Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 94933 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Il termine panax ginseng evoca la panacea, nome dato dagli antichi a piante dalle grandi proprietà terapeutiche. Mentre il nome cinese si traduce all’incirca come “uomo dalle gambe allargate”, il mistero circa le le sue origini lo avvicinano storicamente alla celebre radice di mandragora dalle forme antropomorfe. Questa pianta dall’effetto rinforzante ha molte altre virtù e proprietà biologiche, di cui il potenziale terapeutico e immunostimolante è notevole. Come tutta una serie di piante denominate adattogene, è la diretta concorrente di un’altra tra le araliaceae, il ginseng americano o panax quinquefolium. Cosa sappiamo del Ginseng? Rari sono i casi di piante così ampiamente studiate dal punto di vista medico e scientifico. Questa opera fornisce un’ampia panoramica delle conoscenze a disposizione, dagli studi classici ai dati scientifici più aggiornati, proponendo una definizione della parola adattogena, fino ad oggi mancante. Il volume cataloga inoltre le altre piante dette adattogene precisando in cosa esse si differenziano dal ginseng."
Milan: Springer, 2012
e20426723
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
"Contents:
The European legislation (directive 2004/24/EC) brings clarification and recognition to herbal medicinal products / Giuseppe NisticoÌ? and Dagmar Roth-Behrendt -- Taxonomy, morphology, and ecology of medicinal plants: a botanical perspective / Simon Pierce, Alessandra Luzzaro, and Bruno E.L. Cerabolini -- Ethnopharmacological approaches used to identify medicinal plants / Tsukasa Sakurada ... [et al.] -- Medicinal plants : molecular biology/biotechnology approach -- Candida Vannini ... [et al.] -- Breeding and cultivation of medicinal plants / Christoph Carlen -- Sample preparation, analytical methods, and chemical standardization of medicinal plants -- Angela Perrone ... [et al.] -- The role of zebrafish in the future of natural product discovery -- Alexander D. Crawford, Camila V. Esguerra, and Peter A.M. de Witte -- Phytocomplexes versus single-entity drugs : the never-ending dilemma in herbal medicine / Elizabeth M. Williamson -- Molecular modes of action of drugs used in phytomedicine / Michael Wink -- Bioavailability issues of nonnutrient plant and fruit constituents / Mariusz Konrad Piskula and Junji Terao -- From identification to clinical translation of medicinal plants / Gian Franco Gensini ... [et al.] -- Recommendations for reporting randomized controlled trials of herbal medicine interventions / Joel J. Gagnier ... [et al.] --
Pharmacovigilance methods and systems in herbal medicines / Gioacchino Calapai -- Mechanisms and clinical relevance of herb drug interactions from the perspectives of pharmacokinetics / Laura Berliocchi ... [et al.] -- Nature?s gift to photodynamic medicine : hypericin, a herbal photosensitizer is a component of hypericum perforatum / Heinrich Walt -- Plants and plant-derived products as cancer chemopreventive agents / Douglas M. Noonan, Ilaria Sogno, and Adriana Albini -- From standard tanacetum parthenium extract to a stabilized derivative of parthenolide : studies in animal models of pain / Rosaria Greco ... [et al.] -- Antiviral effects of essential oils used traditionally in phytomedicine / JuÌ?rgen Reichling and Paul Schnitzler -- The neuroprotective capacity of achyrocline satureioides (Lam) D.C. and its flavonoids : mechanisms of action / Federico Dajas ... [et al.] -- Recent progress in echinacea research / Karin Woelkart and Rudolf Bauer -- Contribution of herbal medicine to human health : a brief history / Luigi Antonio Morrone ... [et al.] -- Quality issues of current herbal medicines / Paola Montoro, Sonia Piacente, and Cosimo Pizza -- Herbal medicines in the developing world : South America / Federico Dajas and Felicia Rivera-Megret -- Herbal medicines : epidemiology of their utilization, a perspective on the industrialized world / Anna Loraschi and Marco Cosentino."
