Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 97340 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pipa yang telah beroperasi pada suhu tinggi umumnya berada di industri perminyakan, petrokimia, pengolahan tambang, pembangkit listrik dan reaktor nuklir. Pipa tersebut memerlukan pengkajian sisa umur, untuk menentukan batas waktu pemakaian yang optimal dari masing-masing pipa yang telah beroperasi dan mengantispasi terjadinya kerusakan yang lebih fatal. Pada makalah ini disajikan suatu hasil penelitian mengenai teknik pengkajian sisa umur pipa yang telah beroperasi pada suhu tinggi. Teknik pengkajiannya meliputi : uji tanpa merusak dengan insitu metalografi, pengukuran panjang keliling pipa, pengukuran ketebalan pipa dan loss of attenuation, serta uji kekerasan permukaan pipa. Akan tetapi bila kondisi pipa telah mengalami pembengkakan (bulging) maka dilakukan uji merusak berupa uji accelerated creep. Penelitian yang dilakukan di salah satu peralatan yang ada pada industri perminyakan menunjukkan bahwa pipa yang digunakan sebanyak 168 batang, mengalami kerusakan sebanyak 3 batang pipa berupa crack, bursting dan berlubang. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa semua pipa yang digunakan harus diganti, dengan suhu operasi maksimal 940 DC."
MKK 11:2 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Piping stress analysis on instrument Air System have been performed. Analysis carried out to estimate the provision of sufficient flexibility in the piping system to ensure that the heat expansion and contraction of the pipe allowable stress range...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adrian Satriaji Wiryawan
"Tahap procurement dalam Proyek EPC memegang proporsi biaya sekitar 60%-70% dari keseluruhan biaya proyek. Poin kritis dalam tahap ini adalah fase shipping pada material pipa karena sering terjadi keterlambatan pengiriman material ke lapangan. Salah satu metode shipping yang sering digunakan adalah Ex-Work. Analisis risiko pun dibutuhkan untuk menentukan risiko dominan, penyebab dan dampak serta tindakan preventif dan korektif untuk setiap risiko.
Jenis penelitian ini adalah studi kasus pada PT.X dengan metode penyebaran kuisioner dan wawancara mendalam. Hasil yang diperoleh adalah 7 peristiwa risko dominan pada setiap tahap shipping dan risk register keseluruhan risiko untuk pekerjaan piping pada Proyek EPC.

Procurement on EPC Project has budget proportion for around 60% - 70% from the total cost. Critical point on this stage is shipping phase of pipe material because often happen late of delivery to the site. One of shipping method that often used by PT.X is Ex-Work. Risk analysis is needed to determine the dominant risks, causes, effects and also the preventive and corrective actions on each risks.
Type of this research is case study on PT.X with the questionnaire and depth interview. The output are 7 events of dominant risks on each step on shipping and risk register of all risks for each piping work on EPC Project.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S65741
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Air dingin didistribusikan dari sistem pendingin ke dalam ruang laboratorium dan perkantoran di instalasi radiometalurgi (IRM) menggunakan sistem pemipaan dengan spesifikasi schedule 40, dengan berbagai diameter nominal. Umur pakai dari bahan pipa, dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya adalah korosi yang disebabkan konstituen yang terkandung dalam air, yang dapat mengikis / mengurangi ketebalan dari pipa. Mengingat adanya keterbatasan umur pakai dari pipa, maka dilakukan analisa berdasarkan perhitungan pengurangan (depresiasi) umur pakai pipa instalasi air pendingin di gedung IRM akibat korosi. Berdasarkan perhitungan kecepatan korosi normal, maka diperoleh umur pakai pipa tanpa menggunakan water treatment : 22s/d 37 tahun. Artinya uur pakai pipa instalasi akan bertambah hampir 5 kali lipat jika menggunakan program water treatment yang sesuai. Hal ini akan menghasilkan penghematan biaya perawatan / penggantian sebesar 80% per tahun."
