Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35050 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Pengujian tingkat ketelitian metode reduksi anomali medan magnetik total bumi ke kutub utara menggunakan sumber ekivalen dipol berbasis model komputasi telaah prisma tegak. Ketidakrataan permukaan topografi, variasi dimensi sumber anomali (distrubusi magnetisasi) dan ketidakteraturan distribusi titik pengukuran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketelitian metode. Tingkat ketelitian metode sangat tergantung pada kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol. Batas atas dan bawah kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol tergantung pada spasi pengukuran. Batas atas kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol dengan penyimpanan rata-rata di bawah 10 % berkisar 3 kai spasi pengukuran sedang batas bawah kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol tergantung pada dimensi sumber anomali "
JURFIN 9:28 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Perbaikan citra anomali medan magnet total gunung ungaran telah dilaksanakan dengan mereduksi anomali ke bidang datar dan kutub utara medan magnet bumi menggunakan metode sumber ekivalen dwi-kutub . Reduksi anomali ke bidang datar atau ke kutub utara dilaksanakan bersamaan dengan proses kontinuasi dan interpolasi secara simultan. Hasil perbaikan citra memperjelas kenampakan dan posisi anomali yang berbentuk dwi-kutub pasca reduksi ke bidang datar atau eka-kutub pasca reduksi ke kutub utara sehingga mudah dan lebih terpercaya untuk diinterpretasi."
JURFIN 10:29 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fajar Bayu Anggoro
"Pada penelitian ini medan magnet akan ditingkatkan untuk mendapatkan konstanta verdet yang bervariasi Kumparan dengan diameter 2 mm dan hambatan 1,5 Ohm dirancang untuk menghasilkan medan magnet kuat hingga mencapai 500 mT. Kumparan akan dilewatkan arus maksimum 20 A dan tegangan maksimum 30 V. Namun kumparan 2 mm yang dilewati arus sebesar 20 A akan menimbulkan panas berlebih yang mengganggu kestabilan besar medan magnet yang dihasilkan sehingga diperlukan penambahan sebuah sistem pendingin menggunakan blok air yang ditempelkan pada inti magnet dan kumparan. Apabila medan magnet kuat memengaruhi material mengneto-optik (MOE) fase cair yang dilewatkan cahaya maka disebut sebagai metode rotasi faraday. Metode rotasi faraday digunakan untuk mencari besar konstanta verdet. Konstanta verdet merupakan representasi karakteristik material magneto-optik (MOE) fase cair. Pada penelitian ini untuk mendapatkan nilai konstanta verdet, nilai yang diukur adalah besar medan magnet, besar sudut cahaya yang terpolarisasi, dan intensitas cahaya. Menggunakan cahaya laser merah berbentuk titik dengan panjang gelombang 650 nm dengan intensitas cahaya maksimum sebesar 54612 lux. Perubahan sudut dilakukan menggunakan gir yang terhubung degan stteper motor dan sistem analisator. Pengambilan data menggunakan teknik polarisasi yang terpengaruh oleh medan magnet eksternal. Nilai medan magnet yang terukur oleh teslameter dengan variasi antara -250—250 mT. Sudut rotasi faraday diperoleh dari selisih besar sudut polarisator dan analisator dengan selisih sudut mula-mula sebesar 45°. Cahaya yang melewati polarisator dan analisator akan terdeteksi oleh sensor cahaya BH1750. Hasil penelitian ini akan menunjukkan besar konstanta verdet dari setiap material magneto-optik (MOE) fase cair.