Boca Raton: CRC Press, 2012
615.321 HER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Saroya, Amritpal Singh
Boca Raton, FL: CRC Press, [Date of publication not identified]
615.321 SAR h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bone, Kerry
Edinburgh: Elsevier, 2013
615.321 BON p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Naila Elvarra Octiasti
"Tanaman ganja atau cannabis sativa merupakan tanaman liar yang seluruh bagiannya memiliki kandungan psikoaktif, yaitu delta 9 tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD). Tanaman ganja dapat digunakan sebagai pengobatan untuk penyakit tertentu, salah satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy merupakan gangguan pada fungsi otak. Isu penggunaan ganja sebagai pengobatan untuk penyakit tertentu kembali terangkat di Indonesia ketika seorang ibu melakukan aksinya yang menyerukan ia membutuhkan tanaman ganja untuk pengobatan anaknya yang mengalami cerebral palsy. Berangkat dari hal tersebut timbul beberapa rumusan masalah antara lain: (1) Pengaturan penyandang disabilitas terkait penyakit cerebral palsy; (2) Pengaturan ganja di Indonesia untuk keperluan medis; dan (3) Analisis putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 106/PUU-XVIII/2020. Bentuk penelitian berupa yuridis-normatif, tipe penelitian deskriptif, pendekatan kualitatif, dan bahan hukum primer, sekunder, serta tersier. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan wawancara. Pemanfaatan tanaman ganja untuk pengobatan cerebral palsy dengan kejang tidak dapat digunakan di Indonesia karena selain penggunaannya dilarang oleh Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, Indonesia juga belum memiliki penelitian terhadap pemanfaatan tanaman ganja dalam bidang. Dampak adanya putusan tersebut antara lain adalah adanya kepastian hukum, tertutupnya peluang pengujian kembali, pemerintah harus segera melakukan penelitian ganja medis, serta penentuan kebijakan ada di Dewan Perwakilan Rakyat.

Cannabis plant or cannabis sativa is a wild plant that contains of psychoactive component: delta 9 tetrahydrocannabinol (THC) and cannabidiol (CBD). Based on literature, it is stated that cannabis plant can be used as a treatment for a certain diseases, one of which is cerebral palsy. Cerebral palsy is a neurological disorder caused by a brain injury. The issue of the use of cannabis as a therapy treatment for certain disease was again raised in Indonesia when a mother took action on behalf of her daughter who has cerebral palsy and needs cannabis plants for the treatment. Departing from this, several questions arise, including: (1) Regulations for person with disabilities related to cerebral palsy; (2) Regulations of cannabis in Indonesia in the medical field; (3) Analysis Decisions of the Constitutional Court Number 106/PUU-XVIII/2020. The research was using juridical-normative methods, descriptive research types, qualitative approaches, and primary, secondary, and tertiary legal materials. The data collection tools used were literature studies and interviews. The use of the cannabis plant for therapy treatment of cerebral palsy with seizures cannot be used in Indonesia, apart from being prohibited by Law of the Republic of Indonesia Number 35 of 2009, Indonesia also does not have research on the use of cannabis plants in the medical field. The impact of this decision includes the existence of legal certainty, closing the opportunity for re-testing, the government must immediately conduct research on medical cannabis, and policies in the House of Representatives."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fachrudin Ali Ahmad
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang penggunaan jamu untuk pengobatan pada pasien di
Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Tawangmangu tahun 2012. Penelitian
ini adalah penelitian kualitatif menggunakan pendekatan Rapid Assesment
Procedures (RAP). Hasil penelitian menemukan bahwa jamu yang digunakan
untuk pengobatan sudah dirasakan manfaatnya dengan efek samping yang ringan,
serta jamu yang paling banyak digunakan adalah sediaan godokan. Hal yang
