Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173737 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Heni Ekawati
"Pengkajian yang tidak akurat dan penanganan nyeri yang tidak adekuat dapat berakibat pada terapi dan kualitas hidup anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan pengetahuan, sikap perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri pada anak kanker. Desain yang digunakan adalah analisis korelasi dengan pendekatan cross sectional. Cara pengambilan sampel adalah accidental sampling technic pada 41 perawat. Analisis data dengan chi square dan regresi logistik.
Hasilnya menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara pendidikan dengan pengetahuan perawat (p=0,031), variabel pelatihan manajemen nyeri dengan sikap perawat (p=0,022), dan variabel usia dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri (p=0,017) pada kelompok pendidikan vokasional. Selain itu, tidak ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan, sikap perawat dengan pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri (p>0,005).
Hasil analisis regresi logistik didapatkan perawat yang berusia ≤ 29 tahun dan telah mendapatkan pelatihan manajemen nyeri mampu melaksanakan asuhan keperawatan masalah nyeri lebih baik. Rekomendasi: Rumah sakit mengadakan pelatihan manajemen nyeri dasar dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan asuhan keperawatan masalah nyeri.

Underassessment and inadequate pain management affected treatment process and the children's quality of life. This research aim to identify the association among nurse's knowledge, attitude and the nursing care for pain problem in children with cancer. Research design was analysis correlation with cross sectional approach. The samples consist of 41 nurses determined by accidental sampling technic. Data was analyzed by chi square and logistic regression.
The result found that there was significant association between education level and nurse's knowledge (p=0,031), between pain management training and nurse?s attitude (p=0,022) and between age and nursing care for pain problem in nursing vocational group (p=0,017). Furthermore there was no significant association among nurse's knowledge, attitude and nursing care for pain problem (p>0,005).
Multivariate analysis shown that nurses less than 29 years old and have trained of pain management are nurses who were better in nursing care for pain. This research imply nurses need to be trained in basic and advanced level in order to increase quality of nursing care for pain.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
T45566
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fany Angraini
"Hospitalisasi seringkali menyebabkan keadaan stress pada anak, salah satu penyebabnya adalah karena adanya rasa nyeri. Perawat mempunyai peran penting dalam merawat anak dengan nyeri dan salah satu faktor yang mempengaruhi perawat adalah sikap. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi sikap perawat terhadap nyeri pada anak di ruang rawat inap anak di salah satu rumah sakit rujukan anak di Jakarta. Adapun desain dari penelitian ini adalah deskriptif dengan metode sampling acak sederhana dan melibatkan 69 responden.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa belum ada perawat yang memiliki sikap yang positif terhadap nyeri pada anak. Hal tersebut menggambarkan bahwa nyeri pada anak belum ditangani dengan baik. Pihak rumah sakit perlu memfasilitasi perawat untuk meningkatkan pengetahuan terhadap manajemen nyeri pada anak, misalnya melalui pelatihan manajemen nyeri pada anak.

Hospitalization often cause stress in chidren, example because of pain. Nurse has significant role to attend children in pain. One of factor that influence nurse in attending children in pain is nurse’s attitude This study’s purpose is to identfy nurse’s attitude to children’s pain one of Pediatric Hospital in Jakarta. Desciptive was chosen as design of this study. This study used random sampling method by involving 69 nurses.
The result of this study showed there was no nurse has positive attitude to children’s pain. It describe that children’s pain still undertreatment. Pediatric hospital’s stake holder should facilitate nurse to improve their knowledge about children’s pain management, for example by providing children’s pain management training.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46250
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Beningtyas Kharisma Bestari
"Nyeri kronik pada sendi dapat menimbulkan dampak negatif bagi kehidupan lansia, seperti menggangu aktivitas keseharian dan mobilitas. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis hasil praktik klinik pada nenek W (82 tahun) dengan masalah nyeri kronik pada sendi menggunakan intervensi physical exercises program (PEP). Praktik dilakukan di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung selama tujuh minggu dengan melakukan intervensi PEP kepada tiga lansia dengan nyeri kronik. Pengkajian nyeri menggunakan pendekatan PQRST, observasi, dan instrumen numeric rating scale (NRS). PEP yang dilakukan terdiri dari latihan kekuatan otot, stretching, pergerakan sendi, dan keseimbangan. Setelah melakukan latihan, dilakukan refleksi, tanya jawab, dan revision. Hasil intervensi keperawatan selama empat minggu dengan jumlah latihan delapan kali yaitu tingkat nyeri berkurang, dari skala enam ke skala empat, intensitas pelaporan nyeri berkurang, dan keinginan nenek W melakukan aktivitas meningkat, meskipun memerlukan bantuan. Pemberi asuhan diharapkan melakukan PEP kepada lansia dengan nyeri kronik dua kali dalam seminggu untuk menurukan tingkat nyeri lansia di panti.

