Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 79755 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bayu Permana Sukma
"This study discussed about types and functions of interpersonal metadiscourse markers in newspaper article opinion. Interpersonal metadiscourse holds significant role in writing, especially in opinion article, since it reflects writer’s position towards both the content of text and reader. The method used in this study is descriptive qualitative, and the data are taken from opinion articles in The Jakarta Post online, an Indonesian English newspaper. The results of the study suggest that the types of interpersonal metadiscourse markers, such as hedges, certainty markers, attributors, attitude markers, and commentaries are used in the opinion articles. . The results also reveal that the types of markers hold some specific functions in the texts. Hedges help the writers withhold their opinion, while certainty markers function to emphasize it. Attributors function to support the writers’ arguments and attitude markers express their attitudes towards the text and readers. Finally, commentaries help them to build relationship with their readers."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2016
BEBASAN 3:1 (2016 )
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ria Hayatunnur Taqwa
"Penelitian ini bertitik tolak dari tiga konsep yaitu konflik, berita, dan aspek ekonomi politik. Berita konflik Sambas yang terjadi pada saat itu di persepsi menjadi sebuah komoditas yang dapat di jual kepada konsumen. Dikaitkan dengan gejala Komodifikasi, penelitian ini mencurigai adanya proses komodifikasi dalam pemberitaan yang di sajikan oleh surat kabar Equator tersebut. Penelitian ini berupaya untuk mengungkap terjadinya perubahan orientasi masalah komunikasi antar budaya yang ideal menjadi produk komoditas yang di lakukan oleh surat kabar Equator.
Momen yang di ambil adalah pada saat konflik berlangsung sekitar bulan Januari hingga April 1999. Pemilihan subjek penelitian di jatuhkan kepada pemberitaan konflik yang di sajikan pada surat kabar Equator. Penelitian ini berusaha menganalisa pemberitaan konflik antar etnis melayu dan madura Kab. Sambas di Kalimantan Barat dan ingin mengetahui bagaimana dinamika yang terjadi di dalam ruang redaksi pada saat memproduksi pemberitaan tersebut, maka penelitian ini di dasarkan asumsi bahwa surat kabar Equator telah melakukan keberpihakan dalam pemberitaannya.
Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini adalah Metode Analisis Kritis (CDA). Unit Analisis adalah pemberitaan Konflik Sambas di Kalimantan Barat Pada Surat Kabar Equator sekitar Bulan Januari hingga April 1999.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi komodifikasi dalam berita konflik yang dilakukan oleh Surat Kabar Equator, serta terjadinya keberpihakan yang jelas kepada komunitas yang dominan yakni etnis melayu dari merugikan pihak etnis madura yang tidak dominan.
Kebijakan yang di ambil oleh Equator di anggap menguntungkan posisi media ini, eksistensi maupun aspek ekonomis dari peningkatan oplah penjualan yang pada akhirnya menyelamatkan keuangan perusahaan. Terlebih ketika itu, proses reformasi yang baru bergulir melahirkan euphoria di masyarakat, dengan demikian surat kabar Equator juga terimbas oleh suasana euphoria tersebut. Akibatnya selain di dorong untuk menyelamatkan keuangan perusahaan, Equator lebih berani untuk tampil vulgar dan ekspresif, yang pada masa orde baru sangat di tabukan. Meskipun harus mengenyampingkan etika jurnalistik serta tanggung jawab untuk mendidik masyarakat."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2005
T13971
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Hermawati Resminingayu
"Semenjak terorisme di Indonesia dikaitkan dengan kelompok Muslim ektstrimis, pemberitaan mengenai Islam di media tidak terlepas dari kedua aspek tersebut.Akibatnya, penelitian mengenai Islam di media hanya mengangkat topik terorisme.Berdasarkan fakta tersebut, penelitian ini mengusung isu mengenai Muslim dan minoritas Cina di Indonesia, khususnya perayaan Imlek 2013 yang dikaitkan dengan isu agama Islam. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan dua artikel koran. Artikel pertama ditulis oleh jurnalis Agence France Presse (AFP) yang mewakili media internasional sedangkan artikel lainnya dibuat oleh The Jakarta Post yang merupakan media nasional.
