Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 173086 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Israyeni
"Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki masalah pekerja anak di Indonesia dengan menggunakan data Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2013. Pertama, penelitian ini melihat pengaruh faktor ekonomi rumah tangga dan supervisi dari ibu dalam menentukan anak bekerja atau tidak. Selanjutnya, penelitian ini melihat anak-anak yang bekerja menerima upah atau tidak menerima upah dipengaruhi oleh jenis pekerjaan orang tua. Terakhir, penelitian akan melakukan estimasi dari fungsi upah pekerja anak. Metode yang digunakan adalah model sequential probit, dimana masing-masing keputusan dilakukan secara berurutan menurut model probit biner, dan juga menggunakan model ordinary least square. Dari model probit pertama, ditemukan hubungan yang signifikan antara kondisi ekonomi rumah tangga dan ibu bekerja terhadap probabilitas partisipasi anak bekerja. Pada probit kedua, ditemukan bahwa orang tua yang bekerja pada jenis pekerjaan pertanian akan mendorong anak untuk bekerja tidak menerima upah. Akhirnya dari model OLS diketahui bahwa tingkat pendidikan merupakan investasi yang paling penting untuk anak-anak dalam meningkatkan pendapatannya, terutama untuk masa depan.

This study was conducted to investigates the phenomena of child labor in Indonesia using data from National Socio-Economic Survey (SUSENAS) 2013. First, a investigate the impact of households economic condition and supervision of mothers on probability of child‟s work or not. Furthermore, this study looked at the effects of parents occupation on the probability of child working receive a wage or not. Finally, this study estimate of child labor wage function. The method used is sequential probit models, where each decision made in sequence according to a binary probit model, and also used is Ordinary Least Square model. From the first probit model, a significant association between household economy condition and mother works on the probability of child labor participation is found. Second probit, the results shows that parent occupation of agriculture sector will encourage children to work did not receive a wages. The estimated OLS models shows that, the level of education is an investment that is most important for children to increase their income, especially in the future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Israyeni
"Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki masalah pekerja anak di Indonesia dengan menggunakan data Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2013. Pertama, penelitian ini melihat pengaruh faktor ekonomi rumah tangga dan supervisi dari ibu dalam menentukan anak bekerja atau tidak. Selanjutnya, penelitian ini melihat anak-anak yang bekerja menerima upah atau tidak menerima upah dipengaruhi oleh jenis pekerjaan orang tua. Terakhir, penelitian akan melakukan estimasi dari fungsi upah pekerja anak. Metode yang digunakan adalah model sequential probit, dimana masing-masing keputusan dilakukan secara berurutan menurut model probit biner, dan juga menggunakan model ordinary least square. Dari model probit pertama, ditemukan hubungan yang signifikan antara kondisi ekonomi rumah tangga dan ibu bekerja terhadap probabilitas partisipasi anak bekerja. Pada probit kedua, ditemukan bahwa orang tua yang bekerja pada jenis pekerjaan pertanian akan mendorong anak untuk bekerja tidak menerima upah. Akhirnya dari model OLS diketahui bahwa tingkat pendidikan merupakan investasi yang paling penting untuk anak-anak dalam meningkatkan pendapatannya, terutama untuk masa depan.

This study was conducted to investigates the phenomena of child labor in Indonesia using data from National Socio-Economic Survey (SUSENAS) 2013. First, a investigate the impact of households economic condition and supervision of mothers on probability of child‟s work or not. Furthermore, this study looked at the effects of parents occupation on the probability of child working receive a wage or not. Finally, this study estimate of child labor wage function. The method used is sequential probit models, where each decision made in sequence according to a binary probit model, and also used is Ordinary Least Square model. From the first probit model, a significant association between household economy condition and mother works on the probability of child labor participation is found. Second probit, the results shows that parent occupation of agriculture sector will encourage children to work did not receive a wages. The estimated OLS models shows that, the level of education is an investment that is most important for children to increase their income, especially in the future."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T45449
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agatha Latu Mahesi
"Penelitian ini mencoba untuk melihat fenomena pengaruh tingkat upah pada pekerja wanita yang berstatus menikah dan pada usia produktif dan subur terhadap jumlah anak yang diinginkannya (permintaan anak) di Indonesia. Dengan menggunakan metode estimasi Two Stage Least Squares (2SLS), didapatkan hasil yang mengejutkan yaitu tingkat upah pada pekerja wanita yang berstatus menikah dan pada usia produktif dan subur berhubungan positif dan signifikan terhadap jumlah anak yang diinginkannya.

