Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Marin-Pena, Oliver
"This book is the first monograph to examine all aspects of femoroacetabular impingement (FAI), an important disease first described early in the twenty-first century. Comprising 27 chapters and including many color illustrations, the book contains a variety of points of view from more than 50 experts from 11 countries and represents an up-to-date compilation of professional knowledge on FAI. The full range of available surgical treatments is carefully described and evaluated, including arthroscopic treatment, the open and mini-open approaches, periacetabular osteotomy, hip resurfacing arthroplasty, and combined techniques. Differential diagnosis, imaging, postoperative management, and treatment outcome are also discussed in appropriate detail."
Berlin : Springer, 2012
e20426154
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA272
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Marcel Prasetyo
"Tujuan penelitian ini ialah mengetahui hubungan antara shoulder impingement syndrome (SIS) dengan karakteristik morfologi akromion (sudut acromial tilt akromion, osteofit subakromion). Pemeriksaan radiografi konvensional proyeksi supraspinatus outlet dilakukan dengan bantuan fluoroskopi terhadap 40 penderita SIS dan 40 individu tanpa nyeri bahu sebagai pembanding, dilanjutkan dengan pengukuran sudut acromial tilt, penentuan tipe akromion (menurut klasifikasi Bigliani dan kriteria Park) serta ada/tidaknya osteofit subakromion. Kelompok penderita SIS memiliki rerata sudut acromial tilt 34,1° (SD 7,6) sementara kelompok tanpa nyeri bahu memiliki rerata sudut 32,1° (SD 7,7). Tidak ditemukan hubungan yang bermakna secara statistik (p = 0,241) antara sudut acromial tilt dengan SIS. Mayoritas tipe akromion adalah tipe II (lengkung) pada kedua kelompok (85% dan 95%), tidak ditemukan hubungan bermakna secara statistik (p = 0,224) antara tipe akromion dengan SIS. Sebesar 52,5% penderita SIS ditemukan memiliki osteofit subakromion dibandingkan dengan 12,5% pada kelompok pembanding, dan terdapat hubungan bermakna secara statistik (p = 0,0003) antara osteofit subakromion dengan SIS. Osteofit subakromion memiliki hubungan bermakna dengan timbulnya SIS, sementara tipe akromion dan sudut acromial tilt tidak berhubungan dengan SIS.

Purpose of this study was to find the association between shoulder impingement syndrome (SIS) and morphological characteristics of acromion (acromial tilt angle, type of acromion, subacromial osteophyte). Supraspinatus outlet view was performed using fluoroscopy. There were 40 SIS patients and 40 individuals with no shoulder pain examined and measured for their acromial tilt angle, type of acromion (according to Bigliani?s classification and Park?s criteria) and for the presence of subacromial osteophyte. Average acromial tilt angle was 34.1° (SD 7.6) for SIS group and 32.1° (SD 7.7) for control group. Type II acromion was found more frequent in both groups (85% and 95%). The association between SIS and acromial tilt angle or between SIS and type of acromion were statistically insignificant (p=0.241 and p=0.221). Subacromial osteophyte was found in 52.5% of SIS group compare to 12.5% among the control group, and the association with SIS was statistically significant (p=0.0003). Subacromial osteophyte was found to have significant association with SIS. Such association was not found in acromial tilt angle and type of acromion."
Med J Indones, 2007
MJIN-16-3-JulySept2007-176
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Andhitya Dwi Ananda
"LATAR BELAKANG. Sindrom Impingement bahu SIB merupakan penyebab tersering dari keluhan nyeri bahu. SIB yang berkepanjangan akan menghasilkan disabilitas fungsional yang signifikan dan reduksi dari kualitas hidup. Kinesio Taping dipertimbangkan sebagai pilihan untuk mengontrol pergerakan skapula pada pasien dengan masalah bahu. Merujuk kepada terbatasnya studi dan kontroversi efektivitas dari kinesio taping pada SIB, penelitian ini bertujuan untukuntuk menilai lebih jauh pengaruh kinesio taping pada skala nyeri, lingkup gerak sendi, dan disabilitas pasien dengan SIB.METODE. Uji klinis acak terkontrol terhadap subjek SIB usia 18-75 tahun. Subjek dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok perlakuan Kinesio Taping dengan metode Kase dan Sham. Kinesio Taping diberikan selama satu minggu, dengan aplikasi ulang dalam tiga hari. Penilaian skala nyeri menggunakan Visual Analog Scale VAS , sementara penilaian kualitas hidup menggunakan Quick DASH. HASIL. Didapatkan 32 subjek SIB yang dianalisis pada akhir penelitian. Rerata usia kelompok perlakuan 58.13 tahun, sementara kelompok Sham 59 tahun. Analisis post hoc pada masing-masing kelompok menunjukkan adanya perbaikan intensitas nyeri saat pergerakan dan malam hari yang bermakna pada setiap tahap pengukuran.

