Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116843 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"When people believe that social particularities raise plurality of views in the contemporary society. Badiou introduces the idea of the universality of the singular subject with the aim of overcoming the so-called global village without solidarity. This article is a description of Badiou's thought, which is included in the line of thinkers which moves "small boat at of thought" to the subject and the subjectivity of human. In the first section, I will outline Badiou's view about the problem of homogenization, followed by his view of christianity as an event, which will lead us to his view on the universal singularity that is rooted in the proclamation of St. Paul. At the end, i will propose a critical note on his views in comparison with some philosophers who also spoke about St. Paul. This paper will be closed with a conclusion on the significance of Badiou's thought, in the context of contemporary society's pluralism, especially in Indonesia."
SODE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yasintus T. Runesi
"Ketika semua orang percaya bahwa partikularitas-partikularitas sosial memunculkan pluralitas pandangan di dalam masyarakat kontemporer, Badiou mengintrodusir gagasannya tentang universalitas subjek singular dengan tujuan mengatasi apa yang disebut sebagai global villagetanpa solidaritas. Artikel ini adalah suatu uraian atas pandangan Badiou, yang termasuk dalam barisanpemikir yang menggerakkan ‚kapal kecil pemikiran‛ kepada subjek dan subjektivitas manusia. Dalam bagian pertama, saya akan menguraikan pandangan Badiou tentang problem homogenisasi, dilanjutkan dengan pandangannya mengenai kekristenan sebagai sebuah peristiwa, yang akan menghantar kita pada pandangannya mengenai singularitas universal yang diakarkan pada pewartaan St. Paulus. Pada bagian akhir, saya akan mengajukan suatu catatan kritis atas pandangannya dalam perbandingan dengan beberapa filsuf yang berbicara pula mengenai St. Paulus. Tulisan ini akan ditutup dengan satu simpulan mengenai signifikansi pemikiran Badiou, dalam konteks pluralisme masyarakat semasa ini, terutama di Indonesia"
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2016
SODE 3:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
London: AA Publications, 1996.
720.92 FUN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nopianti
"Penelitian ini membahas perbandingan dua teks, yaitu Serat Ismail dan Jaka Mail. Perbandingan teks ini difokuskan pada alur cerita dan tokoh dari kedua naskah. Permasalahan dari penelitian ini melihat persamaan dan perbedaan teks yang difokuskan pada alur dan tokoh yang dihadirkan kedua teks tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat persamaan dalam penyajian peritiwa penting dan perbedaan dalam penyajian detail-detail peristiwa dari kedua teks. Dari hasil penelitian tersebut maka dapat disimpulkan kedua penulis menyalin dari sumber yang berbeda. Namun secara keseluruhan, alur utama, tokoh utama serta beberapa tokoh bawahan yang dihadirkan sama. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11401
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Syihabudin
"Nasakh mengandung dua pengertian pokok, yaitu "pembatalan" dan "pengkhususan". Yang dimaksud "pembatalan" adalah pemba talan suatu hukum (seluruh kemungkinan ketentuan yang dicakup oleh suatu hukum). Adapun "pengkhususan" adalah pembatalan sebagian ketentuan yang terdapat dalam suatu hukum. Nasakh "pengkhususan" meliputi tiga metoda analisis nash-nash yang secara permukaan menampakkan adanya ta'arudi (konntradiksi). Ketiga metoda tersebut dikenal dalam Ushul al-Figh dengan kaidah-kaidah takhsish al-'am (pengkhususan suatu hukum yang bersifat umum), taqyid al-muthlaqah (penetapan suatu hukum dengan syarat tertentu atau pembatasan suatu hukum dengan sifat tertentu) dan tabyin al-mujmal (penjelasan suatu hukum yang bersifat samar atau pembatasan suatu hukum yang mengandung kesamaran). Penerapan Nasakh "pembatalan" dipersyaratkan memenuhi ..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1993
T41368
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Irfan Syaebani
"Dibandingkan dengan topik lain seperti politik, keadilan, dan kesetaraan maka topik cinta sedikit sekali menjadi objek kajian yang dikaji secara filosofis. Ada konsepsi yang diyakini secara umum bahwa cinta terkait dengan hal-hal yang bersifat irasional. Filsafat mensyaratkan penyelidikan yang ketat dan sistematis, dan karena cinta dianggap sebagai bagian dari afeksi yang instingtual kemudian dianggap asing bagi filsafat. Cinta lebih banyak dikaji sebagai kajian di dalam psikoanalisis. Di dalam penelitian ini, pemikiran Alain Badiou dikaji dengan menggunakan metode naratif-deskriptif untuk mendemonstrasikan bahwa cinta adalah rasional dan dapat dikaji secara filosofis. Hasil analisis dan sintesis yang didasarkan pada filsafat yang dibangun Alain Badiou dapat disimpulkan bahwa cinta bukanlah sesuatu yang bersifat irasional. Cinta adalah rasional karena mampu memberikan penghayatan bagi cara manusia memahami eksistensinya di dunia. Cinta sejalan dengan filsafat dan karena itu cinta bersifat filosofis. Lebih jauh lagi, cinta juga mampu menghadirkan perubahan dalam tataran personal karena jatuh cinta memberikan penghayatan akan dunia yang sama sekali baru. Di dalam tataran yang lebih jauh, cinta juga mampu memberikan perubahan melampaui tataran personal karena kemungkinan cinta beririsan dengan hal lain seperti politik. Penelitian ini memberikan pemahaman baru bahwa cinta memiliki dimensi yang jauh lebih luas melampaui pemahaman yang umum selama ini.

