Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 122990 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pengukuran medan magnetik total di daerah Gedong Songo dan Bawen, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah telah dilakukan pada 25-30 September 2004 dengan menggunakan proton precession magnetometer (PPM) seri G-856 dari geometric. Positioning ditentukan dengan menggunakan GPS trimble Navigation 4600 LS yang mempunyai ketelitian 10 cm. Data hasil pengukuran dikoreksi dengan medan magnetik IGRF dan variasi harian. Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan adanya batas-batas demagnetisasi hidrotermal zona dari sumber panas bumi di daerah Gedong Songo dan Bawen. Interpretasi kuantitatif dengan menggunakan piranti lunak Mag2D menunjukkan adanya sesar di daerah Gedong Songo "
JURFIN 9:27 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan survei geomagnetik di Perbukitan Jiwo Timur, Dusun Gunung Gajah, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah dengan posisi 7°46 2,7 LS dan 110°4013,6 BT. Survei magnetik dilakukan dengan Proton Precission Magnetometer (PPM) G-856. Pengambilan data magnetik terdiri dari 22 lintasan, jarak antar lintasan 10 meter dan jarak antar titik dalam satu lintasan 5 meter, luasan dalanf survei ini kira-kira 200x200m2. Dilakukan juga pengukuran suseptibilitas bahan batuan pada daerah itu dengan Susceptibilitymeter tipe MS2D. Anomaii dengan range harga 7001000 nT diinterpretasikan sebagai batuan beku, harga 580-640 nT diinterpretasikan sebagai batuan sedimen, dan harga 480-520 nT diinterpretasikan sebagai batuan metamorf. Dengan Susceptibilitymeter didapatkan beberapa harga suseptibilitas, batuan beku dengan range harga 0,0344-0,1372, batuan sedimen 0,0003-0,0005, batuan metamorf 0,0010-0,0013. Untuk interpretasi kuantitatif data anomali medan magnetik total tersebut direduksi ke bidang datar, dalam penelitian ini pada ketinggian 200 m dengan . inklinasi -33 dan deklinasi 0. Setelah data tersebut direduksi maka tahap selanjutnya adalah pemodelan bawah permukaan dengan menggunakan program Mag2DC, dari hasil pemodelan tersebut didapatkan harga suseptibilitas tiap batuan yaitu; batuan beku harga suseptibilitasnya 0,048-0,115, batuan sedimen harga suseptibilitasnya 0,001, batuan metamorf harga suseptibilitasnya 0,003-0,042 dan untuk mineral kalsit-0,062. "
JURFIN 11:26 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fajar Bayu Anggoro
"Pada penelitian ini medan magnet akan ditingkatkan untuk mendapatkan konstanta verdet yang bervariasi Kumparan dengan diameter 2 mm dan hambatan 1,5 Ohm dirancang untuk menghasilkan medan magnet kuat hingga mencapai 500 mT. Kumparan akan dilewatkan arus maksimum 20 A dan tegangan maksimum 30 V. Namun kumparan 2 mm yang dilewati arus sebesar 20 A akan menimbulkan panas berlebih yang mengganggu kestabilan besar medan magnet yang dihasilkan sehingga diperlukan penambahan sebuah sistem pendingin menggunakan blok air yang ditempelkan pada inti magnet dan kumparan. Apabila medan magnet kuat memengaruhi material mengneto-optik (MOE) fase cair yang dilewatkan cahaya maka disebut sebagai metode rotasi faraday. Metode rotasi faraday digunakan untuk mencari besar konstanta verdet. Konstanta verdet merupakan representasi karakteristik material magneto-optik (MOE) fase cair. Pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai konstanta verdet, nilai yang diukur adalah besar medan magnet, besar sudut cahaya yang terpolarisasi, dan intensitas cahaya. Menggunakan cahaya laser merah berbentuk titik dengan panjang gelombang 650 nm dengan intensitas cahaya maksimum sebesar 54612 lux. Perubahan sudut dilakukan menggunakan gir yang terhubung degan stteper motor dan sistem analisator. Pengambilan data menggunakan teknik polarisasi yang terpengaruh oleh medan magnet eksternal. Nilai medan magnet yang terukur oleh teslameter dengan variasi antara -250—250 mT. Sudut rotasi faraday diperoleh dari selisih besar sudut polarisator dan analisator dengan selisih sudut mula-mula sebesar 45°. Cahaya yang melewati polarisator dan analisator akan terdeteksi oleh sensor cahaya BH1750. Hasil penelitian ini akan menunjukkan besar konstanta verdet dari setiap material magneto-optik (MOE) fase cair.

