Ditemukan 101677 dokumen yang sesuai dengan query
Claudia Nurul Triandayani
"Ruang publik terbuka di Jakarta kurang secara kualitatif dan kuantitatif sehingga sebagian masyarakat menjadikan mal sebagai tempat berkumpul dan berlindung dari iklim Jakarta. Mal merupakan pusat perbelanjaan yang kini juga menjadi ruang publik. Mal memiliki elemen ruang publik dengan menghadirkan court dan tempat duduk di dalam mal agar orang-orang dapat melihat dan dilihat dari berbagai lantai. Mal menarik pengunjung dengan memfasilitasi kebutuhan sebagian masyarakat Jakarta dan elemen kegiatan di ruang publik kota, sehingga mal menjadi ruang publik yang ideal bagi bagian masyarakat Jakarta karena dapat menciptakan interaksi sosial yang terjangkau secara ruang horizontal dan vertikal.
Open public spaces in Jakarta less qualitatively and quantitatively, so that the minority of people make the mall as a gathering place and shelter from the climate Jakarta. The mall is shopping center that has also become a public space now. The mall has elements of public space by presenting the court and seating inside mall, so that people can see and be seen on the various floors. The mall attracts visitors by facilitating the needs of the minority Jakarta society and elements of activities in the public space, so the mall is become an ideal public space for the minority of people in Jakarta, because it can reach space horizontally and vertically."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63698
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Adira Dhiya Aufasya
"Mal menjadi ruang publik yang penting bagi masyarakat kota dengan memasukkan elemen-elemen yang mendukung interaksi sosial. Sebagai ruang privat, mal tentunya tidak dapat berlaku seperti ruang publik sejati karena adanya sifat privat yang tidak memungkinkan kualitas maksimal sebagai ruang publik. Di sisi lain, keinginan masyarakat akan third place (tempat dengan tujuan sosial) yang memadai di perkotaan terwujud dalam bentuk ruang komersial ini. Ruang yang hadir di mal dapat dimaknai dengan bentuk kegiatan yang berbeda berdasarkan kualitas ruang dan kebutuhan pengguna.
Studi kasus yang digunakan untuk memahami konsep ini adalah Central Park Mall yang akan ditelusuri proses pemaknaan ruangnya melalui placemaking yang terjadi. Skripsi ini dibuat untuk mengidentifikasi mal sebagai ruang publik dan perannya dalam mewujudkan third place di lingkup kota berdasarkan pemaknaan ruang yang ada
Shopping malls have became important public space for urban communities by incorporating elements that support social behavior. As a private space, shopping malls certainly can not act like a true public space because of its private nature which does not allow maximum quality of a public space. On the other hand, people's desire for an adequate third place (a place with social purposes) in urban area is realized in the form of this commercial space. The space present in shopping mall can be interpreted in different forms of activity based on the quality of the space and the needs of the user. The case study used to understand this concept is Central Park Mall which will trace the process of interpreting the space through the act of placemaking that occurs. This study is made to identify shopping mall as a public space and its role in realizing the third place in urban area based on how people occupy the space. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Murtaziqa
"Penelitian ini membahas mengenai pencitraan gaya hidup kelas menengah melalui representasi ruang yang diproduksi sesuai dengan konteks spasial dan sosial yang ada. Representasi ruang ditinjau merujuk pada konsep produksi ruang oleh Henri Lefebvre yaitu dengan cara merasakan, memahami, dan mengalami ruang yang ada perceived-conceived-lived. Sementara konteks sosial yang dititikberatkan untuk mengangkat fenomena gaya hidup adalah kelas sosial. Penelitian dilakukan secara kualitatif dengan melakukan observasi lapangan pada beberapa mal kelas menengah di daerah Jakarta Selatan dan ditulis secara deskriptif.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa ruang direpresentasikan conceived dengan menyesuaikan target kelas pengunjung mal. Namun adanya adaptasi atau penyesuaian terhadap suatu konteks dalam jangka waktu tertentu dapat membuat representasi suatu ruang lived menjadi berbeda, sehingga citra gaya hidup yang sudah melekat pada suatu konteks dapat pula berubah. Dengan kata lain, ruang dapat mencitrakan gaya hidup selama representasi terhadap ruang dilihat dalam jangka waktu dan konteks tertentu.