In this research, the magnetic field will be increased to obtain a variable verdet constant. The coil with a diameter of 2 mm and a resistance of 1.5 Ohm is designed to produce a strong magnetic field up to 500 mT. The coil will pass a maximum current of 20 A and a maximum voltage of 30 V. However, a 2 mm coil that is passed by a current of 20 A will cause excessive heat which disrupts the stability of the large magnetic field produced, so it is necessary to add a cooling system using a water block attached to the magnetic core and coil. If a strong magnetic field affects the magneto-optic element (MOE) that is passed by light, it is called the Faraday rotation method. Faraday rotation method is used to find the verdet constant. The verdet constant is a representation of the characteristics of the liquid phase magneto-optic element (MOE). In this research to obtain the value of the verdet constant, the measured values are the magnitude of the magnetic field, the angle of polarized light, and the intensity of light. Using red laser light in the form of a point with a wavelength of 650 nm with a maximum light intensity of 54612 lux. Angle changes are carried out using gears connected to the stepper motor and analyzer system. Data retrieval using a polarization technique that is affected by an external magnetic field. The value of the magnetic field measured by the teslameter varies between -250—250 mT. Faraday rotation angle is obtained from the large difference between the polarizer and the analyzer angle with the initial angle difference of 45°. Light that passes through the polarizer and analyzer will be detected by the BH1750 light sensor. The results of this study will show the magnitude of the verdet constant of each liquid phase magneto-optic element (MOE)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengukuran medan magnetik total di daerah Gedong Songo dan Bawen, Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah telah dilakukan pada 25-30 September 2004 dengan menggunakan proton precession magnetometer (PPM) seri G-856 dari geometric. Positioning ditentukan dengan menggunakan GPS trimble Navigation 4600 LS yang mempunyai ketelitian 10 cm. Data hasil pengukuran dikoreksi dengan medan magnetik IGRF dan variasi harian. Hasil interpretasi kualitatif menunjukkan adanya batas-batas demagnetisasi hidrotermal zona dari sumber panas bumi di daerah Gedong Songo dan Bawen. Interpretasi kuantitatif dengan menggunakan piranti lunak Mag2D menunjukkan adanya sesar di daerah Gedong Songo "
JURFIN 9:27 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ryan Rizaldy
"Medan magnet yang tinggi pada bintang neutron menimbulkan konsekuensi yang menarik, salah satunya adalah deformasi bintang neutron, persamaan koreksi deformasi yang melengkapi persamaan bola Tolman-Oppenheimer-Volkov dapat dihitung dari persamaan medan Einstein dengan memperhitungkan kontribusi magnetik pada persamaan tensor energi-momentum dari materi bintang neutron. Kami melakukan ekspansi multipol pada tensor energi-momentum yang mengandung medan magnet serta ekspansi multipol dari metrik relatif terhadap metrik Schwarzschild, dimana ekspansi multipol dilakukan hanya sampai pada orde kedua. Kami telah menunjukkan bahwa efek deformasi tampak lebih signifikan pada bintang neutron dengan massa kecil. Jika kita melihat pada hubungan radius massa bintang neutron. Bentuk bintang neutron berubah dari bola menjadi oblat, jika massanya menurun dari massa maksimum.

The high magnetic field of neutron stars leads to interesting consequences, one of which is the deformation of neutron stars, the deformation correction equations that complemented the Tolman Oppenheimer Volkov equations can be calculated from Einstein field equations and included the magnetic contribution on the energy momentum tensor of neutron star matters. Here, the multipole expansion is carried out on momentum energy tensors containing magnetic fields as well as multipole expansion of the corresponding metric around Schwarzschild metric where the corresponding multipole expansions is performed only up to second order. We have shown that the effect of deformation appears more significantly in neutron stars with small masses. If we look on mass radius relation of neutron stars, by decreasing the mass from maximum mass, the shape of neutron stars change from spherical into oblate.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
T49718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan untuk pertama kali kajian intensif tentang reflektivitas optik inframerah-jauh dari permukaan bahan antiferromagnet sumbu tunggal, dengan rujukan utama adalah antiferromagnet FeF2. Telah ditinjau kasus yang paling umum dengan medan magnet luar Ho membentuk sudut 0 sebarang dengan sumbu c kristal. Besaran pokok yang berperan adalah tensor permeabilitas dinamik dan telah pula dilakukan perhitungan komponen-komponen tensor tersebut untuk sebarang. Pembahasan perhitungan reflektivitas pertama-tama dipusatkan pada kasus yang paling sering digunakan, yaitu konfigurasi voigt, dengan medan Ho sejajar permukaan kristal dan tegak lurus pada bidang datar. Di sini telah dibandingkan secara lengkap hasil-hasil teori dengan hasil-hasil eksperimen dari bahan FeF2 dengan sudut datang 0=45 derajat karena telah dipublikasikanya spektra untuk 0=0 derajat, 45 derajat dan 90 yang berhasil menampilkan sejumlah efek baru. Perhitungan ternyata memberikan spektra reflektivitas teoritis yang sangat cocok dengan spektra eksperimentalnya. Gagasan dan metode yang sama telah pula digunakan dalam perhitungan reflektivitas untuk geometri berikutnya yaitu konfigurasi faraday dengan Ho sejajar permukaan bahan dan bidang masuk. Seperti juga sebelumnya, didalam konfigurasi faraday telah dilakukan perhitungan untuk kasus yang paling umum dengan medan luar Ho membentuk sudut 0 sebarang dengan sumbu c."
