Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1374 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Hanafiah DS, Trikoesoemaningtyas, Yahya S, Wirnas D. 2010. Induced mutations by gamma ray irradiation to Argomulyo soybean (Glycine max) variety. Nusantara Bioscience 2: 121-125. Induced mutation by gamma ray irradiation is one way to increase genetic variability of plants. This research used gamma ray irradiation on low doses (micro mutation). The aim of this research was to know the respons of doses level by micro mutation on gamma ray irridation to the growing and development of Argomulyo variety of soybean [Glycine max (L) Merr]. The seeds were irradiated by gamma ray micro mutation doses, namely 0 gray, 50 gray, 100 gray, 150 gray, and 200 gray. Variations that were obtained of each characters at generation M1 and M2 influences plants growth and development either through qualitative and quantitative that finally will influence plant?s production. The average highest genetic variation at M2 generation of soybean was on 200 Gray doses. Results of the research indicated that gamma ray irradiation on 200 Gray doses effectively caused of plant variation genetic. "
570 NBS 2:3 (2010)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fajar Lukitowati
"ABSTRAK
Penelitian ini menganalisis pengaruh iradiasi sinar gamma terhadap sifat-sifat fisiko-kimia dan biologi membran kitosan, kolagen, dan paduan kitosan/kolagen. Membran kitosan, kolagen, dan kitosan/kolagen dibuat dengan penguapan pelarut dan membran diiradiasi sinar gamma (0, 15 atau 25 kGy). Pengujian untuk mengamati gugus fungsi, kuat tarik, perpanjangan putus, daya serap air, permeabilitas, sterilitas serta daya tembus mikroba. Data diuji statistik. Terdapat perubahan gugus fungsi, penurunan kuat tarik, perpanjangan putus, daya serap air dan permeabilitas membran serta kenaikan sterilitas pada membran tanpa dan dengan iradiasi, kecuali untuk daya tembus mikroba. Iradiasi sinar gamma pada semua membran menimbulkan perubahan sifat fisiko-kimia dan sterilitas

ABSTRACT
The objectives of this study is to analyze the effects of gamma-ray irradiation to physico-chemical and biological properties chitosan, collagen and blend of chitosan/collagen membranes. The solvent evaporation technique is used to prepare chitosan, collagen and chitosan/collagen membranes, and sterilized by gamma-ray irradiation (with dose of 0, 15 or 25 kGy). Functional groups, mechanical strength, water retention, permeability, sterility and microbial penetration are observed. The data was analyze statistically. Functional groups, tensile strength, elongation at breaks, water retention, permeability, and sterility are changes, except for microbial penetration. Gamma-ray irradiation on chitosan, collagen and blend of chitosan/collagen membranes shows changes of physico-chemical and sterility."
2016
T46396
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Nova Kusumaningtyas
"Jahe merah telah lama dimanfaatkan sebagai salah satu obat tradisional untuk mengurangi peradangan atau inflamasi. Namun, herbal rimpang seperti jahe merah dilaporkan mengandung cemaran mikroorganisme yang relatif tinggi. Sehingga diperlukan metode sterilisasi untuk mendekontaminasi cemaran mikroorganisme tersebut. Iradiasi gamma sering menjadi pilihan untuk dekontaminasi, tetapi belum diketahui dosis yang efektif membunuh mikroorganisme dan tidak mempengaruhi kadar senyawa bioaktif serta aktivitas biologis jahe merah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh iradiasi gamma terhadap cemaran mikroorganisme, kadar senyawa 6-gingerol, 8-gingerol,10-gingerol, dan 6-shogaol serta aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol 70% jahe merah. Serbuk rimpang jahe merah terlebih dahulu diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 70% 1:5. Ekstrak jahe merah kemudian diiradiasi dengan dosis 0, 5, 7,5, 10, dan 15 kGy. Evaluasi cemaran mikroba angka lempeng total dan angka kapang khamir dilakukan dengan metode tuang. Evaluasi kadar bioaktif dianalisis dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi. Aktivitas antiinflamasi diukur dengan metode penghambatan denaturasi protein BSA dengan spektrofotometer UV-Vis. Efektivitas iradiasi sinar gamma dalam menurunkan angka cemaran mikroorganisme meningkat seiring meningkatnya dosis iradiasi (p<0,05). Kadar bioaktif 6-gingerol menunjukkan kadar yang paling tinggi diantara tiga senyawa bioaktif lainnya. Namun, secara keseluruhan dosis iradiasi gamma yang diberikan tidak berpengaruh signifikan terhadap kandungan 6-gingerol,8-gingerol,10-gingerol dan 6-shogaol dalam ekstrak etanol 70% jahe merah (p>0,05). Aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol 70% jahe merah juga tidak berbeda signifikan setelah di iradiasi dengan dosis 0-15 kGy (p>0,05).