This thesis discusses about image of middle class lifestyle through the representation of space that produced corresponding to the existing of spatial and social context at the moment. Space representation here referred from Henri Lefebvres Production of Space which consist of the activities of perceived, conceived, and lived. The social context that will be discussed is about the social class in society. This research will be done by doing field observation in middle class mall in South Jakarta Area and analyzing the case studies by qualitative method.The results show that representation of space will suit itself to the targeted visitors of the mall. On the long period, adaptation and dressage in a context spatially and socially will define the space of representation we lived in. In other words, space could be seen as an image of a life style as long as the space representation seen in the period of tim."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ade Sevrita Grace
"Ruang publik merupakan salah satu wadah di tengah keseharian masyarakat kota untuk rekreasi. Dalam ruang publik yang baik, aktivitas masyarakat dapat terpenuhi yang mampu mendorong terjadinya interaksi sosial. Proses sosial antar pengguna ruang publik dapat terjadi jika ruang publik memiliki sociability yang baik, dan pada saat yang sama, pengguna yang melalui proses sosial dapat meningkatkan sociability sebuah ruang publik. Live Music merupakan salah satu media eksternal yang dapat meningkatkan kesan sebuah ruang publik. Ruang publik dengan kesan yang baik mampu menarik semakin banyak orang untuk berkumpul dan mengalami interaksi sosial baik secara langsung dan tidak. Pada studi ini akan dilakukan studi kasus terhadap sebuah area publik dalam mal dan membandingkan sociability ruang publik dengan dua kondisi, yaitu pada saat tidak ada dan pada saat adanya kehadiran live music. Dalam studi kasus ditemukan beberapa perubahan tingkat sociability sebuah ruang publik saat ada pertunjukan live music.
Public spaces are one of many urban means that can be used as recreational space in urban everyday life. A success public space is the one that supporting people activities and encouraging social interaction to happened. Social process between users can occur if the public space has a good sociability, and at the same time, users who go through social process can help to increase the sociability of the public space. Live music is one of many tools that can be used as external medium that are capable to improve people’s impression of public space. Public space with good impressions are able to attract people to stay on the place with other people, and this will lead to social interaction, either directly or indirectly. In this study, a case study will be conducted on a public area in a mall by doing comparison between two condition on the same space, with conditions as follows: with and without the presence of live music. This study later discovers some finding that live music somehow increased a place’s sociability to some extent."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ayu Ginarani
"Skripsi ini mengungkapkan elemen-elemen interior di koridor dan ramp mall yang belum ramah anak, yaitu memberikan affordance negatif sehingga berpotensi membahayakan. Penelitian dilakukan dengan menganalisis kesesuaian rancangan koridor dan ramp mall dengan standar aturan dan teori yang ada, menganalisis perilaku anak di koridor dan ramp mall yang berpotensi bahaya melalui observasi dan wawancara, dan merumuskan elemen apa saja yang berpotensi membahayakan. Hasil penelitian memberikan rekomendasi desain pada elemen arsitektur dan interior.
