Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170616 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tiara Rahmah Dini Hanjari
"Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu menyusui dalam pencegahan bayi tersedak di Kelurahan Kemiri Muka Depok. Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian cross sectional. Sejumlah 133 Responden dipilih dengan metode cluster random sampling. Pada penelitian ini ditemukan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan perilaku ibu menyusui dalam pencegahan bayi tersedak (p=0,004; α=0,05) dan antara tingkat pendidikan dengan perilaku ibu menyusui dalam pencegahan bayi tersedak (p=0,028; α=0,05). Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan landasan dalam pengembangan kegiatan preventif untuk mengurangi angka kejadian tersedak dikarenakan cara menyusui yang tidak baik dan benar.

This research aimed to identify the relationship between mothers‟ knowledge level and behavior in the prevention of baby choking incidence in Kelurahan Kemiri Muka Depok. This research was conducted using cross sectional design method. Cluster random sampling was used to select 133 respondents. The results showed that there is a significant relationship between the level of mothers‟ knowledge and their behavior to prevent baby choking (p=0,004; α=0,05) and between mothers‟ educational background and their behavior to prevent baby choking (p=0,028; α=0,05). Accordingly, it is recommended that a program to prevent the incidence of choking in babies need to develop particularly how to breastfed appropriately.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S64676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Putri Widiarti
"Suami berperan penting membangun motivasi ibu untuk menyusui. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan tingkat pengetahuan suami tentang pemberian air susu ibu (ASI) terhadap motivasi ibu dalam menyusui. Desain penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan pendekatan analitik komparatif kategorikal tidak berpasangan dan menggunakan teknik purposive sampling terhadap 68 orangtua dari bayi yang sedang menyusu berusia 7-12 bulan.
Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI terhadap motivasi ibu dalam menyusui dengan pvalue=0,230 yang menggunakan uji Chi-square (α=0,05).
Saran penelitian selanjutnya adalah mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan suami tentang pemberian ASI terhadap dukungan kepada istrinya pada masa menyusui.

Father have role to increase mother?s motivation to breastfeed. The objective of this research is to find the relation of fathers? knowledge level about giving breast milk to maternal motivation of breastfeeding. This research was conducted using cross sectional design with approach analytical comparative categorical nonpaired and using purposive sampling technique to 68 parents of baby who suckling and aged 7-12 months.
The result shows that no significant relation between fathers? knowledge level about giving breast milk to maternal motivation of breastfeeding with p=value=0,230 using Chi-square test (α=0,05).
Recommendation for next research is identifying relation of fathers? knowledge level about giving breast milk toward support to his wife breastfeeding.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2002
S43131
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hestri Suryaningsih
"Posyandu merupakan salah satu tempat yang digunakan untuk memberikan pelayanan tumbuh kembang pada balita dimana cakupan penimbangan balita di posyandu (D/S) merupakan indikator cakupan pelayanan gizi pada balita, cakupan pelayanan kesehatan dasar khususnya imunisasi serta prevalensi gizi kurang. Pemantauan pertumbuhan dan perkembangan balita secara berkesinambungan dapat menurunkan prevalensi angka gizi kurang bahkan gizi buruk. Selain itu, melalui posyandu dapat diketahui ada tidaknya gangguan pemenuhan kebutuhan gizi secara lebih dini. Puskesmas Kemiri Muka cakupan D/S 78,9% sudah mencapai target Depkes dalam RAPGM (Rencana Aksi Pembangunan Gizi Masyarakat) 2010-2014 sebesar 75% tahun 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan perilaku kunjungan ibu bayi dan balita berkunjung ke posyandu di Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok tahun 2012. Desain yang digunakan adalah cross sectional, jumlah sampel 242, pengambilan sampel secara cluster sampling design. Sumber data primer menggunakan kuisioner dan dianalisis menggunakan Chi Square. Didapat hasil hubungan yang bermakna Sikap, kepemilikan buku KIA dan Bimbingan petugas kesehatan dengan perilaku kunjungan ke posyandu, diperlukan bimbingan petugas kesehatan dan kader dalam meningkatkan cakupan kunjungan balita ke posyandu.

