Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 171093 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmawati Ahfan
"Sebelum Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dikeluarkan, belum ada peraturan perundangan yang secara eksplisit mengatur tugas, fungsi, wewenang, anggaran pemerintah desa dalam konteks pemberdayaan masyarakat. Tujuan kajian adalah untuk mengidentifikasi program pemberdayaan masyarakat desa sebelum berlakunya UU No. 6 Tahun 2014 dan mengkaji aspek pemberdayaan masyarakat desa dalam UU No. 6 Tahun 2014. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan bersifat eksplanatory, dengan teknik analisis kualitatif. Program pemberdayaan masyarakat dalam kajian ini fokus pada 4 program (PNPM MP, Desa Peradaban, CSR dan Posdaya) tidak sepenuhnya relevan dengan Undang Undang No. 6 Tahun 2014 dimana keterlibatan kelembagaan pemerintah desa dalam pemberdayaan secara struktural masih lemah. Pemerintah desa belum melakukan fungsi pemberdayaan masyarakat disebabkan belum adanya pelimpahan kewenangan dan pembiayaan dari pemerintah kabupaten. Sementara pemberdayaan masyarakat desa yang sesuai dengan Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 menekankan pada aspek: keterlibatan aktor penyelenggara pemberdayaan masyarakat; Arah pemberdayaan masyarakat; Aspek kolaboratif pembangunan desa dalam pemberdayaan masyarakat; Pelaksana pemberdayaan masyarakat; Pelembagaan percepatan pemberdayaan masyarakat; dan Etika/ norma pemberdayaan masyarakat."
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri Ri, 2015
351 JBP 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rachmawati
"Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui akuntabilitas terkait penatausahaan/pengelolaan dana dekonsentrasi pada SKPD BPMPKB Provinsi DKI Jakarta tahun 2013 dan 2014. Analisis yang dilakukan mengenai penatausahaan/pengelolaan dan pelaporan serta hambatan yang dialami dalam penatausahaan/pengelolaan dana dekonsentrasi di satuan kerja tersebut. Data yang dianalisis terdiri atas dokumen-dokumen terkait penatausahaan/pengelolaan dan pelaporan dana dekonsentrasi tersebut. Kesimpulan dari skripsi ini adalah akuntabilitas pengelolaan dana di BPMPKB pada tahun 2013 sudah cukup baik, begitu juga pada tahun 2014, karena secara umum BPMPKB sudah menerapkan peraturan-peraturan terkait, dan mengikuti prosedur penatausahaan/pengelolaan keuangan meskipun masih terdapat beberapa kekurangan.

This final paper aims to determine the accountability related to the administration/management of SKPD BPMPKB deconcentration fund in Jakarta in 2013 and 2014. The analysis conducted on the administration/management and reporting as well as the constraints experienced in administration/management of deconcentration fund in the work unit. Data that were analyzed consists of documents related to the administration/management and reporting of the deconcentration fund. The conclusion of this paper is the accountability of the management of funds in BPMPKB in 2013 is quite good, so was in 2014, because in general BPMPKB has already implemented related regulations, and followed the procedures of administration/financial management although there are still some drawbacks."
Universitas Indonesia Fakultas Ekonomi Bisnis, 2015
S62505
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichda Umul Aisah
"Tesis ini mengambil topik tentang strategi Pengembangan Desa Mandiri Energi berbasis pemberdayaan masyarakat. Penelitian ini dilakukan di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara dan studi literature. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik analisa data deskriptif kualitatif. Dimensi pemberdayaan masyarakat yang diteliti meliputi upaya terarah, keterlibatan kelompok sasaran dan pendekatan kelompok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemberdayaan masyarakat pada Program Desa Mandiri Energi di Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat telah tercapai. Dengan penelitian ini diharapkan mampu memberikan rekomendasi bagi banyak pihak dalam Pengembangan Desa Mandiri Energi.

This thesis chooses a topic about the development of independent energy village based on community empowerment. The locations of the research is in Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang. Data collection did by using the observation method, interview and study literature. The data got from the research, the analyzed by using descriptive qualitative data analysis technique. Community empowerment dimensions examined include efforts targeted, empowerment and group approaches.The result showed that the ecommunity empowerment in Desa Haurngombong, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedan, Jawa Barat reached. This research is expected to give recommendation for many sides in the development of Independent Energy Village."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Mochammad Bagus Qomaruddin
"Penelitian ini mengembangkan indikator pemberdayaan dan cara pengukurannya yang dapat dimanfaatkan dalam menentukan tingkat keberdayaan desa siaga. Penelitian ini menggabungkan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian berupa instrumen yang sudah terbukti valid dan reliabel. Desa siaga yang memiliki skor tingkat keberdayaan 60 ke atas lebih dari 85%, namun yang memiliki skor 80 ke atas masih di bawah 25%. Tingkat keberdayaan desa siaga dapat meningkatkan cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan, kenaikan berat badan balita (N/D) dan menurunkan jumlah balita gizi buruk. Disarankan agar instrumen ini diuji cobakan di tempat lain untuk mengetahui stabilitas dari indikator.