This study reveals interior elements in mall corridors and ramp which are not children friendly, for giving negative affordances and posing potential harm. The study was done by analyzing whether the mall corridor and ramp design meets the standard on guideline and theory, analyzing through observation and parents interview on child behaviors which potentially lead to accident in mall corridor and ramp, and finally concluding which elements pose potential harm. The result of this study gives guideline recommendation on the design of floor patterns, railing, steep of ramp, glass-made boundary, electrical installation, store window, bazaar/exhibition display, decorative object, and mini trains for children."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63156
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Shabrina Naila Amanda
"
Pembangunan mal seringkali mengubah fungsi lahan ruang terbuka dan menciptakan persepsi persaingan. Diperlukan integrasi untuk mengubah persepsi, sehingga mal dan ruang terbuka dapat saling melengkapi, meningkatkan nilai, dan keberlanjutan keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi pengunjung terhadap keberadaan ruang terbuka di mal-mal Kota Jakarta dan keterkaitan persepsi dengan pola kunjungan ruang terbuka di malmal Kota Jakarta (Studi Kasus: Mal Senayan Park, Mal Central Park dan AEON Mal Jakarta Garden City. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah karakteristik lokasi ruang terbuka dan karakteristik pengunjung ruang terbuka. Pengumpulan data dilakukan melalui survei lapangan, wawancara dan studi pustaka. Pengolahan data dilakukan dengan membuat peta sebaran titik lokasi ruang terbuka, sketsa fasilitas dari masing-masing ruang terbuka di mal, dan sketsa pola kunjungan ruang terbuka di mal. Teknik analisis data dilakukan dengan analisis deskriptif dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan konsep dan profil pengunjung di ketiga ruang terbuka mal. Pengunjung “Urban Park” dan “Green Park” cenderung menggunakan ruang terbuka sebagai tempat interaksi sosial dan relaksasi. Sedangkan pengunjung “Family Friendly” menggunakan ruang terbuka sebagai tempat edukasi. Pengunjung yang berada di ruang terbuka dengan konsep “Urban Park” dan “Green Park” mempunyai kesamaan pada pola kunjungan yang hanya singgah ke ruang terbuka saja, sedangkan ruang terbuka “Family Friendly” menunjukkan adanya kunjungan ke mal untuk beraktivitas selain ke area ruang terbuka. Perbedaan pola kunjungan tersebut menunjukkan adanya perbedaan integrasi keruangan antara mal dan ruang terbuka.
Mall construction often changes the function of open space and creates a perception of competition. Integration is needed to change perceptions, so that malls and open spaces can complement each other, increasing the value and sustainability of both. This research aims to analyze visitors' perceptions of the existence of open space in Jakarta City malls and the relationship between perceptions and open space visit patterns in Jakarta City malls (Case Study: Senayan Park Mall, Central Park Mall and AEON Jakarta Garden City Mall. Research This method uses qualitative methods. The variables used in this research are the characteristics of open space locations and the characteristics of open space visitors. Data collection was carried out through field surveys, interviews and literature studies. Data processing was carried out by making a map of the distribution of open space location points, sketches of facilities for each -each open space in the mall, and a sketch of the visiting patterns of open spaces in the mall. Data analysis techniques were carried out using descriptive and spatial analysis. The results of the research show that there are differences in the concept and profile of visitors in the three open spaces in the mall. Visitors to "Urban Park" and "Green Park” tend to use open spaces as places for social interaction and relaxation. Meanwhile, "Family Friendly" visitors use the open space as a place for education. Visitors who are in open spaces with the "Urban Park" and "Green Park" concepts have similarities in the pattern of visits which only stop at open spaces, while "Family Friendly" open spaces indicate visits to the mall for activities other than the open space area. These differences in visit patterns indicate differences in spatial integration between malls and open spaces."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arrizqy Nadya Khairunissa Yulianto