BACKGROUND. Shoulder Impingement Syndrome SIS is the most common cause of shoulder pain. Prolonged SIS will result in significant functional disability and reduction of quality of life. Kinesio Taping is considered as an option to control the movement of scapula in patients with shoulder problems. Referring to the limited study and the effectiveness cont roversy of kinesio taping on SIS, this study aims to further assess the effect of Kinesio Taping on pain intensity, range of motion, and disability scale of patients with SISMETHODS. Randomized controlled trials of subjects with SIS aged 18 75 years. Subjects were divided into two groups, intervention group KT, Kinesio Taping with Kase method and Sham group SG . The Kinesio Taping application is provided for one week, with reapplication in three days. Pain scale is measured withVisual Analog Scale VAS , while quality of life measured with Quick DASH.RESULTS. Thirty two SIB subjects enrolled in this study KT n 16, SG n 16 . Mean age of KT 58.13 years, while SG 59 years. Post hoc analysis showed a statistically significant increase in pain intensity during movement and at night at immediately, 3 and 7 days after application p "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T57654
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Gede Wahyu Widiatmika Ariasa
"Suatu eksperimen penetesan butir air (droplet) pada minyak goreng (nabati) panas dengan temperatur di bawah titik nyalanya dilakukan untuk memahami fenomena percikan dan letupan minyak goreng yang dikaitkan dengan metode pengendalian api yang berasal dari minyak goreng. Beberapa faktor yang berpengaruh berupa ketinggian penetesan, diameter droplet, temperatur minyak goreng akan memberikan fenomena yang berbeda terutama dalam hal pembentukan kawah yang terjadi, cipratan, intensitas dan kekuatan letupan serta pengaruhnya terhadap fluktuasi temperatur minyak goreng. Sebagai pembanding, penyemprotan kabut air pada minyak goreng dapat memberikan referensi analisis yang memudahkan dalam memahami fenomena yang terjadi. Penetesan droplet pada minyak goreng menghasilkan fenomena yang menarik dikarenakan temperatur minyak goreng yang jauh di atas temperatur didih droplet air. Akan ada suatu efek Leidenfrost yang mana droplet air tidak akan langsung mengalami evaporasi akibat adanya lapisan uap yang menyelimuti droplet. Sementara itu pada penyemprotan minyak goreng dengan menggunakan kabut air akan memberikan fenomena yang berbeda dimana efek cipratan dan letupan akan jauh berkurang serta letupan bisa terjadi akibat kontak antara zat cair dengan cat cair. Hal yang juga perlu diperhatikan adalah penetesan droplet akan memberikan efek berupa fluktuasi temperatur sesaat setelah letupan. Setelah itu penurunan temperatur minyak goreng akan lebih cepat dibandingkan dengan tanpa adanya penetesan.

An experimental study of a water droplet impinging upon a pool of hot cooking oil below of auto ignition temperature has done to known splashing and explosion phenomena of a hot cooking oil and associated with cooking oil fire suppression method. Some factors that influence such as heigh of impinging droplet, droplet diameter, cooking oil temperature will give different phenomena especially for crater forming, splashing, intensity and the power of explosion and also the influence of cooking oil temperature fluctuation. For comparison, water mist suppression system for cooking oil can give analysis reference that make us easy to understand about the phenomena. Water droplet impinging upon a pool of hot cooking oil give some interested phenomena because of the cooking oil temperature is higher than boiling temperature of water droplet. There are Leidenfrost effect that make surface of the water droplet completely covered by a vapor blanket, so that the water droplet slowly boil. In the mean time, for cooking oil water mist suppressing system resulted different phenomena for less splashing and explosion effect. The explosion can also happen in contact of liquid-liquid substance. We must also concern about the faster reduction of cooking oil temperature depend without impinging water droplet."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S50933
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ryan Junaldi
"Perlakuan panas dilakukan untuk membebaskan tegangan pada baja tahan karat dua fasa SAF 2205 hasil pengerjaan dingin. Perlakuan panas dilakukan pada temperatur 350°C, 450°C, 550°C dengan waktu tahan 10 dan 40 menit. Pengujian korosi erosi pada sampel hasil perlakuan panas dengan menggunakan metode slurry pot dalam larutan HCL 0.3 M dan pasir silika (SiO2) dengan mekanisme tumbukan partikel padat dalam kondisi asam dengan pH 0.85. Hasil pengujian menunjukkan bahwa perlakuan panas yang dilakukan pada baja tahan karat dua fasa SAF 2205 menurunkan tingkat ketahanan korosi erosi pada permukaan logam.

Heat treatment was conducted for stress relieving in duplex stainless steel SAF 2205 as cold worked. The annealing was conducted in temperature of 350°C, 450°C, 550°C with holding time 10 and 40 minutes. Erosion-corrosion testing was conducted on the heat treated samples with slurry pot method in chloride acid 0.3 M solution and silica sand (SiO2) with solid particles impingement mechanism in acid condition with pH 0.85. The results showed that heat treatment can reduce the resistance of erosion-corrosion on the surface of duplex stainless steel SAF 2205."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S53793
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library