Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171288 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Deandra Nabilla
"Seiring dengan berkembangnya industri ritel yang semakin kompetitif, penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya. Vendor, yang berperan sebagai hulu dalam sebuah rantai pasok perusahaan, memegang peran yang sangat penting mengingat performa vendor nantinya akan berpengaruh langsung terhadap kelancaran rantai pasok dan operasional perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk dapat memilih vendor yang tepat berdasarkan performa atau tingkat kinerja yang paling baik. Pemilihan vendor yang tepat dapat dibantu pula dengan adanya standar evaluasi kinerja vendor yang tepat. Pada penelitian ini, dibuat sebuah tools evaluasi kinerja vendor dalam bentuk spreadsheet yang terdiri dari kriteria dan subkriteria, bobot kriteria dan subkriteria, serta parameter dan metode scoring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytic Network Process (ANP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan 5 kriteria dan 16 subkriteria yang diperlukan dalam evaluasi kinerja vendor, dengan urutan bobot terbesar adalah performa (40%), kemudian kualitas (31%), pelayanan (14%), pengiriman (11%), dan hubungan (3%). Tools ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam menyeleksi vendor.
Retail industry is highly competitive these days, it is important for a retail company to constantly enhance its competitiveness in order to survive. Vendor, functioning as the upstream of a company?s supply chain, hold a very important role and responsibility, considering that vendor?s performance will directly affect the company?s supply chain and operations. Therefore, it is crucial for a company to choose the right vendor based on their high level of performance. Choosing the right vendor can be assisted with structuring right standards for vendor performance evaluation. This research aims to make an effective tool for vendor performance evaluation in a spreadsheet form which consist of several criteria and subcriteria, criteria and subcriteria's weight, as well as scoring parameter and method. Methods used in this research are Analytic Network Process (ANP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). The output of this research shows that there are 5 criteria and 16 subcriteria needed to evaluate vendor's performance, with the highest value of weight is performance (40%), follows quality (31%), service (14%), delivery (11%), and relationship (3%). This tool is expected to become a reference for the company in selecting the right vendors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khalisha Rahma Dwiputri
"Kompetisi industri FMCG yang sangat tinggi mendorong perusahaan-perusahaan FMCG di Indonesia untuk melakukan manajemen rantai pasoknya dengan semakin baik. Salah satu pihak yang berperan penting dalam manajemen rantai pasok adalah pemasok. Maka dari itu, evaluasi pemasok diperlukan untuk memastikan input diterima oleh perusahaan sesuai dengan persyaratan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan evaluasi kinerja pemasok beserta kriteria dan subkriteria yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan FMCG. Penelitian ini menggunakan metode ANP dan TOPSIS. Penelitian dimulai dengan melakukan pengumpulan kriteria dan subkriteria dari studi literatur dan braintroming dengan responden yang merupakan ahli pada perusahaan FMCG. Pengolahan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner I kepada responden untuk menentukan kriteria dan subkriteria yang digunakan dalam penelitian. Kemudian, kuesioner II digunakan untuk mengidentifikasi hubungan keterkaitan. Lalu, kuesioner III disebarkan untuk melakukan perbandingan berpasangan. Setelah itu, spreadsheet evaluasi kinerja pemasok dibuat dengan menggunakan Ms. Excel agar hasil penelitian dapat digunakan oleh perusahaan FMCG untuk waktu yang panjang. Terakhir, penilaian untuk tiap pemasok dilakukan pada spreadsheet berdasarkan kriteria dan subkriteria yang sudah memiliki nilai bobot. Hasil dari penelitian ini adalah kriteria dengan kepentingan tertinggi yakni pelayanan (38,8%), hubungan (16,8%) dan kapabilitas (14,2%) serta dengan kepentingan tertinggi adalah subkriteria komunikasi (16,9%), penyelesaian masalah (13,2%) dan kepercayaan terhadap pemasok (13,2%).

