Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 63912 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sarwono
"Kesempurnaan desain hidraulik bangunan pelimpah bendungan dapatdilakukan dengan uji model hidraulik (UMH) fisik di laboratorium. Tujuan dari pengujian adalah untuk mempelajari perilaku hidraulik bangunan pelimpah dengan komponen pelengkapnya. Metode yang digunakan dalam pemodelan adalah mencakup pembuatan model fisik, dan uji pengaliran. Pengujian hidraulik dilakukan dalam 3 seri, antara lain: seri I tes desain; seri II dan 1II merupakan tes perbaikan/penyempurnaan dimensi pelimpah, modifikasi kolam olakan dari tipe USBR II menjadi tipe flip bucket yang lebih baik dan pengamanan gerusan lokal akibat loncatan air dari kolam olakan dengan flunge pool. Perbaikan dengan memodifikasi secara coba-coba, sehingga didapat desain bangunan pelimpah yang am an dari segi hidraulik, dimana tinggi jagaan untuk semua debit rencana aman, pola aliran di saluran luncur tidak terjadi aliran silang dan tekanan isap dapat dikendalikan. juga kolam olakan dapat meredam energi dengan baik, serta gerusan lokal di hilir kolam olakan dapat dikendalikan. Hasil penyempurnaan didapat modifikasi, seri terbaikyang akan digunakan sebagai bahan rekomendasi untuk diterapkan di lapangan."
Bandung: Kementrian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sarwono
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air - Badan Penelitian dan Pengembangan - Kementerian Pekerjaan Umum, 2014
627 JTHID 5:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Hadi Ma`ruf Al, Anshori
"Pembangunan infrastruktur menjadi pilar penting pembangunan nasional maupun regional karena memegang peranan penting pendorong untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Salah satu infrastuktur milik pemerintah sebagai pengelolaan sumber daya air dalah bendungngan. Pemerintah melalui Nawacita menetapkan bendungan sebagai Proyek Strategis Nasional dan dalam 10 tahun terakhir telah membangun 43 bendungan. Peningkatan jumlah bendungan membutuhkan kinerja kegiatan pemeliharaan yang maksimal untuk dapat menjaga fungsi dan performa pada setiap bendungan. Pemeliharaan pada setiap komponen bendungan yang terencana sangat penting untuk menjaga fungsinya dan mencegah kerusakan serius yang dapat menyebabkan bencana bagi masyarakat. Faktor kegagalan pemeliharaan meliputi rendahnya regulasi, standar material, dan kinerja SOP tidak optimal, tidakefektifan SOP. Dengan mengembangkan Standar Operasional Prosedur (SOP) pekerjaan pemeliharaan bendungan berbasis Work Breakdown Structure (WBS) diharapkan dapat meningkatkan kinerja SOP Pemeliharaan serta memberikan panduan yang lebih komprehensif untuk pemilik dan pihak yang terlibat dalam pemeliharaan bendungan dalam merincikan kegiatan pemeliharaan berdasarkan aktivitas untuk komponen yang ditinjau. Penelitian ini menggunakan analisis arsip/studi literatur, validasi ahli, survei kuesioner dan Metode Delphi. Produk yag dihasilkan dari penelitian ini adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) Pekerjaan Pemeliharaan Bendungan untuk Komponen Spillway, Intake, Emergency Spillway Berbasis Work Breakdown Structure (WBS) untuk meningkatkan kinerja SOP Pemeliharaan dari pekerjaan pemeliharaan bendungan.

