Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 16312 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
"Telah dibuat superkonduktor komposit YBa2Cu3O7-x + PVA dan diukur suseptibilitasnya. Massa bahan tambahan, PVA, yang dipakai sekitar 10 %. Superkonduktor komposit disiapkan dengan reaksi padatan dengan ytrium produksi lokal maupun ytrium buaan merck yang disiapkan dalam bentuk silinder tipis berdiameter 10 mm dan tebal sekitar 2 mm. Superkonduktor diuji dengan melihat levitasinya di dalam medan magnet dan dengan mengukur suseptibilitas AC-nya. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa penambahan PVA pada superkonduktor YBa2Cu3O7-x menurunkan kualitas superkonduktor YBCO"
JURFIN 1:4 (1997)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jon Hendri
"Sampel Nd2Fe14B yang berupa bubuk dan berwama hitam telah diperiksa dengan difraksi sinar-x pada temperatur 299,7 K. Data hasil difraksi sinar-x tersebut dianalisis dengan analisis Rietveld untuk memperhalus parameter-parameter mikronya. Sebanyak 25 parameter telah diperhalus, yaitu: koordinat atom (12), koefisien puncak FWHM (3), konstanta kisi (2), faktor skala (I), titik nol (1), latar belakang (4), orientasi yang disukai (1) dan bentuk puncak (1). Struktur kristal Nd2Fe14B adalah tetragonal (grup ruang P42/mnm) dengan konstanta kisi a = b = 8,782 Ǻ , dan c = 12,146 Ǻ , orientasi yang disukai pada bidang refleksi (331) di 2θ = 52°. Dengan koordinat atom hasil penghalusan tersebut dicari jarak rata-rata atom tetangga terdekat (rave) setiap posisi, hasil tersebut digunakan untuk menghitung momen magnetik lokal (mi), diperoleh m Nd(4f) = 1,81 µB, m Nd(4g) = 2,79 µB, m Fe(16k1)=1,89 µB, m Fe(16k2) = 2,03 µB, m Fe(8j1)= 1,87 µB, m Fe(8j2) = 2,34 µB, m Fe(4e)=1,87 dan m Fe(4c)=1,64 µB, Sedangkan besaran intrinsik energi maksimum (BH)max adalah 64,18 MGOe atau 510,87 kJ/m3."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teguh Samudra Firdaus
"Pengawasan wilayah teritorial laut perlu dioptimalkan, terutama pada negara kepulauan yang memiliki luas wilayah laut lebih besar dibandingkan luas wilayah daratan. Karena, wilayah tersebut sangat rawan dimasuki oleh kapal pihak asing secara ilegal. Teknologi pengawasan yang umumnya digunakan seperti radar maupun satelit masih memiliki biaya yang mahal, pencitraan mudah terganggu oleh cuaca buruk, serta kesulitan dalam mendeteksi keberadaan kapal akibat efek noise dan cluttering yang disebabkan oleh permukaan laut yang tidak rata. Teknologi baru yang sekarang sedang dikembangkan untuk pendeteksian pihak asing yang masuk dalam wilayah teritorial adalah teknologi jaringan sensor nirkabel JSN.
Skripsi ini telah memformulasikan persamaan JSN dengan 4 node sensor untuk mengestimasi koordinat kapal. Selain itu, telah dibuat pula perangkat lunak berbasis bahasa pemrograman Processing yang mampu menunjukkan hasil pendeteksian kapal. Kemudian telah dirancang sebuah sistem pendeteksi kapal yang mengestimasi arah, kecepatan, serta koordinat kapal berdasarkan persamaan estimasi koordinat kapal JSN dengan 4 node sensor.
Sistem yang dirancang merupakan integrasi perangkat lunak tersebut dan perangkat keras berupa modul XBee sebagai pengirim data, mikrokontroler Arduino, dan akselerometer untuk membaca pergerakan node sensor secara vertikal. Pengujian dilakukan dengan melewatkan sebuah kapal dengan kecepatan tertentu di dalam wilayah pengawasan menggunakan JSN dengan 4 node sensor.
Hasil yang diperoleh, sistem pendeteksian kapal mampu mendeteksi kecepatan, arah, dan koordinat kapal yang direpresentasikan dalam sumbu x dan sumbu y dengan akurasi terbaik yang dapat dilakukan yaitu sebesar 96 untuk pendeteksian kecepatan kapal, 98,85 untuk pendeteksian arah kapal, 98 untuk pendeteksian sumbu x, dan 99,92 untuk pendeteksian sumbu y.

Surveillance of marine territorial areas needs to be optimized, especially in archipelagic countries that have a larger marine area than land area because the area is vulnerable entered by foreign ships illegally. Commonly used surveillance technologies such as radar and satellite still have an excessive cost, imaging is easily disrupted by harsh weather, as well as difficulty in detecting ship presence due to noise and cluttering effects caused by uneven sea levels. Innovative technology that is now being developed for the detection of foreign parties that enter the territory is wireless sensor network technology WSN.
