahan bakar, dimana sumber panasnya dapat diambil dari gas buang yang bertemperatur cukup tinggi atau dengan menggunakan pemanas listrik.
Pada penelitian ini dilakukan pengujian dan analisa pengaruh penggunaan CPO sebagai bahan bakar mesin diesel genset pada variasi campuran bahan bakar dan variasi temperatur bahan terhadap parameter-parameter unjuk kerja mesin diesel genset yang meliputi konsumsi bahan bakar spesifik, temperatur gas buang, opasitas gas buang, efisiensi thermal serta dampak kerusakanikeausan yang terjadi setelah mesin diesel genset menggunakan bahan bakar CPO atau campurannya. Sebagai pembanding dilakukan pengujian mesin diesel genset yang sejenis dengan menggunakan bahan bakar solar murni.
Hasil penelitian menunjukkan pemanfaatan campuran CPO sampai dengan konsentrasi 50% dapat digunakan secara Iangsung sebagai bahan bakar tanpa memerlukan pemanasan dengan unjuk kerja maksimal pads campuran CPO 30%. Pemanasan campuran CPO menurunkan densitas dan viskositas bahan bakar serta memperpendek ignition delay sehingga pembakaran yang terjadi lebih baik dan deposit pada ruang bakar lebih sedikit serta tidak menimbulkan keausan abnormal pads komponen mesin. Pemilihan temperatur pemanasan yang sesuai dengan konsentrasi campuran CPO akan menghasilkan unjuk kerja maksimal pada mesin diesel genset yang menggunakan standard penyetelan injection timing bahan bakar solar. Pemanfaatan campuran CPO 75% pada temperatur bahan bakar 80 °C dan CPO 100% pada temperatur 60 °C menghasilkan unjuk kerja maksimal dibandingkan pengoperasian pada temperatur lainnya.

Palm oil (CPO) is one of base material to produce biodiesel oil. In processing of CPO becomes biodiesel oil requires additional cost so that seen not economic. Usage of pure CPO as a fuel for diesel engine directly and also blending with diesel oil is enabled because of chemical composition of CPO is hydrocarbon. Usage of pure CPO as a fuel for diesel engine requires of fuel heater equipments, where source of heat can be taken away from high temperature of exhaust gas or by using electrical heater.
At this research, the study of using palm oil (CPO) as a fuel for diesel engine done by performance test and damage analysis of influence of usage CPO at various fuel mixture and various inlet fuel temperature. The performance parameters consist of fuel oil consumption, thermal efficiency, exhaust gas temperature, exhaust gas opacity and damage analysis of wear of piston, piston rings and cylinder liner including deposit at cylinder head and piston surface. Comparative testing against diesel oil which to be used at the other identical diesel engine specification.
Result of research shows that usage of CPO mixture up to concentration of 50% can be applied directly as a fuel for diesel engine without heating with maximum performance at concentration of CPO 30%. Heating of CPO mixture reduces density and fuel viscosity and cuts short ignition delay so that better combustion efficiency and slimmer deposit at combustion chamber and doesn't generate abnormal wear at machine component. Election of heating temperature which matching with concentration of CPO mixture will yield maximum performance of diesel engine using adjustment standard of diesel fuel injection timing. Usage of CPO 75% at fuel temperature 80°C and CPO 100% at temperature 60°C yields maximum thermal efficiency compared to operation at other temperature."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24404
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizki Hashi Wiyantirta
"Penggunaan batu bara di Indonesia masih menjadi bahan bakar utama pada proses pembakaran. Hal ini dikarenakan kelangkaan dan mahalnya bahan bakar minyak. Penggunaan batu bara sebagai bahan bakar juga digunakan pada Siklon Burner di P3TKEBTKE. Namun, batu bara pada Siklon Burner dihancurkan dan dihaluskan terlebih dahulu sebelum digunakan untuk proses pembakaran hingga mecapai ukuran -30 mesh. Seiring perkembangannya Siklon Burner tersebut masih menimbulkan banyak masalah yaitu pembakaran yang tidak sempurna. Pengembangan dan Modifikasi telah dilakukan namun hanya untuk menambah kapasitas feeding rate sehingga power output yang dihasilkan lebih besar. Peningkatan feeding rate yaitu mencapai 4 - 2500 kg/jam. Maka dari itu, pada penelitian ini dilakukan kajian karakteristik Sistem Siklon Burner dengan laju udara atau flow rate konstan yaitu 313.2 kg/jam dan 280.8 kg/jam. Pada penelitian ini pembakaran sempurna terjadi di nilai AFR 6.93. Pada flow rate 313.2 kg/jam pembakaran sempurna terdapat di nilai AFR 7.25 serta 6.69 dan flow rate 280.8 kg/jam di nilai AFR 6.5 dimana temperature tertinggi terjadi di nilai AFR tersebut.

