Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116845 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Eko Wahyu Supriyadi
"ABSTRAK
Peningkatan keandalan sistem tenaga lisirik adalah suatu tuntutan dalam rangka usaha untuk meningkatkan pelayanan terhaLlap konsumen listrik Pelayanan yang baik adalah menjadi tujuan pada setiap pengusahaan sistem tenaga listrik.
Sistem distribusi sebagai bagian dari sistem tenaga listrik, merupakan bagian terbesar asal mula terjadinya pemutusan pelayanan. OIeh karena itu tingkat keandalan suatu sistem distribusi penlu diketahui untuk memperoleb mutu pelayanan yang diinginkan.
Tingkat keandalan sistem disiribusi ditentukan oleh unjuk kerja masing-masing komponen yang mendukung beroperasinya sistem distribusi tersebut Dengan diketahuinya tingkat keanda1an sistem distribusi akan dapat diambil kebijaksanaan untuk lebih meningkatkan pelayanan.

"
1995
S34291
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lintang Hapsari Wilujeng
"

Sumber tegangan listrik merupakan salah satu kebutuhan primer modern di masa sekarang.Sumber tegangan listrik mutlak dibutuhkan untuk menjamin tetap bekerjanya peralatan tersebut.

Namun masalah yang sering dihadapi seringkali adalah sumber-sumber tegangan memiliki nilai yang jauh dibawah level tegangan kerja yang umumnya digunakan pada sistem jaringan listrik perumahan. Untuk mengatasai permasalah sumber tegangan DC tersebut, salah satu cara yang dapat diambil adalah dengan mengimplementasikan sebuah rangkaian pengubah nilai tegangan DC atau DC-DC Converter.

Pada penelitian ini penulis menawarkan rangkaian DC-DC Converter dari tipe terisolasi, yaitu Push-Pull Converter. Pemilihan Push-Pull Converter dilakukan atas beberapa alasan antara lain keandalan, kualitas daya yang dihasilkan, kemudahan untuk diaplikasikan serta yang paling penting adalah ketahanan dari gangguan yang mungkin terjadi.

Sistem dikendalikan dengan menggunakan Pengendali PI dan IP serta diuji kualitasnya dengan menggunakan Diagram Bode.Hasil dari simulasi serta analisa kestabilan menunjukkan bahwa Rangkaian Push-Pull adalah rangkaian yang tahan terhadap gangguan.


Power supply is one of the modern primary needs in the present. Power supply is absolutely necessary to ensure the continuity cooperation of the equipment. However, a problem that often encountered is voltage sources values are far below the working voltage levels that are generally used in residential electrical grid system. To handling the problems of the DC voltage source, one way that can be taken is to implement a DC voltage converter circuit or DC-DC Converter.

In this research, a series of isolated type DC-DC Converters, namely Push-Pull Converter, is being promoted. The Selection of Push-Pull Converter based on reliability and quality of generated power among others, ease of applicability and the most important is the robustness of the interference that may occur.

The system is controlled using a PI controller and the IP also stability tested using Bode plots. The results of simulation and analysis shows that the stability of the Push-Pull circuit is a circuit that is resistant to interference.