This study attempts to look at the phenomenon on effect of wage levels on married women workers and in their productive and childbearing age to the number of children they want (demand for children) in Indonesia. Using Two Stage Least Squares (2SLS) estimation methods, the study reveal surprising results i.e wage levels in women workers who are married and at the age of productive and childbearing positively and significantly related to the number of children they want."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S60662
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nisa Ulkaromah
"ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari upah minimum terhadap anak bekerja di Indonesia, menggunakan SAKERNAS BPS tahun 2012. Beberapa penelitian anak bekerja sebelumnya mempercayai bahwa peningkatan upah minimum dapat mengurangi fenomena anak bekerja karena kesejahteraan rumah tangga meningkat. Namun secara teori, peningkatan upah yang disebabkan oleh kebijakan upah minimum dapat menyebabkan beberapa orang dewasa terkena pemutusan hubungan kerja, akibatnya rumah tangga tersebut mengirim anaknya untuk bekerja. Penelitian ini menggunakan model multinomial logit dan membagi dua tipe anak bekerja, yaitu pekerja keluarga dan pekerja di pasar kerja. Hasil penelitian menunjukan bahwa anak pekerja keluarga meningkat seiring dengan peningkatan upah minimum, terutama jika orang tua kehilangan pekerjaan dari sektor formal. Sedangkan dampak upah minimum terhadap anak di pasar kerja tidak ditemukan adanya signifikansi. Pada kondisi daerah, penelitian ini menemukan bahwa dampak upah minimum di daerah maju, cenderung untuk mengurangi probabilitas anak bekerja lebih besar dibandingkan daerah berkembang. Penelitian ini juga menemukan adanya hubungan antara upah minimum terhadap anak bekerja rumah tangga di luar sektor formal. Secara keseluruhan, penelitian ini berpendapat bahwa dampak upah minimum terhadap anak bekerja adalah fenomena yang kompleks.
ABSTRACT This study investigates the impact of minimum wage on child labor in Indonesia using SAKERNAS BPS 2012. Some previous studies about child labor believe that, rising minimum wage could reduce the incidence of child labor because household welfare get improve. However, theoretically if rise in wage is achieved by a minimum wage law, it can for instance cause some adult to be unemployed and send their children to work. This study use multinomial logit model and separate two types of child labor, within the household and labor market. The result suggests that child labor within the household may rise as the minimum wage is raised, especially if parents lost their jobs from formal sector, while there is no significant in child labor in labor market. In type of regional condition, the impact of minimum wage in a type of modern economic, can reduce the incidence of child labor in labor market much greater. This study also found an association between minimum wage and child labor in non-formal worker households. Overall the study argues that the impact of minimum wage on child labor is a complex phenomenon.

"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
T52257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thanthawi Jauhari
"Kebijakan mengenai pekerja anak adalah agenda penting di Negara berkembang. Dalam studi sebelumnya, hubungan antara pekerja anak and kekayaan rumah tangga adalah positif atau negatif yang dijelaskan dalam teori 'wealth paradox' dan 'luxury axiom'. Dalam penelitian ini, kami membagi kekayaan rumah tangga dalam tiga kategori: bisnis pertanian, bisnis non pertanian dan non bisnis. Dalam analisa kami, kondisi dari pekerja anak tergantung tipe kekayaan rumah dan lokasi untuk mendukung teori 'wealth paradox' dan 'luxury axiom'. Kami juga membahas dua tipe pekerja anak; yang tidak dibayar dan yang dibayar.

