Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 146732 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Chaerul D. Djakman
"Riset ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh status perusahaan bersama-sama faktor-faktor lain terhadap fenomena manajemen Iaba di Bursa Efek Jakarta. Manjemen Iaba adalah tindakan dari manajer perusahaan dengan mengubah infonnasi lceuangan untuk meneapai tujuan tertentu yang menguntungkan manajer dan perusahaah. Status perusahaan yang dipelajari adalah apal-:ah perusahaan memenuhi atau tidak memenuhi kriteria delisting (MKD) akibat mengalami kerugian 2 (dua) tahun berturut-turut. Faktor-faktor lain adalah Iama beketjanya direktur utama, lama bekerjanya komisaris utama, kualitas audit, proporsi saham yang dimiliki investor institusi, tingkat hutang, dan skala usaha perusahaan. Riset ini mempelajari fcnomena manajemen Iaba dengan menggunakan kurnpulan (aggregate) kebijakan akrual dari manajemen perusahaan, yang merupakan hasil perhitungan discretionary accruats (DA) dari model Kasznik (I999). Perusahaan yang mengalami rugi 2 (dua) tahun berturutan terancam status sahamnya tidak dapat diperdagangkan pada tahun ketiga apabila masih mengalami kerugian sesuai dengan keputusan direksi tahun 1992 mengenai pencatatan saham. Pemsahaan yang terancam penurunan status atau yang sudah tcrmasuk kedalam status lebih rendah cenderung melakukan manajemen Iaba yang meningkatkan Iaba (MLPOS) seperti perusahaan yang teraneam masuk kategori default (DeFond & Jiambalvo, 1994 dan Sweeney, 1994) atau perusahaan yang telah masuk kedalam perlakuan khusus di pasar modal China (Chen, 200l). Selain itu, perusahaan yang mengalami rugi selarna beberapa tahun mempunyai insentif untuk mclakukan MLPOS (Callen et al, 2003). Riset ini menggunakan status perusahaan sebagai salah satu faktor yang mendasari motivasi manajemen Iaba pada pcrusahaan. Status perusahaan terdiri dari status yang memenuhi kriteria delisting (MKD) dan yang tidak memenuhi (Non-MKD).
Perusahaan MKD mempakan perusahaan yang mempunyai kincrja yang sangat buruk. Tindakan yang mudah dilakukan oleh manajer adalah memberikan Sinyal "prospek" perusahaan MKD kepada stakeholder. Sinyal tersebut adalah pencapaian treshold dengan memberikan laporan Iaba lebih balk dari periode sebelumnya. I-Iayn (1995), Burgstahler & Dichev (1997), Degeorge et al (1999) dan Dechow et al (2002) membuktikan bahwa perusahaan melakukan MLPOS supaya Iaba tidak negatif, supaya Iaba lebih baik dari periocle sebelumnya, atau supaya laba lebih baik dari ekspektasi analis. Manajer berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan karena manajer terancam pinalti pasar tenaga kerja (Fama & Jensen l983). Manajer mempunyai kesempatan dan pengetahuan mengenai bisnis untuk memilih MLPOS (DeFond & Jiambalvo, 1994 dan Beneish et al, 2002). Oleh karena itu pengawasan oleh komisaris ulama, akuntan publik, dan investor institusi terhadap manajemen dan perusahaan MKD menjadi penting.
Manajemen laba diukur melalui DA yang dilakukan oleh manajer perusahaan bukan akrual yang terjadi alamiah akibat perubahan skala ekonomi perusahaan atau disebut juga Non-Discretionary Accrual; (NDA). Pemisahan DA dan NDA menggunakan metode yang dipergunakan oleh Kasznik (1999). Riset ini juga bertujuan untuk menyelidiki apakah rasio-rasio keuangan yang terbukti mengidentifikasi manipulasi laba (Beneish, 1999) dan rasio perubahan likuiditas dapat menjelaskan kecenderungan suatu perusahaan masuk ke dalam statsu MKD. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah kebijakan pemberian kredit, kemampuan menghasilkan laba bruto, kualitas aset, pertumbuhan penjualan, kebijakan depresiasi, manajemen beban penjualan, umum dan administrasi, tekanan hutang, total akrual dan perubahan likuiditas. Riset ini mempelajari fenomena manajemen laba secara spesifik yang mempelajari kebijakan akrual spesifik yang dipilih oleh manajemen.