mendukung penggunaan jamu untuk pengobatan adalah pengetahuan terhadap
tanaman obat, persepsi terhadap jamu, informasi mengenai klinik dan fasilitas
pelayanan yang tersedia, keterjangkauan akses, adanya keluhan sakit serta
keinginan untuk sembuh. Saran dari penelitian ini perlunya edukasi kepada
masyarakat dan penambahan Klinik Saintifikasi Jamu yang terjangkau

ABSTRACT
This thesis discusses the use of Jamu for treatment on patients at The Hortus
Medicus Jamu Scientification Clinic in 2012. The study was a qualitative research
using Rapid Assessment Procedures (RAP) approach. The study found that Jamu
medicine used for treatment has already felt the benefit with low side effects, as
well as the most widely used Jamu preparations is boiling. Factors encouraged the
use of Jamu medicine for treatment are the knowledge of medicinal plants, Jamu
perception, the availability of information on clinical and service facilities, the
affordability of access, the pain complaints and the desire to recover. There is a
need to educate people and increasing an affordable Jamu Scientification Clinic"
2012
T31270
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fanny Oktorina
"Hipertensi merupakan penyakit degeneratif yang mempunyai prevalensi tinggi di Indonesia. Banyak pasien hipertensi mengombinasikan antihipertensi konvensional dengan obat bahan alam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penggunaan obat bahan alam yang digunakan secara bersamaan dengan antihipertensi konvensional pada pasien hipertensi di RSUD Kota Depok. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kohort retrospektif. Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif menggunakan data sekunder berupa rekam medis dan data primer yang diambil dari hasil wawancara pasien dengan menggunakan kuesioner. Subjek penelitian ini adalah pasien rawat jalan RSUD Kota Depok yang tidak menderita penyakit lain. Pasien yang bersedia diambil datanya berjumlah 104 orang yang dikelompokan menjadi pasien terapi konvensional (56 orang) dan pasien terapi kombinasi bahan alam (48 orang). Secara umum peserta penelitian adalah perempuan, kawin, berusia dibawah 60 tahun, tamat SMA, tidak mempunyai pekerjaan atau ibu rumah tangga, sudah mempunyai kesadaran untuk mengurangi konsumsi garam, berolahraga, dan menderita hipertensi tahap II. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terapi kombinasi bahan alam tidak memberikan efek bermakna terhadap tekanan darah.

Hypertension is a degenerative disease with high prevalence in Indonesia. Many patients combine conventional antihypertensive drugs with herbal medicine. This study is aimed to evaluate the effect of herbal medicine as conjunction with conventional antihypertensive drugs in hypertensive patients at Depok Town General Hospital. This study wa retrospective cohort study. Data was collected retrospectively using a quaestionnaire. The subjects were out-patients at Depok Town General Hospital who did not suffer other diseases. Patients who were willing their data to be collected were 104 people, and divided into conventional therapy (56 people) and herbal combination therapy (48 people). Ini general, the study participants were female, married, aged below 60 years, graduated from high school, unemployed or a housewife, already have the awareness to reduce salt intake, exercise and suffering stage II hypertension. The results of this study showed that the combination therapy with herbal medicine does not provide significant effect on blood pressure.
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2014
S62050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ritchason, Jack
New York: Woodland Health Books, Pleasant Grove, Utah, 1995
615.535 RIT l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Murni
"Pengobatan beiiatnt sentiyu merupakan pengobatan alternatif dari sejumlah pengobatan yang dikenal oleh orang Dayak Benuaq. Pengobatan ini dilandasi oleh pengetahuan orang dayak Benuaq mengenai konsep sakit - sehat, penyebab dan klasifikasi penyakit. konsep betiatnt sentiyu, proses dan pelaku yang terlibat dalam pengobatan serta faktor predisposisi sehingga pengobatan ini masih dipraktekkan.
