Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Penelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai resistan tanah di Gedung Jurusan Fisika FM1PA UGM. Hasil pengukuran nilai resistan tanah di gedung Jurusan Fisika FMIPA UGM Yogyakarta, sebagai berikut. Nilai resistan tanah: 1.Untuk sambungan tanah pada panel : (1,10 + 0,07) C2 2.Untuk penangkal petir (20,3 ± 0,6) n Dari hasil pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini dapat disimpulkan: 1.istem pentanahan (grounding system) gedung terscbut cukup baik karena batas atas dari nilai resistan tanah pada panel adalah 5 S2 sedangkan hasil ukurnya (1,10 + 0,07) O. 2. Sistem sambungan penangkal petir gedung tersebut juga cukup baik karena batas atas dari nilai resistan tanah untuk penangkal petir adalah 25 C2 sedangkan hasil ukurnya (20,3 + 0,6)"
JURFIN 2:5 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Kuala Lumpur : Dewan bahasa dan pustaka, 1989,
R 333.342 Ist
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tejoyuwono Notohadiprawiro
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1998
R 631.4 TEJ t
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Kezia Sherlita
"Perlindungan pada sistem tenaga listrik harus dirancang untuk memenuhi prinsip kehandalan, selektivitas, dan prinsip kestabilan, yang dapat dicapai melalui zonasi dan koordinasi proteksi. Dalam hal deteksi dan koordinasi proteksi gangguan tanah, sistem harus mempertimbangkan alokasi pentanahan dan kesesuaian hubungan, seperti pentanahan solid atau impedansi. Oleh karena itu, pemilihan lokasi dan koneksi pentanahan yang tidak tepat dapat menyebabkan gangguan yang tidak diinginkan dan kegagalan yang bertingkat. Studi ini menyajikan desain korektif untuk deteksi dan koordinasi proteksi gangguan hubung singkat satu fasa ke tanah. Sistem pentanahan dievaluasi dengan menggunakan rangkaian urutan nol untuk memperkirakan gangguan yang dapat terjadi pada sistem. Implementasi dari Standar IEEE 142-2007 digunakan untuk menyediakan sistem yang terhubung secara efektif, yang menghasilkan lokasi dan koneksi yang sesuai untuk pentanahan. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak analisis sistem tenaga untuk membandingkan kinerja sebelum dan setelah desain korektif yang diusulkan. Hasilnya menunjukkan bahwa desain yang diusulkan dapat mengoreksi kesalahan operasi proteksi kesalahan tanah.

Power system protection must be designed to meet the reliability, selectivity, and stability principle, which can be achieved through zoning and coordination. In the case of ground fault protection detection and coordination, the appropriate grounding allocation and connection, i.e. solid or impedance, shall be considered throughout the system. Hence, inaccurate selection for grounding location and connection may lead to undesirable disturbances and cascaded failure. This paper presents a corrective design for ground fault protection detection and coordination in an actual 34.5 kV power system network which has faced several misoperation of the ground fault protection. For this, the system’s grounding is assessed by using zero sequence network and the issues are summarized. The implementation of IEEE 142-2007 Standard is utilized to provide an effectively grounded system, resulting in the suitable location and connection for the grounding. The simulation is carried out by using power system analysis software to compare the performances before and after the proposed corrective design. The results shows that the proposed design can solve the misoperation of the ground fault protection."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Haritsyafah
"Pembumian (grounding) listrik merupakan sebuah sistem pentanahan untuk menghilangkan perbedaan potensial pada suatu instalasi listrik, sehingga kebocoran tegangan atau arus dapat langsung dialirkan ke tanah. Sistem pentanahan disini diperlukan untuk melindungi bangunan dan peralatan dari aliran listrik akibat gangguan sambaran petir. Grounding juga bisa berfungsi untuk melindungi alat elektronik dari kebocoran arus listirk. Dikarenakan banyak fungsi sistem pentanahan(grounding), maka grounding merupakan suatu sistem yang sangat vital bagi suatu bangunan, dan instalasi suatu sistem pentanahan di suatu gedung sebaiknya perlu diperhatikan agar fungsi-fungsi dari grounding itu sendiri bisa digunakan secara optimal. Penelitian pengukuran sistem pentanahan ini dilakukan di gedung Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Mesin, dan Departemen Arsitektur Universitas Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi kelayakan sistem grounding di gedung-gedung tersebut. Untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat maka penulis melakukan pengukuran sebanyak 3 kali. Dalam penelitian ini meninjau berbagai elemen seperti struktur tanah, kondisi tanah, serta kondisi lingkungan. Hasil yang didapat dari pengukuran dengan menggunakan earth tester yakni ketujuh objek yang diukur nilai pentanahannya sudah sesuai dengan standar PUIL 2000 yakni sebesar 5 Ω, dilihat dari hasil pengukuran nilai pentanahan di gedung Departemen Teknik Elektro, Departemen Teknik Mesin, serta Departemen Arsitektur ini maka bisa dikatakan “baik dan optimal’’ untuk sebuah sistem grounding. Setelah melakukan penelitian ini, maka penulis bisa menyimpulkan bahwa ketujuh objek yang diteliti sudah sesuai dengan standar PUIL 2000 dan instalasi pentanahannya masih cukup optimal.