Child labor is an important policy agenda in developing economies. In particular, whether child labor and household wealth have a positive or negative relationship has been discussed in the contexts of 'wealth paradox' and 'luxury axiom'. In this paper, we divide household wealth into three categories farm business, non farm business, and non business assets. Our analysis emphasizes that which argument, wealth paradox or luxury axiom, explains actual conditions of child labor depends on types of household rsquo s assets and regional characteristics. We also discuss the role of household wealth in determining two types of child labor, domestic labor, and paid labor."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
T49682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Syari`Ati Rakhman
"Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat meningkatkan Angka Partisipasi Murni (APM) tingkat SMP dan sederajat. Dengan adanya alokasi waktu anak yang terbagi atas schooling time, working time dan leisure time, meningkatnya anak yang bersekolah dapat memengaruhi jumlah anak bekerja. Menggunakan data panel 33 provinsi di Indonesia dan interval tahun 2006-2014 dilakukan penelitian mengenai pengaruh program BOS terhadap pekerja anak, dalam penelitian ini pekerja anak usia SMP tidak bersekolah dan bersekolah. Hasil penelitian ini adalah realisasi dana program BOS signifikan memengaruhi penurunan jumlah pekerja anak usia SMP tidak bersekolah dan signifikan memengaruhi peningkatan jumlah pekerja anak usia SMP bersekolah.

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) program can increase educational attainment on junior secondary level. The children has time allocation that divided by schooling time, working time and leisure time. Therefore, the increasing number child go to school can affected number of child labor. Using panel data of 33 provinces in Indonesia with interval of 2006-2014, this research estimate the impact of BOS program on child labor in which the age of child labor is the age in junior secondary level. The result of this research is BOS program significantly affect the decrease on child labor who attend school at junior secondary level and significantly affect the increase on child labor who not attend school at junior secondary level."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S64578
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Duwi Kurnia Sari
"Pada tahun 2012, terdapat sekitar 265 juta jiwa atau sebesar 16,7 persen anak yang bekerja di seluruh dunia. Pekerja anak berdampak negatif terhadap kesehatan dan pendidikan anak. Salah satu cara mengatasi pekerja anak ialah dengan memberikan Program Keluarga Harapan (PKH) kepada masyarakat miskin. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Program Keluarga Harapan terhadap peluang terjadinya pekerja anak di Indonesia. Terdapat tiga variabel dependen dalam penelitian ini yaitu partisipasi anak dalam bekerja secara keseluruhan, partisipasi anak dalam aktivitas ekonomi, dan partisipasi anak dalam pekerjaan rumah tangga. Penelitian ini juga menganalisis pengaruh faktor-faktor selain PKH terhadap pekerja anak di Indonesia. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Survei Aspek Kehidupan Rumah Tangga Indonesia gelombang kelima. Hasil studi ini menunjukkan bahwa meskipun keluarga miskin sudah menerima Program Keluarga Harapan, anak-anak dari keluarga miskin tersebut tetap berpartisipasi dalam aktivitas ekonomi. Sementara itu, Program Keluarga Harapan belum signifikan berpengaruh pada penurunan partisipasi anak dalam bekerja secara keseluruhan dan partisipasi anak dalam pekerjaan rumah tangga.

In 2012, there were about 265 million people or 16.7 percent of working children worldwide. Child labor has a negative impact on children's health and education. One way to overcome child labor is to provide Conditional Cash Transfer Program to the poor. This study aims to analyze the effect of the Conditional Cash Transfer Program on the opportunities for child labor in Indonesia. There are three dependent variables in this study, namely children's participation in work as a whole, children's participation in economic activities, and children's participation in household work. This study also analyzes the influence of factors other than Conditional Cash Transfer Program on child labor in Indonesia. The data used in this study came from the fifth wave of the Indonesian Family Life Survey. The results of this study indicate that although poor families have received the Conditional Cash Tranfer Program, children from poor families still participate in economic activities. Meanwhile, the Conditional Cash Tranfer Program has not significantly affected the decrease in children's participation in work as a whole and children's participation in household work."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feri Sahputra
"Pendidikan adalah hak bagi setiap anak. Anak yang tidak mendapatkan akses pendidikan cenderung menjadi pekerja anak. Hal itu yang mendasari mengapa banyak pemerintah banyak negara di dunia membuka akses yang seluasnya kepada anak untuk bisa bersekolah. Namun pada kenyataannya, sistem pendidikan juga tidak menjamin anak bebas dari bentuk ekploitasi ekonomi. Pengaruh globalisasi dan kapitalisme pada sistem pendidikan menyebabkan anak yang bersekolah menjadi pekerja anak. Selama ini, banyak penelitian kerap memisahan antara pekerja anak dengan anak yang bersekolah, padahal pada kenyataannya anak yang bersekolah juga bagian dari pekerja anak. Oleh karena itu, diperlukan sebuah penelitian yang komprehensif mengenai pengaruh globalisasi dan kapitalisme terhadap pelajar yang terjaring menjadi pekerja anak melalui program magang yang dibuat oleh sekolah.