Penelitian yang mengambil lokasi di Desa Tanjung Isuy, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur dilakukan pada 25 Oktober - 4 November 1999. Pengumpulan data menggunakan pendekatan kualitatif melalui pengamatan, pengamatan terlibat, dan wawancara mendaiam. Penyakit yang diderita oleh seseorang bagi orang Dayak Benuaq adalah akibat perilaku individu tersebut dalam menjaga keharmonisan hubungan antara manusia dengan Penciptanya, manusia dengan alam lingkungan sekitar tempat tinggalnya, atau hubungan antara manusia dengan sesamanya. Ketidakharmonisan hubungan akan menyebabkan penyakit di derita oleh seseorang atau sekelompok orang. Oleh sebab itu, pelt' dilakukan pengobatan beliatnt sentiyu sebagai upaya penyembuhan penyakit tersebut Penyakit (illness) oleh orang Dayak Benuaq dibagi dalam dua klasifikasi yakni penyakit berat (rotate tahapt) dan penyakit ringan. (rotatn ele).
Konsep pengobatan beliatnt sentiyu berawal dari kerasukan (sentiyu = kerasukan) mengenal sejumlah pelaku yakni : pemeliatnt (penyembuh tradisional), rotatn ("pasien"), penu'ung (pemusik), dan pengugu/pengegugu garu (orang yang membantu pemeliatnt menyiapkan segala perlengkapan upacara). Pengobatan beliatnt sentiyu erat terkait dengan sistem religi asli orang Dayak Benuaq.
Tahapan dalam proses pengobatan beliatnt sentiyu diawali dengan pemeriksaan terhadap rotant oleh pemeliatnt dengan cara : (i) kakaap (meraba tubuh rotatn yang dirasakan sakit); (ii) nyegook (mengisap bagian kepala rotatn); (iii) nyentaau ("mendiagnosa" dengan menggunakan Jilin di dalam mangkuk untuk mengetahui penyakit rotatn); (iv) tafsir mimpi (menanyakan mimpi yang pernah dialami oleh rotatn atau keluarganya); (v) ngentaas (memanggil roh kelelungan para pengentaas ); (vi) melihat hati dan limpa babi. Ramuan-ramuan tumbuhan dan hewan digunakan bersamaan atau terpisah dari pengobatan beliatnt sentiyu.
Pelaksanaan pengobatan beliatnt sentiyu dapat dilakukan pada pagi, slang, sore, maupun malam hari, balk di lou (rumah panjang) maupun di rumah rotatn. Lamanya waktu pengobatan tergantung pads tingkat keparahan suatu penyakit. Demikian pula, jumlah pemeliatnt yang terlibat dalam sebuah pengobatan beliatnt sentiyu. Biaya yang dikeluarkan untuk suatu penyelenggaraan pengobatan beliatnt sentiyu tergantung pada ringan atau beratnya penyakit den lamanya proses pengobatan.
Beliatnt sentiyu merupakan fakta pengobatan tradisional yang masih dipraktekkan oleh orang Dayak Benuaq dengan segala segi positif mauptm negatifnya. Penelitian laboratorium terhadap sejumlah ramuan tumbuhan dan hewan yang digunakan dalam pengobatan nil perlu dilakukan, sehingga dapat diketahui manfaat atau bahayanya bagi kesehatan. Kerjasama lintas sektoral antara Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Departemen Pariwisata dan Kebudayaan, dan Departemen Pendidikan Nasional perlu diupayakan agar pengobatan beliatnt sentiyu dapat dikembangkan sebagai aset pariwisata dengan retail melakukan pembinaan guna meningkatkan derajat kesehatan pada Orang Dayak Benuaq.

Beliatnt Sentiyu : Alternative Medicine of the Dayak Benuaq People (A Study of the Dayak Benuaq People at Tanjung Isuy village, Jempang Subdistrict, West Kutai District, East Kalimantan 1999)
One of the healing systems among the Dayak Benuaq is beliatnt sentiyu. Concepts of illness and health, the classification of disease and their causes, the actors involved in the healing process and predisposition factors are elements of this healing system.
The study was carried out at Tanjung Isuy village, Jempang subdistrict, East Kalimantan from 25 OCtober to 4 November 1999. Participant observation and in-depth interviews were used as data collection method.