In this research, WSN equation with 4 sensor nodes to estimate the coordinates of the ship has been formulated. In addition, a software based on Processing language that can show the results of ship detection is also made. A ship detecting system that estimates the direction, velocity, and coordinate of the ship based on the WSN ship coordinate estimation equation with 4 sensor nodes has been designed as well.
The designed system is an integration of the software and hardware. The hardware use XBee module as communication device, Arduino as microcontroller, and accelerometer to read vertical sensor node movement. The test is performed by passing a ship at a certain speed within the surveillance area using WSN with 4 sensor nodes.
Results shown that the ship detection system can detect the velocity, direction, and coordinates of the ship represented in the x axis and y axis with the best accuracy of 96 for the detection of ship speed, 98.85 for the detection of ship direction, 98 For the detection of the x axis, and 99.92 for the detection of the y axis.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S69790
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Isom Muzakir
"ABSTRAK
Telah dilakukan suatu studi pangembangan rangkaian Osilator Colpitts sebagai pengkondisi sinyal system pengukuran parameter Kerentanan magnetik bahan. Penelitian ini merupakan pengembangan lanjutan dari pemanfaatan rangkaian Osilator sebagai pengkondisi sinyal sensor resistif, kapasitif, dan Induktif.
Dari pengukuran didapat bahwa frekuensi Osilator berbanding lurus dengan invers akar Induktansi, yang berarti pula berbanding lurus dengan invers akar parameter kerentanan magnetik bahan.

ABSTRACT
A development study of Colpitts Oscillator circuit as The Magnetic Susceptibility parameter measurement system has described. This research is an advanced development of the usage of Oscillator as The Signal Conditioner part of resistive, capacitive, and inductive type of sensor.
Measurement yields a relation where Oscillator frequency equals to inverse of inductance root, these means that it also equal to inverse of root of sample's magnetic susceptibility parameter.
"
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA308
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Mulyadi
"ABSTRAK
Pada penelitian ini dipelajari Spektroskopi
Impedansi bahan soft magnetik FeSi dan finemet(Fe73-
Si13,5-Cu1-B9-Nb3). Bahan-bahan tersebut dianil pada
temperatur 800oC selama 30, 60 dan 90 menit.Temperatur
dan lama anil sebanding dengan besarnya perubahan
impedansi.
Sebelum annealing sampel diukur dengan metode
Spektroskop Impedansi kemudian dibandingkan dengan
Spektroskopi Impedansi setelah sampel dianil. Untuk
mengolah dan menganalisa data hasil pengukuran
digunakan program komputasi. Plot data yang diperoleh
dipergunakan untuk memperkirakan model rangkaian
ekivalen yang cocok bagi mateial tersebut.Dari studi
literatur diperoleh bahwa secara umum model rangkaian
adalah berupa serangkaian dari paralel RC.Untuk
mengetahui komposisi fasa-fasa pada bahan FeSi
dilakukan karakerisasi menggunakan XRD.Dari pola
difraksi diketahui bahwa FeSi adalah
kristalin.Pengujian komposisi unsur-unsur dengan XRF
menunjukkan FeSi terdiri dari 97 persen berat Fe dan 3
persen berat Si.Terjadi perubahan ukuran butir sampel
FeSi sebelum dianil dan setelah dianil.Perubahan ukuran
butir diamati menggunakan SEM.
Hasil sementara menunjukkan bahwa dengan beberapa
perlakuan annealing menghasilkan spektrokopi Impedansi
yang berbeda.
Dengan perubahan struktur yaitu membesarnya grain dan
perbaikan kristalisasi maka diharapkan diperoleh
korelasi antara struktur mikro terhadap sifat konduksi
sampel ."
2007
T21355
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ericko Lubyanka Priyono
"Tujuh Bukit merupakan wilayah yang memiliki deposit porphyry Cu-Au-Mo dengan kadar mineralisasi Cu dan Au tinggi yang terletak di Banyuwangi, Jawa Timur. Deposit porphyry memiliki beberapa tipe alterasi dan litologi yang memiliki konten magnetik tinggi dan berkorelasi dengan adanya mineralisasi Cu dan Au. Adanya hubungan antara konten magnetik dengan alterasi, litologi, dan mineralisasi pada deposit porphyry, menyebabkan pentingnya pengukuran geofisika yang mampu mengukur sifat fisis dari konten magnetik pada batuan deposit porphyry. Pada penelitian ini dilakukan pengukuran suseptibilitas magnetik batuan menggunakan instrumen magnetic susceptibility meter Terraplus KT-10. Hasil pengukuran suseptibilitas magnetik batuan selanjutnya dikorelasikan dengan data alterasi, litologi, dan mineralisasi. Korelasi dilakukan menggunakan strip log dan analisis statistika berupa box plot dan violin plot. Selanjutnya, dilakukan pemodelan tiga dimensi suseptibilitas magnetik dengan menggunakan metode interpolasi Radial Basis Function pada software Leapfrog Geo dan metode Kriging pada software Oasis Montaj untuk melihat persebaran suseptibilitas magnetik di sekitar titik penelitian. Hasil korelasi dan pemodelan tiga dimensi suseptibilitas magnetik menunjukan bahwa alterasi argillic, intermediate argillic, litologi old tonalite dan litologi precursor diorite memberikan respon nilai suseptibilitas magnetik yang tinggi dan berkorelasi dengan mineralisasi chalcopyrite, bornite, covellite, enargite, dan chalcocite.