The use of coal in Indonesia still a major fuel in the combustion process. It because fuel oil are high cost and rare. The use of coal as a fuel is also used in the Cyclone Burner at P3TKEBTKE. However, coal is crushed and pulverized before being used for the combustion process to size of -30 mesh. Nowadays, Cyclone Burner have many problems because incomplete combustion. The development and modifications have been carried out but only to increase the capacity of feeding rate so that the power output generated is greater. Increased feeding rate reaching 4 - 2500 kg / hour. Therefore, in this research study characteristics Cyclone Burner with constant flow rate is 313.2 kg / h and 280.8 kg / h. In this study the complete combustion occurs in the value AFR 6.93. At the flow rate of 313.2 kg / h, complete combustion occurs in the value AFR 7.25 and 6.69 and a flow rate of 280.8 kg / h in the value AFR 6.5 which the highest temperature occurs in that AFR.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58911
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada kasus kontrol mesin bensin, atau lebih dikenal sebagai mesin pengapian busi, upaya untuk meningkatkan kinerja mesin sekaligus mengurangi konsumsi bahan bakar adalah masalah yang cukup kompleks. Umumnya, upaya peningkatan performa mesin akan menyebabkan peningkatan konsumsi bahan bakar. Namun, hal ini
dapat diselesaikan dengan melakukan kontrol torsi mesin berdasarkan peraturan cerdas seperti sistem inferensi logika fuzzy
. Dalam studi ini, regulasi torsi mesin dengan logika fuzzy
digunakan untuk mengontrol posisi throttle yang
dimasukkan oleh pengemudi untuk mencapai torsi mesin yang optimal. Pemetaan torsi mesin vs posisi throttle dan kecepatan putar mesin untuk kendaraan dengan tujuan ekonomis digunakan untuk mendesain
aturan proses kontrol. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa strategi kontrol dengan logika fuzzy sangat efektif untuk mengurangi
konsumsi bahan bakar dan sekaligus mengoptimalkan kinerja mesin.

Abstract
In the case of injection gasoline engine, or better known as spark ignition engines, an effort to improve engine performance as well as to reduce fuel consumption is a fairly complex problem. Generally, engine performance improvement efforts will lead to increase in fuel consumption. However, this problem can be solved by implementing
engine torque control based on intelligent regulation such as the fuzzy logic inference system. In this study, fuzzy logic engine torque regulation is used to control the throttle position entered by the driver to achieve optimal engine torque. An engine torque vs. throttle position and engine speed mapping for vehicles with economical function is used to build this control process regulation. From the simulation result, it can be concluded that this control strategy is very effective to reduce fuel consumption and simultaneously to optimize the engine performance."
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro. Fakultas Teknik], 2012
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Nuraeni
"PT XYZ merupakan perusahaan dalam rantai pasokan kegiatan distribusi batubara dari Jetty Loa Tebu ke Muara Berau. Armada pendistribusian batubara yang dioperasikan adalah tongkang yang dipandu oleh kapal tunda. PT XYZ harus dapat merencanakan kebutuhan kapasitas distribusi batubara yang efektif untuk menghindari distribusi yang tidak merata, mengantisipasi fluktuasi dan meningkatkan permintaan transhipment. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung proyeksi jumlah kebutuhan kapasitas transhipment dan distribusi batubara oleh tongkang di PT XYZ dalam 5 tahun ke depan dan menentukan strategi capacity planning yang tepat untuk diterapkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah peramalan untuk memproyeksikan jumlah transhipment batubara dari 10 tahun yang lalu, metode yang dibandingkan adalah regresi dan dekomposisi yang sesuai untuk peramalan jangka panjang. Keakuratan model peramalan dibandingkan dan menunjukkan bahwa peramalan menggunakan dekomposisi memiliki hasil yang lebih baik untuk diterapkan karena memiliki nilai RMSE dan MAPE terkecil. Proyeksi transshipment batubara di 2029 adalah 843,535 MT dan karena pada penelitian ini memiliki dua fungsi tujuan, penulis menggunakan Goal Programming untuk mendapatkan jumlah tongkang yang optimal. Selanjutnya, berdasarkan hasil peramalan dan optimalisasi perlu penambahan 4 tongkang untuk mengimbangi proyeksi transhipment pada tahun 2029, dilakukan perbandingan analisis biaya untuk alternatif strategi lead, lag, dan kapasitas rata-rata. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa strategi lead capacity memiliki nilai biaya terendah dan merupakan strategi perencanaan kapasitas terbaik dengan berinvestasi atau menambah set kapal tunda dan tongkang.

PT XYZ is a company in the supply chain of coal distribution activities from Jetty Loa Tebu to Muara Berau. The coal distribution fleet operated is a barge guided by tugs. PT XYZ must be able to plan the needs of effective coal distribution capacity to avoid uneven distribution, anticipate fluctu ations and increase demand for transhipment. This study aims to calculate the projected number of coal transhipment and distribution capacity needs by barges at PT XYZ in the next 7 years and determine the appropriate capacity planning strategy to be implemented in meeting the needs. The research method used is forecasting to project the number of coal transhipment from 10 years ago, the methods being compared are regression and decomposition which appropriate for long-term forecasting. The accuracy of the forecasting model is compared and shows that forecasting using decomposition has better results to apply because it has the smallest RMSE and MAPE values. Coal transhipment projection in 2029 is 843,535 MT and due to we have two objective function, we are using Goal Programming to get the optimum number of barges. Furthermore, based on forecasting and optimization result we need to add 4 barges to balance the transhipment projection in 2029, a cost analysis comparison is conducted for alternative lead, lag, and average capacity strategies. The calculation results show that the lead capacity strategy has the lowest cost value and is the best capacity planning strategy by investing in or adding sets of tugs and barges."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>