High competitiveness of the FMCG industry in Indonesia has encourages FMCG companies in Indonesia to apply ways to improve their supply chain management. One of the parties that plays an important role in SCM is supplier. Therefore, supplier evaluation is needed to ensure that all the input that are received by the company meet the requirements. This research aims to design supplier performance evaluation along with the criteria and sub-criteria that are suitable for the needs of FMCG companies using the ANP and TOPSIS methods. The research begins by collecting criteria and sub-criteria from the literature study and brainstorming with respondents who are experts in a FMCG company. Data processing was done by distributing questionnaire I to three respondents to determine the criteria and sub-criteria for the research, questionnaire II to identify the relationship and questionnaire III to do pairwise comparisons. Then, supplier performance evaluation tool was made using Ms. Excel so the FMCG company can adopt the results of this research for long-term purpose. Finally, the assessment for each supplier was done on the spreadsheet based on the weighted criteria and sub-criteria. The results are the criteria with the highest importance, namely service (38.8%), relationships (16.8%) and capabilities (14.2%) and the sub-criteria with the highest importance are communication (16.9%), problem solving (13.2%) and trust in suppliers (13.2%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annissa Fitri Utami
"Peningkatan penjualan e-commerce selama pandemi menyebabkan pertumbuhan pada pasar logistik, termasuk freight forwarding. Pertumbuhan ini membawa tantangan bagi perusahaan freight forwarding untuk selalu menyediakan layanan yang berkualitas. Salah satu elemen yang memiliki peran penting dalam kualitas layanan freight forwarding adalah vendor trucking yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi kinerja vendor trucking pada salah satu perusahaan freight forwarding di Indonesia. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menilai bobot kepentingan subkriteria evaluasi, sedangkan metode Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) digunakan untuk menilai kinerja vendor trucking. Kemudian, metode Importance-Performance Analysis (IPA) digunakan untuk mengidentifikasi subkriteria yang membutuhkan perbaikan, yaitu subkriteria yang memiliki bobot kepentingan yang tinggi, namun kinerja yang rendah. Hasil dari penelitian ini menyediakan usulan strategi untuk perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja vendor trucking yang digunakan.

The increase in e-commerce sales during the pandemic led to growth in the logistics market, including freight forwarding. This growth brings challenges for freight forwarding companies to always provide excellent quality of services. One element that has an important role in the quality of freight forwarding services is the trucking vendor used. This study aims to evaluate the performance of trucking vendors at a freight forwarding company in Indonesia. The Analytical Hierarchy Process (AHP) method is used to assess the importance of the evaluation indicators, while the Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) method is used to assess trucking vendor performance. Then, the Importance-Performance Analysis (IPA) method is used to identify indicators that need improvement, namely indicators that have a high importance weight, but low performance. The results of this study provide a proposed strategy for the company in order to improve the performance of the trucking vendors used."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Egi Marissa
"Manajemen rantai pasok mempengaruhi kinerja perusahaan sehingga perusahaan harus terus meningkatkan kinerja rantai pasoknya guna mencapai daya saing. Pengukuran kinerja sangat penting untuk meningkatkan daya saing karena memberikan informasi mengenai kekuatan yang harus dipertahankan dan kelemahan yang harus diatasi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran kinerja rantai pasok internal pada perusahaan kabel dengan menggunakan integrasi metode DEMATEL, ANP, dan TOPSIS. Data diperoleh melalui kuesioner yang dinilai oleh ahli pada enam alternatif rantai pasok.
Metode DEMATEL dan ANP digunakan untuk memperoleh hubungan sebab akibat antar indikator dan bobot indikator kinerja rantai pasok. Metode TOPSIS digunakan untuk mengukur kinerja rantai pasok. Analisis sensitivitas dilakukan untuk menguji ketahanan hasil pengukuran. Berdasarkan tingkat pengaruh antar dimensi, inovasi dan pembelajaran merupakan dimensi yang cenderung mempengaruhi dimensi lainnya.

Supply chain management affects company performance, so company should improve their supply chain performance in order to achieve competitiveness. Performance measurement is critical for improving competitiveness as it provides information on the strength that must be maintained and the weakness that must be addressed. The purpose of this study is to measure internal supply chain performance in the cable company by using the integration approach of DEMATEL, ANP, and TOPSIS. Data were obtained through questionnaires assessed by experts on six supply chain alternatives.
