Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 164810 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Domestic buildings in 36 sqm and 45 sqm were manually examined to see the appropriate window design in supplying recommended ventilation flow rates, which is 30 ach for warm humid regions. The detailed window design to be checked is position, dimension and style of windows. This study showed that in a very slow outdoor windspeed, the indoor air velocity and the amount of air velocity approximately 1 m/s, the small domestic buildings require no one fifth the floor area, as it is known before, but at least one half the floor area. Moving from suburb to city centre, similar buildings design requires more and larger openings in order to meet health and well being of residents."
720 JAKUAJ 1:1 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Septian Arison
"Tantangan infeksi pascaoperasi, seperti Surgical Site Infections (SSI) masih menjadi persoalan pada layanan kesehatan. Infeksi ini sering kali disebabkan oleh kontaminasi bakteri yang menempel pada partikel udara di ruang operasi. Untuk mengurangi risiko SSI, salah satu upaya yang dilakukan adalah mendesain sistem venlitasi khusus. Beberapa sistem ventilasi yang biasanya digunakan diantaranya, sistem ventilasi Laminar Airflow (LAF) dan Temperature-Controlled Airflow (TcAF). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis performa LAF dan TcAF dalam menciptakan kebersihan area bedah di ruang operasi serta mengevaluasi pengaruh variasi input kecepatan dan temperatur terhadap efektivitas kebersihan dan konsumsi energi. Penelitian ini memodelkan aliran udara menggunakan model turbulensi RNG k-ε dan melacak pergerakan partikel dengan metode Lagrangian Particle Tracking (LPT). Analisis konsumsi energi pengoperasian ventilasi yang dikaji fokus pada daya kipas dan kebutuhan pendinginan udara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan temperatur inlet secara signifikan meningkatkan konsumsi energi meskipun menghasilkan pengurangan konsentrasi BCP. Tingkat konsumsi energy pada sistem TcAF lebih tinggi dibandingkan sistem LAF, tetapi pengurangan konsentrasi BCP yang dihasilkan pada sistem TcAF lebih rendah. Optimalisasi parameter ventilasi diperlukan untuk menyeimbangkan kebersihan area bedah dengan efisiensi energi, guna mengurangi risiko infeksi tanpa meningkatkan beban energi secara berlebihan.

Postoperative infection challenges, such as Surgical Site Infections (SSIs), remain a significant concern in healthcare services. These infections are often caused by bacterial contamination carried by airborne particles in operating rooms. To mitigate the risk of SSIs, one key strategy involves the design of specialized ventilation systems. Commonly employed systems include Laminar Airflow (LAF) and Temperature-Controlled Airflow (TcAF). This study aims to analyze the performance of LAF and TcAF systems in maintaining surgical area cleanliness in operating rooms and to evaluate the influence of variations in inlet air velocity and temperature on cleanliness effectiveness and energy consumption. Airflow modeling in this research utilizes the RNG k-ε turbulence model, while particle movement is tracked using the Lagrangian Particle Tracking (LPT) method. Energy consumption analysis focuses on fan power and air cooling requirements. The results indicate that reducing inlet temperature significantly increases energy consumption despite achieving lower Bacterial Carrying Particle (BCP) concentrations. TcAF systems exhibit higher energy consumption compared to LAF systems, yet the reduction in BCP concentrations achieved by TcAF is less pronounced. Optimizing ventilation parameters is essential to balance surgical area cleanliness with energy efficiency, thereby reducing infection risks without disproportionately increasing energy demands."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paramita Atmodiwirjo
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amila Zulfa Ruknia
"Intensitas curah hujan yang cukup tinggi di Indonesia yang tidak dimanfaatkan
dengan optimal mempengaruhi keseimbangan neraca air, serta grey water yang
tidak diolah kembali akan mempengaruhi kualitas badan air dan berdampak pada
menurunnya kualitas lingkungan. Konsep pembangunan seperti green building
yang menerapkan rainwater harvesting dan water recycling merupakan salah
satu usaha untuk menjaga kelestarian air. Dalam penerapan sistem tersebut,
terdapat risiko yang akan mempengaruhi kinerja investasinya. Pengumpulan dan
pengolahan data dilakukan dengan metode survey, analisa statistik, dan monte
carlo. Adapun variabel yang mempengaruhi kinerja investasinya adalah kesalahan
seleksi material dan seleksi vendor, serta kesulitan prediksi produksi air olahan
hujan sesuai dengan musim.