IHC is one of the places that used to serve the growth and development in infants weighing under five years old child, in which the coverage IHC (D / S) is an indicator of nutritional care coverage in young children, basic health care coverage especially immunization and the prevalence of undernourishment. Monitoring growth and sustainable early childhood development can reduce the prevalence rate of undernutrition even malnutrition. In addition, it can be seen through IHC interference nutritional needs early. Kemiri Muka Public Health Center range D / S 78.9% is getting the goal of RAPGM (Nutrition Action Plan for Community Development) 2010-2014 by 75% in 2012.
The aim of this study is to determine of related factors to the behavior of mothers of infants and toddlers visit to IHC in Kemiri Muka Public Health Center Depok City in 2012. The design was cross sectional, the total numbers were 242 samples, sampling by cluster sampling design. Primary data sources were the questionnaire and Chi Square analyzed. Results obtained in a significance association: attitude, ownership KIA books and Guidance health workers to conduct visit to IHC, needed guidance and cadres of health workers in improving the coverage of the visit to the IHC toddlers.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nur Aisyah
"Permasalahan atau efek samping yang banyak dikeluhkan oleh pasangan akseptor IUD berkaitan dengan aktivilas hubungan seksual diantaranya adalah disparenia (nyeri pada saat berhubungan seksual) karena pengaruh benang pengontrol pada IUD. Lamanya waktu pemakaian IUD akan mempengaruhi pasangan dalam menangani efek samping tersebut. Kenyamanan hubungan seksual merupakan kebuluhan setiap pasangan untuk mencapai kehidupan perkawinan yang harmonis. Penelitian ini bertujuan mencari hubungan antara Iama pemakaian IUD dengan tingkat kenyamanan pasanpn dalam melakukan hubungan seksual. Penelitian ini menggunakan desain korelatif dengan mengambil rolal samp!ing di RW l,2,3, dan I2 Kelurahan Kemiri Muka Kecamatan Beji, Depok. Alat pengumpulan data yang dipakai adalah kuisioner, dengan anaiisis data menggunakan analisis univariat proporsi dan analisis bivariat Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara lama pemakaian IUD dengan tingkat kenyamanan pasangan dalam melakukan hubungan seksual (nilai p=0,258 dengan a = 0,05). Ketidaknyamanan yang ditemukan dikarenakan kurangnya pcngetahuan akseptor dan pasangan tentang kontrasepsi IUD. Konseling dan informasi yang lengkap dapat mengurangi ketidaknyamanan pasangan dalam melakukan hubungan seksual tersebut."
Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5473
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
"Mengompol (enuresis) merupakan salah satu jenis gangguan pola eliminasi yang sering ditemukan pada anak-anak. Keadaan ini dapat menimbulkan masalah bagi anak, orangtua, keluarga, maupun petugas kesehatan yang menanganinya (Suwardi, 1990). Sehubungan dengan hal tersebut maka penelitian berupaya mengidentifikasi hubungan pola asuh orangtua terhadap perilaku mengompol pada anak usia pea sekolah. Penelitian ini dilaksanakan di RW 012, Kelurahan Kemiri Muka, Depok dan merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif korelasi. Jumlah responden 40 orang yang terdiri dari orangtua dengan anak usia 3-5 tahun. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik purpose sampling dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah distribusi frekuensi clan Chi square untuk menganalisis hubungan antar variabel. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan tidak ada hubungan yang bermakna antara jenis pola asuh orangtua dengan anak usia pra sekolah terhadap perilaku mengompol (p value = 0.892, α=0.005). Tidak ada perbedaan yang bermakna antara tingkat pengetahuan orangtua terkait tugas perkembangan anak usia pra sekolah dengan perilaku mengompol (p value = 0.301, α=0.005). Saran bagi penelitian selanjutnya adalah perlu dikembangkannya penelitian tentang kebiasaan mengompol (enuresis) pada anak Indonesia dengan catatan wilayah observasi diperluas dan disertai instrumen penelitian yang lebih spesifik (misal : pemeriksaan urin, wawaneara, kultur urin dan pemeriksaan radiologis)."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5568
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Maasi
"ABSTRAK
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2010, pemberian ASI
eksklusif hanya 15,3%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
antara karakteristik dan tingkat pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif dengan
pemberian ASI eksklusif. Penelitian ini dilakukan terhadap 83 orang dengan
menggunakan purposive sampling. Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan
tentang ASI eksklusif tinggi yaitu sebesar 59,0% dan pemberian ASI eksklusif
hanya 44,6%. Menggunakan alpha 0,05, hasil analisis data dengan uji ANNOVA
didapatkan tidak ada perbedaan pemberian ASI eksklusif pada kelompok umur
(pvalue=0,551) dan pendidikan (pvalue=0,521) dengan pemberian ASI eksklusif.
Hasil analisis chi square ditemukan tidak terdapat hubungan yang bermakna
antara pekerjaan (pvalue=0,629) dan tingkat pengetahuan (pvalue=0,156) ibu
dengan pemberian ASI eksklusif. Pemberian edukasi tentang ASI eksklusif harus
lebih ditingkatkan serta jumlah tenaga kesehatan lebih banyak lagi agar bisa
menjangkau masyarakat, dalam hal ini ibu hamil dan ibu yang mempunyai balita.