DEMATEL and ANP methods are used to obtain causal relationships between indicators and weight of supply chain performance indicators. TOPSIS method is used to measure supply chain performance. Sensitivity analysis was conducted to investigation the robustness of the measurement result. Based on the level of influence between dimensions, innovation and learning are dimensions that tend to affect other dimensions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51286
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Joice Margaretha
"Saat ini tuntutan pemerintah terhadap perusahaan yang memperhatikan aspek dan dampak terhadap lingkungan semakin tinggi. Pemasok memiliki peran yang sangat penting dalam rantai pasok, oleh karena itu penting bagi perusahaan untuk menilai pemasok yang telah memperhatikan aspek lingkungan. Segmentasi pemasok menjadi salah satu cara yang efektif untuk menilai berbagai pemasok secara sistematis. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan penilaian pemasok dengan segmentasi pada salah satu perusahaan garmen di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah DEMATEL-Based ANP (D-ANP) untuk memperoleh bobot kriteria dalam evaluasi pemasok, serta Technique for Order of Preference by Similiarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk memperoleh nilai akhir dari setiap pemasok yang akan menjadi dasar dalam mensegmentasi pemasok berdasarkan dimensi kemampuan dan kesediaan pemasok. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat 11 subkriteria untuk dimensi kemampuan dan 10 subkriteria untuk dimensi kesediaan, selanjutnya dari 16 pemasok bahan baku denim dihasilkan 6 pemasok pada kuadran 1, 2 pemasok pada kuadran 2, 1 pemasok pada kuadran 3, dan 7 pemasok pada kuadran 4, setelah itu diperoleh rekomendasi strategi pengelolaan yang sesuai untuk setiap segmen pemasok
Recently, the government's demands for companies that pay attention to aspects and impacts on the environment are increasingly high. Suppliers have a very important role in the supply chain, therefore it is important for companies to assess or evaluate the suppliers who have considered environmental aspects. Supplier segmentation is an effective way to systematically assess the varieties suppliers. This study aims to integrate supplier ratings with segmentation in one of the garment company in Indonesia. The method used in this study are DEMATEL-Based ANP (D-ANP) to obtain the criteria for evaluating suppliers, and Technique for Order of Preference by Ideal Solution (TOPSIS) to obtain the final score for each supplier that will be the basis for segment suppliers based on supplier dimensions and willingness. The results of this study are 11 capability criterias and 10 willingness criterias for evaluation, supplier segmentation mapping which consist of 6 suppliers in 1st quadrant, 2 suppliers in 2nd quadrant, 1 supplier in 3rd quadrant, and 7 supplier in 4th quadrant, also strategy recommendation for each segment which good or suitable to be implemented by company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wira Tri Yolanda
"Pemilihan pemasok memainkan peran penting dalam membangun rantai pasok yang efektif bagi setiap perusahaan. Penelitian ini mengusulkan pendekatan analisis terpadu yang menggabungkan fuzzy QFD,ANP, dan TOPSIS untuk memilih pemasok. Metode fuzzy QFD dan ANP digunakan untuk membobotkan kriteria dengan mempertimbangkan tingkat kesulitan dalam memperoleh data untuk mengevaluasi pemasok pada setiap kriteria. Kriteria pemasok diperoleh melalui studi literatur dan dibagi menjadi dua kategori: requirement dan kriteria yang kemudian dipilih dan dinilai oleh delapan orang ahli yang berasal dari departement purchasing beberapa perusahaan kabel di Indonesia. Metode yang diusulkan kemudian akan mengklasifikasikan kriteria menjadi empat kelompok prioritas, kritis, komplementer, dan costly. Kriteria yang berada dalam kelompok kriteria prioritas, kritis, dan pelengkap digunakan untuk memeringkatkan pemasok dengan menggunakan metode TOPSIS.
Berdasarkan hasil pemeringkatan dengan metode TOPSIS didapat pemasok terbaik yaitu pemasok yang memiliki nilai kedekatan relatif terbesar dibanding pemasok lainnya dimana untuk bahan baku optical fiber pemasok terbaik yaitu pemasok B dan untuk bahan baku XLPE pemasok terbaik adalah pemasok F. Dalam hal implikasi, kriteria yang didapatkan dari metode fuzzy QFD dan ANP dalam penelitian ini, dapat memberikan usulan kepada pengambil keputusan untuk memilih kriteria yang benar-benar penting namun tidak membutuhkan usaha yang cukup besar dalam mengumpulkan datanya.

