Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 175193 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dwi Haryanto
"Daerah Rabau Hulu, Kalan, Kalimantan Barat merupakan daerah potensial uranium yang telah dieksplorasi secara detil dengan berbagai metode. Metode tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dapat diterapkan dalam eksplorasi deposit uranium yang mineralisasinya berasosiasi dengan mineral sulfida. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sebaran deposit uranium dan litologi batuan di daerah penelitian. Deposit uranium di daerah Rabau Hulu pada umumnya berasosiasi dengan sulfida, turmalin, dan terdapat dalam batuan favourable. Indikasi mineralisasi uranium dijumpai dalam bentuk-bentuk tidak teratur dan tidak merata yang terdiri atas mineral uraninit, pirit, kalkopirit, pirhotit, molibdenit, dan ilmenit. Pengambilan data menggunakan konfigurasi dipole-dipole pada area sekitar 36 hektare, terdiri atas 46 lintasan dengan panjang + 425 m. Pengambilan data polarisasi terinduksi dalam kawasan frekuensi dengan titik dan lintasan yang sama dengan data tahanan jenis. Pengolahan data menghasilkan nilai tahanan jenis dan faktor logam yang selanjutnya dibuat penampang 2 dimensi. Penentuan nilai tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan dengan mengkorelasi data sumur bor dengan hasil pengolahan data. Tahanan jenis pada zona deposit uranium bernilai kurang dari 2.000 Ωm dan nilai faktor logamnya lebih besar dari 90 mho/m. Zona deposit uranium ini semakin meluas seiring dengan kedalaman. Distribus deposit uranium berarah barat daya?timur laut dan berbentuk lensa."
Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2015
660 EKSPLOR 36:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Haryanto
"[ABSTRAK
Uranium merupakan salah satu bahan bakar PLTN. Eksplorasi uranium akan terus meningkat seiring dengan kebutuhan yang meningkat. Metode geomagnet, tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dapat diterapkan dalam eksplorasi deposit uranium yang mineralisasinya berasosiasi dengan mineral sulfida. Pengolahan, analisis, dan interpretasi data geomagnet, tahanan jenis, dan polarisasi terinduksi dilakukan untuk dapat mengidentifikasi sebaran deposit uranium, litologi batuan, model geometri dalam 3 dimensi, serta memperkirakan sumber daya terunjuk di daerah Rabau Hulu, Kalan, Kalimantan Barat.
Deposit uranium di daerah Rabau Hulu pada umumnya berasosiasi dengan sulfida, turmalin dan terdapat dalam batuan favourable. Gejala mineralisasi uranium dijumpai dalam bentuk-bentuk tidak teratur dan tidak merata terdiri atas mineral uraninit, pirit, kalkopirit, pirhotit, molibdenit, dan ilmenit. Pengolahan data menghasilkan nilai anomali medan magnet total, tahanan jenis, dan faktor logam yang selanjutnya dibuat penampang 2 dimensi. Penentuan nilai tahanan jenis dan polarisasi terinduksi dilakukan dengan mengkorelasi data sumur bor dengan hasil pengolahan data. Tahanan jenis pada zona deposit uranium bernilai kurang dari 2.000 Ωm dan nilai faktor logamnya lebih besar dari 90 mho/m. Zona deposit uranium ini semakin meluas seiring dengan kedalaman. Model 3 dimensi menunjukkan bahwa distribusinya berarah Barat Daya?Timur Laut dan berbentuk lensa. Kadar rata-rata uranium pada zona deposit di daerah Rabau Hulu adalah 0,0085 %. Massa jenis deposit uranium yang digunakan untuk menghitung sumber daya terunjuk adalah 2,83 gr/cm3.

ABSTRACT
Uranium is one of the nuclear fuel. Uranium exploration will continue to increase along with the increased of demand. Geomagnetic, resistivity and induced polarization methods can be applied in the uranium deposits exploration that mineralization is associated with sulphide minerals. Processing, analysis, and interpretation of geomagnetic, resistivity, and induced polarization data conducted in order to identify the distribution of uranium deposits, lithology, model geometry in 3 dimensions and indicated resource estimates in the area Rabau Hulu, Kalan, West Kalimantan.
