Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 93771 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutiara Yaumil Atika
"ABSTRAK
Isu reklamasi dan relokasi terhadap nelayan tradisional yang bermukim di pesisir pantai sedang ramai dibicarakan. Dibangunnya rusun untuk nelayan oleh pemerintah, namun yang terjadi adalah nelayan kembali ke permukiman asal mereka. Penulisan ini membahas mengenai pola permukiman paling mendasar dari permukiman nelayan yang berada di pesisir pantai dengan menggunakan teori pemahaman tentang permukiman dan pola. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang membahas pola dari dua permukiman nelayan yang berbasis darat dan laut, kedua studi kasus tersebut akan dibahas dengan menggunakan teori tipologi sehingga menemukan pola dasar dari permukiman nelayan tradisional.

ABSTRAK
Issues of reclamation and relocation of traditional fisherman?s settlement were talked about. Flats for fishermen were being built by government, but the thing that happens is the fishermen came back to their original settlement. The main focus of this thesis is about the most fundamental pattern of traditional fishermen?s settlement that using the understanding of settlement and pattern . This thesis used descriptive method that describe two different kind of fishermen?s settlement which have land- based settlement and water-based settlement, both of this case study will be compared using typology theory as to find the archetype of the traditional fishermen?s settlement. "
2016
S63676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Monica Mahardhika Pratiwi
"Aktivitas perikanan tangkap laut di pesisir selatan Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya di kawasan Pantai Depok mengalami perkembangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat keberlanjutan aset mata pencaharian dan strategi mata pencaharian nelayan di Pantai Depok tahun 2020 menggunakan Pendekatan Mata Pencaharian Berkelanjutan (SLA). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Wilayah penelitian dibagi menjadi dua berdasarkan jarak tempat tinggal nelayan dari pantai Depok yaitu kurang dari 500 meter dan lebih dari 500 meter. Berdasarkan perhitungan rentang skala, mata pencaharian nelayan yang tinggal kurang dari meter dari Pantai Depok termasuk kurang berkelanjutan, sedangkan aset nelayan yang tinggal di lebih dari 500 meter dari Pantai Depok termasuk berkelanjutan. Strategi mata pencaharian yang dilakukan adalah migrasi dan diversifikasi mata pencaharian.

Marine fisheries activities on the southern coast of Special Region of Yogyakarta province, especially in the Depok Beach area, has gradually developed. This research aims to analyze the livelihood sustainability level and livelihood strategy of small-scale fishermen at Depok Beach in 2020 based on Sustainable Livelihood Approach (SLA). The methods used in this research are quantitative descriptive analysis and spatial analysis. Study area divided into two groups based on the distance of fishers’ house from Depok Beach, i.e. less than 500 meters and more than 500 meters from the Depok Beach. Based on the calculation of the scale range, livelihood of fishermen in living in less than meters from Depok Beach considered less sustainable, while assets of fishers living in more than 500 meters from Depok Beach are sustainable. The livelihood strategies are diversification and migration."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Program pengentasan kemiskinan,khususnya pemberdayaan pada komunitas nelayan tradisional,merupakan kebijakan strategis yang telah diambil oleh pemerintah daerah dan instansi terkait pada era otonomi
"
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Setiawan
"Prospek pengelolaan pemanfaatan sumberdaya perikanan Indonesia menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, penyediaan lapangan kerja, penerimaan devisa melalui ekspor dan Penerimaan Negara Bukan Pajak secara berkesinambungan. Namun, kekayaan sumber daya laut tersebut belum membedakan kontribusi maksimal bagi kesejahteraan masyarakat pesisir karena kelompok nelayan justru menjadi kaum yang terpinggirkan. Masyarakat pesisir termasuk didalamnya nelayan terutama para generasi mudanya harus ditingkatkan kapabilitasnya, supaya dapat menghindarkan ketertinggalannya karena faktor kemiskinan. Penelitian ini mencoba merumuskan bentuk pola pemberdayaan yang sesuai bagi peningkatan kapabilitas kewirausahaan pemuda pesisir dalam mengelola potensi sumber daya perikanan dan kelautan.
Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode dekriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pemberdayaan selama ini tidak dapat berjalan maksimal dan berkelanjutan karena kurangnya koordinasi dari pemerintah, kurang Iuasnya kemitraan dengan swasta dan stakeholder. Untuk penerapan pola pemberdayaan dalam rangka peningkatan kapabilitas ketrampilan kewirausahaan pemuda yang sesuai dengan potensi sumber daya wilayah pesisir, harus memperhatikan berbagai dimensi yang berkembang seperti dimensi pengetahuan lokal, religi, ekonomi, kelembagaan dan politik. Pemberdayaan tersebut harus melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama dalam perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengembangan dan keberlanjutan usaha, pembangunan ekonomi masyarakat dan wilayahnya. Pemberdayaan juga memerlukan pendampingan dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan akses informasi, serta adanya kemitraan yang luas antara masyarakat, aparat pemerintah dan swasta dalam pengembangan usaha di wilayah pesisir.