Red ginger has long been used as a traditional medicine to reduce inflammation. However, rhizome herbs such as red ginger are reported to contain relatively high levels of contamination by microorganisms. So a sterilization method is needed to decontaminate the microorganisms. Gamma irradiation is often an option for decontamination, but it is not yet known which dose is effective in killing microorganisms and does not affect the levels of bioactive compounds or the biological activity of red ginger. This study aims to evaluate the effect of gamma irradiation on contamination of microorganisms, levels of compounds 6-gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol, and 6-shogaol, and the anti-inflammatory activity of a 70% ethanol extract of red ginger. Red ginger rhizome powder was first extracted by the maceration method using 70% ethanol at 1:5. The red ginger extract was then irradiated at doses of 0, 5, 7.5, 10, and 15 kGy. The evaluation of microbial contamination of the total plate count and yeast mold count was carried out by the pouring method. The evaluation of bioactive levels was analyzed using the high-performance liquid chromatography method. Anti-inflammatory activity was measured by inhibiting BSA protein denaturation with a UV-Vis spectrophotometer. The effectiveness of gamma irradiation in reducing the number of microorganisms contaminating the environment increased with increasing irradiation dose (p 0.05). The level of bioactive 6-gingerol showed the highest level among the other three bioactive compounds. However, overall, the dose of gamma irradiation given had no significant effect on the content of 6-gingerol, 8-gingerol, 10-gingerol, and 6-shogaol in the 70% ethanol extract of red ginger (p > 0.05). The anti-inflammatory activity of the 70% ethanol extract of red ginger was also not significantly different after irradiation with dose 0-15 kGy (p > 0.05)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ladiya Puspita Ningrum
"ABSTRAK
Pada negara yang mayoritas memiliki lahan pertanian seperti Indonesia, pupuk berperan penting dalam meningkatkan kualitas produksi tanaman. Untuk efisiensi pemberian pupuk, dikembangkan kopolimer untuk memodifikasi pupuk agar memiliki sifat pelepasan lambat. Pada penelitian ini dilakukan sintesis kopolimer dari onggok-kitosan-akrilamida AAm dengan teknik iradiasi sinar gamma yang bertujuan untuk memanfaatkan limbah, penekanan biaya produksi, serta menciptakan kopolimer yang biodegradable. Kopolimer dibuat dengan komposisi onggok 2 -kitosan 2 w/v dan akrilamida yang divariasikan. Selain itu, dilakukan variasi dosis iradiasi sinar gamma 5, 10, 15, dan 20 kGy . Hasil yang diperoleh kopolimer optimum dengan AAm 7 dosis iradiasi 15 kGy sebagai bahan modifikasi pupuk fosfat dengan hasil pengujian dari fraksi gel, pengembangan larutan pupuk, dan pelepasan lambat pupuk fosfat masing-masing 79,13 ; 619,59 ; 11,51 . kopolimer optimum dikarakterisasi dengan FTIR, DSC, dan SEM. Pengukuran sifat pelepasan lambat dilakukan dengan metode absorbsi-desorbsi. Kinetika reaksi pelepasan pupuk dari kopolimer diperoleh mengikuti orde pertama. Energi aktivasi dapat diperoleh dengan menghubungkan konstanta laju dan temperatur, yaitu sebesar 38024,08 J/mol. Kualitas dari kopolimer dipengaruhi oleh komposisi kitosan dan akrilamida serta dosis iradiasi, sedangkan absorbsi-desorbsi pupuk dipengaruhi oleh waktu perendaman, pH, dan temperatur.