Every children have right to education. Child who do not get access to education tends to become child labor. That is the reason why many Government in the world open the wide access for the child to take their rights to education in the school. In fact, education system in Indonesia does not guarantee every children who attend the school be free from economic exploitation. Educational system in Indonesia is contaminated by bad effect of globalization and capitalism. As a victim, student become a child labor. Previous researchers has been taken out children who attend school from category of child labor, when in the fact children who attending school are also part of the child labor. Therefore, It needs a comprehensive study on the effects of globalization and capitalism on student who being child labor due to internship which provided by the school. "
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2013
S44788
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rofiqoh Rahmaniyah
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak guncangan rumah tangga terhadap partisipasi kerja dan partisipasi sekolah anak di Indonesia, dengan menggunakan data Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave 4 tahun 2007. Isu tentang guncangan rumah tangga dibahas merujuk pada adanya beberapa penelitian yang menyatakan bahwa guncangan adalah penyebab timbulnya kemiskinan baru, maupun berubahnya tingkat kemiskinan ke tingkat yang lebih rendah serta respon pekerja anak yang bervariasi. Tesis ini menggunakan model probit bivariat untuk mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kerja dan sekolah anak, ternasuk didalamnya indikasi guncangan rumah tangga.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa rumah tangga menggunakan pekerja anak dan mengurangi sekolah anak sebagai strategi mengatasi guncangan kehilangan pekerjaan, sebaliknya guncangan penyakit dan kecelakaan anggota rumah tangga memberikan hasil yang signifikan terhadap probabilita sekolah anak namun hasilnya berlawanan dengan yang diharapkan. Penelitian juga menemukan bahwa rumah tangga miskin cenderung untuk menggunakan pekerja anak dan mengurangi sekolah anak sebagai strategi untuk
mengatasi guncangan rumah tangga.

This study investigates the impact of household shock on child labor and child schooling in Indonesia using Indonesia Family Life Survey (IFLS) wave four, 2007. Shock issue is highligted because previous studies argue that shock if main couse of new poverty or fall the economic level. This study using bivariat probit model to identify the determinants of child schooling and child labor including household shock.
The result suggest that no evidence that household use child labor and reduce child schooling to cope father lost of work shock. In contrast, the result found that illness and accident of household member shock, significanly positif with child schooling, opposite to the expected sign. This study also found that poor household likely to use child labor and schooling reduction as strategy to cope the household schok.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T43440
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rosalia Marcha Violeta
"Kesenjangan ekonomi diwariskan dari orang tua kepada anak-anak mereka, maka pengetahuan akan apa yang dapat dilakukan untuk meningkatkan mobilitas sosial vertikal adalah hal yang sangat penting. Dalam studi ini, saya mengevaluasi dampak program bantuan tunai bersyarat di Indonesia, pada dimensi kemiskinan antargenerasi yaitu partisipasi anak di sekolah dan pekerjaan, serta alokasi waktu di antara keduanya. Data yang digunakan berasal dari randomized controlled trial pada baseline dan enam tahun setelah pelaksanaan Program Keluarga Harapan. Melalui analisis variabel instrumental, saya menemukan bahwa partisipasi dan kehadiran di sekolah meningkat pesat, sementara insiden pekerja anak berkurang seiring dengan alokasi waktu masing-masing yang searah. Selanjutnya, ada heterogenitas pada dampak program di mana anak-anak dari rumah tangga sektor agrikultur terbukti memperoleh manfaat yang signifikan dari program dibandingkan dengan kawan-kawan mereka dari rumah tangga non-agrikultur.

As inequality is inherited from parents to their children, knowing what can be done to improve vertical social mobility is salient. In this study, I evaluate the impacts of a conditional cash transfer program in Indonesia, on the dimensions of intergenerational poverty namely the participation of children in school and work, as well as the time allocation between the two. Randomized controlled trials data at baseline and six years after the Program Keluarga Harapan implementation is utilized. Through instrumental variable analysis, I found that the enrolment and attendance in school are vastly improved, while child labor incidence is reduced along with their respective allocations of time. Furthermore, the results show heterogeneity for children in agricultural households who were proven to reap significant benefits from the program compared to their counterparts from non-agricultural households."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>