Utilization of fishery resources management prospects Indonesia became one of the strategic economic activities to enhance community welfare, employment, foreign exchange earnings through exports and the State Revenue on an ongoing basis. However, the weaith of' marine resources has not contributed the maximum to the welfare of coastal communities as a group of fishermen became the marginalized. Coastal communities including fishermen, especially the younger generation should be increased capabilities, in order to avoid the catch because of poverty. This study tries to formulate an appropriate form of empowerment pattern for the increase in youth entrepreneurship capability in managing the potential for coastal fisheries and marine resources.
The study used a qualitative approach descriptive method. The results showed that the implementation of empowerment has been unable to walk up and sustained because of lack of coordination of government, the less the extent of partnerships with the private sector and stakeholders. For the application of patterns in order to increase the capability of empowering youth entrepreneurship skills in accordance with the resource potential of coastal areas, should consider developing a variety of dimensions such as the dimensions of local knowledge, religious, economic, institutional and political. Empowerment must involve the community as major stakeholders in the planning, implementation, supervision, development and sustainability of business, community economic development and its territories. Empowerment also requires assistance in improving the knowledge, skills and access to information, as well as a broad partnership between communities, government officials and private business development in coastal areas.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2011
T21102
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Wulandari
"ABSTRAK
Di kawasan pesisir Jakarta, Cilincing merupakan salah satu kawasan yang berbasis nelayan tradisional. Nelayan tradisional yang menggantungkan mata pencahariannya di daerah ini sangat rentan terhadap masalah penangkapan ikan karena ketergantungannya pada musim, alam dan modal yang besar. Dalam keluarga nelayan, peran istri biasanya memiliki peran ganda. Peran ganda ini terbagi menjadi peran domestik yaitu mengurus urusan rumah tangga dan peran produktif sebagai pencari nafkah untuk membantu perekonomian keluarga. Pola hidup produktif istri nelayan menciptakan gerakan-gerakan yang menghasilkan pola gerakan berdasarkan perilaku spasial sebagai aktivitas dan peran istri nelayan. Pola pergerakan ini nantinya akan menunjukkan hubungannya dengan pendapatan istri nelayan sebagai bagian dari kegiatan produktif mereka. Pola pergerakan istri nelayan dibagi menjadi jenis pekerjaan dan musim. Pola pergerakan pedagang pada setiap musim sama tetapi durasi dan pendapatan kerja berbeda. Pola pergerakan pengolah kerang dan udang berbeda di setiap musim baik jarak, durasi maupun pendapatan, karena bergantung pada hasil komoditas laut.
ABSTRACT
In the coastal area of ​​Jakarta, Cilincing is an area based on traditional fishermen. Traditional fishermen who depend their livelihoods in this area are very vulnerable to fishing problems because of their dependence on seasons, nature and large capital. In fishing families, the role of the wife usually has a dual role. This dual role is divided into domestic roles, namely taking care of household affairs and productive roles as breadwinners to help the family economy. The productive lifestyle of fishermen's wives creates movements that produce movement patterns based on spatial behavior as the activities and roles of fishermen's wives. This pattern of movement will later show its relationship with the income of fishermen's wives as part of their productive activities. The movement patterns of fishermen's wives are divided into types of work and seasons. The pattern of movement of traders in each season is the same but the duration and income of work are different. The movement pattern of mussel and shrimp processors is different in each season in terms of distance, duration and income, because it depends on the results of marine commodities."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinda Wahyuni
"Nelayan tradisional di Indonesia merupakan salah satu profesi dengan kecenderungan kemiskinan yang tinggi. Walaupun begitu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa mereka memiliki wellbeing yang lebih baik dibandingkan dengan profesi informal lainnya seperti petani dan wiraswasta. Studi-studi sebelumnya menjelaskan bahwa wellbeing yang baik pada nelayan dipengaruhi oleh adanya subjective wellbeing, misalnya aktualisasi dan kepuasan diri seperti kepuasan kerja yang dimilikinya. Untuk memperkaya studi-studi tersebut, peneliti berpendapat bahwa terdapat aspek lain yang mempengaruhi pada baiknya wellbeing nelayan tradisional, yaitu dukungan sosial dan agama. Bentuk dukungan yang diperoleh dari pihak keluarga dan teman yang dimiliki nelayan dinilai dapat meningkatkan wellbeing mereka. Selain itu, agama juga dinilai dapat mempengaruhi wellbeing nelayan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara dukungan sosial dan agama dengan wellbeing nelayan. Hubungan relasional yang baik merefleksikan seberapa besar tingkat dukungan sosial dan wellbeing pada nelayan. Selain itu, ritual keagamaan yang dilakukan oleh nelayan turut memengaruhi wellbeing pada nelayan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan studi kasus pada nelayan tradisional di Pesisir, Kec. Besuki, Situbondo. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah mixed method melalui survei kepada 70 nelayan tradisional, wawancara mendalam dengan 4 informan, serta observasi lingkungan dan kegiatan nelayan tradisional di Pesisir, Kec. Besuki, Situbondo.