Tujuh Bukit is an area that has Cu-Au-Mo porphyry deposits with high levels of Cu and Au mineralization located in Banyuwangi, East Java. Porphyry deposits have several types of alteration and lithology that have high magnetic content and correlate with the presence of Cu and Au mineralization. The relationship between magnetic content with alteration, lithology, and mineralization in porphyry deposits, causes the importance of geophysical measurements that are able to measure the physical properties of magnetic content in porphyry deposit rocks. In this study, the magnetic susceptibility of rocks was measured using the Terraplus KT-10 magnetic susceptibility meter instrument. The results of rock magnetic susceptibility measurements were then correlated with alteration, lithology and mineralization data. The correlation was carried out using strip logs and statistical analysis in the form of box plots and violin plots. Furthermore, three-dimensional modeling of magnetic susceptibility was carried out using the Radial Basis Function interpolation method in Leapfrog Geo software and the Kriging method in Oasis Montaj software to see the distribution of magnetic susceptibility around the research point. The results of correlation and three dimensional modeling of magnetic susceptibility show that argillic alteration, intermediate argillic, old tonalite lithology and diorite precursor lithology give a high magnetic susceptibility value response and correlate with chalcopyrite, bornite, covellite, enargite, and chalcocite mineralization."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Afif Junihar Fakri
"Koefisien difusi merupakan nilai besaran yang menjadi karakterisasi perambatan konsentrasi di antara dua atau lebih zat yang sedang bercampur. Proses difusi memiliki peran penting dalam berbagai aplikasi di bidang kimia, industri, serta dalam kontrol polusi. Metode Wiener’s digunakan untuk memperoleh koefisien difusi larutan karena metode ini dianggap paling efektif dan akurat. Metode ini dipadukan dengan image processing menggunakan Python 3.9 untuk memperoleh nilai koefisien difusi dengan cepat dan akurat. Variasi medan magnet diberikan untuk mengetahui repon sistem, didapat pada larutan dengan kandungan unsur logam didalamnya akan terjadi surface plasmon resonance yang akan mengurangi koefisien difusi larutan-larutan tersebut. Menggunakan sistem ini didapat besar DNaCl-Akuades,DNaCl-Nanogold dan DNaCl-SBF dengan R^2 >= 0.95 Berdasarkan nilai tersebut diperoleh deteksi tepi Sobel lebih baik dari Canny.

.The difusion coefficient is a quantity that characterizes the concentration propagation between two or more substances that are mixed. Difusion processes have an important role in a wide range of applications in chemistry, industry, and pollution control. The Wiener experiment Setup method is used to obtain the diffusion coefficient of the solution because this method is considered the most effective and accurate. This method is combined with image processing using Python 3.9 to obtain the value of the difusion coefficient fast and accurately. The variation of the magnetic field given to determine the response system, obtained in a solution containing metal elements where in it will occur surface plasmon resonance which will reduce the difusion coefficient of these solutions. Using this system, we get DNaCl-Akuades,DNaCl-Nanogold and DNaCl-SBF are obtained with a value of R^2 >= 0.95. Based on this value, the Sobel edge detection is better than Canny."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Luthfi
"ABSTRAK
Telah dibuat alat ukur kecepatan sudut dengan menggunakan Opto Interupt Device
(OID). Alat ini menggunakan OID sebagai sensornya. Sensor tersebut akan menghitung
kecepatan sudut putar berupa garis-garis yang terdapat pada media sensor. Tiap garis akan
dibaca berupa tegangan lalu dikirimkan ke rangkaian microcontroller. Pada rangkaian
microcontroller tegangan yang dikirim oleh sensor akan berupa pulsa, lalu pulsa tersebut
akan di counter oleh rangkaian microcontroller. Output dari micro adalah kecepatan dalam
satuan RPM, yang ditamplkan pada LCD. Alat ini menggunakan pulley yang diberi belt dan
dihubungkan satu sama lain. Untuk menggerakkannya digunakan sebuah motor DC. Tujuan
pembuatan system pengukuran kecepatan sudut ini agar masyarakat umum dapat mengetahui
system pengukuran kecepatan sudut pada dunia industri. Sistem pengukuran ini
menggunakan cahaya sebagai pendeteksi suatu kecepatan benda."
2007
TA569
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>