"Pusat perbelanjaan mal kini sudah menjadi lebih dari sekadar tempat berbelanja, melainkan juga menjadi sebuah ruang publik. Mal sebagai ruang publik berperan menjadi tempat untuk berkumpul dan beraktivitas tanpa memandang latar belakang pengunjungnya. DKI Jakarta dikenal sebagai provinsi yang memiliki pusat perbelanjaan kedua terbanyak di Indonesia, khususnya Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Berdasarkan Kementerian Perdagangan Repubik Indonesia, pertumbuhan ekonomi yang pesat di Jakarta mendorong perkembangan sektor ritel, terutama dalam sektor pusat perbelanjaan mal. Dengan adanya perkembangan tersebut, hal ini juga berdampak pada semakin tingginya tingkat persaingan antar mal. Di sisi lain, Generasi Z menjadi mayoritas pengunjung di pusat perbelanjaan mal dan diperkirakan akan terus meningkat, sebagaimana menurut BPS lebih dari 20% dari penduduk Jakarta didominasi oleh Generasi Z. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara daya tarik mal-mal di Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat dan persepsi pengunjung Generasi Z yang kemudian membentuk aktivitas yang dilakukan. Adapun daya tarik mal sebagai ruang publik dalam penelitian ini dilihat dengan pendekatan placemaking menurut Project for Public Spaces. Metode yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dengan pendekatan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan daya tarik mal akan mendorong pengunjung Generasi Z untuk memiliki kecenderungan persepsi dan aktivitas tertentu. Mal daya tarik tinggi dan mal daya tarik sedang memiliki kesesuaian persepsi lebih tinggi dibandingkan dengan mal daya tarik rendah sebagaimana hal ini ditunjukkan dengan penggunaan aktivitas lebih tinggi yang diiringi oleh tingkat persepsi lebih memenuhi bagi pengunjung Generasi Z.
Shopping malls have now become more than just places for shopping; they have evolved into public spaces. Malls, as public spaces, serve as gathering spots and activity hubs regardless of the visitors' backgrounds. DKI Jakarta is known as a province with the second-highest number of shopping centers in Indonesia, particularly in South Jakarta and Central Jakarta. According to the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia, rapid economic growth in Jakarta has propelled the development of the retail sector, especially in the mall sector. With this growth, there is a consequent increase in competition among malls. On the other hand, Generation Z constitutes the majority of visitors to shopping malls and is expected to continue growing. According to BPS, more than 20% of Jakarta's population is dominated by Generation Z. This research aims to analyze the relationship between the attractiveness of malls in South Jakarta and Central Jakarta and the perceptions of Generation Z visitors, which then shape their activities. The attractiveness of malls as public spaces in this study is viewed through the placemaking approach by Project for Public Spaces. The method used is quantitative descriptive analysis with a spatial approach. The research results indicate that the differences in mall attractiveness will influence Generation Z visitors to have tendencies in specific perceptions and activities. Shopping malls with high and moderate attractiveness have a higher alignment of perception compared to malls with low attractiveness, as indicated by a greater engagement in activities accompanied by a higher level of satisfaction for Generation Z visitors."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Arfan Nur Akbar
"Tesis ini mengkaji tentang fenomena penggunaan ruang publik oleh pedagang kaki lima di jalur hijau Kanal Banjir Timur. Pedagang kaki lima memiliki peran dalam kehidupan perkotaan khususnya masyarakat menengah kebawah sebagai lapangan kerja, peluang wirausaha, serta memperdagangkan barang dan jasa dengan harga yang lebih terjangkau. Namun keberadaan pedagang kaki lima di jalur hijau Kanal Banjir Timur diyakini telah mengambil alih bentuk ruang publik sehingga kehadirannya mengakibatkan
kemacetan dan ketidakteraturan. Tujuan dari penelitian ini dilakukan adalah untuk merumuskan panduan rancang ruang publik yang mampu mendukung aktivitas pedagang kaki lima. Sedangkan sasaran dari penelitian ini adalah dengan memahami penggunaan jalur hijau Kanal Banjir Timur sebagai ruang terbuka publik dan fungsinya sebagai ruang ketiga. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode desain naratif untuk mengembangkan pemahaman peneliti tentang peran pedagang kaki lima dalam pembentukan
ruang publik. Tesis ini ingin menunjukan bahwa dengan perancangan ruang, pengembangan fungsi, dan perbaikan pergerakan dapat meningkatkan kualitas jalur hijau Kanal Banjir Timur sebagai ruang publik