Supplier selection plays a important role in establishing an effective supply chain for any firm. This paper proposes an integrated multicriteria decision making approach of Fuzzy QFD, ANP and TOPSIS to select suppliers. Fuzzy QFD and ANP methods are used to weight the criteria by considering the difficulty level in obtaining the information to evaluate the suppliers on each criterion. The criteria of suppliers are obtained through literature reviews and divided into two categories requirement and criteria are then selected and assessed by eight experts from departments purchasing some cable companies in Indonesia. The proposed method classifies the criteria into four groups priority, critical, complementary and costly . The criteria within the priority, critical and complementary groups are used to selected the suppliers using TOPSIS.
Based on the results with TOPSIS method, the best supplier is the supplier which has the biggest relative value compared to other suppliers where the best supplier for optical fiber is B supplier and for XLPE is F supplier. In terms of implications, the criteria derived from fuzzy QFD and ANP methods in this study may suggest to decision makers to choose the criteria that are important but not require high effort of data collection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51604
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ghea Gardita Zoraya Viedra
"Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menghadapi tantangan pesatnya pertumbuhan industri konstruksi adalah dengan selalu memonitor kinerja rekanan pada proses kerja sama. Ditemukan beberapa kendala yang dominan terjadi dalam penilaian kinerja rekanan penyedia barang dan jasa. Penelitian ini membahas tentang pengembangan sistem penilaian pada evaluasi akhir CQSMS untuk meningkatkan kinerja rekanan penyedia barang dan jasa pada proyek konstruksi PT X menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Melalui pendapat pakar, penelitian ini memvalidasi 29 kriteria yang terbagi ke dalam 6 kelompok kriteria (X1) Kualitas Dokumen QHSE Plan, (X2) Implementasi QHSE Plan Tahap Pre Job Activity, (X3) Implementasi QHSE Plan Tahap Work In Progress, (X4) Komitmen Penanganan & Penyelesaian Defect, (X5) Lagging Indicator Kinerja QHSE, dan (X6) Dokumen Pendukung pada evaluasi akhir CQSMS yang berpengaruh terhadap kinerja mutu dan K3L. Kemudian diketahui bobot penilaian terbesar berada pada kriteria (X4.1) Tindak Lanjut Perbaikan Temuan sebesar 17%. Model sistem penilaian telah disusun dan disimulasikan pada 10 sampel penyedia barang dan jasa di PT X dan ditemukan rata-rata peningkatan nilai sebesar 15% dari hasil penilaian menggunakan model penilaian terdahulu.

ne way that can be used in facing the challenges of the rapid growth of the construction industry is to always monitor the performance of vendors in the collaboration process. Several dominant constraints were found in assessing the performance of vendors providing goods and services. This study discusses the development of an assessment system in the final evaluation of CQSMS to improve the performance of vendors on PT X construction projects using the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Through expert opinion, this study validates 29 criteria which are divided into 6 groups of criteria (X1) Document of QHSE Plan, (X2) Implementation of QHSE Plan at Pre Job Activity, (X3) Implementation QHSE Plan at Work In Progress, (X4) Commitment of Defect Completion, (X5) Lagging Indicator QHSE Performance, (X6) Other Supporting Document in the final evaluation of CQSMS which affect quality and K3L performance. Then it is known that the largest weight of the assessment is in the criteria (X4.1) Improvement of Findings by 17%. An assessment system model has been developed and simulated for 10 samples of vendors at PT X and found an average value increase of 15% from the assessment results using the previous valuation model."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Luthfi Rahman Fakhruddin
"Penelitian ini membahas mengenai pemilihan pemasok pada perusahaan layanan jasa konstruksi bangunan menggunakan metode Analitycal Hierarchy Process (AHP) yang dikombinasikan dengan Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Terdapatnya beberapa permasalahan yang disebabkan oleh pemasok pada saat mengerjakan proyek, menyebabkan perusahaan mengalami keterlambatan dalam mengerjakan proyeknya. Oleh sebab itu perlu dilakukannya pemilihan pemasok terbaik sesuai dengan kriteria yang diinginkan perusahaan. Kriteria yang digunakan dalam penelitian terdiri atas pengiriman, pelayanan, kualitas, harga, manajemen, fleksibilitas, reputasi perusahaan, dan kemampuan produksi. Metode AHP digunakan untuk menentukan bobot dari tiap kriteria. Hasil pembobotan dari AHP kemudian dilanjutkan ke perhitungan menggunakan metode TOPSIS untuk menentukan pemasok terbaik. Hasil pemasok terbaik adalah pemasok 2 dengan bobot 0.8867.