PIN 8:15 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Fadil Akbar
"Pembakaran sampah padat kota (MSW) menghasilkan abu dasar pembakaran (IBA), residu padat yang kaya akan logam dan dapat didaur ulang. Penelitian ini berfokus pada peningkatan pemulihan logam dari IBA melalui perlakuan suhu tinggi. IBA magnetik dikenakan proses termal menggunakan tungku induksi pada suhu 1600°C, dengan berbagai kombinasi karbon dan besi cor sebagai aditif. Material yang dihasilkan dianalisis untuk mengevaluasi fraksi slag dan logam, dengan fokus pada mengoptimalkan hasil logam. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa penambahan karbon meningkatkan pembentukan slag, sementara besi cor mempromosikan pemulihan komponen logam. Analisis metalografi mengungkapkan fase slag yang berbeda dan komposisi unsur berdasarkan aditif yang digunakan. Fluoresensi sinar-X (XRF) dan mikroskop elektron pemindai (SEM) digunakan untuk menilai komposisi kimia dan struktur mikro dari sampel slag dan logam. Analisis neraca massa lebih lanjut mengonfirmasi pengaruh aditif terhadap efisiensi pemulihan logam. Penelitian ini menunjukkan potensi untuk mengoptimalkan pemulihan logam dari IBA, berkontribusi pada praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan konservasi sumber daya.

Incineration of municipal solid waste (MSW) produces incinerator bottom ash (IBA), a solid residue rich in metals that can be recycled. This study focuses on enhancing metal recovery from IBA through high-temperature treatment. Magnetic IBA was subjected to a thermal process using induction furnaces at 1600°C, with various combinations of carbon and cast iron as additives. The resulting materials were analyzed to evaluate slag and metallic fractions, with a focus on optimizing metal yield. The experimental results indicated that the addition of carbon increased slag formation, while cast iron promoted the recovery of metallic components. Metallographic analysis revealed distinct slag phases and elemental compositions based on the additives used. X-ray fluorescence (XRF) and scanning electron microscopy (SEM) were employed to assess the chemical composition and microstructures of both slag and metallic samples. Mass balance analysis further confirmed the influence of the additives on metal recovery efficiency. This research demonstrates the potential for optimizing metal recovery from IBA, contributing to sustainable waste management practices and resource conservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mhd. Ibkar Yusran Asfar
"Pipa riser di anjungan lepas pantai yang telah berumur 28 tahun memiliki risiko kegagalan yang tinggi. Untuk memastikan produk dapat terdistribusi dengan baik, maka perlu menjaga integritas pipa tersebut. Melakukan penilaian risiko dan penentuan interval inspeksi dari data hasil inspeksi dapat mencegah kegagalan yang akan terjadi. Salah satu metode yang dapat digunakan ialah Risk-Based Inspection (RBI).
Pipa riser gas jual yang menjadi objek penelitian ini berukuran 26 inci. Data hasil In-Line Inspection (ILI) digunakan dalam penilain risk-based inspection (RBI) dengan pendekatan kuantitatif berdasarkan standar API 581. Pipa riser disegmentasi menjadi tiga, yaitu atas air, zona percikan dan bawah air. Nilai dari probability of failure (PoF) dan consequence of failure (CoF) dihitung untuk mengetahui peringkat risiko dari pipa riser. Interval inspeksi ditentukan dari target risiko yaitu ketebalan minimum pipa riser.
Penelitian yang dilakukan terhadap analisis data hasil inspeksi untuk risk-based inspection (RBI), menghasilkan pengaruh yang signifikan terhadap nilai PoF tiap segmentasi pipa riser, dimana atas dan bawah air sebesar 3,06E-06 kegagalan/tahun sedangkan zona percikan sebesar 0,1376 kegagalan/tahun. Nilai PoF dan CoF mempengaruhi tingkat risiko, dimana segmen atas air dengan nilai CoF $100.658.373 dan bawah air dengan nilai CoF $100.907.400 menghasilkan tingkat risiko sedang 1E sedangkan zona percikan dengan nilai CoF $100.907.400 di tingkat risiko tinggi 5E. Interval inspeksi ditetapkan dari tingkat risiko tertinggi dari segmentasi pipa riser, yaitu zona percikan. Karena target risiko telah terlampaui dalam hal ini ialah ketebalan minimum, maka interval inspeksi ditetapkan sesuai dengan jadwal penilain RBI yaitu Januari 2022.