The objective of this research was to develop empowerment indicators in measuring empowerment level of alert villages. Qualitative and quantitative approaches were used in this research. The research found out that indicators instrument was valid and reliable. Less then 25% of alert villages had score of empowerment level was 80 or more and more then 85% of alert villages had score was 60 or more. The empowerment level of alert villages was able to increase coverage of delivery assisted by health personnel, weight gain (N/D) and decrease the amount of under five children malnutrition. It is recommended to retested the indicators instrument in other places to know stability of the indicators."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2013
D1385
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pingkan Aditiawati
"Desa vokasi merupakan desa yang dijadikan model pengembangan potensi lokal untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat. Potensi lokal yang dikembangkan di Desa Panawangan berupa perikanan, peternakan, dan pertanian. Ketiga bidang tersebut dikembangkan dengan bioteknologi sederhana, contohnya budi daya ikan bawal organik. Metode pelatihan yang diberikan adalah eksperimen yang meliputi persiapan induk, larvikultur dengan sistem resirkulasi, growing, penyiapan pakan fermentasi organik, dan pemanfaatan ikan yang dihasilkan. Luas seluruh kolam ikan mencapai 9.433,32 m2 dan dimiliki oleh 30 orang petani. Pelatihan dan pendampingan diberikan oleh dosen dan mahasiswa SITH selama dua tahun. Produk yang dihasilkan dipasarkan dengan strategi bisnis dan pengemasan yang menarik, bekerja sama dengan Agato (pemasok sayuran organik). Dari 7 dusun yang diberikan pelatihan, saat ini telah berkembang dan diterapkan pada 8 desa dan 3 kabupaten di luar Panawangan, yaitu Garut, Kadipaten, dan Tasikmalaya. Berdasarkan hasil tersebut, pengembangan potensi Desa Panawangan sebagai model desa vokasi dalam pemberdayaan masyarakat dan penguatan potensi nasional cukup berhasil."
FSRD-ITB, 2016
303 JSIOTEK 15:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Setiowiji Handoyo
"PNPM-MP merupakan upaya pemerintah membangun kemandirian masyarakat dan pemerintah daerah dalam menanggulangi kemiskinan secara berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan dan pengelolaan pembangunan melalui peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat berbentuk LKM, yang representatif dan dipercaya bagi perkembangan modal sosial masyarakat di masa mendatang. Terkait hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kegiatan PNPM-MP di Kelurahan Duren Jaya, menganalisis partisipasi masyarakat dalam PNPM-MP, dan mengidentifikasi faktor-faktor pendorong/penghambat partisipasi masyarakat dalam PNPM-MP. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini, dengan kasus LKM Duren Jaya, Bekasi.
Analisis hasil lapangan menunjukkan bahwa masyarakat Kelurahan Duren Jaya telah melaksanakan kegiatan PNPM-MP, PAKET, dan Kemitraan. Menurut siklus PNPM-MP dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah berpartisipasi dalam setiap tahap kegiatan PNPM-MP. Jika dikaitkan dengan tangga partisipasi Arnstein, partisipasi masyarakat pada tahap perencanaan kegiatan berada pada tangga penentraman, tahap pelaksanaan kegiatan berada pada tangga pendelegasian kekuasaan, tahap penerima manfaat kegiatan berada pada tangga kemitraan, dan tahap evaluasi hasil kegiatan berada pada tangga informasi. Faktor pendorong partisipasi masyarakat dalam PNPM-MP adalah adanya kelembagaan masyarakat yang telah cukup lama terbentuk, representatif, dan dapat dipercaya, yaitu LKM Duren Jaya, dan adanya budaya gotong-royong yang telah berlangsung sejak lama, sehingga memudahkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan.