Uranium deposits in the area Rabau Hulu is generally associated with sulphides, tourmaline and contained in favorable rocks. Symptoms of uranium mineralization encountered in other forms of irregular and uneven consists minerals of uraninite, pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, molybdenite, and ilmenite. Data processing generates a magnetic field total anomalous values, resistivity, and metal factor which further created two-dimensional cross-section. Determination of resistivity and induced polarization conducted by boreholes to correlate the data with the results of data processing. Resistivity in the uranium deposits zone worth less than 2,000 Ωm and the value of metal factor greater than 90 mho/m. Uranium deposit zone is expanding along with the depth. Three dimensional modeling show that the distribution of deposits trending South West-North East and form lens. The average concentration of uranium in the deposit zone in the area Rabau Hulu is 0.0085%. The density of uranium deposits which are used to calculate the indicated resource is 2.83 g/cm3., Uranium is one of the nuclear fuel. Uranium exploration will continue to increase along with the increased of demand. Geomagnetic, resistivity and induced polarization methods can be applied in the uranium deposits exploration that mineralization is associated with sulphide minerals. Processing, analysis, and interpretation of geomagnetic, resistivity, and induced polarization data conducted in order to identify the distribution of uranium deposits, lithology, model geometry in 3 dimensions and indicated resource estimates in the area Rabau Hulu, Kalan, West Kalimantan.
Uranium deposits in the area Rabau Hulu is generally associated with sulphides, tourmaline and contained in favorable rocks. Symptoms of uranium mineralization encountered in other forms of irregular and uneven consists minerals of uraninite, pyrite, chalcopyrite, pyrrhotite, molybdenite, and ilmenite. Data processing generates a magnetic field total anomalous values, resistivity, and metal factor which further created two-dimensional cross-section. Determination of resistivity and induced polarization conducted by boreholes to correlate the data with the results of data processing. Resistivity in the uranium deposits zone worth less than 2,000 Ωm and the value of metal factor greater than 90 mho/m. Uranium deposit zone is expanding along with the depth. Three dimensional modeling show that the distribution of deposits trending South West-North East and form lens. The average concentration of uranium in the deposit zone in the area Rabau Hulu is 0.0085%. The density of uranium deposits which are used to calculate the indicated resource is 2.83 g/cm3.]"
2015
T44946
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzan Kamil
"Penelitian nikel laterit pada daerah Kolaka menggunakan metode geolistrik yaitu tahanan jenis dan polarisasi terimbas dengan konfigurasi werner-schulmberger. Peneltian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran mineral nikel dengan panjang 235 meter per lintasan dengan arah barat-timur mengikuti tomografi lokasi penelitian. Lintasan yang sejajar berjarak 100 meter dan jarak antar elektroda sebesar 5 meter. Pengolahan data geolistrik dilakukan dengan inversi 2D dimana tahanan jenis menggunakan ResIPy dan polarisasi terimbas menggunakan Res2DINV dengan terlebih dahulu menyeleksi data yang errornya besar. Hasil dari penelitian diperoleh nilai tahanan jenis lapisan nikel laterit yang terdiri atas lapisan penutup, lapisan limonit, lapisan saprolit, dan lapisan batuan dasar. Nilai tahanan jenisnya beragam sesuai dengan litologi bawah tanahnya yaitu lapisan penutup: >300 Ωm, lapisan limonit: <120 Ωm, lapisan saprolit 120-350 Ωm, lapisan batuan dasar >350 Ωm dan ditampilkan dalam model 2D dan 3D

