Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65871 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Perbaikan citra anomali medan magnet total gunung ungaran telah dilaksanakan dengan mereduksi anomali ke bidang datar dan kutub utara medan magnet bumi menggunakan metode sumber ekivalen dwi-kutub . Reduksi anomali ke bidang datar atau ke kutub utara dilaksanakan bersamaan dengan proses kontinuasi dan interpolasi secara simultan. Hasil perbaikan citra memperjelas kenampakan dan posisi anomali yang berbentuk dwi-kutub pasca reduksi ke bidang datar atau eka-kutub pasca reduksi ke kutub utara sehingga mudah dan lebih terpercaya untuk diinterpretasi."
JURFIN 10:29 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pengujian tingkat ketelitian metode reduksi anomali medan magnetik total bumi ke kutub utara menggunakan sumber ekivalen dipol berbasis model komputasi telaah prisma tegak. Ketidakrataan permukaan topografi, variasi dimensi sumber anomali (distrubusi magnetisasi) dan ketidakteraturan distribusi titik pengukuran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketelitian metode. Tingkat ketelitian metode sangat tergantung pada kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol. Batas atas dan bawah kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol tergantung pada spasi pengukuran. Batas atas kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol dengan penyimpanan rata-rata di bawah 10 % berkisar 3 kai spasi pengukuran sedang batas bawah kedalaman lapisan sumber ekivalen dipol tergantung pada dimensi sumber anomali "
JURFIN 9:28 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Yoseph Annas
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2004
TA280
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bambang S. Prayitno
"Telah dibuat prototipe Data Akuisisi Sistem Observatori Medan Magnet Bumi berbasis PC dengan mikrokontroler AVR Atmega32 sebagai unit akuisisi data. Tujuan dari pembuatan alat ini untuk mempermudah dalam proses pengamatan, pengambilan data Medan Magnet Bumi untuk diolah lebih lanjut oleh Data logger, komunikasi serial dengan komputer dilakukan melalui USART. Program pengendali mikrokontroler dibuat menggunakan bahasa pemograman Bascom dan C, disisi komputer menggunakan program Labview untuk menampilkan data real time. Selanjutnya data diproses untuk mendapatkan tingkat gangguan yang terjadi selama proses pengamatan Medan Magnet Bumi dinyatakan dalam K indeks, Sehingga pengamatan Observatori Medan Magnet Bumi akan lebih efisien.

It has been made Data Acquisition System of Observatory Earth Magnetic Field base on PC with microcontroller AVR ATmega32 as data acquisition unit. The purposed of this project is easily in processing for data observation and collecting of earth magnetic field for analyzing more advances by data logger. Serial communication with computer using USART. The Programming of microcontroller using Bascom and C language, other side of computer using LAB View to display real time data. The data whose stored can be processed to get degree of disturbance on going as long as observation of magnetic earth field which obviously in K index until more efficient."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T21584
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lukman Hakim Suriasugandha
"Telah berhasil dibangun generator magnet yang dapat menghasilkan medan magnet dengan bervariasi pada ruang sampel. Ruang sampel tersebut berada di inti selenoida. Keseragaman medan magnet di dalam medan magnet diukur secara tiga dimensi. Generator magnetik terdiri dari lilitan koil selenoida. Dengan tabung selenoida medan magnet terbuat dari bahan ferromagnetik untuk memperkuat induksi magnetik. Solenoida yang dibangun memiliki diameter 6 cm, panjan tabung 17 cm, dan jumlah lilitan kawaat 2.700 lilitan demgan diameter kawat 1,5 mm. Arus maksimum yang diberikan ke sistem dapat mencapai 9A dan menghasilkan hingga besar medan maksimum 788 gauss yang dapat dikendalikan melalui mikrokontroler. Generator magnet yang dikembangkan akan digunakan untuk studi instrumentasi efek Kerr.

This research was carried out to build a magnetic generator that can produce a magnetic field with a variety of samples. The sample space is in the selenoid core. The uniformity of the magnetic field in the magnetic field is measured in three dimensions. Magnetic generator consists of a coil of selenoide. With selenoids tubes the magnetic field is made of ferromagnetic material to strengthen magnetic induction. The built solenoid has a diameter of 6 cm, a length of a tube of 17 cm, and the number of winding kawaat 2,700 turns with a wire diameter of 1.5 mm. The maximum current given to the system can reach 9A and produce a maximum field size of 788 gauss which can be controlled via a microcontroller. The developed magnetic generator will be used for the Kerr effect instrumentation study."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nelson Saksono
"Magnetisasi air sadah yang bertujuan menurunkan kesadahan air merupakan proses fisik guna mencegah terbentuknya kerak (CaCO3) pada sistem perpipaan. Campuran larutan Na2CO3 dan CaCl2 digunakan sebagai model air sadah sintetik guna mengamati pengaruh medan magnet terhadap pembentukan partikel CaCO3 dalam air sadah. Variabel proses meliputi waktu magnetisasi, kuat medan, dan konsentrasi larutan, sementara parameter yang akan diamati adalah jumlah deposit CaCO3, jumlah presipitasi total CaCO3, dan morfologi deposit CaCO3. Perbandingan parameter pengamatan dilakukan terhadap sampel yang dimagnetisasi dan sampel non-magnetisasi. Hasil percobaan menunjukkan adanya peningkatan laju pembentukan deposit dan presipitasi total CaCO3 pada sampel yang dimagnetisasi dibanding sampel non-magnetisasi. Peningkatan konsentrasi sampel larutan juga meningkatkan persentase kenaikan deposit yang terbentuk dengan adanya pengaruh medan magnet. Hasil foto mikroskop menunjukkan jumlah partikel CaCO3 yang terbentuk pada sampel yang dimagnetisasi lebih banyak dan ukuran partikelnya lebih kecil dan disertai adanya pembentukan agregat. Hasil uji XRD menunjukkan hanya kristal kalsit yang dominan. Namun demikian, terlihat adanya penurunan intensitas puncak kalsit yang cukup signifikan pada sampel yang dimagnetisasi yang menunjukkan adanya penurunan jumlah kristal kalsit dan peningkatan jumlah amorf pada deposit CaCO3 yang terbentuk. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa proses magnetisasi air sadah mendorong terjadinya penurunan ion Ca2+ dalam larutan akibat adanya peningkatan proses presipitasi total CaCO3.