Infrastructure development is an important pillar of national and regional development because it plays an important role in driving economic development and growth in Indonesia. One of the government-owned infrastructures for water resources management is dams. The government through Nawacita has designated dams as National Strategic Projects and in the last 10 years has built 43 dams. The increasing number of dams requires maximum performance of maintenance activities to maintain the function and performance of each dam. Planned maintenance of each dam component is essential to maintain its function and prevent serious damage that can cause disasters for the community. Factors of maintenance failure include low regulation, material standards, and suboptimal SOP performance, SOP ineffectiveness. By developing a Standard Operating Procedure (SOP) for dam maintenance work based on the Work Breakdown Structure (WBS), it is expected to improve the performance of the Maintenance SOP and provide more comprehensive guidance for owners and parties involved in dam maintenance in detailing maintenance activities based on activities for the components under review. This research using archive analysis/literature study, expert validation, questionnaire survey and Delphi Method. The product resulting from this research is a Standard Operating Procedure (SOP) for Dam Maintenance Work for Spillway, Intake, Emergency Spillway Components Based on Work Breakdown Structure (WBS) to improve the performance of the Maintenance SOP of dam maintenance work.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Banga, T.R
New Delhi: Khanna Publisher, 1977
621.254 BAN h (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Filbert Reginald
"ABSTRAK
Rancang bangun adalah salah satu metode penyelesaian proyek yang banyak menerimaperistiwa risiko akibat terintegrasinya berbagai aktivitas mulai dari aktivitas designsampai dengan aktivitas build. Dalam 5 tahun, terdapat 63 dari 72 proyek industridengan kontrak rancang bangun mengalami penyimpangan biaya. Salah satu strategimanajemen risiko adalah memasukan biaya kontingensi dalam estimasi biaya. Penelitianini bertujuan untuk membuat suatu model perhitungan biaya kontingensi berbasis risikodari setiap aktivitas yang terjadi pada 7 proses bisnis kontraktor rancang bangun mulaidari proses bisnis design, procurement, finance, controlling, build, safety dan contractcontrolling. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah simulasi monte carlo.Hasil penelitian ini adalah suatu model persentase biaya kontingensi sebesar 4,46 4,91 dengan tingkat kepercayaan 95 . Dimana didapatkan 7 proses bisnis, 145aktivitas, 31 output dan 10 peristiwa risiko tertinggi yang berpengaruh signifikantterhadap kinerja biaya proyek.

ABSTRACT
Design build is one method of project completion that accepts many risks due to theintegration of various activities start from design activities until build activities. Within 5years, 63 from 72 industrial projects with design build contract is experiencing costoverrun. One of the risk management strategies due to uncertainty is to include acontingency cost amount in the estimated cost. This study aims to make model calculationof risk based contingency costs from each activity in 7 business process contractor designbuild, start from design, procurement, finance, controlling, build, safety and contractcontrolling. The method used in this research is monte carlo simulation. The result of thisresearch is a contingency cost percentage model of 4.46 4.91 with 95 confidencelevel. Which has 7 business processes, 145 activities, 31 outputs and 10 highest riskevents that have a significant effect on project cost performance."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50195
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizka Wulan Triadji
"Tahap desain yang merupakan tahap yang paling kompleks untuk dipahami, dijalankan dan dikelola membuat industri konstruksi mengalami penurunan produktivitasnya. Selain masalah desain, bangunan memiliki masalahnya tersendiri yaitu kegiatan pembangunanya yang memiliki dampak negatif pada lingkungan. Hal ini membuat pentingnya menerapkan konsep green building pada tahap desain. Proses desain green building yang memakan waktu lebih lama daripada bangunan konvensional membuat industri konstruksi diharapkan mampu mengambil langkah yang inisiatif dalam menemukan cara alternatif dalam membuat tahapan desain green building dengan cara yang lebih efektif. Salah satunya dengan penerapan teknologi dengan menggunakan machine learning. Berdasarkan masalah tersebut penelitian ini akan menggabungkan solusi atas kedua masalah dari industri bangunan, dengan membangun model machine learning untuk perencanaan desain green building. Variabel green building yang digunakan dalam mengembangkan model machine learning adalah efisiensi energi, kualitas ligkungan dalam ruangan, efisiensi air dan perencanaan lokasi. Metode yang diambil sebagai model terbaik dalam penelitian ini adalah model dengan pengganbungan algoritma IF/ELSE dan artificial neural network dengan nilai mean square error sebesar 1.3.

The design stage is the most complex stage to understand, carry out and manage, causes the construction industry has experienced declining productivity. Apart from design issues, buildings have their own problems, their construction activities have a negative impact on the environment. It is important to apply green building concepts at the design stage. The green building design process takes longer than conventional buildings makes the construction industry expected to be able to take initiative steps in finding alternative ways to make green building design stages more effective. Based on these problems, this research will combine solutions to the two problems of the building industry, by building machine learning models for green building designs. Green building variables used in developing machine learning models are energy efficiency, indoor environmental quality, water efficiency and site planning. The method taken as the best model in this study is a model by combining the IF/ELSE algorithm and artificial neural network with a mean square error of 1.3. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lauer, David A., 1955-2011
Boston: Wadsworth and Cengage Learning, 2008
745.4 LAU d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Kiley, Henry E.
Scranton, Pennsylvania: International Textbook, 1952
671.23 KIL p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Lauer, David A., 1955-2011
Singapore : Wadsworth and Cengage Learning, 2012
745.4 LAU d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>