ABSTRACT
In a country with majority of the land is dominated with agriculture like Indonesia, fertilizer plays an important role for increasing the quality of plants production. To ensure the efficiency of fertilizer application, copolymer is developed to modify the fertilizer in order to has slow release properties. This research shows how copolymer was synthesized from tapioca waste chitosan acrylamide with gamma ray irradiation method. The objective is to utilize waste, cost efficiency, and to create biodegradable copolymers. copolymers are made with composition of tapioca waste 2 w v chitosan 2 w v and varied acrylamide. Moreover, dose variation of gamma ray irradiation is also conducted 5, 10, 15, and 20 kGy . The result shows the optimum copolymers with AAm 7 and dose irradiation 15 kGy appropriate as good material for phosphate release fertilizer modification based on gel fraction testing, swelling fertilizer solution, and slow release phosphate fertilizer 79,13 619,59 11,51 respectively. Optimum copoolymer product is characterized with FTIR, DSC, SEM. Slow release properties is measured through absorption desorption method. The kinetics of fertilizer release from copolymer is achieved in first order. Activation energy is achieved through connecting the rate constant and temperature, which is 38024,08 J mol. In conclusion, quality of copolymers is affected by chitosan and acrylamide also irradiation dosen, while absorption desorption id affected by immersion time, pH, and temperature. "
2017
S67606
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Sabilillah
"Plastik jenis polietilena menjadi salah satu penyumbang limbah plastik terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Plastik daur ulang dapat dikombinasikan dengan limbah serat kayu untuk membuat komposit termoplastik yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis, seperti Wood Polymer Composite (WPC). Daya rekat antarmuka yang buruk antara pengisi yang bersifat hidrofilik dan matriks yang bersifat hidrofobik menjadi masalah utama terkait dengan campuran komposit termoplastik-kayu. Modifikasi permukaan dengan metode iradiasi gamma dapat menjawab permasalahan tersebut dengan cara menghasilkan radikal bebas yang dapat menginduksi pemotongan rantai atau rekombinasi, percabangan, atau ikatan silang (crosslink). WPC yang digunakan pada penelitian ini terbuat dari matriks recycled-polyethylene (rPE) dan pengisi tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan tambahan compatibilizer PE-g-MA melalui iradiasi sinar gamma. rPE yang digunakan berbentuk pellet dan flakes dengan rasio komposisi TKKS sebesar 10%, 20%, dan 30%. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menguji potensi iradiasi sinar gamma dengan berbagai dosis radiasi dalam meningkatkan sifat mekanik dan termal WPC. Iradiasi sinar gamma dilakukan pada dosis 0, 25, 50, 75, dan 100 kGy dengan laju dosis 3.5 kGy/h menggunakan sumber 60Co. Sifat mekanik dan termal WPC diukur dengan menggunakan universal testing machine (UTM), differential scanning calorimetry (DSC), dan fourier transform infrared (FTIR). Hasil menunjukkan bahwa perilaku mekanis seperti kekuatan tarik dan elongasi saat putus meningkat seiring meningkatnya dosis radiasi, mencapai nilai optimum pada dosis 50 kGy akibat terjadi pembentukan ikatan silang (crosslinking) yang akan mengikat molekul lebih erat satu sama lain sehingga interaksi matriks dan pengisi lebih tinggi dan menjadikan komposit bersifat lebih kompatibel. Terjadi degradasi oksidatif dari proses iradiasi gamma pada dosis 100 kGy yang menimbulkan pemotongan rantai (chain scission) sehingga rantai polimer meleleh pada suhu yang lebih rendah. Efek iradiasi gamma pada rPE merupakan proses oksidatif yang meningkatkan konsentrasi gugus karbonil serta getaran peregangan –OH dari TKKS atau gugus hidroksil yang dapat diperkenalkan pada molekul rPE