Riser pipes on offshore platforms more than 28 years old are prone to failure. It is critical to maintaining the pipe's integrity to ensure proper product distribution. Conducting risk assessments and establishing inspection intervals based on inspection data can help avoid failures. Risk-based inspection (RBI) is one method that can be used.
The sales gas riser pipe, on which this research is based, measures 26 inches in length. In-Line Inspection (ILI) data is used in a quantitative approach to risk-based inspection (RBI) assessment based on the API 581 standard. The riser pipe is divided into three sections designated as above water, splash zone, and below water. The probability of failure (PoF) and consequence of failure (CoF) values are calculated to determine the riser pipe's risk rating. The risk target determines the inspection interval, precisely the minimum riser pipe thickness.
Research conducted on the analysis of inspection data for risk-based inspection (RBI) resulted in a significant effect on the PoF value of each riser pipe segmentation, where above and below water were 3.06E-06 failures/year while the splash zone was 0.1376. failure/year. PoF and CoF values affect the risk level, where the above water segment with a CoF value of $100,658,373 and below water with a CoF value of $100,907,400 produces a medium risk level of 1E while the splash zone with a CoF value of $100,907,400 at a high-risk level of 5E. The inspection interval is determined from the highest risk level of the riser pipe segmentation, namely the splash zone. Since the risk target exceeded the minimum thickness in this case, the inspection interval is set according to the RBI assessment schedule, namely January 2022.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luqman Adha
"E-learning membawa perubahan paradigma sistem pendidikan, paradigma sistem pendidikan yang semula berbasis tradisional dengan mengandalkan tatap muka, maka dengan sentuhan dunia teknologi informasi khususnya dunia cyber (maya) beralih menjadi sistem pendidikan yang tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Konsep adaptive di dalam lingkungan e-learning telah memiliki berbagai macam bentuk implementasi. Salah satu bentuk implementasinya adalah pada proses evaluasi hasil pembelajaran siswa, seperti dengan melaksanakan ujian yang bersifat adaptive.
Dengan menerapkan konsep adaptive di dalam proses ujian maka akan memungkinkan siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda untuk dapat memperoleh pertanyaan yang sesuai dengan tingkat kemampuannya masing-masing. Melalui adaptive assessment tingkat kemampuan siswa terhadap materi belajar yang diujikan akan dapat langsung diketahui. Evaluasi kepada peserta didik yang sesuai dengan estimasi kemampuannya akan sangat membantu dalam proses pembelajaran, pada sistem ini dirancang sebuah evaluasi yang berupa pemberian rekomendasi materi tertentu kepada peserta berdasarkan hasil ujiannya. Sehingga proses pembelajaran dapat dimaksimalkan.

E-learning brings a paradigm change in education system, educational system paradigm which was originally based by relying on traditional face to face meeting, then with a touch of technology especially the information technology (IT) it move into an education system that is not limited by space and time. Adaptive Concepts in e-learning environment had various forms of implementation. One form of implementation is in the process of evaluating student learning outcomes, such as by conducting examinations that are adaptive.
By applying the concept of adaptive in the examination process, it will allow students with different abilities to be able to get the questions to suit their ability level. Through the adaptive assessment of students' ability levels to learn the material tested will be immediately known. Evaluation to students according to ability estimation would be very helpful in the learning process, in this system designed an evaluation with a specific material recommendations to participants on the basis of his examination. So that the process of learning can be maximized.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S130
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Galung Susanto
"ABSTRACT
The stress analysis on the chemical and volume control piping system of the reactor coolant for the AP600 nuclear power plant has been done. By using CAEPIPE computer code version 3.32 revision 0, the first step of analysis has shown that CVS-APGOO piping system would be over stress if the piping supports were not used in the piping system. Furthermore the displacement of the piping system were larger and the piping would be deflected and /or ruptured. The second step of analysis has shown that the piping system would be in accordance with the limit stress of ASME Code Section III Subsection ND , 1980 Edition, providing the piping supports are placed in the proper location. In addition the displacement of the piping system would be very small, both on the nuclear power plant operation condition or during seismic event. Therefore, the CVS-APGOO piping system, that has been completed with the supports in the proper location is feasible to be fabricated and constructed.
