Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 34795 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Satu dari sejumlah "kantong" nelayan yang ada di daerah Pemalang adalah Desa Asemdoyong. Penelitan sistem pengetahuan tradisional pada masyarakat nelayan ini dilakukan di desa tersebut dengan metode kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analis-fungsional. Berdasarkan pemilikan peralatan produksi melaut, mereka terbagi dalam dua kelas sosial, yaitu nelayan kaya (juragan) dan nelayan buruh. Kegiatan penangkapan di laut membutuhkan kemampuan fisik dan kecepatan bertindak. Oleh karena itu, kegiatan tersebut hanya dilakukan oleh kaum lak-laki, sedangkan kaum perempuan mengurusi pekerjaan di darat, termasuk urusan rumah tangga (domestik). Kondisi geografis yang khas ditambah dengan kegiatan yang penuh dengan risiko pada gilirannya membuat perilaku sosial mereka relatif terbuka dan ekspresif sehingga cenderung kasar dan temperamental, khususnya jika terkait dengan harga diri. Adapun gaya hidupnya berkecenderungan konsumtif. Sebagai nelayan mereka mewarisi berbagai pengetahuan yang berkenaan dengan gejala alam seperti: angin, musim, gelombang, perbintangan, dan gejala alam lainnya dari para pendahulunya. Walaupun peralatan produksi melaut telah mengalami perkembangan, namun pengetahuan tradisional yang mereka miliki sangat berperan dalam aktivitas penangkapan ikan di laut."
959 PATRA 12:1 (2011)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
"Desa Karimunjawa termasuk kawasan Kepulauan karimunjawa.Wilayah yang begitu luas,dengan sebagian besar perairan laut menjadikan banyak penduduk yang mempenyai aktivitas mencari ikan. Nelayan merupakan sebutan mayoritas penduduk di desa Karimunjawa...."
PATRA 9(3-4) 2008
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pemalang adalah sebuah kabupaten yang secara admistratif termasuk wilayah Provinsi Jawa Tengah. Di sana ada sebuah kesenian yang disebut sebagai terbang kencer...."
PATRA 10(1-2) 2009
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Budiana Setiawan
"Masyarakat di lereng barat gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Provinsi Jawa Tengah, meskipun telah memeluk agama-agama resmi yang diakui pemerintah, namun masih tetap melaksanakan upacara-upacara tradisional yang dipusatkan di tempat-tempat yang dianggap keramat, seperti: mata air, punden, dan situs cagar budaya. Upacara-upacara tersebut, yakni: Julungan, Mondosiyo, Dhukutan, dan Dawuhan, Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah: (1) Hal-hal apakah yang mendasari masyarakat masih melaksanakan upacara-upacara tradisional tersebut, meskipun dianggap tidak sesuai dengan ajaran agama yang mereka peluk? (2) Apakah penyelenggaraan upacara-upcara tradisional tersebut memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat? Tujuan dari tulisan ini adalah mengetahui aspek-aspek yang mendasari masyarakat tetap melaksanakan upacara tradisional yang telah diwariskan secara turun-temurun dan mengetahui manfaat yang dirasakan masyarakat dari penyelenggaraan upacara-upcara tradisional tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyelenggaraan upcara-upacara tradisional tersebut bukan ditujukan kepada makhluk-makhluk gaib yang menguasai tempat-tempat keramat, melainkan sebagai wujud interaksi antara masyarakat dengan lingkungan alam sekitarnya. Penyelenggaraan upacara tradisional juga tidak terlepas dari keberadaan tokoh-tokoh mitos yang menguasai tempat-tempat keramat. Tokoh-tokoh mitos tersebut diperlukan keberadaannya untuk memberikan makna terhadap penyelenggaraan upacara tradisional tersebut. Sesaji-sesaji yang digunakan sebagai persembahan adalah bentuk komunikasi nonverbal anatara masyarakat dengan lingkungan alam sekitarnya. Masyarakat merasakan manfaat dengan memperoleh hasil bumi dan kebutuhan air yang berlimpah"
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18:3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Daniel Fernandez
"Tentang orang Baduy sudah banyak ditulis oleh banyak pihak baik dari kalangan antropolog maupun pemerintah terutama pemerintah Hindia Belanda.
Di antaranya tulisan Ende (1889), Van Trick (1929), Geise (1992), Garna (1987), Ekadjati (1995), dan sebagainya. TuIisan-tulisan itu berupa laporan ataupun etnografi umum.
TuIisan yang lebih spesifik misalnya dari Johan Iskandar (1992) tentang sistem perladangan. Tulisan studi kasus belum banyak yang dipublikasikan.
Dari semua tulisan itu ditemukan bahwa masyarakat Baduy menolak ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga mereka tidak terlibat dalam aktivitas modernisasi. Sementara itu, masyarakat di sekitar Baduy sudah terlibat dalam pembangunan dan modernisasi.
Masyarakat Baduy sengaja menghambat modernisasi di komunitasnya dengan Cara mempertahankan tradisi sistem pewarisan budaya mereka. Masalah yang diteliti adalah bagaimana peranan transmisi pengetahuan di keluarga Baduy terhadap upaya mempertahankan tradisi nenek moyang mereka.
Tujuan penelitian adalah, memahami proses pewarisan budaya atau transmisi pengetahuan melalui studi pola pengasuhan anak di Gajeboh, salah satu dusun di Baduy Luar.
Temuan penelitian antara lain, orang Baduy tidak mengenal sekolah dan media massa sebagai agen sosialisasi. Transmisi pengetahuan terjadi di keluarga dan masyarakat sekitarnya. Hampir semua wujud pengetahuan diperoleh melalui orang tua dengan peranan ibu yang dominan dibandingkan ayah atau kerabat dekat lainnya. Ketika menjelang remaja transmisi pengetahuan dilakukan oleh teman bermain atau masyarakat di sekitarnya.
Transmisi pengetahuan dari luar Baduy mengalami hambatan oleh adat istiadat yang berlaku, meskipun demikian pelanggaran adat sering terjadi. Sanksi terhadap pelanggaran tidak tegas bahkan ada yang tidak diberi sanksi selain pergunjingan. Peluang untuk perubahan tetap ada karena hagi masyarakat Gajeboh, apa yang dianggap baik boleh ditiru, meskipun kemudian dibambat pula oleh adat Sunda Wiwitan.
Orang Baduy yang mendapat transmisi pengetahuan dari keluarga dan masyarakat komunitasnya, memang masih mepertahankan adat istiadat terutama larangan menerima ilmu pengetahuan dan teknologi, bersawah, beternak kecuali ayam, memelihara ikan dan sebagainya. Bagi mereka yang ingin melakukan perubahan tradisi diperbolehkan meninggalkan Baduy dan tidak diakui sebagai orang Baduy lagi secara adat."
2000
T1770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Susanto A.
Jakarta: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S12688
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Emiliana Sadilah
Jakarta: Patrawidya, 2003
PATRA 4(1-2) 2003
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Yusuf Shofie
Jakarta: Universitas Indonesia, 2000
M.96 Sho p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>