Magnetic Field Effects on CaCO3 Precipitation Process in Hard Water. Magnetic treatment is applied as physical water treatment for scale prevention especially CaCO3, from hard water in piping equipment by reducing its hardness. Na2CO3 and CaCl2 solution sample was used in to investigate the magnetic fields influence on the formation of particle of CaCO3. By changing the strength of magnetic fields, exposure time and concentration of samples solution, this study presents quantitative results of total scale deposit, total precipitated CaCO3 and morphology of the deposit. This research was run by comparing magnetically and non-magnetically treated samples. The results showed an increase of deposits formation rate and total number of precipitated CaCO3 of magnetically treated samples. The increase of concentration solution sample will also raised the deposit under magnetic field. Microscope images showed a greater number but smaller size of CaCO3 deposits form in magnetically treated samples, and aggregation during the processes. X-ray diffraction (XRD) analysis showed that magnetically samples were dominated by calcite. But, there was a significant decrease of calcite?s peak intensities from magnetized samples that indicated the decrease of the amount of calcite and an increase of total amorphous of deposits. This result showed that magnetization of hard water leaded to the decreasing of ion Ca2+ due to the increasing of total CaCO3 precipitation process."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2006
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Irwan
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1995
TA149
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Indrastuti
"Analisa panas jenis pada temperature rendah untuk La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dilakukan dengan menggunakan PPMS (Physical Properties Measurement System) SQUID Quantum Design di Tanaka Lab, Department of Physics, Tokyo Institute of Technology Jepang. Sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ), merupakan campuran dari bahan dasar La2O3, CaCO3, MnO2 dan CuO dalam bentuk serbuk dibuat sesuai dengan perhitungan reaksi kimia. Cara membuat sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dengan penggerusan secara ball mill. Setelah di ball mill diuji dengan XRD (X-Ray Difraktometer) untuk mengetahui struktur kristalnya. Hasil dari pengujian XRD masing-masing sampel memiliki struktur kristal orthorombik dan space gro up Pnma. Panas jenis pada sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) menunjukkan suatu anomali pada temperatur 144 K ketika medan magnetik 0 dan 9 T. Untuk menganalisis panas jenis digunakan suhu kisaran 3 K - 31 K. Suhu Debye dari sampel La0,5Ca0,5Mn0,95Cu0,05O3 sebesar 364,8890 K sedangan sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0.15 dan 0,20 ) sebesar 459,7314 K. Energi fermi dari sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) masing-masing sebesar 3,5256 x 1024 /eV.mol, 1,1267 x 1025 /eV.mol, dan 1,7117 x 1025 /eV.mol tanpa medan magnetik sedangkan yang dipengaruhi medan magnetik 9 T sebesar 1,1216 x 1025/eV.mol dan 1,5457 x 1025 /eV.mol. Dengan nilai x semakin besar maka energi ferminya juga semakin besar. Dari hasil pencocokan persamaan panas jenis diperoleh bahwa kontribusi lattice sangat mempengaruhi. Di bawah 51 K, diperoleh data panas jenis untuk sampel La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) dapat diterapkan hukum exponential decay. Hasil dari exponential diperoleh energi gap sebesar 5,178 meV.

Specific heat analysis at low temperature for La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) has been done by using PPMS ( Physical Properties Measurement System) SQUID QUANTUM DESIGN in Tanaka Lab, Department of Physics, Tokyo Institute of Technology Jepang. Sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ), be mixture from base material La2O3, CaCO3, MnO2 and CuO in the form of powder is made as according to calculation of chemical reaction. The sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) is mode by Ball Mill. After that, the sample is tested with XRD ( X-Ray Diffractometer) to know the crystal structure. Result from assaying of XRD show that each sample has crystal structure of orthorhombic and space group of Pnma. Sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) shows an anomaly at 144 K when magnetic field 0 and 9 T are induced. We analyze specific heat at temperature range of 3 K - 31 K. Debye temperature of sample La0,5Ca0,5Mn0,95Cu0,05O3 is 364,8890 K of sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 015 and 0,20 ) is 459,7314 K. Fermi dissociation energy of diatomic of sample La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) are 3,5256 x 1024 /eV.mol, 1,1267 x 1025 /eV.mol, and 1,7117 x 1025 /eV.mol without magnetic field while influenced by magnetic field 9 T are 1,1216 x 1025 /eVmol and 1,5457 x 1025 /eV.mol. With greater x value hence the Fermi dissociation energy of diatomic is also greater. From specific heat theoretical analysis it is obtained that contribution lattice is hardly dominated. Below 51 K, specific heat of La0,5Ca0,5Mn1-xCuxO3 ( x = 0,05; 0,15; 0,2 ) show an exponential decay. Resulting from dissociation energy of diatomic 5,178 meV."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
T21399
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>