An illness is perceived as a result of a person's behavior in maintaining a hatsnonious relationship between said person and his/her's creator, the natural environment ar his/her fellow man. An inharmonious relationship will cause one or a group of people to suffer illness. Among the Dayak Benuaq, illness is divided into `severe' illness (rotatn tahapt) and `light' illness (rotatn ele).
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T4611
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muria Herlina
"Salah satu dampak krisis ekonomi adalah obat dan pengobatan oleh dokter menjadi mahal yang menyebabkan masyarakat beralih ke pengobatan alternatif. Pada kenyataannya, ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan belum sepenuhnya mampu menangani masalah-masalah kesehatan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pemilihan jenis pengobatan alternatif dan faktor-faktor yang berhubungan dengan hal tersebut di Kota Bengkulu. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional untuk menyelidiki hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, pengetahuan, keyakinan dan sikap terhadap pemilihan jenis pengobatan alternatif. Responden adalah 100 orang kepala keluarga yang berdomisili lebih dari 3 tahun dilokasi penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel sikap dan variabel pekerjaan yang berhubungan dengan pemilihan jenis pengobatan alternatif, sementara umur, pendidikan, pendapatan, pengetahuan dan keyakinan tidak berhubungan dengan pemilihan jenis pengobatan alternatif. Dari variabel-variabel tersebut, yang paling dominan hubungannya dengan pemilihan jenis pengobatan alternatif adalah sikap dengan nilai OR = 3,2937 (CI = 1,3511-8,0297).
Proporsi pengobatan alternatif yang memilih jenis keterampilan adalah 62% yang terdiri dari 49% ditolong oleh tukang pijat, 10% oleh pijat refleksi dan 3% oleh sinshe akupuntur. Sementara itu proporsi yang memilih pengobatan alternatif jenis ramuan obat adalah 38% yang terdiri dari ramuan (19%), penjual jamu (16%), tabib (2%), dan pengobatan dengan pendekatan agama yang dipadukan dengan ramuan (1%).
Sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas pengobatan alternatif dimasa yang akan datang maka disarankan untuk melakukan pengawasan dan pelatihan disamping memberikan sertifikat khususnya kepada tukang pijat, tukang pijat refleksi, penjual jamu dan pengobatan yang menggunakan ramuan. Disamping hal ini juga disarankan untuk meningkatkan kerjasama antara pengobatan altematif dengan para dokter sesuai bidang keahlian masing-masing.

One of the impact of economic crisis was the medicine as well as medication by doctor became expensive therefore many of the community turn to alternative medication. In fact, the science and technology of medication couldn't fully handle all health problems.
The purpose of this research to know the description choosing kind of alternative medication usage and factors related it in Bengkulu City. The design of this research was cross sectional to investigate relationship between ages, education, occupation, income, knowledge, believe and attitude with choosing kind of alternative medication. The respondents are 100 head of families who had lived more than three years in the location of the research.
The result of the research showed that attitude and occupation variables had relationship with choosing kind of alternative medication while age, education, occupation, income, and knowledge have no relationship. From those variables, the most dominant variable to alternative medication choosing kind was attitude with OR = 3, 2937 (CI = 1, 3511 - 8, 0297 ).
The proportion of alternative medication who choose kind skilled was 62% which consist of 49% helped by message attendant, 10% by reflection message and 3% by sinshe acupuncture (Chinese healer). Meanwhile, the proportion who choose kind of alternative medication using compounds was 38% which consist of compounds (19%), jamu seller (16%), tabib (traditional healer) 2% as well as medication by using religious approach combined with compound (1%).
In order to increase the quality of alternative medication choosing kind in the future, it was suggested to hold supervision and training and giving certificate especially to message attendants, reflection messenger, jamu sellers as well as medication using herbal compound. Besides this, it was also recommended to enhance the cooperation between alternative healers with doctors according to their skill respectively.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2001
T2741
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>