Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48948 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Frederikus Dian Indrastomo
"Daerah Mamuju dan sekitarnya umumnya disusun oleh batuan gunung api. Batuan sedimen vulkanoklastik dan batugamping berada di atas batuan gunung api. Aktivitas gunung api membentuk beberapa morfologi unik seperti kawah, kubah lava, dan jalur hembusan piroklastika sebagai produknya. Produk tersebut diidentifikasi berdasarkan karakter bentuk-bentuk melingkar di citra Landsat-8. Hasil koreksi geometrik dan atmosferik, interpretasi visual pada citra Landsat-8 dilakukan untuk mengidentifikasi struktur, geomorfologi, dan kondisi geologi daerah tersebut. Struktur geologi regional menunjukkan kecenderungan arah tenggara ? baratlaut yang mempengaruhi pembentukan gunung api Adang. Geomorfologi daerah tersebut diklasifikasikan menjadi 16 satuan geomorfologi berdasarkan aspek genetisnya, yaitu punggungan blok sesar Sumare, punggungan kuesta Mamuju, kawah erupsi Adang, kawah erupsi Labuhan Ranau, kawah erupsi Sumare, kerucut gunung api Ampalas, kubah lava Adang, bukit intrusi Labuhan Ranau, punggungan aliran piroklastik Adang, punggungan aliran piroklastik Sumare, perbukitan sisa gunung api Adang, perbukitan sisa gunung api Malunda, perbukitan sisa gunung api Talaya, perbukitan karst Tapalang, dan dataran aluvial Mamuju, dataran teras terumbu Karampuang. Berdasarkan hasil interpretasi citra Landsat-8 dan konfirmasi lapangan, geologi daerah Mamuju dibagi menjadi batuan gunung api dan batuan sedimen. Batuan gunung api terbagi menjadi dua kelompok, yaitu Kompleks Talaya dan Kompleks Mamuju. Kompleks Talaya terdiri atas batuan gunung api Mambi, Malunda, dan Kalukku berkomposisi andesit, sementara Kompleks Mamuju terdiri atas batuan gunung api Botteng, Ahu, Tapalang, Adang, Ampalas, Sumare, dan Labuhan Ranau berkomposisi andesit sampai basal leusit. Vulkanostratigrafi daerah ini disusun berdasarkan analisis struktur, geomorfologi, dan distribusi litologi. Vulkanostratigrafi daerah Mamuju diklasifikasikan ke dalam Khuluk Talaya dan Khuluk Adang. Khuluk Talaya terdiri atas Gumuk Mambi, Gumuk Malunda, dan Gumuk Kalukku. Khuluk Mamuju terdiri atas Gumuk Botteng, Gumuk Ahu, Gumuk Tapalang, Gumuk Adang, Gumuk Ampalas, Gumuk Sumare, dan Gumuk Labuhan Ranau.
"
Badan atenaga Nuklir Nasional, 2015
660 EKSPLOR 36:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Proyek Penelitian dan Pencatatan Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah dan Budaya, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977
915.984 GEO (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rilisia Ardini
"One of many activities that human do within a space is consumption. Presently, the life style trend of the community has become more hedonistic as well as consumptive. This, in turn, has created the shopaholic phenomenon. The purpose of this research is to know where are the shopping regions of the shopaholics among University of Indonesia’s female student based on hedonic shopping motivations which includes adventure shopping, gratification shopping, value shopping, social shopping, idea shopping and role shopping. The analysis used in this research is spatial and descriptive analysis.
The result showed that shopping region of the adventure shopping shopaholics tended to be clumped on the heart of Jakarta with the type of shopaholics who preferred shopping location closer to their living area. Meanwhile, shopping regions of other shopaholic types are more scattered. The gratification shopping, social shopping and value shopping shopaholics preferred shopping locations that are far from their living area. The role shopping shopaholics chose shopping locations with moderate distance from their living area. Meanwhile some of the idea shopping shopaholics chose shopping locations close to their living area and some preferred shopping locations far from their living area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53693
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Amalia
"Estuaria merupakan wilayah peralihan dimana air sungai yang bersalinitas rendah bercampur dengan air laut yang bersalinitas tinggi. Perubahan sebaran salinitas yang dinamis di estuaria mempengaruhi kualitas dan pemanfaatan air. Zonasi salinitas dibuat agar pemanfaatan lingkungan perairan lebih optimal. Nilai salinitas permukaan perairan didapat dari hasil interpretasi citra Landsat-5 TM menggunakan algorithma salinitas (Wouthuyzen dkk. 2008).
Hasil penelitian menyimpulkan terdapat empat zona di estuaria Muaragembong, yaitu: Zona Limnetic, Mexo-Oligohaline, Mexo-Mesohaline, dan Mexo-Polyhaline. Keberadaan zona tersebut bergantung pada variasi salinitas yang ditentukan oleh tingkat pencampuran salinitas yang dipengaruhi oleh debit sungai, curah hujan, kondisi pasang surut, dan arus permukaan laut.

Estuary is a transition area where low salinity river water mixed with high salinity sea water. Dinamically Changes of salinity distribution in estuary can influence the water quality and utility. Zonation of salinity was create to make utilization of aquatic environtment be more optimum. Surface water salinity was getting by interpretation result of Landsat-5 TM satellite image with salinity equation (Wouthuyzen et al. 2008).
This research conclude that in Muaragembong estuary there is four zone that is Limnetic, Mexo-Oligohaline, Mexo-Mesohaline and Mexo Polyhaline. These zone existence depend on salinity variation that was determined by the grade of salinity mixture that was influenced by river water discharge, precipitation, tide and sea surface current.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S53310
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tambunan, M.O.
Jakarta: Yayasan Pulitzer, 1978
301.598 44 TAM s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Yayasan Bhakti Wawasan Nusantara, 1992
R 915.984 7 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Cibinong, Bogor: Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal), 2008
915.984 IND e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1979
959.844 IND s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dikaji indikasi perubahan iklim, khususnya variasi atau perubahan curah hujan bulanan yang terjadi di Kabupaten Subang dan Tasikmalaya. Berbasis kepada data curah hujan bulanan yang dihasilkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) selama 25 tahun pengamatan (1980-2005), di atas wilayah tersebut dibuatlah kelompok Zona Prediksi Iklim (ZPI) sesuai kriteria menurut BMG. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir semua ZPI mengalami tren positif. Walaupun didapat pola Monsunal dengan siklus utama sekitar 12 bulanan, namun terdapat perbedaan jumlah curah hujan ratarata antara Kabupaten Subang dan Tasikmalaya. Pada semua wilayah terdapat perbedaan intensitas curah hujan dalam tiap bulan, terutama selama musim hujan (November-April). Wilayah Subang ZPI 40 dan ZPI 46 mempunyai curah hujan antara 300 hingga 450 mm pada saat musim hujan. Sementara ZPI 33, ZPI 41 dan ZPI 42 mempunyai curah hujan antara 150 hingga 300 mm. Sedangkan wilayah Tasikmalaya, umumnya memiliki curah hujan antara 200-400 mm pada semua wilayah ZPI.
"
620 DIR 4:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Palu: Proyek Pengkajian dan Pembinaan, 1997
959.844 IND s (1);959.844 IND s (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>