Love received very little attention in philosophical inquiry compared to other topics such as politics, justice, and equality. There is a widely accepted conception that love is related to irrational things. Philosophy requires systematic and rigorous investigation, and because love is considered a part of instinctual affection, it makes love foreign to philosophy. Love is more appropriate to be an object of psychoanalysis. In this study, Alain Badiou’s system of thought is reviewed using a narrative-descriptive method to demonstrate that love is rational and philosophical. The analysis and synthesis of Alain Badiou’s system of thought conclude that love is not irrational. Love is logical because it provides meaning for people to understand their existence. Additionally, love can initiate change on a personal level because love can give a new meaning to how people live in the world. In a broader context, love can create change transcending the personal level because love can intersect with other things, such as politics. This study gives new insight into love, highlighting that love has broader dimensions beyond the general conception that many believe. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Windo Wibowo
"Rasionalisme dan empirisme merupakan dua aliran filsafat yang besar dalam periode filsafat Modern. Kedua aliran ini memiliki kecenderungan yang berbeda sekaligus bertentangan satu sama lain. Rasionalisme mengutamakan pengetahuan a priori ementara empirisme mengutamakan pengetahuan a posteriori. Di dalam filsafat Kant ('kritisisme') ditemukan corak yang berbeda dari dua aliran itu. Dalam kritisisme Kant pengetahuan dijelaskan sebagai sintesis antara unsur a priori dan a posteriori. Dengan pemikiran Kant itu penulis dalam skripsi ini menyelenggarakan sintesis antara rasionalisme dan mpirisme yang mana notabene kedua aliran tersebut saling bertentangan.

Rationalism and empiricism are two huge philosophies in the Modern age. Those twoschools of thought either have different dispositions and contraries each other. Rationalism raises the a priori knowledge meanwhile empiricism raise the a posteriori knowledge. In Kant's philosophy ('criticism') was found different pattern than those two schools of thought. In Kant's criticism knowledge was explained as a synthesis between the a priori and a posteriori elements. With those of Kant's thought, the author in this thesis organizing synthesis between rationalism and empiricism in which those two school of thought are basically in contradiction each other.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2009
S16075
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nila Ayu Utami
"This thesis will analyze the Marabar Cave incident in the novel A Passage to India as a mere hallucination experienced by Miss Quested. Psychoanalytical approach and interpretation of dreams will be used to analyze the hidden meaning of the hallucination. This analysis will prove that the hallucination is a form of Miss Quested's wish-fulfilment and that it is she who has hidden sexual desire towards Aziz. Then, by using the Orientalism theory by Edward Said, the relation of this meaning and the prejudice that black is lusty will be studied. It will be proved that the prejudice is a construction made to justify white domination. In the end, it is concluded that this novel is an effort of subversive colonial ideology and the empowerment of black man."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S13973
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Atina Winaya
"Skripsi ini membahas mengenai Museum Taman Prasasti, ditinjau dari konsep yang melandasinya serta bentuk penyajian museum di lapangan. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan literatur, kemudian diolah menggunakan teori-teori museologi, khususnya yang berkenaan dengan konsep dan bentuk penyajian museum. Bentuk penyajian disesuaikan dengan prinsip open air museum, mengingat kondisi museum yang berada di situs arkeologi terbuka. Analisis menghasilkan rumusan konsep yang meliputi visi, misi, dan penyataan misi yang sesuai dengan karakteristik museum. Selain itu, analisis menghasilkan bentuk penyajian yang sesuai dengan prinsip open air museum, yaitu mengedepankan pelestarian, keotentikan situs, serta berupaya merekonstruksi cara hidup manusia di masa lampau.

The focus of this study is the basic concept and exhibition form that held in Taman Prasasti Museum. Collecting data are done by observation, interview, and literature study. Then, those data are analyzed with the museology theory, especially with the theories that concerned about museum concept and exhibition form. Because the museum is located outdoor, the exhibition form is being adjusted with the open air museum principles. The analysis result shows new concept, including vision, mission, and mission statement. The Analysis also results good exhibition form based on open air museum principles."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S11544
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>