Chronic pain in joints can cause a negative impact for elderly, such as disrupted daily activities and impaired mobility.This scientific work aimed to analyze the results of clinical practice in Nenek W (82 years old) with chronic pain using physical exercises program (PEP) as interventions. Clinical practice carried out in PSTW Budi Mulia 1 Cipayung for seven weeks with PEP as interventions in three elderly with chronic pain. Pain assessment using PQRST approach, observation, and numeric rating scale instrument. PEP in this scientific work consist of strenght training, stretching, joint mobility, and balance. After doing the exercises, do reflection, discussing, and revision. The results of nursing interventions for four weeks, with eight time of exercises, made the level of pain decreased. For scale of six to four. Nenek W was reporting reduced pain intensity, and desire nenek W to do some activity increased although still need help. Caregiver is expected to do PEP to the elderly with chronic pain, twice a week, to lower elderly pain level in PSTW."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Desti Ermawati Putri
"Nyeri kanker merupakan gejala utama yang paling sering dikeluhkan oleh pasien kanker yang sedang menjalani hospitalisasi, sehingga memerlukan manajemen nyeri yang dilakukan secara tepat oleh tenaga kesehatan terutama perawat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan sikap dengan penerapan manajemen nyeri pada pasien kanker oleh perawat di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan melibatkan 76 perawat yang ditentukan dengan menggunakan teknik total sampling.
Hasil penelitian menunjukkan 48.68% perawat sudah memiliki tingkat pengetahuan dan sikap yang baik serta 60.5% perawat sudah menerapkan dengan baik manajemen nyeri pada pasien kanker di rumah sakit tersebut. Namun, dari hasil uji Chi Square didapatkan tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap perawat dengan penerapan manajemen nyeri pada pasien kanker (p= 0.85, α= 0.05).
Penelitian ini memberikan implikasi sebagai data awal untuk penelitian selanjutnya, terkait faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan dan sikap perawat terkait manajemen nyeri kanker.

Cancer pain is the most articulated grievances by undergoing hospitalization cancer patients, so they require pain management by health workers properly, especially nurses. This research aims to identify the relationship between knowledge and attitudes with the implementation of cancer pain management among nurses in Dharmais Cancer Hospital. This research used cross sectional design by involving 76 nurses who had been chosen by total technical sampling.
The result showed that 48.68% of nurse had good level of knowledge and attitude, and 60.5% of nurses implemented cancer pain management well. However, the Chi Square test result revealed that there was no relation between level of knowledge and attitude with the implementation of cancer pain management (p= 0.85, a= 0.05).
This research showed implication as starting data for the next research, especially which related to the influencing factors of knowledge and attitude of nurse towards cancer pain management.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
S46501
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Nursasmita
"Hospitalisasi dengan berbagai ketidaknyamanan bagi anak akan berdampak bagi tumbuh kembang berikutnya. Kolcaba dengan teori kenyamanan yang holistik dan bersifat individual bertujuan untuk mengatasi ketidaknyamanan anak. Hal ini sesuai dengan filosofi keperawatan anak yaitu atraumatic care. Salah satu bentuk ketidaknyamanan yang dialami anak adalah nyeri. Pelaksanaan asuhan tanpa trauma dalam mengatasi nyeri pada anak melalui pendekatan teori kenyamanan Kolcaba yaitu melalui penerapan EBNP menggunakan Buzzy Pain Relief. Hasil pemberian asuhan keperawatan menggunakan model teori kenyamanan Kolcaba ini dapat diaplikasikan pada anak dengan masalah nyeri.