"
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S56862
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Don Bosco
"Korona adalah suatu peristiwa kegagalan listrik yang merupakan gejala awal terjadinya peristiwa flashover (lepas denyar). Aktivitas korona pada kubikel tegangan tinggi merupakan sumber utama terjadinya degradasi dan kegagalan pada isolasi. Peristiwa korona ini ditandai dengan adanya bunyi dengung, bau ozon, dan kilatan cahaya seragam pada permukaan elektroda. Pendeteksian terhadap korona pada kubikel dapat dilakukan dengan menganalisa bunyi dengung yang dihasilkan. Korona pada kubikel disebabkan karena adanya ketidakidealan pada celah udara yang memisahkan dua elektroda. Tegangan kritis awal terjadinya korona pada model kubikel dipengaruhi oleh beberapa hal seperti gradient tegangan, bentuk elektroda pada kubikel, jarak elektroda dengan badan kubikel, kelembaban udara, tekanan udara, dan kondisi suhu udara. Hal-hal tersebut menyebabkan ketidakseragaman medan pada elektroda sehingga dapat mempercepat terjadinya proses korona.
Dalam skripsi ini akan ditunjukkan simulasi dengan menggunakan MATLAB untuk menghitung tegangan kritis awal munculnya korona pada model kubikel. Hasil simulasi dibandingkan dengan hasil pengujian langsung di laboratorium. Dari hasil perbandingan diketahui bahwa simulasi sudah mewakili kondisi sebenarnya. Dengan menggunakan simulasi akan dibuktikan bahwa factor bentuk elektroda sangat mempengaruhi besarnya tegangan kritis.
Corona is electrical breakdown that constitute the beginning of flashover. The corona activity at high voltage cubicle is the main cause of degradation and isolation failure. Corona was showed by buzzing sound, ozone scent, and uniform purplish light at the electrode surfaces. Corona detection at cubicle can be done by analyze the buzzing sound. The corona at cubicle can be caused by non-ideal air gap that separate two electrodes. Critical voltage of corona at cubicle model was influenced by many things, such as voltage gradient, electrode form, gap between electrode and cubicle body, humidity, air pressure, and temperature. All of that matter can cause non-uniform electric field which can quicken corona phenomena.
This minithesis will showed how to approximate critical voltage of corona at cubicle model using simulation in MATLAB. The simulation result will be compared by the result of direct experiment at laboratory. The comparison result shows that the results in simulation represent the actual condition. Using the simulation will be proved that electrode shape influence the critical voltage of corona.
"
2008
S40504
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fariz Hazmi Ahdiyat
"[Skripsi ini membahas tentang Over Load shedding pada subsistem Kembangan jaringan PT. PLN APB Jakarta dan Banten. Pelepasan beban dilakukan dengan tujuan melindungi sistem dari keruntuhan total (blackout) akibat beban lebih dan menaikkan tegangan sistem yang mengalami susut tegangan sampai batas toleransi nilai yang diizinkan yaitu +10 % dan -10 %. Simulasi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak ETAB 12.6. Pelepasan beban dibuat dengan 3 skenario. Skenario 1 berdasarkan nilai besar beban. Skenario 2 berdasarkan nilai susut tegangan. Skenario 3 berdasarkan jumlah daya yang dapat dilepas. Total daya pada sistem sebesar 650,35 MW. Beban maksimal yang dapat diterima oleh masing-masing IBT adalah 458 MW. Sehingga perlu dilakukan pelepasan beban sebesar 29,6%. Dengan melihat besarnya daya yang dilepas dan nilai susut tegangan rata- rata pada setiap skenario, skenario yang paling optimal adalah skenario 2, dengan susut tegangan rata-rata 7,38% dan beban yang dilepas sebanyak 198,27 MW.

, This thesis discusses Overload shedding on Kembangan subsystem PT. PLN APB Jakarta and Banten grid. Load shedding is done in order to protect the system from total collapse (blackout) due to overload and stabilized voltage system to the value of the permitted tolerance +10% and -10%. Simulations done using software ETAB 12.6. Load shedding created with 3 scenarios. Scenarios 1 is based on the value of the loads. Scenario 2 is based on the value of undervoltage. Scenario 3 is based on the amount of power that can be removed. The total power in the system amounted to 650.35 MW. The maximum load that can be accepted by each IBT is 458 MW. So it is necessary to release the load by 29.6%. By looking at the amount of power that is removable and the average value of undervoltage on each scenario, the optimal scenario is scenario 2, the average of undervoltage is 7.38% and the load shedding as much as 198.27 MW
D]
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S61694
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S39528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39393
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Kabel tanah merupakan jaringan listrik yang frekuensi gangguannya jauh lebih rendah dari saluran udara ; tetapi bila mengalami gangguan, menemukari letak titik gangguan yang tepat menyebabkan harus dilakukan penggalian tanah yang cukup panjang dan sandat memakan waktu dan biaya untuk perbaikan galian yang tidak murah. Pencarian titik gangguan kabel secara tepat tidak lepas dari pengetahuan personel teknisi gangguan kabel tentang jaringan kabel terpasang (isolasi kabel, lintasan kabel, panjang dan penampang kabel), karakteristik gangguan dan kemampuan peralatan yang digunakan. Teknisi juga harus mampu menerjemahkan data yangdiperoleh menjadi jarak titik gangguan. Untuk mampu melakukan hal ini diperlukan latihan dan pengalaman lapangan yang cukup banyak. Dalam setiap tahap usaha pencarian titik gangguan harus digunakan peralatan yang tepat dan disesuaikan dengan sifat gangguan."
537 JIEK 1:1 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S39394
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>