ABSTRACT
The result of Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) in 2010, exclusive breastfeeding
is only 15.3%. This study aims to determine the relationship between the
characteristics and level of mother’s knowledge about exclusive breastfeeding
with giving exclusive breastfeeding. This study was conducted on 83 people with
using purposive sampling. From the results, knowledge about exclusive
breastfeeding high at 59.0% and giving exclusive breastfeeding is only 44.6%.
Using an alpha of 0.05, the results of data analysis to ANNOVA test found no
difference in exclusive breastfeeding at age group (pvalue = 0.551) and education
(pvalue = 0.521) with exclusive breastfeeding. The results of chi-square analysis
found no significant relationship exists between work (pvalue = 0.629) and the
level of mother’s knowledge (pvalue = 0.156) with giving exclusive breastfeeding.
Provision of education about exclusive breastfeeding should be increased
and the number of health workers more in order to reach the public, in this case
pregnant women and mothers with toddlers."
[Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, ], 2014
S55950
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sarapan pagi merupakan makanan yang setiap hari kita konsumsi pada pagi hari dengan menu dan cara saji yang bervariasi dengan tujuan sebagai cadangan energi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana gambaran tingkat pengetahuan orang tua tentang pentingnya pemberian sarapan pagi pada anak usia sekolah di Kelurahan Kemiri Muka, Depok. Desain yang digunakan adalah deskriptif sederhana, dengari sampel berjumlah 30 responden. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa kuesioner. Penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang pentingnya pemberian sarapan pagi pada anak usia sekolah adalah baik, karena dari 30 responden 19 (63.3 %) di antaranya mempunyai sikap yang positif sedangkan 11 (36.7 %) dengan sikap yang negatif. Berdasarkan hasil pengolahan data didapatkan bahwa lebih dari 60 % responden di Kelurahan Kemiri Muka Depok tahun 2005, memiliki sikap, alasan, opini yang baik tentang pentingnya pemberian sarapan pagi bagi anak mereka di usia sekolah. Sedangkan (40 %) memiliki pengetahuan yang kurang. Bagi ibu yang mempunyai anak usia sekolah sebaiknya tidak mengenyampingkan pemberian sarapan pagi karena selain untuk mempertahankan ketahanan tubuh juga untuk meningkatkan prestasi di sekolah, bagi instansi sekolah agar memasukkan ke salah satu sub pokok bahasan program gizi bagi usia sekolah, dan tidak terlupakan bagi petugas kesehatan komunitas untuk program pembangunan non fisik menuju Indonesia sehat 2010."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
TA5494
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nurhidayat
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran persepsi siswa SMP Putra Bangsa terhadap perilaku merokok di kelurahan Kemiri Muka Depok. Pengambilan sample pada penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional dan teknik Quota sampling. Pengambilan data menggunakan kuesioner pada 135 siswa. Hasil penelitian menunjukkan siswa berpersepsi positif (51,9%). Usia >14 tahun berpersepsi negatif dibanding usia dibawahnya, Persepsi responden laki-laki berpersepsi negatif dibanding perempuan sebanyak 2,6 kali, responden dengan orang tua perokok serta bekerja di bidang non kesehatan berpersepsi positif. 23% responden mendukung pernyataan bahwa merokok membuat laki-laki terlihat jantan. 28,9% responden mendukung pernyataan merokok dapat mengurangi stress.

This study aims to knowing the perception of junior high school student about smoking in Kemiri Muka district, Depok. Sample collected in this quantitative descriptive study used cross sectional design with quote sampling.. The tool of study used questionnaire to 135 students. The result show that respondents have positive perception (51,9%). Student >14 years have more negative perception than younger, male more negative than female as much as 2.6, student with parent as smoker; work at non-healthy have positive perception. 23% respondent agree that smoking make male more gentle. 28,9% respondent agree that smoking decline the stress."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2012
S43125
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Angka kenitian ibu dan bayi merupakan salah satu indikator untuk mengetahui derajat kesehatan suatu negara. Ibu-ibu di Indonesia yang merniliki akses ke pelayanan kesehatan maternal hanya berkisar 52.4%. Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia tahun 2008 menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup, jauh dari target yang seharusnya yaitu 110 per 100.000 kelahiran hidup.
Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor berhubungan dengan keputusan ibu memilih tempat bersalin, diantaranya adalah pemilihan tempat bersalin. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu memilih tempat bersalin adalah karakteristik responden, pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan, jarak tempat bersalin dan rumah, biaya persalinan, dan kebijakan tempat bersalin. Sample penelitian adalah ibu-ibu yang berada di RW 03 kelurahan Kemiri Muka - Depok berjumlah 125 orang.
Penelitian ini menggunakan kuesioner dan Return rare = 100%. Penelitian ini menggunakan metode cross secrional dan analisa data univariat menggunakan distribusi frekuensi serta bivariat menggunakan chi-square.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan bermakna antara pendidikan reponden (p value = 0.009; a= 0.05), penghasilan suami (p value = 0.046; a= 0.05), dan fasilitas kesehatan (p Value = 0.033; a= 0.05) dengan pilihan tempat bersalin.

