Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62823 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ni Putu Ratih Pratiwi
"Tesis ini membahas strategi kebijakan Indonesia terkait dengan implementasi ACFTA yang dimulai 1 Januari 2010 dan dampak perdagangan bebas tersebut terhadap perdagangan Tekstil dan produk Tekstil (TPT) Indonesia. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Kesiapan pemerintah menjadi fokus dalam penelitian ini terkait dengan strategi kebijakan yang telah dirumuskan. Penelitian memperlihatkan Indonesia belum siap khususnya industri termasuk ITPT yang masih terkendala kebijakan yang bersifat ekonomi biaya tinggi. Sehingga belum mampu meningkatkan daya saing berkompetisi dengan produk China yang murah. Dengan keunggulan komparatif tenaga murah yang dimiliki Indonesia dan China membuat pemerintah Indonesia merumuskan strategi kebijakan baik trade strategic maupun industrial policy yang mampu meningkatkan daya saing industri TPT dan tidak hanya sekedar kebijakan namun minim implementasi.

The focus of this study is the readiness of Indonesia government in facing ASEAN-China FTA by analyzing the policy strategic and the implication of that free trade to the Indonesia?s Textile and Apparel trade. This research was done by qualitatively in descriptive design. The research shows that Indonesia was not ready yet especially the competitiveness of industry to compete the cheaper products of China. The textile and apparel industry still face the high economic costs which decrease the competitiveness of industry. Both China and Indonesia has comparative advantage in cheaper labors, therefore the Indonesia government should to formulate the policy strategic in term of trade strategic and industrial policy which can improve the competitiveness of textile and apparel industry and should be effectively in its implementation."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T30980
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Adrianus Herman Henok
"ABSTRAK
Menurut Laporan Financial Action Task Force yang diterbitkan pada tahun 2008,
?trade-based money laundering is defined as the process of disguising the
proceeds of crime and moving value through the use of trade transactions in an
attempt to legitimise their illicit origins or finance their activities.?
(diterjemahkan penulis sebagai berikut: ?perdagangan yang berbasis pencucian
uang didefinisikan sebagai proses menyamarkan hasil tindak pidana dan bergerak
nilai melalui penggunaan transaksi perdagangan dalam upaya untuk melegitimasi
harta asal mereka yang illegal atau untuk membiayai aktifitas mereka.?) Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisa ketentuan peraturan
perundangan di Indonesia di bidang pencucian uang (money laundering) terkait
perdagangan yang berbasis pencucian uang (trade based money laundering) serta
untuk mengetahui prospek penanggulangan perdagangan yang berbasis pencucian
uang (trade based money laundering) di Indonesia. Hasil dari penelitian
menunjukkan bahwa belum ada ketentuan hukum yang secara khusus mengatur
mengenai perdagangan yang berbasis pencucian uang (trade based money
laundering) di Indonesia, terdapat celah atau kelemahan pada hukum formil yang
diatur di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.

ABSTRACT
According to Financial Action Task Force?s Report in 2008, ?trade-based money
laundering is defined as the process of disguising the proceeds of crime and moving
value through the use of trade transactions in an attempt to legitimise their illicit
origins or finance their activities.? The purpose of this research is to identify and
analyze the indonesian money laundering regulations regarding trade-related money
laundering and to understand the prospect of trade based money laundering prevention
in Indonesia. This research is a normative research. This research shows that there is no
specific regulations regarding trade based money laundering in Indonesia, there is some
loop hole in procedural law according to Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang."