ABSTRAK
Telah Dilakukan analisis beban (stress) sistim pipa pengendali volume dan kimiawi (CVS) pendingin reaktor pada PLTN AP600. Dengan menggunakan paket Computer Code "CAEPIPE" versi 3.32 revisi 0, hasil analisis pendahuluan menunjukkan bahwa sistim pipa CVS-APGOO akan mengalami tegang berlebih bila alat penunjang pipa tidak dipergunakan didalam sistim pipa. Selain itu sistim pipa akan bergeser terlalu besar yang memungkinkan pipa akan melengkung atau pecah. Bila alat penunjang pipa ditempatkan pada lokasi yang tepat pada sistim pipa CVS-APGOO, hasil analisis kedua menunjukkan bahwa sistim pipa memenuhi kriteria batas tegangan ASME Code Seksi III Subseksi ND Tahun 1980. Selanjutnya analisis kedua menunjukkan bahwa sistim pipa CVS-AP600 pergeserannya amat kecil baik pada saat sistim pipa dioperasikan ataupun pada saat mengalami gempa bumi dikemudian hari. Dengan demikian sistim pipa CVS-APGOO yang telah dilengkapi dengan alat penunjang pipa pada setiap lokasi yang diperhitungkan layak untuk di fabrikasi dan dikonstruksi."
Depok: Universitas Indonesia, 1993
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rama Usvika
"ABSTRAK
Metode Design for Assembly (DFA) adalah suatu metode perancangan yang menitikberatkan kepada penyederhanaan struktur rancangan agar rancangan produk yang dihasilkannya mudah untuk dirakit (easy to assemble). Sasaran dari penerapan metode DFA terhadap suatu rancangan produk, baik yang sudah ada (existing)
maupun yang benar-benar baru, adalah untuk menghasilkan suatu produk yang berkualitas tinggi, mudah dirakit, dan biayanya lebih murah.
Salah satu metode DFA yang cukup terkenal adalah metode DFA yang dikembangkan oleh Geoffrey Boothroyd dan Peter Dewhurst, Metode DFA yang dikembangkan oleh mereka meliputi database standar waktu untuk menganalisis waktu perakitan produk, serta kiat-kiat perancangan untuk menghasilkan suatu rancangan yang lebih mudah dan Iebih cepat untuk dirakit. Analisis DFA Boothroyd-Dewhurst terhadap rancangan suatu produk meliputi 2 Iangkah, yaitu mengurangi jumlah komponen yang harus dirakit dan memastikan komponen-komponen yang tersisa mudah untuk dirakit.
DI Indonesia, metode ini masih jarang untuk diterapkan. Sehingga dalam tugas akhir ini penulis melakukan suatu studi kasus di dalam mencoba menerapkan metode DFA ini untuk memperbaiki rancangan suatu produk yang sederhana. Rancangan produk yang dipilih adaiah Ragum Pipa (Yoke Vise), yang biasanya dijadikan tugas untuk praktikum Teknologi Mekanlk Melalui studi kasus ini diharapkan akan dapat diidentitikasikan kendala-kendala yang mungkin akan dihadapi dalam penerapan metode ini untuk kasus perancangan produk yang lebih rumit dan kompleks. Sedangkan untuk produk yang dqadikan bahan studi kasus, diharapkan rancangan baru hasil redesign dengan menggunakan metode DFA ini akan menghasilkan suatu improvement yang cukup signifikan, terutama terhadap waktu pembuatan, waktu perakitan, biaya material, dan biaya total produk.

"
1996
S36275
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>