This study discusses the selection of supplier in building construction service companies using the method Analytical Hierarchy Process (AHP) combined with Technique for Order of Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). There are several problems caused by supplier while working on a project, causing the company to experience delays in carrying out its projects. Therefore, it is necessary to select the best supplier according to the criteria desired by the company. The criteria used in the study consisted of delivery, service, quality, price, management, flexibility, company reputation, and production capability. The AHP method is used to determine the weight of each criterion. The result of weighting from AHP then proceed to the calculation using the TOPSIS method to determine the best suppliers. The best suppliers results are supplier 2 with a weight of 0.8867."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Sulistyarini
"[Saat ini perusahaan manufaktur sangat bergantung kepada supplier dalam menyediakan bahan-bahan dan komponen yang digunakan dalam produk jadinya. Oleh karena itu dibutuhkan suatu perancangan evaluasi kinerja yang mempertimbangkan segenap aspek kekinian untuk terciptanya hubungan jangka panjang yang baik. Metode AHP – TOPSIS diajukan sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang diharapkan dapat meneyelesaikan ketidakpastian yang disebabkan oleh
persepsi manusia Hasil dari penelitian ini adalah munculnya kriteria dan sub-sub kriteria evaluai kinerja supplier dengan prioritas berdasarkan perhitungan AHP. Dari prioritas masing-masing kriteria kemudian dijadikan menjadi acuan perhitungan dalam memberikan penilaian terhadap kinerja supplier;Nowadays manufacture company really rely on supplier in reserving parts and component that will be used in their finish product. Therefore, it required a design supplier performance evaluation which consider current aspects to have good long relationship. AHP – TOPSIS method proposed as one of assessment for performance evaluation that propose can cover uncertainty human perception. Result of this study are having criteria and sub criteria supplier performance evaluation with priority from AHP calculation. From this priority we can continue to measure supplier performance, Nowadays manufacture company really rely on supplier in reserving parts and
component that will be used in their finish product. Therefore, it required a design
supplier performance evaluation which consider current aspects to have good long
relationship.
AHP – TOPSIS method proposed as one of assessment for performance
evaluation that propose can cover uncertainty human perception.
Result of this study are having criteria and sub criteria supplier performance
evaluation with priority from AHP calculation. From this priority we can continue
to measure supplier performance]"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44543
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haldi Maruli
"Penelitian ini dilakukan pada sebuah perusahaan manufaktur komponen sepeda motor dengan melakukan evaluasi terhadap pemasok manufaktur komponen mold die casting dengan tujuan mendapatkan kriteria evaluasi pemasok dan melakukan pemeringkatan pemasok. Proses pembuatan kriteria evaluasi pemasok ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan melakukan pemeringkatan pemasok dengan pendekatan metode Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Berdasarkan pengolahan data dengan menggunakan kedua metode tersebut dihasilkan 5 kriteria utama, yaitu kriteria kualitas, pengiriman, harga, sumber daya, pelayanan, dan manajemen perusahaan dengan menempatkan kriteria kualitas sebagai kriteria dengan bobot penilaian terbesar yaitu sebesar 41,2%. Sedangkan hasil dari pemeringkatan pemasok menempatkan pemasok 6 sebagai pemasok terbaik dan pemasok 4 sebagai pemasok terburuk diantara 6 alternatif pemasok. Dengan dibuatnya suatu model evaluasi dan pemeringkat pemasok ini diharapkan dapat berguna untuk proses evaluasi pemasok lainnya dengan tipe bisnis yang sama yaitu perusahaan manufaktur.

The research was done on a motorcycle component manufacturing company with an evaluation of the supplier of die casting mold component manufacturing with the purpose of obtaining a supplier evaluation criteria and ranking suppliers. Supplier evaluation criteria is built using the approach method of Analytical Hierarchy Process (AHP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) for ranking suppliers. Based on the data processing by using the two methods, produced five main criteria, namely criteria of quality, delivery, price, resources, services, and management of the company. By placing Quality as a criteria with the greatest weight that is equal to 41.2%. The results of the ranking for suppliers placing Supplier 6 as the best supplier and Supplier 4 as the worst among the six alternative of suppliers. With the establishment of a model of supplier evaluation and supplier ranks, this model can be useful for evaluating other suppliers with the same type of business as a manufacturing company."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42818
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>