Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16719 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ibnu Abdurahman
"ABSTRAK
Skirpsi ini membahas mengenai perkebunan karet rakyat di Jambi. Karet mulai populer sejak masa Pemerintahan Hindia Belanda hingga menjadi Republik Indonesia. Pada tahun 1920 karena harga karet mulai tinggi akibat permintaan yang terus meningkat. Tingginya harga karet membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian Indonesia dan Jambi. Akan tetapi, tidak selamanya harga karet tinggi, karet mengalami dinamika dalam perjalanannya menuju puncak kejayaan.

ABSTRACT
This thesis will discuss about rubber plantations in Jambi. rubberbecame popular sincethe Government ofthe Netherlands East Indiestothe Republic ofIndonesia. In 1920due tothe highprice of rubberstartedas a result ofthe increasing demand. Rubberbringa huge impactto the Indonesian economyandJambi. However, sometimes rubber price decreased, rubberexperiencingthe dynamics oftheway to theheight of glory.;;;"
2016
S64747
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Barmin
Jakarta: Balai Pustaka, 1995
899.221 BAR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nobertus Riantiarno, 1949-
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2006
808.83 NOB p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Noraza Hj. Abdul Aziz, 1970-
Kuala lumpur: Kementerian Kebudayaan Kesenian dan Pelancongan Malaysia, 2004
927 NOR b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1984
959.815 HAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1986
S33262
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewantara Daud
"Tujuan penelitian adalah pemanfaatan karet limbah industri crumb rubber sebagai bahan pembuatan pijakan kaki (footstep) suku cadang sepeda motor. Pada penelitian ini karet limbah yang digunakan divariasi 10, 20, 30, 40, dan 50 phr. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karet limbah industri crumb rubber dapat dimanfaatkan menjadi pijakan kaki sepeda motor. Semakin banyak pengguna karet limbah akan meningkatkan nilai kkerasan dan menurunkan nilai kuat tarik, perpanjangan putus, ketahanan sobek, dan pampatan tetap."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Ning swasti (Savitri) a character in Achmad Munif's novel Primadona has been illustrated as a feminist eksistensialist....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Lindayanti
"ABSTRAK
Sektor pertanian pada waktu ini masih memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Jambi. Selain pertanian rakyat, perkebunan juga merupakan usaha yang penting, khususnya perkebunan rakyat: kopi, lada, cengkeh, karet, kelapa, tebu, tembakau, dan teh. Pada waktu ini di antara berbagai tananan keras ini, yang terbanyak dihasilkan oleh Jambi adalah karet.
Luas perkebunan karet rakyat di Jambi pada tahun 1990 adalah 476.859 Ha dengan produksi sebanyak 209.447 ton. Menurut Sensus Pertanian tahun 1983 jumlah petani karet di Jambi adalah 84.495 orang, sedangkan jumlah seluruh petani di Indonesia adalah 881.908 orang.
Selain di Jambi terdapat perkebunan karet rakyat juga di beberapa daerah lain, seperti Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
Pada waktu ini karet masih merupakan produk ekspor yang penting bagi propinsi Jambi. Tulisan ini akan mengka,ji proses masuknya karet ke Jambi, sampai men jadi tanaman. rakyat, dan proses perkembangan perkebunan karet rakyat di Jambi selama masa kolonial Belanda.
Perkebunan karet pada dasarnya dapat digolongkan dalam dua kategori, yang dibedakan menurut modal yang ditanamkan, sistem pembayaran kepada penyadap dan pelaksanaan administrasi perkebunan, yaitu perkebunan besar dan perkebunan rakyat. Di Jambi semasa jaman kolonial Belanda hanya terdapat tiga perkebunan besar, yaitu Batanghari, Pondok Meja dan Sungei Bluru, sedangkan jumlah perkebunan rakyat adalah besar sekali.
Dalam suatu proses yang panjang perkembangan perkebunan karet rakyat dari tahun 1906 sampai berakhimya kekuasaan pernerintah Belanda pada tahun 1942, karet merupakan satu faktor yang berhasil meningkatkan ekonomi masyarakat Jambi. Oleh karena itu masa karet dikenal oleh penduduk setempat sebagai masa hujan emas (istilah hujan emas juga dikenal di daerah Palembang). Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini adalah bagaimana pengaruh perkebunan karet rakyat terhadap perekonornian masyarakat Jambi.
Tulisan mengenai perkebunan karat rakyat di Jambi sebenarnya sudah pernah dilakukan bersama dengan pembahasan kebun karet rakyat di Palembang oleh A.H.P. Clemens dalam skripsinya 'De Bevolkingsrubbercultuur in Djambi en Palembang Tijdens het Interbellum' (Perkebunan Karet Rakyat.di. Jambi dan Palembang Di Antara Dua Perang Dunia). Clemens membandingkan perkebunan karet rakyat di Jambi dan Palembang dengan perkebunan karet milik orang Eropa dan juga mengkaji bagaimana produsen karet pribumi menanggapai perkembangan harga karet di pasaran dunia dan terhadap peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah Hindia Belanda mengenai masalah yang berkenaan dengan karet rakyat.
"
1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1984
398.9 UNG
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>