Hospitalization with various discomforts for children for example needle insertion procedure impacts the growth and development. Kolcaba with holistic and individual comfort theory is expected to overcome the discomfort of the child. This is according to pediatric nursing philosophy of atraumatic care. One of the discomforts that children experience is pain. Implementation of atraumatic care to reduce discomfort like pain through the approach theory of comfort Kolcaba is to use Buzzy Pain Relief. The results of nursing care using this model Kolcaba comfort theory can be applied to children with pain problems.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Vera Helzah
"Kanker rektum merupakan salah satu penyakit keganasan saluran pencernaan yang banyak dialami masyarakat perkotaan. Salah satu gejala yang dirasakan oleh pasien kanker rektum adalah nyeri. Upaya untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan secara farmakologi dan non farmakologi. Salah satu intervensi non farmakologis adalah teknik relaksasi napas dalam. Teknik relaksasi napas dalam merupakan metode yang mudah dilakukan untuk mengurangi nyeri dan ansietas. Tujuan penulisan ini adalah untuk mengidentifikasi efek teknik relaksasi napas dalam terhadap nyeri kronik pada pasien kanker rektum. Evaluasi hasil setelah diberikan intervensi adalah skala nyeri berkurang dari empat menjadi tiga, tekanan darah menurun dari 168/78 mmHg menjadi 137/70 mmHg, dan membuat pasien menjadi lebih rileks dan nyaman. Teknik relaksasi napas dalam dapat direkomendasikan untuk mengurangi nyeri pada kanker.

Rectal cancer is a malignancy of the gastrointestinal tract that is experienced by the urban community. Pain is one of the symptom that felt by the patient with colorectal cancer. The pain management that can be used to reduce the pain is trough pharmacological and non- pharmacological. One of the non-pharmacological intervention is by doing a deep breathing relaxation technique . Deep breathing relaxation technique is a simple technique to reduce  pain and anxiety. The purpose of this paper is to identify the effect of deep breathing relaxation in rectal cancer patients with chronic pain. The evaluation results after patients was given intervention was pain scale decreased from four to two, blood preasure decreased from 168/78 mmHg to 137/70 mmHg, and patients was more relaxed and comfortable. Deep breathing relaxation can be recommended in reducing cancer pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Opie Dwi Agustina
"Nyeri merupakan salah satu dampak yang dirasakan pasien anak saat hospitalisasi. Tiup kincir sebagai media terapi teknik relaksasi napas dalam dan distraksi untuk menurunkan skala nyeri. Penulisan ini bertujuan untuk menggambarkan asuhan keperawatan dengan penggunaan terapi bermain tiup kincir sebagai salah satu intervensi menurunkan skala nyeri pada anak usia pra sekolah saat hospitalisasi. Hasil intervensi menunjukkan bahwa tiup kincir dapat menurunkan skala nyeri yang dirasakan oleh anak dari skala 10 menjadi 5 menggunakan Wong Baker FACES Pain Scale. Analisis ini merekomendasikan dilakukannya asuhan keperawatan psikososial yang terintegrasi dengan asuhan keperawatan fisik pada anak yang mengalami nyeri saat hospitalisasi.

Pain is one of the effects felt by child patients during hospitalization. Blow the windmill as a therapeutic tool for deep breathing and distraction techniques to reduce the scale of pain. This writing aims to describe nursing care with the use of windmill inflatable play therapy as one of the interventions to reduce the scale of pain in pre-school age children during hospitalization. Intervention results showed that windmills could reduce the scale of pain felt by children from a scale of 10 to 5 using Wong Baker FACES Pain Scale. This analysis recommends doing psychosocial nursing care that is integrated with physical nursing care in children who experience pain during hospitalization."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Khamarudin
"Spiritual care merupakan tindakan keperawatan untuk memenuhi kebutuhan spiritual pasien dalam upaya penurunan nyeri pada pasien kanker. Penelitian spiritual care telah banyak dilakukan, namun intervensi spiritual masih sangat beragam khususnya bagi pasien kanker yang mengalami nyeri. Literature review ini bertujuan untuk mengetahui spiritual care pada pasien dengan nyeri kanker. Literature review ini menggunakan sumber database Scopus, Pubmed, Proquest, Science Direct dan Google Scholar. Hasil akhir penelusuran artikel didapatkan 10 artikel yang dianalisis menggunakan JBI Critical Appraisal. Pada literature review ini didapatkan jenis intervensi spiritual care terdiri dari Yoga, Psychoreligious Intervention, Mindfulness, Music Therapy dan Therapeutic Touch. Outcome dari spiritual care menunjukkan adanya perubahan yang signifikan pada penurunan tingkat nyeri pada pasien kanker yang bervariasi. Literature review ini menunjukkan spiritual care yang sangat beragam dengan penggunaan waktu yang bervariasi pada semua jenis kanker. Oleh karena itu, diperlukan penelitian spiritual care yang spesifik pada pasien dengan jenis kanker tertentu yang mengalami nyeri.