In this research, the magnetic field will be increased to obtain a variable verdet constant. The coil with a diameter of 2 mm and a resistance of 1.5 Ohm is designed to produce a strong magnetic field up to 500 mT. The coil will pass a maximum current of 20 A and a maximum voltage of 30 V. However, a 2 mm coil that is passed by a current of 20 A will cause excessive heat which disrupts the stability of the large magnetic field produced, so it is necessary to add a cooling system using a water block attached to the magnetic core and coil. If a strong magnetic field affects the magneto-optic element (MOE) that is passed by light, it is called the Faraday rotation method. Faraday rotation method is used to find the verdet constant. The verdet constant is a representation of the characteristics of the liquid phase magneto-optic element (MOE). In this research to obtain the value of the verdet constant, the measured values are the magnitude of the magnetic field, the angle of polarized light, and the intensity of light. Using red laser light in the form of a point with a wavelength of 650 nm with a maximum light intensity of 54612 lux. Angle changes are carried out using gears connected to the stepper motor and analyzer system. Data retrieval using a polarization technique that is affected by an external magnetic field. The value of the magnetic field measured by the teslameter varies between -250—250 mT. Faraday rotation angle is obtained from the large difference between the polarizer and the analyzer angle with the initial angle difference of 45°. Light that passes through the polarizer and analyzer will be detected by the BH1750 light sensor. The results of this study will show the magnitude of the verdet constant of each liquid phase magneto-optic element (MOE)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan untuk pertama kali kajian intensif tentang reflektivitas optik inframerah-jauh dari permukaan bahan antiferromagnet sumbu tunggal, dengan rujukan utama adalah antiferromagnet FeF2. Telah ditinjau kasus yang paling umum dengan medan magnet luar Ho membentuk sudut 0 sebarang dengan sumbu c kristal. Besaran pokok yang berperan adalah tensor permeabilitas dinamik dan telah pula dilakukan perhitungan komponen-komponen tensor tersebut untuk sebarang. Pembahasan perhitungan reflektivitas pertama-tama dipusatkan pada kasus yang paling sering digunakan, yaitu konfigurasi voigt, dengan medan Ho sejajar permukaan kristal dan tegak lurus pada bidang datar. Di sini telah dibandingkan secara lengkap hasil-hasil teori dengan hasil-hasil eksperimen dari bahan FeF2 dengan sudut datang 0=45 derajat karena telah dipublikasikanya spektra untuk 0=0 derajat, 45 derajat dan 90 yang berhasil menampilkan sejumlah efek baru. Perhitungan ternyata memberikan spektra reflektivitas teoritis yang sangat cocok dengan spektra eksperimentalnya. Gagasan dan metode yang sama telah pula digunakan dalam perhitungan reflektivitas untuk geometri berikutnya yaitu konfigurasi faraday dengan Ho sejajar permukaan bahan dan bidang masuk. Seperti juga sebelumnya, didalam konfigurasi faraday telah dilakukan perhitungan untuk kasus yang paling umum dengan medan luar Ho membentuk sudut 0 sebarang dengan sumbu c."
JURFIN 2:7 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Rizaldy
"Medan magnet yang tinggi pada bintang neutron menimbulkan konsekuensi yang menarik, salah satunya adalah deformasi bintang neutron, persamaan koreksi deformasi yang melengkapi persamaan bola Tolman-Oppenheimer-Volkov dapat dihitung dari persamaan medan Einstein dengan memperhitungkan kontribusi magnetik pada persamaan tensor energi-momentum dari materi bintang neutron. Kami melakukan ekspansi multipol pada tensor energi-momentum yang mengandung medan magnet serta ekspansi multipol dari metrik relatif terhadap metrik Schwarzschild, dimana ekspansi multipol dilakukan hanya sampai pada orde kedua. Kami telah menunjukkan bahwa efek deformasi tampak lebih signifikan pada bintang neutron dengan massa kecil. Jika kita melihat pada hubungan radius massa bintang neutron. Bentuk bintang neutron berubah dari bola menjadi oblat, jika massanya menurun dari massa maksimum.

The high magnetic field of neutron stars leads to interesting consequences, one of which is the deformation of neutron stars, the deformation correction equations that complemented the Tolman Oppenheimer Volkov equations can be calculated from Einstein field equations and included the magnetic contribution on the energy momentum tensor of neutron star matters. Here, the multipole expansion is carried out on momentum energy tensors containing magnetic fields as well as multipole expansion of the corresponding metric around Schwarzschild metric where the corresponding multipole expansions is performed only up to second order. We have shown that the effect of deformation appears more significantly in neutron stars with small masses. If we look on mass radius relation of neutron stars, by decreasing the mass from maximum mass, the shape of neutron stars change from spherical into oblate.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan pengukuran tetapan Verdet beberapa bahan optik cair pada panjang gelombang 632,8 nm dalam medan magnet do berdasarkan efek rotasi Faraday. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran perubahan intensitas cahaya yang melewati bahan di bawah pengaruh perubahan medan magnet. Hasi1 eksperimen memberikan nilai-nilai tetapan Verdet sebesar (8,6 ± 0,4) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk metanol, (9,8 ± 0,2) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk aseton, (10,1 ± 0,1) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk etanol, (10,6 ± 0,4) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk klorometana, (11,6 ± 0,4) x le menit/gaussa cm untuk air, (26,7 ± 0,2) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk larutan KO 0,001 M, dan (34,0 ± 1,0) x 10-3 menit/gaussa cm untuk larutan NaC1 0,002 M, yang merupakan karakteristik bahan dan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai."