Tesis ini merekomendasikan kepada pemerintah agar lebih intensif dalam melakukan sosialisasi PNPM-MP kepada masyarakat dan tidak hanya dibebankan kepada pihak LKM dan aparat kelurahan. Di samping itu, pengelola PNPM-MP perlu melakukan perbaikan sistem dan prosedur pengelolaan dana PNPM-MP agar tepat waktu dalam pencairannya. Terakhir, tesis ini merekomendasikan agar pihak LKM Duren Jaya lebih mengintensifkan penyebaran informasi kegiatan PNPM-MP; selalu berupaya meningkatkan penyadaran masyarakat setempat tentang peran, hak, dan tanggung jawab mereka dalam kegiatan PNPM-MP; dan menyediakan media yang lebih representatif dan mudah diakses masyarakat dalam memantau dan mengevaluasi kegiatan yang dijalankan LKM Duren Jaya.

PNPM-MP is government effort to build autonomous community and local government to sustainable poverty alleviation. The program is expected to increase community participation in decision-making and management development through out increasing the capacity of communities? institution ato be more representative and accountable to the development of social capital in the future. Related to this, the study aims to assess PNPM-MP in Kelurahan Duren Jaya, analyzing community participation in PNPM-MP, and identify supporting/inhibiting factors community participation in PNPM-MP. Qualitative approach used in this study, with the case of LKM Duren Jaya, Bekasi.
Based on research indicated that Kelurahan Duren Jaya community has implemented PNPM-MP, PAKET, and Channeling. According to the cycle of PNPM-MP can be concluded that community participation in every stage of PNPM-MP. If associated with Arnstein?s ladder of citizen participation, community participation in planning stage activities that are in placation ladder, implementation stage is the delegated power ladder, beneficiaries stage is the partnership ladder, and evaluation stage is the information ladder. Supporting factors for community participation in the PNPM-MP is a public institution that had long been established, representative, and accountable, that is LKM Duren Jaya, and a culture of gotong-royong which has been going on for a long time, so as to facilitate community participation in the development process.
This study recommended for the government to be more intensive in socializing PNPM-MP to the community and not just imposed on the LKM and village officials. In addition, the management of PNPM-MP needs to improvement the system and procedures for the budget management of PNPM-MP to be on time for redemption. Lastly, this thesis recommended that the LKM Duren Jaya intensify the dissemination of information PNPM-MP; always working to improve community awareness of the role, rights, and responsibilities in PNPM-MP, and provide a media for a more representative and accessible community in monitoring and evaluating the activities undertaken LKM Duren Jaya.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T33076
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yetri Fermila
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Tenaga Pendamping pada Program PUMP-PB tahun 2012 di Kabupaten Bogor. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Penelitian ini juga untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi efektifitas pelaksanaan peran Tenaga Pendamping. Berdasarkan hasil penelitian lapangan melalui wawancara mendalam dan observasi, diketahui bahwa Tenaga Pendamping melaksanakan seluruh peran yang dikemukakan Ife, namun belum optimal. Kapasitas Tenaga Pendamping merupakan permasalahan utama yang harus diselesaikan. Pembentukan kemandirian masyarakat sebagai tujuan program pemberdayaan belum tercapai.

This study aimed to determine the roles of outreach workers on PUMP-PB Program year 2012 in the District of Bogor. The research is a qualitative descriptive design. The research is also to determine the factors that influences the effectiveness of outreach workers roles. Based on the results of the research through in-depth interviews and observations, its known that outreach workers have been performed all the roles mentioned by Ife, but it?s implementation are not optimal. The outreach worker capacity is the main obstacles to be solved. Echancement of community independence as the goal of an empowerment program is not achieved.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jessica Harsya Amalia
"ABSTRAK
Penelitian ini berisi tentang pengaruh dari empowerment (psychological, social,
political) dan personal economic benefit terhadap resident attitudes pada
pariwisata. Hipotesis yang diuji menggunakan data yang diambil dari 186 orang
penduduk kota Surakarta melalui survei online dan survei secara langsung.
Dengan menggunakan Structural Equation Modeling metode Maximum
Likelihood Estimation, hasil yang didapat adalah terdapat pengaruhn signifikan
antara dampak negatif dan positif pariwisata terhadap dukungan masyarakat.
Dimana personal economic benefit hanya mempengaruhi dukungan pada
pariwisata, psychological empowerment mempengaruhi dampak positif dan
dukungan terhadap pariwisata, social empowerment hanya mempengaruhi dampak
positif pariwisata, sedangkan political empowerment tidak memberi pengaruh
yang signifikan bagi dampak positif, negatif, maupun dukungan terhadap
pariwisata.

ABSTRACT
This study contains the impact of empowerment (psychological, social, political)
and personal economic benefit of resident attitudes toward tourism. The
hypothesis was tested using data that taken from 186 Surakarta?s resident through
online and direct survey. By using Structural Equation Modeling, Maximum
Likelihood Estimation method, the results obtained is that negative and positive
impact of tourism having direct and significant effects on support for tourism.