Traditional fishing in Indonesia is a profession with a high tendency toward poverty. However, several studies have shown that fishermen have better well-being compared to other informal professions such as farmers and self-employed. Previous studies explained that good well-being in fishermen is influenced by subjective wellbeing. For example, actualization and self-satisfaction such as job contentment. To enrich these studies, researchers argue that another influential aspect of the traditional fisherman's well-being is social support and religion. The kind of support obtained from family and friends is considered able to enhance the wellbeing of fishermen. In addition, religion is also considered to be able to influence fishermen's wellbeing. The result of this study indicate there is a relationship between social support and religion with fishermen’s wellbeing. Good relationship reflect the level of sosial support and fisherman’s wellbeing. In addition ritual practices influence fishermen’s wellbeing. The research approach in this study is a quantitative oncoming with the case study on traditional fishermen in Pesisir, Besuki Sub district, Situbondo Regency. Data assemblage will be carried out using a mixed-method technique tough surveys to 70 fishermen’s, depth interviews with 4 informants, and environtmental observations and fishing activities."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Olivia
"

Indonesia dikenal sebagai negara kepulauan yang di mana luas wilayahnya sebagian besar adalah laut sehingga membuat wilayah pesisir memiliki potensi perekonomian yang besar salah satunya adalah daerah pesisir di kabupatan Karawang. Hal tersebut juga harus didukung dengan perancangan infrastruktur yang baik .Seperti yang diketahui bahwa infrastruktur merupakan kunci utama untuk memajukan pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup manusia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi infrastruktur dan merancang infrastruktur yang dibutuhkan di kawasan pesisir karawang yang dapat meningkatkan pendapatan nelayan dan dengan bantuan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Dengan melakukan survey ke salah satu kecamatan di daerah pesisir karawang kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisa statistik deskriptif serta analisa silang, ditemukan infrastruktur seperti jalan, tempat pelelngan ikan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan, sanitasi, sarana air bersih, telekomunikasi dan pasar dapat membantu meningkatkan pendapatan masyarakat pesisir. Kondisi infrastruktur seperti jalan, stasiun pengisian bahan bakar nelayan dan tempat pelelangan ikan  di sana sudah baik akan tetapi terdapat beberapa fasilitas penunjang yang masih kurang pada daerah tersebut sehingga dibuat perencanaan pembangunan fasilitas tersebut serta ditemukan juga bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dibutuhkan oleh masyarakat pesisir dilihat dari cara mereka mendapatkan informasi sehari-hari melalui internet,telepon dan televisi.

 