Riset empiris ini membuktikan bahwa perusahaan MKD mempunyai rata-rata DA lebih besar dibandingkan perusahaan Non-MKD dengan memperhatikan faktor-faktor lain. Perusahaan MKD yang mengalami kerugian berturutan cenderung melakkan MLPOS untuk memberikan sinyal prospek kepada stakeholder. Hasil ini didukung oleh distribusi frekuensi perubahan laba perusahaan MKD yang cenderung positif. Akan tetapi, faktor tingkat hutang perusahaan yang tinggi membuat DA perusahaan rendah karena perusahaan yang mempunyai kinerja sangat buruk cenderung melakukan "an carning bath". Pada tahun 1999, rata-rata tingkat hutang mencapai 73% dari total aset.
Faktor perusahaan dengan direktur utama lama yang telah menjabat paling sedikit 3 (tiga) tahun cenderung memiliki DA lebih besar dibandingkan direktur utama yang relatif baru. Khususnya direktur utama lama dari perusahaan MKD memiliki rata-rata DA lebih besar dibandingkan direktur utama baru dari perusahaan MKD dan juga lebih besar dibandingkan direktur utama lama dari perusahaan Non-MKD. Direktur utama lama perusahaan MKD sangat berkepentingan dengan laporan laba lebih baik pada periode observasi. Pada sampel seluruh perusajaan dan juga khusus pada perusahaan MKD, faktor pengawasan dari kantor akuntan publik lokal yang berafiliasi dengan KAP Big5 terbukti dapat mengendalikan DA sehingga menjadi rendah. Identifikasi akrual secara spesifik menunjukkan bahwa perusahaan MKD cenderung mempunyai kualitas aset yang menurun. Penurunan kualitas aset meunjukkan bahwa aktiva tidak lancar selain property, plant, and equipment meningkat. Selain itu, perusahaan MKD perlu memberi sinyal prospek perusahaan akibat mempunyai pertumbuhan penjualan yang lambat dan penurunan likuiditas.
Penelitia lanjutan dilakukan pada kategori perusahaan MKD dengan tingkat hutang rendah. Kategori perusahaan tersebut cenderung mempunyai kebijakan kredit yang lebih longgar dibandingkan perusahaan lain kemungkinan untuk dapat mengakru penjualan sebanyak mungkin. Selain itu rata-rata peningkatan beban depresiasi perusahaan MKD dengan tingkat hutang (TOTDETA) rendah lebih kecil dibandingkan perusahaan lain. Manajemen laba perusahaan bersifat sementara karena perusahaan kemungkinan memindahkan pendapatan tahun 2000 ke tahun 1999 atau menggeser beban perusahaan tahun 1999 ke tahun 2000. Studi empiris membuktikan bahwa Penambahan DA perusahaan tahun 2000 dengan basis tahun 1999 akan semakin kecil apabila DA tahun 199 adalah besar dan juga rata-rata Penambahan DA tahun 2000 bagi perusahaan MKD adalah lebih kecildibandingkan perusahaan Non-MKD.
Hasil riset ini membuktikan adanya praktek manajemen laba yang meningkatkan laba untuk memberikan sinyal "prospek" perusahaan. Untuk dapat memperoleh informasi keuangan perusahaan MKD yang dapat diandalkan dan tepat waktu serta menghindari praktek manajemen laba, maka
1. Otoritas pasar modal mengeluarkan peraturan listing yang lebih ketat dan melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap perusahaan dengan kinerja rugi berturutan.
2. Investor harus mempelajari laporan keuangan perusahaan MKD dengan cermat.
3. Pemegang saham perusahaan MKD harus lebih berhati-hati dalam menentuka akuntan publik.
4. KAP harus memasukkan perusahaan MKD sebagai perusahaan yang mempunyai risiko audit tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
D654
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Merry Fransiska
"Penelitian ini membahas mengenai praktik manajemen laba pada perusahaan delisting di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2015. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis praktik manajemen laba pada perusahaan involuntarily delisting sebelum perusahaan delisting dan perbedaan akrual diskresioner antara perusahaan involuntarily delisting dan voluntary delisting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menggunakan analisis regresi berganda. Studi ini menemukan bahwa terdapat praktik manajemen laba pada perusahaan involuntarily delisting pada satu tahun dan dua tahun sebelum delisting dan terdapat perbedaan discretionary accruals antara perusahaan involuntarily delisting dan voluntary delisting.