Polyethylene plastic is one of the largest contributors to plastic waste in Indonesia, even in the world. Recycled plastics can be combined with waste wood fibers to make useful and economical thermoplastic composites, such as Wood Polymer Composite (WPC). Poor interfacial adhesion between the hydrophilic filler and the hydrophobic matrix is ​​a major problem associated with wood-thermoplastic composites. Surface modification by gamma irradiation method can answer these problems by generating free radicals that can induce chain scission or recombination, branching, or crosslinking. The WPC used in this study is made of recycled-polyethylene (rPE) matrix and empty fruit bunch of oil palm (EFB) filler with the addition of a PE-g-MA compatibilizer through gamma ray irradiation. The rPE used was in the form of pellets and flakes with an EFB composition ratio of 10%, 20%, and 30%. The main objective of this study was to examine the potential of gamma ray irradiation with various radiation doses in improving the mechanical and thermal properties of WPC. Gamma ray irradiation was carried out at doses of 0, 25, 50, 75, and 100 kGy at a dose rate of 3.5 kGy/h using a 60Co source. The mechanical and thermal properties of WPC were measured using a universal testing machine (UTM), differential scanning calorimetry (DSC), and fourier transform infrared (FTIR). The results show that mechanical behavior such as tensile strength and elongation at break increases with increasing radiation dose, reaching the optimum value at a dose of 50 kGy due to the formation of crosslinking which will bind the molecules more tightly so that the matrix and filler interactions are higher and make composites more compatible. Oxidative degradation occurs from the gamma irradiation process at a dose of 100 kGy which causes chain scission so that the polymer chain melts at a lower temperature. The effect of gamma irradiation on rPE is an oxidative process that increases the concentration of carbonyl groups as well as stretching vibrations of –OH from EFB or hydroxyl groups that can be introduced to the rPE molecule."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yonda Lavembelno
"Permasalahan sampah plastik selalu menjadi masalah utama pencemaran lingkungan seperti pencemaran darat dan laut. Salah satu upaya pemanfaatan limbah plastik adalah melalui pembuatan wood plastic composite (WPC). Dalam rangka meningkatkan performanya, polyethylene perlu dimodifikasi sehingga memiliki gugus polar dalam rantainya. Modifikasi pencangkokan melalui iradiasi sinnar gamma merupakan salah satu cara yang efektif untuk memperluas penerapan aplikasi polietilena. Polimer yang digunakan pada penelitian ini berupa High Density Polyethylene (HDPE) dengan senyawa yang dapat diaplikasikan untuk kopolimer pencangkokan ke dalam HDPE yaitu Maleic anhydride (MA). Pada pembuatan agen kompatibilitas HDPE-g-MA dilakukan dengan variasi dosis penyinaran iradiasi gamma sebesar: 50, 75, dan 100 kGy serta variasi lamanya waktu proses pencangkokan, yaitu selama: 3, 6, dan 8 jam. HDPE-g-MA yang telah melalui proses pencangkokan akan dikarakterisasi dengan contact angle, FTIR, dan DSC. Hasil karakterisasi penelitian ini didapatkan adanya gugus fungsi baru, yaitu gugus fungsi karbonil (-C=O) pada bilangan gelombang 1720 cm-1, reaksi sampingan pada HDPE-g-MA sangat minim dengan perubahan Tm yang tidak signifikan, dan juga perubahan sifat permukaan menjadi hidrofilik pada HDPE-g-MA ditandai dengan sudut kontak yang terbentuk sebesar 64,03° - 83,27°.