Whereas personal economic benefit only affects support for tourism,
psychological empowerment affects positive impact and support for tourism,
social empowerment affects positive impact of tourism, while political
empowerment doess not affect whether positive, negative impact and support for
tourism."
2015
S60614
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Aqil Irham
"Wacana pemberdayaan komunitas lokal dan civil society tampaknya
sedang aktual di kalangan ilmuan, akademisi dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM). Hal itu terjadi karena dalam waktu yang cukup lama, negara dan birokrasi
sangat dominan melakukan intervensi dalam seluruh kehidupan masyarakat.
Diantaranya adalah di sektor ekonomi dan politik. Praktek monopoli dan oligopoli
terjadi di semua tingkatan usaha dan komponen komunitas. Industrialisasi di desa-
desa adalah satu contoh kasus yang menghilangkan potensi geografis dan institusi
lokal.
Penelitian ini melihat bagaimana hubungan industri (PT Way Kandis) dan
Komunitas lokal (di sekitar pabrik) di Lampung. PT Way Kandis adalah
perusahaan yang bergerak di bidang usaha pengolahan karet rakyat. Diawali
dengan cara mengungkap apa adanya hubungan-hubungan sosio-ekonomis, sosio-
politik dan sosio-ekologis industri daan komunitas lokal. Posisi industri dan posisi
komunitas lokal dipelajari secara mendalam di Iapangan sehingga diketahui
keseimbangan atau ketimpangan hubungan antar keduanya.
Teori yang dipakai adalah teori kooperatif dan teori konflik dalam
menganalisis hubungan industrial maupun hubungan dengan komunitas pabrik.
Teori ini digunakan setelah diketahui dan dianalisis posisi industri dan posisi
komunitas lokal. Bagaimana kedua posisi tersebut saling berhubungan menjadi
persoalan teoritik yang akan diteliti di lapangan.
Metode penelitian yang digunakan adalah bersifat kualitatif yang dimulai
dengan langkah pengumpulan data yaitu observasi, wawancara mendalam dan
diskusi kelompok. Pengumpulan data diperolah dengan cara menyebar kuisioner,
memilih informan kunci (dengan kriteria tertentu) untuk mendapatkan data dan
informasi yang valid, dan juga dilakukan diskusi bersama dengan buruh dan
komunitas lokal sebagai data tambahan. Data kuantitatif digunakan untuk
melengkapi yaitu dengan cara survey dengan menggunakan daftar pertanyaan dan
data kependudukan terhadap 100 orang komunitas. Pengolahan dan analisa data
dilakukan sejak peneliti berada di lapangan sampai pada proses penulisan.
Hubungan ekonomi industri dan komunitas lokal ditemukan masalah. PT
Way Kandis merupakan industri padat modaldan teknologi yang sedikit menyerap tenaga kerja. Sementara itu sebagian kecil tenaga kerja lokal hanya ditampung
sebagai buruh harian tetap dan lepas. Upah kerja mereka relatif rendah dan
menempati perumahan yang tak terawat dan kumuh. Tenaga kerja borongan,
jumlahnya Iebih banyak yang didatangkan dari luar komunitas.
Hubungan sosial industri daan komunitas Iokal telah menciptakan
Fragmentasi di komunitas. Terdapat dua kelompok yaitu Penduduk lama (pekerja
pabrik dan eks.pekerja pabrik) dan pendatang. Keduanya berbeda pandangan dan
sikap dalam merespon keberadaan ?pabrik?. Dalam waktu yang cukup lama telah
terjadi konflik yang bersifat laten antar komunitas itu sendiri dan antara komunitas
pendatang dengan fihak pabrik.
Hubungan politik industri dan komunitas lokal berkaitan dengan
keterlibatan komunitas dalam proses pengambilan keputusan yang menyangkut
kehidupan warga komunitas secara luas serta aspirasi mereka tentang perlu
tidaknya pabrik karet tersebut. Hasil lapangan diketahui bahwa komunitas tidak
pemah dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Padahal komunitas sering
kali melakukan protes secara tertulis untuk meninjau kembali keberadaan pabrik.
Sebagian besar mereka menghendaki pabrik dipindahkan ke Iokasi Kawasan
Industri Lampung (KAIL) di Tanjungbintang-Lampung Selatan atau ditutup dan
diganti dengan sektor usaha yang ramah lingkungan dan padat kaarya."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T3049
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>