The research on nickel laterite in the Kolaka area uses the geoelectric method, namely resistivity and induced polarization with the Werner-Schulmberger configuration. This research aims to identify the distribution of nickel minerals with a length of 235 meters per line with a west-east direction following the tomography of the research location. The distance of parallel line is 100 meters and the distance between the electrodes is 5 meters. Geoelectric data processing is done by 2D inversion where resistivity uses ResIPy and induced polarization uses Res2DINV by first filtering and remove data with large errors. The results of the study obtained the resistivity value of the laterite nickel layer which consists of a caprock layer, limonite layer, saprolite layer, and bedrock layer. The resistivity values vary according to the underground lithology, namely the caprock layer:> 300 Ωm, the limonite layer: <120 Ωm, the saprolite layer 120-350 Ωm, the bedrock layer> 350 Ωm and is displayed in 2D and 3D models"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Metode Tomografi Probabilitas merupakan suatu konsep bare dalam upaya mengetahui kebolehjadian suatu unit sel benda memiliki parameter fisis tertentu, yang didefinisikan sebagai sebuah besaran fisis yang berhubungan secara linear dengan respon yang ditimbulkannya. Pengukuran besaran fisis tersebut secara langsung memiliki beberapa hambatan baik hambatan teknis maupun hambatan ekonomis, sehingga dipakai teknik pengukuran tomografi. Konsep tomografi akan diterapkan pada interpretasi data tahanan jenis semu dua dimensi yang diukur semi-tomografi di permukaan medium sintetis dengan konfigurasi dipole-dipole. Data keluaran basil pemrosesan adalah kebolehj adi-an sel-sel pada suatu grid model yang memiliki nilai tahanan jenis tertentu. Secara visual, kontur probabilitas dapat menggambarkan keberadaan anomali yang memiliki tahanan jenis lebih besar ataupun lebih kecil dari tahanan jenis baku yang ditentukan. Metode dan perangkat lunak tomografi probabilitas yang dibuat, diujicobakan dengan model-model sintetis yang cukup bervariatif dan menghasilkan bentukan anomali yang relatif sama dengan model yang digunakan. "
JURFIN 7:20 (2003)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Septiani Eka Anjarwati
"Penelitian menggunakan metode tahanan jenis dan polarisasi terimbas di Pulau Maniang, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara untuk mengidentifikasi lingkungan laterisasi nikel laterit dengan konfigurasi elektroda Wenner-Schlumberger. Terdapat lima lintasan pengukuran dengan arah lintasan Barat Laut - Tenggara dan panjang lintasan 235 meter. Lingkungan laterisasi nikel laterit di Pulau Maniang terbagi menjadi 3, yaitu batuan penutup, lapisan limonit, dan lapisan saprolit dengan nilai tahanan jenis berturut-turut sebesar > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, dan > 200 Ohm.m. Faktor yang mempengaruhi pembentukan endapan nikel laterit di Pulau Maniang adalah topografi dan vegetasi. Persebaran endapan nikel laterit di Pulau Maniang berarah ke timur.

Study is carried out using resistivity and induced polarization method in Maniang Island, Kolaka Regency, Southeast Sulawesi to identify the laterization environment for nickel laterite by performing the Wenner-Schlumberger configuration. Five lines, trending Northwest - Southeast, are obtained on the length of 235 meters each. The laterization environment for nickel laterite on Maniang Island is divided into 3 layers: caprock, limonite and saprolite layers with chronological values of  > 150 Ohm.m, < 200 Ohm.m, and > 200 Ohm.m. Topography and vegetation make up the factors influencing the formation of nickel laterite deposits in Maniang Island. The distribution of nickel laterite deposits on Maniang Island is trending eastward."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Apri Santi Nurhandayani
"Metode terintegrasi ( Polarisasi Terimbas dan Magnetik) dapat memberikan gambaran struktur batuan bawah permukaan yang mengandung mineral sulfida (emas). Berdasarkan kondisi geologi pembentukan mineral emas, daerah prospek ”S” Banten ini termasuk dalam sistem epitermal dengan urat kuarsa (vein) yang terlokalisir di daerah struktur patahan. Pengukuran Magnetik dan IP pada tiap titik pengukuran menghasilkan perbedaan harga hasil pengukuran akibat beda sifat fisik batuan. Pengukuran Induced Polarization (IP) frekuensi domain telah dilakukan dengan spasi elektroda 20 m sebanyak 6 lintasan, dan pengukuran magnetik telah dilakukan guna mendapatkan harga intensitas magnetik total dengan reduksi Upward Continuation. Pemodelan terintegrasi 2D data IP dan Magnetik telah memberikan informasi penyebaran vein kuarsa yang berhubungan dengan deposit emas sehingga daerah prospek dapat dilokalisir. Dari hasil studi ini disimpulkan bahwa vein kuarsa terdapat pada lintasan-1, lintasan-2, dan lintasan-6 dengan kedalaman ± 50 meter. Dan penyebab adanya sumber anomali dapat diindentifikasi di lintasan-6.