Electrical grounding is a grounding system to eliminate potential differences in an electrical installation, so that voltage or current leakage can be directly channeled to the ground. The grounding system here is needed to protect buildings and equipment from electricity due to lightning strikes. Grounding can also serve to protect electronic devices from leakage current. Due to the many functions of the grounding system, grounding is a very vital system for a building, and the installation of a grounding system in a building should be considered so that the functions of the grounding itself can be used optimally. This grounding system measurement research was conducted in the building of the Department of Electrical Engineering, Department of Mechanical Engineering, and Department of Architectural, University of Indonesia. The purpose of this research is to evaluate the feasibility of the grounding system in these buildings. To get more accurate results, the author took measurements 3 times. This study reviewed various elements such as soil structure, soil conditions, and environmental conditions. The results obtained from measurements using an earth tester are that the seven objects measured grounding value is in accordance with PUIL 2000 standards of 5 Ω, seen from the measurement results of the grounding value in the building of the Department of Electrical Engineering, Department of Mechanical Engineering, and Department of Architecture, it can be said "good and optimal" for a grounding system. After conducting this research, the author can conclude that the seven objects studied are in accordance with the PUIL 2000 standard and the grounding installation is still quite optimal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haris Wartono
jakarta : Medika Karya, 1994,
R 333.73 War p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Universitas Indonesia, 2005
TA430
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Suryani Brahmana
"Penelitian ini membahas tentang bangunan tinggi yang terdiri dari podium dan tower dengan sistem lantai flat slab dan balok di perimeter bangunan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisa efek perubahan posisi sistem penahan lateral terhadap karakteristik dinamik bangunan dan respon struktur akibat gempa bumi. Struktur bangunan merupakan struktur beton bertulang 10 lantai dengan tinggi antar lantai 2,8 m. Sistem penahan lateral adalah sistem rangka (kolom-balok perimeter) dan dinding geser. Pembebanan, faktor reduksi beban, faktor kekakuan, faktor reduksi gempa, respon spektrum mengacu pada peraturan- peraturan yang berlaku. Modelisasi struktur dengan bantuan program ETABS. Pada penelitian ini akan dilakukan simulasi terhadap 3 variasi , yaitu variasi terhadap jarak perimeter podium-tower, variasi terhadap jumlah lantai podium, dan variasi sistem lantai (shell dan membrane). Parameter-parameter yang akan ditinjau adalah periode getar, rasio partisipasi massa, gaya geser dasar, lendutan, gaya geser tingkat, simpangan antar tingkat, momen guling dan gaya-gaya dalam pada elemen struktur (kolom, balok, dinding geser, atap podium). Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa akibat perubahan jarak perimeter podium-tower maka lendutan, gaya geser dasar, gaya geser tingkat, simpangan antar tingkat, momen guling dan gaya-gaya dalam semakin besar sedangkan periode getar, partisipasi rasio massa semakin kecil. Akibat perubahan jumlah lantai podium diperoleh bahwa gaya geser dasar semakin besar. Sistem lantai menggunakan shell menghasilkan periode getar, lendutan, simpangan antar tingkat lebih besar daripada membrane, sedangkan gaya geser dasar, gaya geser tingkat, momen guling, gaya-gaya dalam lebih kecil daripada membrane.

This research is about high rise building which consists of the podium and the tower with a flat slab floor system and beam at the perimeter of the building. The objective of this research is to analyze the effect of the modification of lateral resistance system position to the building dynamic characteristic and response structure due to eartquake . The building s tructure is 10 floors reinforced concrete structure with 2.8 m height between the floors. The lateral resistance system is the framework system (column-beam perimeter) and shear walls. The loading, the load reduction factor, stiffness factor,earthquake reduction factor, spectrum response are referring to the applicable regulations. The structure modelitation by using ETABS program. In this research will be conducted a simulation with three variations, namely the variation of the podium-tower perimeter distance, the variation of the podium floor number, and the variation of the floor systems The parameters to be considered are vibration period, mass participation ratio, base shear force, deflection, story shear, (shell and membrane), story drift, overturning moments and internal forces in the structure element (column, beam, shear wall, podium roof). Based on the conducted research, concluded that due to the modification of the podium-tower perimeter distance so that deflection, base shear force, story shear, story drift, overturning moment and internal forces are increased, while vibration period, . Due to the modification of the podium floor concluded that the base shear force is increased. The floor system using shell produces greater vibration period, deflection, story drift than using the membrane, whereas the base shear force, level shear force, overturning moment and the internal forces are smaller than the membrane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1069
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>