This study discusses earnings management practices on delisting firms at Indonesia Stock Exchange for period 2004-2015. In this study, researchers analyzed earnings management practices on involuntarily delisting firms before delisting and discretionary accruals differences between involuntarily delisting firms and voluntary delisting firms. This study uses a quantitative approach, using multiple regression analysis. This study shows that there are earnings management practices at involuntarily delisting firms at one year and two years before delisting and there are differences in discretionary accruals between involuntarily delisting firms and the voluntary delisting firms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Adi Fathoni
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efektifitas dewan komisaris dan komite audit terhadap manajemen laba. Efektifitas dewan komisaris dinilai menggunakan skor berdasarkan dengan checklist yang dikembangkan oleh Hermawan (2009). Skor efektifitas diukur berdasarkan karakteristik independensi, aktivitas, jumlah anggota, dan kompetensi dari dewan komisaris dan komite audit. Penelitian ini menggunakan metode Kothari et al. (2005) untuk perhitungan discretionary accruals. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dengan model regresi linier berganda yang menggunakan 406 observasi (firm-year) dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2010 dan 2011.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa efektifitas dewan komisaris dan komite audit berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Hal ini berarti semakin efektif fungsi dewan komisaris dan komite audit, maka akan mengurangi praktek manajemen laba. Hasil ini mendukung temuan Abdillah (2011), namun pada pengujian sensitivitas, efektifitas komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba.

This study aimed to determine the effect of the effectiveness of the board and audit committee on earnings management. The effectiveness of the board of commissioners was assessed using a score based on a checklist developed by Herman (2009). Score effectiveness is measured based on the characteristics of independence, activity, number of members, and the competence of the board of directors and audit committee. This study uses Kothari et al. (2005) for the calculation of discretionary accruals. Testing the hypothesis in this study with multiple linear regression models using the 406 observations (firm-year) and companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2010 and 2011.
The results of this study show that the effectiveness of the board of commissioners and audit committees negatively effect earnings management. This means that the effective functioning of the board of commissioners and audit committee will reduce the practice of earnings management. These results support the findings Abdillah (2011), but the sensitivity of the test, the effectiveness of the audit committee has no effect on earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S43965
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michelle Priscilla
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh keahlian tim manajemen puncak terhadap aktivitas manajemen laba riil (REM) dan akrual (AEM) di perusahaan-perusahaan di Indonesia dengan memeriksa data sekunder yang dikumpulkan sendiri dari perusahaan publik non-keuangan di Indonesia pada 2016 dan 2017 Keahlian anggota tim manajemen puncak diukur dengan kepemilikan gelar master, pemahaman dan pengalaman bidang fungsional inti yang dikelola, dan kepemilikan sertifikasi akuntansi seperti CA atau CPA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keahlian anggota tim manajemen puncak tidak berpengaruh pada aktivitas manajemen laba akrual pada perusahaan di Indonesia. Sementara itu, pemahaman dan pengalaman bidang fungsional inti yang dikelola memiliki pengaruh positif pada kegiatan manajemen laba riil melalui arus kas abnormal. Kepemilikan sertifikasi akuntansi memiliki pengaruh positif pada kegiatan manajemen laba riil di perusahaan yang sesuai dengan efek entrenchment manajerial dan memiliki pengaruh negatif pada aktivitas manajemen laba riil di perusahaan melalui pengeluaran diskresioner abnormal yang sejalan dengan efek pengurangan insentif.

This study aims to analyze the effect of top management team expertise on real earnings (REM) and accrual (AEM) management activities in Indonesian companies by examining secondary data collected by private non-financial public companies in Indonesia in 2016 and 2017 Member skills The top management team is measured by ownership of a masters degree, understanding and experience of the core functional areas being managed, and ownership of accounting certifications such as CA or CPA.
The results showed that the expertise of top management team members had no effect on accrual earnings management activities in companies in Indonesia. Meanwhile, understanding and experience of the core functional areas being managed has a positive influence on real earnings management activities through abnormal cash flow. Ownership of accounting certifications has a positive influence on real earnings management activities in companies that are in line with managerial entrenchment effects and has a negative influence on real earnings management activities in companies through abnormal discretionary expenditures that are in line with the effect of reducing incentives."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bayu Bagus Setianugraha
"Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan menganalisis pengaruh struktur kepemilikan perusahaan, manajemen laba, dan tata kelola perusahaan terhadap penghindaran pajak, serta untuk mencari tau apakah terdapat efek moderasi dari tata kelola perusahaan terhadap pengaruh struktur kepemilikan perusahaan, dan manajemen laba pada penghindaran pajak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 68 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai dengan tahun 2013 dengan total observasi sebanyak 204 perusahaan.