his thesis examines the phenomenon of the use of public space by street vendors in the green lane of theKanal Banjir Timur. Street vendors have a role in urban life, especially for the lower middle class, asemployment, entrepreneurial opportunities, and trading goods and services at more affordable prices.However, the presence of street vendors in the green lane of the Kanal Banjir Timur is believed to havetaken over the form of public space so their presence results in congestion and disorder. The purpose ofthis research is to formulate design guidelines for public spaces that can support the activities of streetvendors. The target of this research is to understand the use of the Kanal Banjir Timur Green Lane as apublic open space and its function as a third space. The research was conducted using a narrative designmethod to develop the researcher's understanding of the role of street vendors in the formation of publicspace. This thesis aims to show that spatial design, functional development, and movement improvementscan improve the quality of the Kanal Banjir Timur Green Lane as a public space."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Nadia Amelia Maharani
"Skripsi ini membahas mengenai strategi pencegahan kejahatan dan terorisme di mall sebagai ruang publik. Penelitian ini berangkat dari studi kasus yang bertempat di Lippo Plaza Kramat Jati, di mana mall tersebut memiliku latar belakang sejarah yang pernah menjadi sasaran aksi terorisme pada tahun 2006.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori pencegahan kejahtan situasional dalam mencegah kejahatan diruang publik, dan game theory sebagai pertimbangan dalam mencegah serangan terorisme. Skripsi ini menggunakan mixed method sebagai metode penelitian, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner sebagai pengumpulan data kuantitatif dan pedoman wawancara tidak berstruktur sebagai pengumpulan data kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukan orientasi pada pencegahan kejahatan yang dilakukan pengelola pada pencegahan kejahatan harta benda, belum berorientasi pada pencegahan terorisme. Kewaspadaan pengunjung juga menunjukan tidak mengarah pada ketakutan terhadap teror, melainkan pada kejahatan harta benda. Koordinasi antar pihak yang berkesinambungan dan berorientasi setiap saat dibutuhkan untuk mengurangi resiko terjadinya kejahatan harta benda juga terhdap serangan terorisme.
This mini thesis discussed about crime prevention strategies and terrorism at mall as a public space. This research begin from case study in Lippo Plaza Kramat Jati, with the historical that place has been attacked by terrorist at 2006. This research using situasional crime prevention theory and game theory as a consideration for prventing terrorist attack. This thesis using mixed methods as a research method, with collecting data used questionnaire for quantitative methods an unstructural interviews for qualitative methods. The results from this research shows the orientation to prevent property crime by management mall, not for terrorism yet. Awareness from customers shows they didn’t concerned about terror, but they concerned with property crime. Coordination and orientation by management mall and law enforcement should be constantly ang continually to reduce the risk of property crime and also terrorism."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S57142
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Putra Wijaya
"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Jakarta Timur serta berbagai faktor yang menjadi penghambat dalam upaya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Jakarta Timur. penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif dengan melakukan wawancara mendalam dan observasi. Setelah dilakukan penelitian, menunjukkan bahwa masih terdapat faktor-faktor yang menghambat pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Jakarta Timur sehingga belum mencapai target seperti yang telah tercantum dalam Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW). Pada penelitian selanjutnya diharapkan melakukan penelitian yang terfokus pada faktor penghambat pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik di Jakarta Timur dan solusinya.
The purpose of this study is to find out how the development of Public Green Open Space in East Jakarta and its barriers. This research is qualitative research by using deep interview to particular informant and observation. After doing interview, it shows that the barriers still exist, so the development of Public Green Open Space in East Jakarta haven’t reach the target that insist in regulation (Perda Provinsi DKI Jakarta No. 6 Tahun 1999 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah). For further research, researchers suggest to be more focus on the barriers and their solution."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
S46986
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library