Matemal and infant mortality rate is one indicator to determine health status of a country. The mothers in Indonesia who have access to matemal health services are only around 52.4%. Maternal Mortality Rate (MMR) in Indonesia in 2008 according to the Demographic Health Survey of Indonesia is 307 per 100,000 live births, its far from the supposed target of 110 per 100,000 live births.
The general objective of this study was to determine the factors associated with mother's decision when choosing a birth place, including the choice of giving birth. The factors that affect mother's decision when choosing a birth place are characteristic of the respondents, health care, health facilities, distance delivery and home place, the cost of delivery, place of birth and the policy. Research sample is mothers residing in RW 03 Kelurahan Kerniri Muka - Depok totaling 125 people.
This study uses a questionnaire and return rate = 100%. This study uses cross sectional data analysis using univariate and bivariate frequency distribution using the chi-square test.
The results showed that there was a significant relationship between respondent's education (p-value = 0.009; ct = 0.05), the husband's income & (p-value = 0.046; ot = 0.05), and health facilities (p -value = 0.033; on = 0.05) with a choice of place of birth.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
TA5904
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Komang Ayu Henny Achjar
"Remaja perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi agar dapat berperilaku positif. Perilaku remaja akan dipengaruhi oleh adanya informasi kesehatan. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu (quasi eksperimen) dengan kelompok kontrol, bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan remaja mengenai kesehatan reproduksi remaja sesudah mendapatkan pendidikan kesehatan reproduksi dari peer group. Populasi pada penelitian adalah remaja di wilayah RW Kelurahan Kemiri Muka Depok yaitu sebanyak 20 RW. Tehnik pengambilan sampel dengan menggunakan cluster sampling, sehingga ditetapkan 5 RW sesuai kelompok perlakuan yang ingin dilakukan dengan jumlah total sampel 240 remaja. Penelitian menggunakan peer sebagai mediator dalam penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi kepada responden remaja. Pendidikan kesehatan kepada responden remaja, dibagi dalam 5 kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberi buku dan dilatih peer dengan tanpa didampingi peneliti, didampingi 1 kali, 2 kali dan 3 kali dan kelompok kontrol yang hanya diberi buku pegangan. Hasil penelitian didapatkan 1 kali atau 2 kali didampingi peneliti, tidak memperlihatkan peningkatan pengetahuan yang berbeda dengan kelompok tanpa didampingi atau dengan kelompok kontrol. Kelompok yang didampingi 3 kali, memperlihatkan peningkatan pengetahuan yang berbeda dengan kelompok 1 kali dan 2 kali didampingan 2 kali. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi remaja melalui peran kelompok sebaya (peer group) dengan 3 kali didampingi, terbukti dapat meningkatkan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja. Untuk itu disarankan bagi pelayanan keperawatan komunitas, peer group di masyarakat dapat dilaksanakan melalui wadah karang taruna, remaja masjid, kelompok pengajian serta melibatkan masyarakat sekitar tempat tinggal remaja seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah setempat, LSM. Koordinasi dapat dilakukan di tingkat kelurahan, melalui pembinaan Puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten untuk monitoring dan evaluasi program.

Adolescent needs to embed themselves with knowledge about health reproduction in order to able to have positive attitude. Adolescent attitudes will be influenced by information about health reproduction. This research used quation experiment design with control group to recognize increasing of adolescent knowledge about reproduction health through reproduction health education from peer group. Population in this research is adolescent Kemiri Muka Depok from 20 sub district sampling technique used cluster sampling. It was determined 5 sub district which are suitable with treatment group. Total sampling is 240 adolescent. This research used peer as mediator in delivering reproduction health education to respondents. It was divided into 5 groups that are intervention group which was given book and trained by peer without guidance, once guidance, twice guidance, third guidance and control group which was only given handbook. The result showed that the knowledge of groups which got one or two guidance similar with the group which was no guidance or control group. Intervention group which was gotten guidance three times showed the different increasing of knowledge from the group which obtained once guidance or twice guidance. Therefore it can be concluded that the delivery of reproduction health education through peer group with 3 times guidance, can increase adolescent reproduction health knowledge. It is suggested for community nursing service; peer group in community can be conducted through karang taruna institution, mosque youth, and religious service group as well as involved people around of adolescent residence such as public figure, religion leader, local government, NGO. The coordination can be conducted at level of administrative village, through the construction of people health center and health agency of regency for monitoring and evaluation program."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T18375
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>