Teori utama dalam penelitian ini adalah Analisis Wacana Kritis (AWK) yang digagas oleh Norman Fairclough.Teori ini terdiri atas dua level analisis yaitu communicative event analysis dan order of discourse analysis. Teori Orientalisme milik Edward W. Said mengenai the self dan the other diaplikasikan sebagai teori pendukung untuk menganalisis konteks sosial kedua artikel. Dalam hal ini, AFP mewakili the self sementara The Jakarta Post mewakili the other. Berdasarkan teori-teori yang telah diaplikasikan, dapat disimpulkan bahwa the self merepresentasikan Islam di Indonesia secara negatif sementara the other mereprentasikan Islam di Indonesia secara objektif.

Since terrorism in Indonesia was associated to Moslem extremists, news regarding Islam has been mostly associated with those two aspects. In results, the concern of researches related to Islam in media only focuses on terrorism issue. Providing this background, this research is aimed to raise the issue related to Moslems and the Chinese minority in Indonesia, specifically in the celebration of Chinese New Year 2013 which is associated with Islamic issue. The data of this research are two newspaper articles. The first article is written by a journalist working for Agence France Presse (AFP) as the foreign media. Meanwhile, the other is written by The Jakarta Post which is the national media.
The pivotal theory applied in this research is Critical Discourse Analysis (CDA) by Norman Fairclough. This theory comprises of two notions of analysis namely communicative event analysis and order of discourse analysis. Orientalism theory by Edward W. Said regarding the self and the other is also applied to analyze the socio-cultural context of the data. In this case, AFP represents the self, while The Jakarta Post is the other. After conducting thorough analysis, the findings disclose that the self represents Indonesian Islam negatively. In contrast, the other represents Indonesian Islam objectively.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S46307
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rinie Handayanie
"Majalah Mingguan Tempo edisi bahasa Inggris menghadirkan laporan khusus bertajuk "Special Report Religion?. Laporan ini mengangkat hasil survei yang dilakukan oleh PPIM IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil survei tersebut digunakan sebagai data pendukung dalam membahas radikalisme Islam di Indonesia, penerapan syariat Islam dan jihad. Penelitian ini dilakukan untuk memerikan Konstruksi wacana radikalisme Islam, syariat Islam dan jihad dalam "Special Report Religion? Tempo (SRRT).
Analisis wacana model Michel Foucault digunakan untuk mendekati korpus penelitian, untuk memerikan struktur atau kontruksi wacana (discursive formations) yang dibangun "Special Report Religion? mengenai radikalisme Islam dan aspek-aspeknya (syariat Islam dan jihad). Konsep mitos Roland, Barthes juga diterapkan untuk melihat wacana (pengetahuan) yang telah dikembangkan dan mendominasi paradigma pemahaman radikalisme Islam. Konstruksi wacana diperoleh dengan memerikan statement yang dibangun dalam kumpulan artikel serta arsip foto SRRT, dan menganalisis ketaksesuaian dalam konstruksinya. Kedisiplinan dalam bertutur dan seleksi berita serta foto menentukan jenis wacana dominan dalam SRRT mengenai radikalisme Islam. Analisis ini tidak bersifat kasuis dengan tujuan membenarkan maupun menyalahkan kontruksi wacana yang dibangun laporan tersebut. Analisis akan mengungkapkan rejim wacana, sebuah cara pandang dan mengungkapkan radikalisme Islam versi "Special Report Religion" Tempo.
Hasil penelitian mengungkapkan masih dominannya paradigma lama mengenai radikalisme Islam, syariat Islam dan jihad dalam SRRT. Walaupun SRRT telah menyajikan cara memaknai radikalisme Islam yang beragam, wacana yang termarjinalkan di dalamnya masih mampu dilacak untuk mencari pengetahuan spesifik (wacana) dominan. Pada akhirnya, SRRT hanya merupakan bagian dan kelanjutan dari wacana global mengenai radikalisme Islam, syariat Islam dan jihad."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11597
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Oktarini
"Darurat militer di Nanggroe Aceh Darussalam merupakan jalan terakhir yang ditempuh pemerintah Indonesia setelah Gerakan Aceh Merdeka menolak syarat yang diajukan pemerintah untuk kembali ke pangkuan bumi pertiwi. Kondisi Aceh pada saat menjelang pemberlakuan darurat militer menjadi semakin kritis. Hampir semua media massa mengulas masalah Aceh pada masa itu dan menempatkannya sebagai berita utama. Karen konflik, selalu memiliki nilai berita dan sangat menarik untuk diberitakan.