Hasil dari penelitian ini, yaitu pertama, struktur kepemilikan perusahaan tidak terbukti mempengaruhi penghindaran pajak. Kedua, manajemen laba berpengaruh positif terhadap penghindaran pajak. Ketiga, tata kelola perusahaan yang baik berpengaruh negatif terhadap penghindaran pajak. Keempat, terdapat efek moderasi dari tata kelola perusahaan yang baik yang memperlemah pengaruh positif manajemen laba terhadap penghindaran pajak. Terakhir, tidak terdapat efek moderasi dari tata kelola perusahaan yang baik terhadap pengaruh struktur kepemilikan perusahaan pada penghindaran pajak.

This research aims to analyze the effect of corporate ownership, earnings management, and corporate governance on tax avoidance. This study also examines moderating effects of corporate governance on the impact of corporate ownership, and earnings management on tax avoidance. Sample used are 68 manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange for period of 2011 until 2013 with total observation of 204 firms.
The results of this research are: first, corporate ownership has no effect on tax avoidance. Second, earnings management have a positive effect on tax avoidance. Third, good corporate governance practice have a negative effect on tax avoidance. Fourth, there is a moderating effect of good corporate governance on the positive effect of earnings management on tax avoidance. And last, there is no moderating effect of good corporate governance on the positive effect of corporate ownership on tax avoidance.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maisya Pratiwi
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh nilai wajar terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba yang dimoderasi oleh perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI . Penelitian ini menggunakan 960 observasi dari 2375 sampel perusahaan Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2012-2016. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba, namun nilai wajar memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba yaitu kemampuan dalam memprediksi laba dan harga saham di masa depan. Nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan dalam memprediksi arus kas. Ketika nilai wajar dibagi berdasarkan hierarkinya ditemukan bahwa nilai wajar hierarki 2 dan 3 memiliki pengaruh positif yang lebih kuat terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba dibandingkan dengan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan yang terdaftar dalam ISSI secara empiris melemahkan pengaruh positif akuntansi nilai wajar terhadap manajemen laba dan secara empiris lebih kuat dalam memperlemah pengaruh nilai wajar hierarki 2 dan 3 terhadap manajemen laba dibandingkan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan terdaftar dalam ISSI memperkuat pengaruh akuntansi nilai wajar terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan memprediksi arus kas dan memiliki kekuatan yang sama dalam memperkuat pengaruh positif nilai wajar hierarki 1, 2, dan 3 terhadap kemampuan dalam memprediksi arus kas.

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris pengaruh nilai wajar terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba yang dimoderasi oleh perusahaan yang terdaftar dalam Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI . Penelitian ini menggunakan 960 observasi dari 2375 sampel perusahaan Bursa Efek Indonesia BEI selama tahun 2012 2016. Hasil regresi menunjukkan bahwa nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba, namun nilai wajar memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba yaitu kemampuan dalam memprediksi laba dan harga saham di masa depan. Nilai wajar tidak memiliki pengaruh terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan dalam memprediksi arus kas. Ketika nilai wajar dibagi berdasarkan hierarkinya ditemukan bahwa nilai wajar hierarki 2 dan 3 memiliki pengaruh positif yang lebih kuat terhadap manajemen laba dan keinformatifan laba dibandingkan dengan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan yang terdaftar dalam ISSI secara empiris melemahkan pengaruh positif akuntansi nilai wajar terhadap manajemen laba dan secara empiris lebih kuat dalam memperlemah pengaruh nilai wajar hierarki 2 dan 3 terhadap manajemen laba dibandingkan nilai wajar hierarki 1. Perusahaan terdaftar dalam ISSI memperkuat pengaruh akuntansi nilai wajar terhadap keinformatifan laba berupa kemampuan memprediksi arus kas dan memiliki kekuatan yang sama dalam memperkuat pengaruh positif nilai wajar hierarki 1, 2, dan 3 terhadap kemampuan dalam memprediksi arus kas."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2018
T49521
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyan Dwi Saputro
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kepemilikan asing terhadap nilai perusahaan dan praktik manajemen laba, dengan mempertimbangkan peran penunjukan komisaris independen. Kepemilikan asing diidentifikasi sebagai variabel independen, sedangkan nilai perusahaan dan manajemen laba diukur sebagai variabel dependen. Penelitian ini juga mempertimbangkan peran persentase komisaris independen sebagai variabel mediasi yang mendukung mekanisme pengawasan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan mengurangi potensi praktik manajemen laba. Metodologi penelitian ini menggunakan data keuangan perusahaan yang terdaftar di pasar modal pada sektor manufaktur dengan teknik analisis regresi melalui two stage least square, logit regressiondan path analysis sebagai alat utama untuk menguji hubungan antarvariabel. Sampel penelitian melibatkan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di bursa efek, dengan data tahunan yang terkumpul selama 2016 s.d. 2022. Hasil dari penelitian ini bahwa kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan perusahaan di Indonesia dan tidak berpengaruh melalui persentase komisaris independen. Sedangkan komisaris independen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan dan membatasi praktik manajemen laba atau berpengaruh negatif. Di sisi lain, kepemilikan asing justru berpengaruh positif pada praktik manajemen laba perusahaan manufaktur di Indonesia.