Indonesia is known as an archipelagic country where most of its area is the sea, making coastal areas have large economic potential, one of which is the coastal area in Karawang regency. It must also be supported by good infrastructure design. As is known that infrastructure is the main key to advancing economic growth and improving the quality of human life. The purpose of this study is to identify infrastructure and design the infrastructure needed in the Karawang coastal area which can increase the income of fishermen and with the help of the development of information and communication technology. By conducting a survey to one of the sub-districts in the Karawang coastal area then proceeding to do descriptive statistical analysis and cross-analysis, found infrastructure such as roads, fish tanks, fisheries refueling stations, sanitation, clean water facilities, telecommunications and markets can help increase income coastal communities. Infrastructure conditions such as roads, fishermen refueling stations and fish auction sites there are already good but there are still some supporting facilities that are still lacking in the area so that the facility development plan is made and it is also found that information and communication technology development is needed by coastal communities from the way they get information everyday through the internet, telephone and television.

 

"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fairuz Syifa Hanan
"Permukiman Nelayan Muara Angke (PNMA) merupakan salah satu kawasan pesisir Jakarta Utara dan terletak di Kelurahan Pluit yang setiap tahunnya selalu terkena dampak banjir. Tidak terlepas dari itu banyak masyarakat nelayan dari berbagai daerah di Indonesia memilih permukiman ini sebagai kawasan tempat tinggal yang strategis untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Banjir mereka hadapi dengan berbagai cara mulai dari mengurangi resiko-resiko banjir yang dapat menimbulkan keresahan dimulai dari aspek mikro dengan mengubah perilaku individu hingga aspek makro seperti mengubah beberapa aspek di lingkungan sekitarnya yang dapat menimbulkan banjir. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa berpengaruhnya bentuk adaptasi masyarakat dalam menghadapi banjir sehingga dapat mengurangi kerentanan tiap warga. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengobservasi lingkungan secara langsung maupun tidak langsung dengan mewawancarai beberapa responden yang terdampak banjir paling tinggi hingga tidak terdampak. Sehingga dapat ditemukannya strategi yang paling efektif untuk mendorong terciptanya PNMA yang berkelanjutan.

Muara Angke Fisherman Settlement (MAFS) is one of the coastal areas of North Jakarta and is located in Pluit Village, which is always affected by floods every year. Apart from that, many fishing communities from various regions in Indonesia choose this settlement as a strategic residential area to meet various needs. They face floods in various ways, starting from reducing flood risks that can cause unrest starting from the micro aspect by changing individual behavior to macro aspects such as changing several aspects of the surrounding environment that can cause flooding. This study aims to determine how influential the adaptation of the community in dealing with flooding is so that it can reduce the vulnerability of each citizen. This research was conducted by observing the environment directly or indirectly by interviewing several respondents who were most affected by floods and were not affected. So that the most effective strategy can be found to encourage the creation of a sustainable MAFS."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>