Koran Tempo adalah salah satu media cetak nasional yang pada masa pemberlakuan darurat militer selama Mei-November 2003, memberitakan dengan gencar. Bahkan menempatkannya dalam halaman khusus Perang Aceh. Penempatan berita, penggunaan kata-kata, ternyata mengandung motif tertentu. Motif idealisme dan motif ekonomi.
Untuk mengetahui bagaimana motif-motif tersebut mempengaruhi pemberitaan darurat militer di Aceh dalam Koran Tempo, penulis menggunakan analisis framing dalam menganalisa teks di Koran Tempo. Dalam perspektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk menelaah Cara-cara atau ideologi media saat memproduksi berita. Analisi framing mencermati cara-cara media melakukan seleksi, penonjolan fakta ke dalam berita agar lebih bermakna, menarik, lebih berarti atau diingat untuk menggiring interpretasi pembaca sesuai perspektif media. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan wartawan ketika menyeleksi dan menulis berita.
Menurut Norman Fairclough, menganalisa teks tidak bisa dilepaskan dari konteks produksi, serta latar sosial yang sedikit banyak berpengaruh pada pelaku pembuat teks. Salah satu metode penelitian yang memandang teks sebagai satu kesatuan dengan konteks dan latar sosialnya adalah Critical Discourse Analysis (CDA) Norman Fairclongh. Penulis membuktikan tujuan penelitian. CDA dilakukan dalam tiga tahap, yaitu (a) analisa teks, (b) analisa proses produksi, konsumsi dan distribusi teks, serta (c) analisa sosiokultural yang berkembang di sekitar wacana darurat militer.
Pada level teks, Koran Tempo mengenakan citra tertentu pada pihak yang terlibat dalam konflik di Aceh selama darurat militer berlangsung. Namun, setiap pemberitaannya, Koran Tempo tetap pada posisi berada di tengah dengan melengkapi narasumber dari berbagai pihak yang bertikai maupun terlibat.
Koran Tempo memilih kata-kata yang dipakai dengan dua faktor pendorong. Faktor ideologi dengan tujuan menyampaikan informasi yang sebenar-benarnya atau sesuai fakta di Aceh. Dan faktor ekonomi dengan tujuan meningkatkan oplah dan menarik pengiklan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
T14261
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Virgie Annisa Putri
"Di tengah Jepang yang terus-menerus mengalami penurunan angka kelahiran dan semakin sedikit orang yang memilih untuk menikah, drama televisi Kahogo no Kahoko (Overprotected Kahoko, 2018) justru menyampaikan nilai-nilai bahwa menikah dan memiliki keluarga adalah pilihan hidup yang dipenuhi kebahagiaan. Dengan ini, penulis akan menganalisis mengenai bagaimana drama Kahogo no Kahoko menjadi salah satu media yang merepresentasikan anjuran untuk berkeluarga di Jepang. Penelitian ini menggunakan teori representasi dari Stuart Hall (1997) dengan pendekatan constructionist (discourse). Discourse atau yang dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai ‘wacana’ adalah kumpulan pernyataan yang dapat merepresentasikan pengetahuan tentang suatu topik tertentu pada waktu tertentu. Pada penelitian kali ini, peneliti bermaksud untuk menganalisis secara kritis bagaimana 'wacana' anjuran berkeluarga dikonstruksi di dalam cerita drama Kahogo no Kahoko. Metode yang digunakan adalah menganalisis bagaimana wacana anjuran berkeluarga dikonstruksi di dalam cerita melalui penggambaran interaksi karakter-karakternya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat wacana anjuran keluarga di dalam drama Kahogo no Kahoko yang ditunjukkan melalui dialog di dalam drama. Wacana anjuran berkeluarga ini beriringan dengan berbagai program untuk meningkatkan angka pernikahan maupun kelahiran di Jepang.