The problem of plastic waste has always been a major problem of environmental pollution such as land and sea pollution. One of the efforts to utilize plastic waste is through the manufacture of wood plastic composite (WPC). In order to improve its performance, polyethylene needs to be modified so that it has a polar group in its chain. Modification of grafts through gamma ray irradiation is one effective way to expand the application of polyethylene. The polymer used in this research is High Density Polyethylene (HDPE) with a compound that can be applied for grafting copolymers into HDPE, namely Maleic anhydride (MA). The manufacture of HDPE-g-MA compatibility agents was carried out with variations in gamma irradiation doses of: 50, 75, and 100 kGy and variations in the length of time for the grafting process, namely for 3, 6, and 8 hours. HDPE-g-MA which has gone through the grafting process will be characterized by contact angle, FTIR, and DSC. The results of the characterization of this study showed that there was a new functional group, namely the carbonyl functional group (-C=O) at a wave number of 1720 cm-1, side reactions in HDPE-g-MA were minimal with insignificant changes in Tm, and also changes in surface properties. to be hydrophilic in HDPE-g-MA is indicated by the contact angle formed of 64.025° - 83.27°"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kedelai merupakan salah satu sumber protein dan lemak nabati yang penting. Perubahan iklim global berpengaruh terhadap produktivitas kedelai, sehingga diperlukan kultivar-kutivar baru yang mempunyai sifat unggul tertentu agar produkivitas kedelai dapat ditingkatkan. Teknik in vitro dengan mutasi dan keragaman somaklonal merupakan meoda alternatif untuk memperoleh varietas baru apabila material genetik sebagai bahan seleksi tidak tersedia. Induksi mutasi dapat dilakukan pada populasi sel embriogenik dengan menggunakan iradiasi sinar gamma atau senyawa kimia, antara lain Ethyl Methan Sulfonate (EMS). Kedua metoda tersebut telah banyak digunakan untuk meningkatkan keragaman genetik tanaman dan telah dikuasai dalam penerapan teknologi tersebut adalah meregenerasikan sel somatik hasil mutasi dan keragaman somaklonal agar dapat ditumbuhkan menjadi plannet (tunas in vitro). Beberapa faktor yang mempengaruhi regenerasi tanaman adalah jenis bahan tanaman, genotipe, komposisi media, dll. Perlakuan keragaman somaklonal dan mutasi yang diberikan dapat menyebabkan kerusakan pada sel sehingga diperlukan modifikasi pada metode regenerasi yang sudah diketahui agar populasi sel yang hidup setelah perlakuan mutasi dapat tumbuh menjadi tunas-tunas mutan."
AIDR 10:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Athar Azis
"Salah satu komponen nutrisi utama pada beras adalah karbohidrat. Karbohidrat pada beras banyak tersimpan dalam bentuk pati. Pati dibagi menjadi dua fraksi, yakni amilosa dan amilopektin. Pati beras dapat dimodifikasi dengan berbagai cara untuk mendapat sifat baru yang lebih dikehendaki. Modifikasi pati beras dapat dilakukan dengan metode fisika salah satunya dengan sinar gama. Sinar gama merupakan isotop radioaktif berupa kobal-60 atau cesium-137 yang akan mengemisikan energi tinggi untuk menginduksi perubahan pada struktur pati dengan memfragmentasi ikatan glikosida pati. Pada penelitian ini sebanyak dua belas varietas beras organik dan nonorganik (Pandan Wangi, IR64, Rojolele, IR42, C4, dan Cisokan) dianalisis kandungan amilosanya setelah diberikan iradiasi sinar gama dengan variasi dosis 2, 5, 10, 20, dan 30 kGy. Pemberian iradiasi sinar gama menaikkan kadar amilosa pada varietas Pandan Wangi nonorganik, IR64 nonorganik, Rojolele nonorganik, IR42 nonorganik, C4 nonorganik, dan Cisokan nonorganik. Pemberian iradiasi sinar gama akan menurunkan kadar amilosa pada varietas Pandan Wangi organik, IR64 organik, Rojolele organik, IR42 organik, C4 organik, dan Cisokan organik. Berdasarkan uji lanjut Tukey ANAVA dua arah, dosis iradiasi sinar gama yang paling berpengaruh untuk mengubah kadar amilosa adalah dosis 10 kGy.

One of the main nutrition component in rice is carbohydrate. Carbohydrate in rice is storaged well in the form of starch. Starch itself contains of two fraction, amylose and amylopectin. With certain method, rice's starch could be modified to obtain the desired property. Rice's starch modification could be done with gamma ray irradiation. Gamma ray is the radioactive isotope which could be obtained by the energy emitted by either cobalt-60 or cesium-137 that will induced the starch structural change by the manner of fragmentate the starch’s glycoside bond. The test used the rice from twelve rice variety from organic and non-organic rice (Pandan Wangi, IR64, Rojolele, IR42, C4, and Cisokan), the assay performed after the administration of 2, 5, 10, 20, and 30 kGy doses. The gamma ray irradiation dose that administered to those varieties downgraded the organic Pandan Wangi, IR64, Rojolele, IR42, C4, and Cisokan rice amylose content while upgraded the non-organic Pandan Wangi, IR64, Rojolele, IR42, C4, and Cisokan rice amylose content. According to the post-hoc test from two-way ANAVA, 10 kGy gamma-ray dose was the most affect to altered the amylose content.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam: North-Holland , 1979
539.744 ALP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>