The high intensity of rainfall in Indonesia which is not utilized optimally affect
the balance of water and grey water which is not recycled also affect the quality
of water bodies which has an impact to decrease environmental quality. The
development concept such as green building which is implementing rainwater
harvesting and water recycling is one of the efforts to preserve water. In the
application of the system, there are risks that will affect the performance of the
investment. Data was collected and processed through survey, statistical analysis,
and monte carlo. The variables which affect the performance of the investment are
a mistake of material selection and vendor selection, and the difficulty to
forecast treated rain water according to the seasons.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T38696
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
H. Widomoko
Malang: Institut Teknologi Nasional, 1995
690 WID k II
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Semarang: Kanisius, 2004
694.6 FRI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 2007
624 HEI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 2004
720.9 FRI i;720.9 FRI i (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kartiko S. Herdijanto
"ABSTRAK
Penelitian mengenai jendela, kisi-kisi dan pintu pada bangu_nan kolonial di Jakarta lama bertujuan untuk melihat perkembangan bentuk, jumlah, ukuran dan ragam hias. Perkembangan yang terjadi pada jendela , kisi-kisi dan pintu akan dilihat kemungkinan menga_pa perkembangan itu terjadi. Pengumpulan data dilakukan atas 51 bangunan yang berada di Jakarta lama, bangunan antara tahun 1701 - 1939. Metode yang dipakai adalah analisis khusus. Metode ini mengacu pada penanganan artefak terhadap bentuk, ukuran jumlah serta ragam hias itu sen_diri. Hasa 1701 - 1939 dibagi menjadi 3 periode, yakni periode I (1791-1800), periode II (1801-1900) dan periode III (1901-1939). Pada masing--masing periode dilakukan analisis khusus yang sama. Hasil ketiganya digabungkan untuk dianalisis kembali yang kemudian menjadi kesimpulan analisis. Hasil tersebut dicoba dihubungkan dengan kondisi iklim di Batavia untuk melihat kemungkinan apakah ada pengaruh iklim terhadap perkembangan yang terjadi atau ada hal lain yang mempengaruhinya. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa bangunan yang termasuk dalam kategori periode I berjumlah 6 bangunan, periode II berjum_lah 17 bangunan dan periode III berjumlah 28 bangunan. Jendela, kisi-kisi dan pintu mengalami perubahan. Hasil analisis memperli_hatkan bahwa dari segi bentuk jendela didominasi oleh bentuk persegi panjang dan 3 jenis jendela, yakni casement, jalasie dan fixed. Kisi-kisi mempunyai dua buah bentuk yaitu persegi panjang dan 1/2 lingkaran. Pintu dari segi bentuk secara keseluruhan dido_minasi oleh bentuk persegi panjang da beradun pinto 2 buah. Hasil analisis ukuran memperlihatkan bahwa jendela menjadi kecil sampai pada periode III, demikian.juga kisi-kisi. Pintu mempunyai ukuran yang membesar sampai periode III. Dari segi jumlah, jendela men_galami naik turun, yakni jumlah di periode I lebih banyak daripada periode II namun pada periode III jumlahnya menjadi banyak dari periode I, kisi-kisi cenderung stabil dan Pintu makin berkurang. Hasil analisis ragam hias memperlihatkan bahwa analisis bentuk adalah juga analisis ragam hias, karena jendela, kisi-kisi dan pintu tidak dikenali mempunyai ragam hias khusus kecuali melalui bentuknya. Hasil analisis terhadap iklim tidak memperlihatkan hasil yang diinginkan. Awalnya pemilihan iklim dimaksudkan karena faktor yang terlihat jelas antara pemberi donor (orang Belanda yang ada di Eropa) dan penerima donor (Orang Belanda yang berada di Jakarta lama) adalah masalah penyesuaian bangunan terhadap iklim. Namun hasil penelitian tidak memperlihatkan hubungan tersebut, malahan muncul dugaan baru bahwa perkembangan yang terjadi adalah akibat dari pemilihan gaya bangunan yang didasarkan pada masalah efisien_si pemakaian dan pembuatan bangunan.

"
1996
S11785
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>