Japan continues to experience a declining birth rate and fewer people choosing to get married. Within such social conditions, the television drama Kahogo no Kahoko (Overprotected Kahoko, 2018) conveys the values that marriage and having a family is a life choice filled with happiness. Hence, the author will analyze how the drama Kahogo no Kahoko becomes one of the media that represents the family campaign in Japan. This research uses Stuart Hall's (1997) representation theory with a constructionist approach (discourse). Discourse is a set of statements that can represent knowledge about a certain topic at a certain time. In this study, the researcher intends to critically analyze how the 'discourse' of family campaign is constructed in the drama story Kahogo no Kahoko. To do so, this research analyzes how the discourse of family campaign is constructed in the story through the depiction of the characters' interactions. The results showed that there is a discourse of family campaign in the drama Kahogo no Kahoko which is shown through the dialog in the drama. This discourse of family campaign appears to be congruent with various programs to increase marriage and birth rates in Japan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Schnieders, Guido
German: Gunter Narr Verlag Tubingen, 2005
JER 401.41 SCH r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hastian Suhastaman
"ABSTRAK
Makalah ini bertujuan untuk melihat bentuk, isi dan efektivitas wacana informatif berbahasa Arab dalam iklan tenaga kerja wanita Indonesia yang beredar di internet pada 2018. Diambilnya topik ini karena masih banyak dari iklan tersebut yang kurang informatif karena terlalu sederhana ataupun menggunakan bahasa lokal. Korpus penelitiannya adalah iklan berbahasa Arab pada beberapa portal khusus tenaga kerja dan juga media sosial. Adapun metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitik dengan mengumpulkan dan mencatat, kemudian dideskripsikan dan dianalisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari sepuluh sampel iklan yang beredar, iklan tersebut memiliki berbagai macam model, mulai dari berbentuk satu baris hingga yang berbaris-baris, mulai dari teks hitam putih sampai yang menggunakan foto atau kartun berwarna, mulai dari bentuk seperti puisi sampai yang berbentuk eksposisi, mulai dari yang berisi informasi sederhana sampai yang lengkap, mulai dari yang dibuat oleh perseorangan sampai yang dibuat oleh agen. Jadi, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa jika dilihat dari teori tentang iklan, maka ada iklan yang memang masih belum sesuai dengan kriteria umum periklanan dan ada juga yang sudah sesuai. Akan tetapi, itu merupakan hal yang umum, karena tampaknya iklan tersebut hanya ada di Negara Arab saja, dan kriterianya tentu harus disesuaikan dengan karakteristik bangsa Arab itu sendiri.

ABSTRACT
This paper aims to look at the form, content and effectiveness of Arabic informative discourse in the advertisements of Indonesian female workers circulating on the Internet. The topic of Indonesian female workers working in Arabia is addressed in this paper because there are still many of these advertisements that are less informative because they are too simple or use local language. Advertisements in Arabic on the Internet is used as a research corpus used in this paper. The method used in this research is analytical descriptive method by collecting, recording, describing and analysing the data related to the research topic. From the results of the study it was found that some consist of a line only and some have many lines, some consist of black and white text while some use colourful photographs or cartoons, some are in the form of a poem and some are exposition, some display simple information and others have more complete information. Overall, it can be concluded that from the perspective of advertising theories, there are advertisements that are still not in accordance with the general criteria of advertising while some are already appropriate. However, it seems that this kind of advertising exists only in Arab countries."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Bunga Astya Syafitri
"Idol Star Athletic Championship (ISAC) adalah program televisi yang bertujuan untuk mempromosikan idol dalam format acara olahraga. Acara ini telah berhasil meraih atensi publik selama satu dekade. Demi mencapai tujuan acara tersebut, strategi tertentu dibutuhkan untuk dapat menghadirkan sosok idol yang menarik perhatian calon penggemar. Tesis ini bertujuan untuk menguak strategi yang digunakan dalam mempromosikan idol secara optimal. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menerapkan kerangka analisis appraisal, gramatika visual, dan intersemiosis. Data diambil dari video highlight program ISAC pilihan berupa tuturan komentator olahraga dan tangkapan layar saat sejumlah idol beraksi. Temuan yang diperoleh adalah adanya dominasi pola-pola makna interpersonal pada data verbal dan visual hingga membentuk makna baru yang memengaruhi persona idol. Berdasarkan interpretasi terhadap temuan, strategi yang diterapkan dalam menaikkan pamor idol berupa pembentukan wacana positif, apresiasi terhadap keindahan fisik, pemilihan format acara yang sesuai, konsistensi attitudinal congruence, dan penggunaan metafora untuk penggambaran hiperbolis pada kualitas idol.