Integrated methods (Induced Polarization and Magnetic) may give a glimpse of structure beneath surface which contains sulphide minerals (gold). According to geological condition which forms gold, this “S” prospect area is considered as an epithermal system with kuarsa vein that is located in the faulth structure. The result of Magnetic and IP measurement on each measuring point shows differences due to the differences of compositions of rock. Has been done measuring Induced Polarization Frequency Domain with electrode spacinng of 20m for 6 lines and Magnetic measurement has also been done to archieve total magnetic intensity with Upward Continuation reduction. 2D integrated model from IP and Magnetic data has provide information on quartz vein spreading which connected with gold deposit, in return prospect areas can be located. From this study we can summarize that quartz vein are located on line-1, line-2, and line-6 with depth approximately 50 meters. And the reason for anomaly source can be indicated on line-6."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S29289
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Sektor Lemajung, merupakan salah satu sektor potensial uranium di daerah Kalan, Kalimantan Barat. Mineralisasi uranium dijumpai pada batuan metalanau dan metapelit sekistosan, dengan arah umum mineralisasi timur-barat miring ± 700 ke utara sejajar dengan arah foliasinya (S1). Pemboran evaluasi telah dilaksanakan pada tahun 2013 di R-05 (LEML- 40), dengan total kedalaman 300 meter dan telah dilakukan logging dengan menggunakan gross-count gamma ray pada lubang bor tersebut. Tujuan dari kegiatan ini adalah menentukan kadar mineralisasi uranium dalam batuan secara kuantitatif dan mengetahui kondisi geologi di daerah sekitar pemboran. Metodologi penelitian meliputi penentuan nilai k-faktor, pemetaan geologi di sekitar lubang bor, penentuan ketebalan dan estimasi kadar mineralisasi uranium dengan gross-count gamma ray. Hasil estimasi kadar uranium dengan menggunakan log gross-count gamma ray dapat diketahui bahwa kadar eU3O8 pada lubang bor R-05 (LEML-40) tertinggi mencapai 0,7493 ≈ 6354 ppm eU dijumpai pada interval kedalaman 30,10 ? 34,96 m. Mineralisasi uranium hadir sebagai isian fraktur (urat) atau sebagai isian matrik breksi tektonik pada metalanau dengan ketebalan 0,1 ? 2,4 m berasosiasi dengan sulfida (pirit) dan dicirikan dengan rasio U/Th yang tinggi."
EKSPLOR 35 : 2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Gunawan Muhammad
"Sektor Lemajung, merupakan salah satu sektor potensial uranium di daerah Kalan, Kalimantan Barat. Mineralisasi uranium dijumpai pada batuan metalanua dan metapelit sekistosan, dengan arah umum mineralisasi timur-barat miring 70 derajat ke utara sejajar dengan arah foliasinya (S1).Pemboran evaluasi telah dilaksanakan dengan total kedalaman 300 meter dan telah dilakukan logging dengan menggunakan gross-count gamma ray pada lobang bor. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menentukan kadar minelisasi uranium dalam batuan secara kuantitatif dan mengetahui kondisi geologi di daerah sekitar pemboran...."
Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir. Badan Tenaga Nuklir Nasional, 2014
660 EKSPLOR 35:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>