JURFIN 2:7 (1998)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Atikah Tadjuddin
"Studi materi pada sistem yang berkorelasi kuat adalah topik penting karena interaksi material yang kuat antar-partikel dapat menghasilkan berbagai sifat fisik dan fenomena khusus. Beberapa metode komputasi telah dikembangkan untuk menemukan sifat sistem secara akurat menggunakan model Hubbard, tetapi banyak di antaranya membutuhkan biaya komputasi yang besar untuk mendapatkan hasil yang baik. Di Dalam penelitian ini kami mengusulkan pendekatan baru dalam kerangka kerja Dynamical Mean framework Theory (DMFT) yang melibatkan algoritma yang lebih sederhana dan diharapkan menghabiskan biaya komputasi lebih sedikit dibandingkan dengan metode sebelumnya. Algoritma ini diimplementasikan dengan membangun elemen matriks energi mandiri lokal yang bergantung pada fluktuasi hunian. Kemudian diintegrasikan ke semua konfigurasi hunian yang dimungkinkan untuk mendapatkan interaksi fungsi hijau. Matriks fungsi Hijau yang diperoleh kemudian digunakan untuk menghitung kepadatan negara (DOS) dan jumlah fisik lainnya. Kasus ini meninjau kondisi pengisian kuartal. Hasil komputasi yang dilakukan menunjukkan hasil kesenjangan ketika tolakan Coulomb cukup tinggi dan menunjukkan tren pseudogap akan semakin menghilang seiring dengan meningkatnya suhu. Sistem mempertahankan karakter paramagnetik untuk semua kondisi yang dipelajari.

Material studies on strongly correlated systems are important topics because of interactions strong inter-particle constituent material can produce various physical properties and phenomena special. Several computational methods have been developed to find the nature of the system accurately using the Hubbard model, but many of them are requires large computing costs to get good results. In this research we propose a new approach within the Dynamical Mean framework Field Theory (DMFT) which involves a simpler and expected algorithm spend less computing costs compared to the method previous. This algorithm is implemented by constructing matrix elements local self-energy that depends on occupancy fluctuations. Then integrated to all occupancy configurations that are possible to get the Green function interaction. The Green function matrix obtained is then used to calculate state density (DOS) and other physical quantities. This case reviews the conditions for quarter filling. The computational results carried out show the result of a gap when the Coulomb repulsion is high enough and shows pseudogap trends will increasingly disappear along with increasing temperature. System retain paramagnetic character for all conditions studied. "
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Telah dilakukan pengukuran tetapan Verdet beberapa bahan optik cair pada panjang gelombang 632,8 nm dalam medan magnet do berdasarkan efek rotasi Faraday. Pengukuran ini dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran perubahan intensitas cahaya yang melewati bahan di bawah pengaruh perubahan medan magnet. Hasi1 eksperimen memberikan nilai-nilai tetapan Verdet sebesar (8,6 ± 0,4) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk metanol, (9,8 ± 0,2) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk aseton, (10,1 ± 0,1) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk etanol, (10,6 ± 0,4) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk klorometana, (11,6 ± 0,4) x le menit/gaussa cm untuk air, (26,7 ± 0,2) x 10-3 menit/gaussâ cm untuk larutan KO 0,001 M, dan (34,0 ± 1,0) x 10-3 menit/gaussa cm untuk larutan NaC1 0,002 M, yang merupakan karakteristik bahan dan dipengaruhi oleh panjang gelombang cahaya yang dipakai."
JURFIN 9:27 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>