2012
T30970
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Robert M. Michael Tene
"Meningkatnya kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya pelestarian lingkungan, khususnya hutan tropis, telah menimbulkan usaha-usaha dari berbagai kelompok di dunia untuk melestarikan Permasalahan yang/hutan tropis. timbul bagi negara-negara berkembang (khususnya Indonesia) adalah adanya dimensi kemiskinan dan pendapatan didalam masalah pelestarian hutan tropis. Dari segi perdagangan internasional salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh negara maju adalah memberikan disinsentif dan insentif bagi produksi sektor-sektor tertentu yang dapat mengurangi eksploitasi hutan tropis. Hipotesa yang diajukan adalah pertama: peningkatan tariff impor hasil hutan oleh negara maju (dalam kasus ini: Jepang) akan menurunkan penghasilan rumah tangga disektor hutan dan menurunkan produksi hasil hutan. Kedua: Peningkatan tariff impor hasil hutan yang diikuti oleh penurunan tariff impor hasil hutan olahan akan mengurangi penurunan pendapatan rumah tangga disektor hutan dan meningkatkan pendapatan rumah tangga disektor hasil hutan olahan. Dengan menggunakan pendekatan Computable General Equilibrium, maka dilakukan serangkaian simulasi tentang dampak perubahan tariff di Jepang untuk sektor hutan dan hasil hutan olahan. Hasil simulasi menunjukkan bahwa peningkatan tariff impor hasil hutan menurunkan produksi hasil hutan dan menurunkan pendapatan rumah tangga buruh tani. Peningkatan tariff impor hutan yang diikuti oleh penurunan tariff impor hasil hutan olahan membantu mengurangi penurunan pendapatan rumah tangga buruh tani dan menaikkan pendapatan rumah tangga perkotaan."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1993
S18529
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Austria : The Opec fund dor International Development (OFID), 2006,
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
padang: Pusat Penelitian Universitas Andalas , 1988
380.13 PEN
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Tri Joelyartini
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T27357
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Desty Astrid Nurputri
"Tesis ini menjelaskan mengenai faktor-faktor yang menentukan dalam kebijakan perdagangan internasional Indonesia yang akan digunakan menghadapi liberalisasi dalam AFTA. Penulis juga bermaksud untuk menjelaskan kesiapan Indonesia dalam posisinya sebagai produsen dan pengekspor komoditi produk. Komoditi sektor industri secara umum siap memasuki perdagangan bebas di kawasan ASEAN (AFTA). Dari total 8.296 komoditi industri yang diekspor ke negara-negara ASEAN, komoditas yang memiliki struktur daya saing mencapai 46%. Namun, untuk meningkatkan daya saing diperlukan upaya mengatasi masalah yang cukup fundamental di sektor industri. Bagi Indonesia, pelaksanaan AFTA merupakan tantangan dan sekaligus peluang, karena dengan keikutsertaannya dalam AFTA berarti persaingan dalam melakukan ekspor ke negara-negara ASEAN akan menjadi lebih kompetitif Sedangkan posisi Indonesia sendiri terkenal sebagai negara anggota ASEAN yang posisi persaingannya masih sangat lemah. Dengan demikian Indonesia harus meningkatkan usaha-usaha untuk memperbaiki efisiensi produksi sehingga memiliki daya saing komoditi yang cukup tinggi di pasar internasional.
Teori yang dipergunakan yaitu teori ketergantungan (interdependensi) yang saling menguntungkan Bruce M. Russet, Robert Gilpin untuk menjelaskan konsep regionalisme, James Rosenau yang mengemukakan mengenai hal-hal yang mempengaruhi kebijakan suatu negara dan teori tahapan perdagangan bebas dari Bela Balasa. Dalam rangka mencari kebijakan perdagangan internasional yang tepat untuk menghadapi pelaksanaan AFTA, diperlukan pembahasan yang mendalam mengenai faktor-faktor yang mendukung ke arah tersebut dengan memperhatikan pemantapan organisasi pelaksana AFTA, promosi dan penetrasi pasar, peningkatan efisiensi produksi dalam negeri, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan perlindungan terhadap industri kecil ditambah pula dengan kesiapan yang perlu dilakukan oleh Indonesia sendiri. Tesis ini merupakan kajian kualitatif dan penelitian tesis adalah deskriptif analitis. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan teknik pengumpulan data kepustakaan."