JURFIN 9:27 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengujian tingkat ketelitian metode reduksi anomali medan magnetik total bumi ke kutub utara menggunakan sumber ekivalen dipol berbasis model komputasi telaah prisma tegak. Ketidakrataan permukaan topografi, variasi dimensi sumber anomali (distrubusi magnetisasi) dan ketidakteraturan distribusi titik pengukuran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketelitian metode. Tingkat ketelitian metode sangat tergantung pada kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol. Batas atas dan bawah kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol tergantung pada spasi pengukuran. Batas atas kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol dengan penyimpanan rata-rata di bawah 10 % berkisar 3 kai spasi pengukuran sedang batas bawah kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol tergantung pada dimensi sumber anomali "
JURFIN 9:28 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Fatimah
"ABSTRAK
Panas bumi adalah energi terbarukan dan berkelanjutan yang dapat digunakan untuk menggantikan energi fosil di masa depan. Energi panas bumi dapat digunakan, harus memenuhi sistem panas bumi, sistem panas bumi adalah istilah umum yang digunakan untuk membahas interaksi antara sistem batuan dengan suhu air yang tinggi. Indikasi sistem panas bumi biasanya ditandai dengan munculnya manifestasi permukaan, bisa termasuk sumber air panas, fumarol, kolam lumpur dll. Kehadiran mata air panas dan fumarol di kawasan Gunung Ungaran merupakan indikasi kuat potensi panas bumi bawah permukaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui energi panas bumi di bawah permukaan dan membuat model sistem panas bumi berdasarkan analisis survei geologi, geokimia dan geomagnetik. Geologi Ungaran itu sendiri disusun oleh batuan vulkanik Tersier dari Miosen sampai Pleistosen, yang diduga sumber panas di Ungaran adalah sisa-sisa dari kaum muda Holosen Ungaran. Struktur di Ungaran dikendalikan oleh patahan yang mengarah ke barat daya - timur laut, yang merupakan bagian dari struktur keruntuhan, struktur ini diduga sebagai daerah pelepasan, sehingga cairan dan uap dari reservoir keluar melalui zona lemah dan muncul di permukaan. Analisis geokimia dengan pengambilan sampel fluida di Klepu dan Gedongsongo menunjukkan perbedaan, Gedongsongo menunjukkan kadar belerang (alkali) lebih tinggi. Dari peta Geomagnetik yang menunjukkan tingkat magnetik rendah berkisar antara -185 sampai -3,3 nT yang ditafsirkan sebagai sumber panas di Ungaran, setelah menggunakan penyaringan dengan distribusi perpanjangan ke atas sumber panas meluas ke utara Gedongsongo."
Yogyakarta: Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (P3M) STTA, 2018
600 JIA X:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Della Bella Rochita
"Studi hidrogeokimia merupakan salah satu metode pendekatan dalam melakukan eksplorasi dan pengembangan panas bumi. Gedong Songo merupakan daerah yang memiliki potensi panas bumi yang terletak di lereng selatan Gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Studi hidrogeokimia di Gedong Songo masih jarang dilakukan dan pemodelan hidrogeokimia pada sistem panas bumi Gedong Songo belum diperbarui. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk membarui model konseptual hidrogeokimia daerah panas bumi Gedong Songo. Studi hidrogeokimia pada daerah penelitian dapat ditentukan berdasarkan integrasi data geologi, geokimia, dan geofisika. Manifestasi yang terdapat pada daerah panas bumi Gedong Songo meliputi mata air panas/hangat, kolam air panas/hangat, batuan alterasi, dan fumarol. Manifestasi fluida pada daerah Gedong Songo memiliki tipe air sulfat dan tipe bikarbonat. Berdasarkan data geokimia air, sistem panas bumi Gedong Songo terletak pada zona upflow. Sistem panas bumi ini tergolong sistem entalpi tinggi dengan estimasi temperatur reservoir sekitar 230-280 °C

The study of hydrogeochemistry is one of the approaching methods in the exploration and development of geothermal. Gedong Songo is an area that has geothermal potential located on the southern slope of Mount Ungaran, Semarang Regency, Central Java. Hydrogeochemical studies at Gedong Songo are still rare and hydrogeochemical modeling on Gedong Songo's geothermal system has not been updated. This study was conducted to update the conceptual model of hydrogeochemicals of gedong songo geothermal area. Hydrogeochemical studies in research areas was determined based on the integration of geological, geochemical, and geophysical data. Manifestations found in the geothermal area of Gedong Songo include hot/warm springs, hot/warm pools, alteration rocks, and fumaroles. The fluid manifestations in the Gedong Songo area are sulfate water type and bicarbonate type. Based on water geochemical data, the Gedong Songo geothermal system is located in the upflow zone. This geothermal system is classified as a high enthalpy system with an estimated reservoir temperature of around 230 - 280 °C"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>