This research aims to analyze the influence of foreign ownership on firm value and earnings management practices, considering the role of independent commissioner appointments. Foreign ownership is identified as the independent variable, while firm value and earnings management are measured as dependent variables. This study also considers the role of independent commissioner appointments as a intervening variable that supports oversight mechanisms to enhance firm value and reduce the potential for earnings management practices. The research methodology employs financial data from companies listed in the capital market in the manufacturing sector, using regression analysis techniques through two-stage least squares, logit regression, and path analysis as the primary tools to test the relationships between variables. The research sample involves companies listed on the stock exchange, with annual data collected from 2016 to 2022. The results of this study indicate that foreign ownership does not affect firm value in Indonesia and has no effect through the percentage of independent commissioners. However, independent commissioners have a positive effect on firm value and limit earnings management practices or have a negative effect. On the other hand, foreign ownership positively influences the earnings management practices of manufacturing companies in Indonesia."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Adrianto
"Skripsi ini membahas perbedaan manajemen laba yang potensial dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan akuisisi dengan motivasi-motivasi tertentu dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak melakukan merger dan akuisisi, serta pengaruh corporate governance (CG) dalam menekannya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengambil data dari Bursa Efek Indonesia selama tahun 2001 s.d. 2010.
Hasil penelitian menyatakan bahwa manajemen laba pada perusahaan merger dan pengakuisisi lebih kuat dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi, serta membuktikan bahwa mekanisme CG yang diterapkan oleh kedua kelompok sampel perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.

The object of this thesis are to investigate whether there is differences of earning management by acquiring firms in the period preceding the announcement and completion of merger and acquisition with non-acquiring firm in associated merger and acquisition acts and to investigate whether corporate governance influence the earnings management. The current study is a quantitative study of secondary data from Indonesian Stock Exchange in period 2001-2010.
The result in the current study provide evidence that earning management in acquiring firms are stronger compared to non-acquiring firms. And also results that Corporate Governance have no significant influence toward earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luqman Hakim
"Penelitian ini menguji pengaruh strategi diversifikasi terhadap manajemen laba. Penelitian ini juga memasukan pengaruh faktor moderasi struktur kepemilikan terhadap hubungan antara strategi diversifikasi dan manajemen laba. Sampel dalam penelitian ini adalah 213 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau 1278 observasi pada periode 2008-2013.
Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba akrual dan riil. Selain itu, kepemilikan keluarga dan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi memperkuat pengaruh positif strategi diversifikasi terhadap manajemen laba. Struktur kepemilikan mendorong peluang manajemen yang menggunakan strategi diversifikasi untuk melakukan manajemen laba.

The objective of this study is to analyze the impact of diversification strategy on earning management. This study added structure ownership as moderating factors to examine the relationship between diversification strategy and earnings management. The samples of this study are 213 public firms listed on Indonesia or 1278 firms year observation during 2008-2013.
The results suggest that diversification strategy has increased significantly and positive effect on earning management over the period analyzed. Both family and institutional ownership strengthen the positive impact of diversification strategy on earning management. Ownership structure provides an incentive for managers using diversification strategy to do earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>