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T5103
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fatma Muthia Kinanti
"[Masyarakat di wilayah perbatasan Kalimantan Barat – Sarawak telah lama melakukan kegiatan perdagangan lintas batas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang kemudian diformalkan dalam bentuk perjanjian bilateral Border Trade Agreement tahun 1970. Pergeseran paradigma ekonomi di wilayah ini menyebabkan berubahnya kepentingan perdagangan lintas batas dari semula bersifat tradisional, hingga kini lebih mirip dengan perdagangan internasional. Sayangnya, potensi ini tidak diakomodasi dengan peraturan hukum yang baik serta sarana dan prasarana yang mapan. Alhasil, kegiatan ekonomi di wilayah perbatasan ini tidak berjalan dengan baik. ASEAN Economic Community 2015 memberikan mandat untuk mendorong liberalisasi perdagangan dengan tujuan meningkatkan perdagangan intra-ASEAN. Perdagangan lintas batas di wilayah perbatasan merupakan salah satu kegiatan utama dari konsep free flow of good dalam perdagangan bebas. Penelitian ini akan dilakukan untuk memberikan analisa terkait implikasi penerapan AFTA dengan bentuk perdagangan lintas batas di wilayah perbatasan saat ini dan kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam usaha peningkatan perdagangan lintas batas di wilayah perbatasan Kalimantan Barat – Sarawak. Ditemukan bahwa liberalisasi perdagangan lintas batas di wilayah perbatasan akan mendorong integrasi ekonomi regional ASEAN. Pemerintah Indonesia telah berlaku aktif dalam peningkatan perdagangan lintas batas di wilayah perbatasan Kalimantan Barat – Sarawak dengan ikut serta dalam kerjasama subregional ASEAN dan mengimplementasikkannya ke dalam peraturan nasional.

Communities in the border region of West Kalimantan - Sarawak has long been conducting border trade to meet their daily needs which are then formalized in the form of Border Trade Agreement in 1970. The shifting economic paradigm in this region led to changes in the interest of border trade from a traditional trade to a more formal international trade. Unfortunately, this potential is not accommodated with legal regulations as well as established infrastructures and facilities. As a result, economic activity in the border region is not going well. ASEAN Economic Community 2015 provides a mandate to promote trade liberalization with the aim of increasing intra-ASEAN trade. Border trade is one of the main activities of the free flow of good concept in free trade. This study will be conducted to provide analysis related to the implications of the of AFTA to border trade in this border region, and policies of the central government and local governments in the efforts to increase border trade in West Kalimantan - Sarawak. It was found that the liberalization of border trade will encourage regional economic integration of ASEAN. The Government of Indonesia has been active in the improvement of border trade in border areas of West Kalimantan - Sarawak by participate in the ASEAN sub-regional cooperation and implement it into national legislation., Communities in the border region of West Kalimantan - Sarawak has long been conducting
border trade to meet their daily needs which are then formalized in the form of Border Trade
Agreement in 1970. The shifting economic paradigm in this region led to changes in the
interest of border trade from a traditional trade to a more formal international trade.
Unfortunately, this potential is not accommodated with legal regulations as well as
established infrastructures and facilities. As a result, economic activity in the border region is
not going well. ASEAN Economic Community 2015 provides a mandate to promote trade
liberalization with the aim of increasing intra-ASEAN trade. Border trade is one of the main
activities of the free flow of good concept in free trade. This study will be conducted to
provide analysis related to the implications of the of AFTA to border trade in this border
region, and policies of the central government and local governments in the efforts to
increase border trade in West Kalimantan - Sarawak. It was found that the liberalization of
border trade will encourage regional economic integration of ASEAN. The Government of
Indonesia has been active in the improvement of border trade in border areas of West
Kalimantan - Sarawak by participate in the ASEAN sub-regional cooperation and implement
it into national legislation.]
"
Jakarta: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2015
T44318
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>