Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 1395 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Daeng Paroka
"Kemampuan Manuver Kapal dengan Sarat Kecil pada Kecepatan Angin Konstan. Gaya dan momen yang ditimbulkan oleh angin dapat mengakibatkan kecepatan operasi kapal berkurang secara drastis, sudut geser yang besar serta sudut kemudi yang besar untuk mempertahankan arah gerak kapal. Kapal dengan sarat yang kecil mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami masalah manuvering tersebut dibandingkan dengan kapal dengan sarat yang besar. Tulisan ini membahas performa manuvering kapal dengan sarat kecil pada kondisi angin dengan kecepatan konstan. Lima perbandingan kecepatan angin dan kecepatan kapal tersebut, yaitu 1,0, 5,0, 10,0, 15,0 dan 20,0 digunakan untuk simulasi. Arah data angin terhadap kapal divariasikan mulai dari 0° sampai 180°. Sudut geser kapal bertambah besar dengan bertambahnya kecepatan angin. Arah angin juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap sudut geser khususnya pada sudut datang angin lebih kecil dari 140°. Fenomena yang sama terjadi pada kasus sudut kemudi. Sudut kemudi yang diperlukan untuk mempertahankan arah gerak kapal maksimum terjadi pada sudut datang angin 60° untuk perbandingan kecepatan angin dan kecepatan kapal (v/c) sama dengan atau lebih besar dari 20.0.

Wind force and moment may force a ship to drastically decrease its speed and use a large drift angle as well as a large rudder angle in order to maintain its course. Ships with a small draught might have more risk in maneuvering to its point of view compared with a ship with a larger draught. This paper discusses maneuverability of a ship with a small draught in steady wind. The effect of wind on ship speed, drift angle, and rudder angle are investigated in a steady state condition. Five different ratios of wind velocity to ship speed from 1.0 to 20.0 are used in the simulation. The variation in wind direction is examined from 0° to 180°. Results of the numerical simulation show that the wind has a significant effect on the reduction in ship speed with a wind direction less than 100°. The drift angle increases due to increasing wind velocity in the same wind direction. Wind direction also has a significant effect on the drift angle especially when the wind direction is less than 140°. The same phenomenon was found for the rudder angle. The necessary rudder angle is greater than the maximum rudder angle of the ship when the wind direction is 60° with a wind velocity to ship speed ratio of 20 or more."
Universitas Hasanuddin. Faculty of Engineering, 2016
pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Roy, Gabrielle
Toronto: McClelland and Stewart, 1979
843 ROY g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Morrison, John
North wind: John Morrison, 1904
828.993 4 MOR n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
McCarty, Battle
New York: John Wiley & Sons, 1999
720.472 BAT w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Silverstone, Paul H.
London: Ian Allan ltd, 1984
R 623.825 2 SIL d
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Lubbock, Basil
London: Hennel Locke, 1958
910.09 LUB r
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Choi, Wan Gee
Seoul: Ewha Womans University Press, 2006
KOR 623.82 CHO t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nersesian, Roy L.
Oklahoma: PennWell, 1981
387.5 NER s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Casson, Lionel
London: British Museum Press, 1994
387.509 CAS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaga, Arnol
"Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) skala kecil merupakan pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas daya dibawah 50 kW.[8] Untuk menghemat biaya pengeluaran untuk sistem mekanik PLTB maka pada tesis ini didesain PLTB dengan jari-jari turbin, rasio gear gearbox dan sudu pitch turbin konstan/tetap. Pada sistem PLTB dengan sudu pitch tetap, jika kecepatan angin lebih besar dari batas kecepatan angin maksimum maka sistem harus dimatikan karena akan melebihi batas torsi dan arus generator sehingga dapat merusak generator. Dengan demikian pada kecepatan angin lebih besar dari kecepatan angin maksimum, field weakening dibutuhkan untuk membuat generator dapat bekerja dengan kecepatan putar rotor lebih besar dari batas kecepatan putar rotornya dengan cara melemahkanan fluks generator sehingga arus dan torsinya mengecil. Daya, torsi dan arus generator dapat dikendalikan sesuai batasannya dengan mengendalikan kecepatan putar rotornya sehingga generator dapat mensuplai daya maksimum. Maka dengan menggunakan field weakening, generator dapat mensuplai daya walaupun kecepatan angin melebihi kecepatan maksimum.

Small wind turbin is wind power plants with a capacity below 50 kW.[8] To reduce cost for the mechanical systems of wind tubin in this thesis was designed wind turbin with turbine radius constant , gear ratio gearbox constant and turbine blade pitch constant / fixed. In the wind turbine system with fixed pitch blades, if wind speed is greater than maximum wind speed limit, the system should be shut down because it would exceed the limits of torque and current generator, which can damage the generator. Thus, if wind speed is greater than the maximum wind speed, field weakening is required to make the generator can work with rotor rotational speed larger than rotor rotational speed limit with flux weakening so that generator current and torque decreases. Power, torque and current generator can be controlled by controlling according rotor rotational speed so generator can supply the maximum power. Then, with field weakening, generator can supply power although wind speed exceeds maximum speed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35222
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>