Spiritual care is a nursing intervention to meet the spiritual needs of patients in an effort to reduce pain in cancer patients. Many spiritual care research has been conducted, however spiritual interventions are still very diverse, especially for cancer patients who experience pain. This literature review aims to determine spiritual care in patients with cancer pain. This literature review uses the Scopus, Pubmed, Proquest, Science Direct, and Google Scholar database sources. The final results of the article search obtained 10 articles which were analyzed using JBI Critical Appraisal. In this literature review, it was found that the types of spiritual care interventions consist of Yoga, Psychoreligious Intervention, Mindfulness, Music Therapy, and Therapeutic Touch. Outcomes of spiritual care showed a significant change in reducing pain levels in various cancer patients. This literature review shows that spiritual care is very diverse with varying times of use in all types of cancer. Therefore, specific spiritual care research is needed in patients with certain types of cancer who experience pain."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fandy Erlangga Putra
"ABSTRAK
Latar Belakang: Di Indonesia diperkirakan ada 100 pasien kanker baru per 100.000 penduduk setiap tahun dan nyeri menjadi salah satu masalah utama yang dihadapi pasien dengan kanker. Paint Management Index (PMI) adalah suatu instrumen untuk menilai tingkat kesesuaian terapi nyeri kanker yang dibuat berdasarkan panduan terapi nyeri kanker WHO dan Agency for Health Care Policy and Research (AHCPR). Kesesuaian terapi nyeri dinyatakan baik bila pemberian obat analgesik sesuai dengan kualitas nyeri yang dikeluhkan pasien.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara tingkat pendidikan dan latar belakang dokter PPDS dengan tingkat kesesuaian terapi nyeri pada pasien kanker berdasarkan PMI.
Metode: Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Populasi penelitian adalah pasien kanker yang berobat rawat jalan maupun rawat inap di RSCM. Sampel diambil dengan metode consecutive. Data penelitian didapatkan melalui wawancara Subjek penelitian. Data dianalisis menggunakan uji chi-square dan nilai p yang dianggap bermakna apabila kurang dari 0,05.
Hasil: Sampel sebanyak 98 pasien kanker dengan rerata usia 47,2 ± 13,4 tahun dan jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (52%). Lokasi kanker tertinggi pada daerah genital (23,5%) dengan stadium kanker terbanyak pada stadium 3 (38,7%). Median intensitas nyeri sebelum dan sesudah terapi ada pada skala nyeri 4 (1-9) dan 1 (0-6). Latar belakang pendidikan dokter berasal dari 5 departemen dengan tahun pendidikan terbanyak pada tahun ketiga (54,1%). Proporsi kesesuaian terapi Antinyeri (Skor PMI ≥ 0) sebesar 54,1%. Hubungan antara kesesuaian terapi nyeri dengan latar belakang pendidikan dokter PPDS (p<0,001) dan tahun pendidikan (p=0,022).
Simpulan: Proporsi kesesuaian terapi nyeri pada pasien kanker di RSCM sebesar 54,1% dan terdapat hubungan antara tingkat pendidikan dan latar belakang pendidikan dokter PPDS dalam kesesuaian terapi nyeri kanker.