Idol Star Athletic Championship (ISAC) is a television program that aims to promote idols in the format of sporting events. ISAC has successfully drawn public attention for a decade. To achieve the programs objectives, certain strategies are needed to present an idol figure that attracts the attention of potential fans. This thesis aims to investigate the strategies used to optimally promote idols. This study uses a qualitative method by applying the appraisal framework, visual grammar, and intersemiotic complementarity framework to the data in the form of sports commentary and screenshots. The data is taken from selected ISAC program highlight videos in the form of sports commentators' speeches and screenshots when a number of idols are in action. The findings suggest the dominance of patterns of interpersonal meaning in verbal and visual data, forming new meanings that affect the idol’s persona. Furthermore, the findings also indicate the strategies applied in promoting idols, which are the formation of positive discourse, appreciation of physical beauty, selection of appropriate event formats, consistency of attitudinal congruence, and the use of metaphors for hyperbolic depictions of idol qualities."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nandha Bayoening Moerthi
"Dalam skripsi ini, saya meneliti kalimat pernyataan tidak langsung yang berasal dari enam tokoh masyarakat Jerman berkenaan penerbitan karikatur Nabi Muhammad dalam surat kabar Frankfurter Allgemeine Zeitung, edisi bulan Februari 2006. Pernyataan-pernyataan tersebut akan dianalisis dari tataran sintaksis, berdasarkan teori Konjunktiv I Sigfried J_ger, dan tataran semantik, berdasarkan teori makna Gustav Blanke. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui pandangan enam tokoh masyarakat Jerman mengenai penerbitan karikatur Nabi Muhammad dan untuk mengetahui seberapa jauh makna ektralingual berpengaruh bagi saya dalam memahami kalimat pernyataan para tokoh tersebut. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa tiga tokoh Jerman menyetujui penerbitan karikatur Nabi Muhammad, satu tokoh Muslim Jerman menolak penerbitan tersebut, dan dua tokoh Jerman lainnya tidak diketahui pandangannya. Sementara diketahui tiga tokoh Jerman menolak secara tegas reaksi anarkis yang terjadi di beberapa negara berpenduduk mayoritas Muslim dan tiga tokoh Jerman lainnya tidak diketahui pandangannya. Kesimpulan ini dapat diketahui berdasarkan struktur kalimat dan pemaknaan yang diberikan pada kata-kata tertentu.

Im Rahmen meiner Abschlu?arbeit habe ich indirekte Rede untersucht, die aus sechs deutschen Figuren im Bezug auf die Erscheinung der Mohammed-Karikaturen in der Frankfurter Allgemeine Zeitung, Februar 2006, stammen. Die _u?erungen werden in Syntax, nach Theorie von Sigfried J_ger _ber Konjuktiv I, und in Semantik, nach Theorie von Gustav Blanke _ber semantische Analyse, analysiert. Das Ziel dieser Analyse ist, sechs deutsche Figuren _ber die Erscheinung der Mohammed-Karikaturen zu wissen. Dar_ber hinaus m_chte ich wissen, wie weit exstralinguale Bedetung der Sprache das Verstehen der _u?erungen f_r mich beeinflu?t. Die Ergebnisse der Untersuchung zeigen, dass drei deutsche Figuren mit der Erscheinung der Mohammed-karikaturen einverstanden sind, eins dagegen ist, und zwei Figuren keine Meinung geben. W_hrendessen lehnen drei deutsche Figuren die gewalt_tigen Reaktionen in L_ndern, deren Einwohner am meisten Muslim sind, ab und die drei andere Figuren geben keine Meinung. Diese Zusammenfassung werden durch die Struktur des Satzes und die Bedeutung bestimmter Worter veranschaulicht."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2007
S14818
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>