ABSTRACT
Background: In Indonesia, there are an estimated 100 new cancer patients per 100.000 populations every year and pain becomes one of the major problems faced by patients with cancer. Paint Management Index (PMI) is an instrument to assess the suitability of cancer pain therapy which is based on the WHO cancer pain treatment guidelines and Agency for Health Care Policy and Research (AHCPR). Suitability of pain therapy is considered good when giving analgesics according to the pain quality which complained by the patient.
Aim: To know the relationship between level of education and background of doctors who participate in specialist medical education program with the suitability of pain therapy in cancer patients based on PMI.
Method: This study used a cross-sectional design. The study population was outpatients or inpatients with cancer at the RSCM. Samples were taken with consecutive sampling. Data were obtained through interview with the subjects. Data were analyzed using chisquare test and p values were considered significant if lower than 0.05.
Result: There were 98 cancer patients with a mean age of 47.2 ± 13.4 years and most were female (52%). Highest location of cancers was in the genital area (23.5%) and cancer stage mostly in stage 3 (38.7%). Median of pain intensity before and after the therapy were 4 (1-9) and 1 (0-6) respectively. Doctors? educational background came from 5 different departments with the highest level of education was in the third year (54.1%). Suitability of anti-pain therapy (PMI Score ≥ 0) was 54.1%. The relationship between the suitability of pain therapy by doctors who participate in specialist medical education program (p <0.001) and level of education (p = 0.022).
Conclusion: Suitability of anti-pain therapy in cancer patients in RSCM was 54,1% and there was association between the suitability of pain therapy by doctors who participate in specialist medical education program and level of education.
"
Depok: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rina Mariyana
"ABSTRAK
Pengalaman Orang Tua dalam Mengelola Nyeri Anak Kanker yang Menjalani Perawatan Paliatif Nyeri yang dirasakan anak dapat memengaruhi tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengalaman ibu dalam mengelola nyeri yang dirasakan anak kanker yang menjalani perawatan paliatif. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dekskriptif fenomenologi. Pengambilan data melalui wawancara pada orang tua yang memiliki anak dengan diagnosis kanker dimana terdapat 8 partisipan di wilayah Jakarta, Bekasi dan Tangerang yang diambil dengan cara Snowball. Data dikumpulkan melalui in deph interview pada setiap partisipan, sampai data mengalami saturasi. Pengolahan data menggunakan metode analisis collaizi Hasil penelitian mengidentifikasi 8 tema yaitu 1 Dimensi nyeri anak dengan perawatan paliatif, 2 Respon psikologi dan fisik ibu, 3 Respon emosional ibu, 4 Hambatan ibu dalam mengatasi nyeri, 5 . Tindakan ibu dalam mengurangi nyeri, 6 Upaya ibu dalam mengalihkan nyeri, 7 . Memberikan penguatan pada anak saat nyeri dan 8 Usaha dan doa untuk menyenangkan anak. Kesimpulan penelitian adalah nyeri merupakan keluhan yang berdampak pada stres yang dialami ibu yang dapat memengaruhi kehidupan ibu dan anak. Perawat perlu memberikan informasi serta perawatan yang efektif pada anak dan orang tua yang mengalami nyeri kanker. Kata kunciKanker, Nyeri, Anak, perawatan Paliatif.

ABSTRACT
Parents voice in managing the pain in children with cancer treated for palliative care Pain experienced by children can adversely affect their growth and development. Paint is a major healt problem for cancer patients and remains an unresolved problem. The study aims to know how the experiences of mothers managing their children rsquo s pain during palliative care following cancer diagnosis. Using qualitative methods within a descriptive phenomenological approach, in depth interviews were conducted with parents mostly mothers of eight children diagnosed with cancer. The data were collected using the snowball sampling method. Analysis of the results identified eight themes 1 The dimensions of pain experienced by children undergoing palliative care 2 Mothers rsquo physical and psychological responses 3 Mothers rsquo emotional responses 4 Barriers encountered by mothers when taking care of their child at home 5 Mothers rsquo interventions to reduce their child rsquo s pain 6 Mothers rsquo efforts to distract their child from pain 7 Giving encouragement when the child is in pain and 8 Mothers rsquo efforts and prayers to make their child comfort. It can be concluded that the child rsquo s pain is the main cause of mothers rsquo stress and pressure and also affects the daily lives of mothers and children. Along with the most effective intervention, nurses need to provide mothers and children with adequate information about cancer pain. KeywordsCancer, pain, child, Paliatif care "
2017
T29897
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>