Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 115475 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Epvy Zuchairis Tara
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan suntingan teks dan terjemahan dalam Naskah Bab Pasarean Bathangan koleksi FSUI dengan nomor naskah A. 38.04 yang ditulis oleh Raden Tanaya. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan edisi kritis atau edisi standar, juga dengan ringkasan cerita dan pedoman alih aksara. Terjemahan dilakukan dengan menerapkan metode terjemahan secara harfiah. Teks berbentuk prosa ini menggunakan bahasa Jawa dan aksara Jawa. Teks ini menceritakan tentang penemuan mayat di daerah Bathangan, Surakarta yang diberi nama Kiyai Bathang yang diduga mayat tersebut adalah Raden Pabelan, putra dari Kiyai Tumenggung Mayang pada jaman karaton Pajang.

ABSTRACT
This thesis presents text editing and translation and manuscript of Bab Pasarean Bathangan (Bathangan grave). This manuscript was written by Raden Tanaya and collected by Faculty of Humanities, University Indonesia with number A 38.04. The researcher used philology method, especially single text editing. The text editing was done by implementing critical edition, summary and translation writing guidance as well. The translation used literal method. The text tells the story about the discovery of a corpse found in Bathangan, Surakarta, Central Java and it was written in Javanese tribe. The corpse was well-known as Kiyai Bathang. Kiyai Bathang was expended to be Raden Pabelan, the son of Kiyai Tumenggung Mayang of Pajang Kingdom.
"
2015
S61596
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Epvy Zuchairis Tara
"ABSTRAK
Skripsi ini menyajikan suntingan teks dan terjemahan dalam Naskah Bab Pasarean Bathangan koleksi FSUI dengan nomor naskah A. 38.04 yang ditulis oleh Raden Tanaya. Metode penelitian filologi yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan edisi kritis atau edisi standar, dilengkapi
dengan ringkasan cerita dan pedoman alih aksara. Terjemahan dilakukan dengan menerapkan metode terjemahan secara harfiah. Teks berbentuk prosa ini menggunakan
bahasa Jawa dan aksara Jawa. Teks ini menceritakan tentang penemuan mayat di daerah Bathangan, Surakarta yang diberi nama Kiyai Bathang yang diduga mayat tersebut
adalah Raden Pabelan, putra dari Kiyai Tumenggung Mayang pada jaman karaton Pajang.

ABSTRACT
This thesis presents text editing and translation and manuscript of Bab Pasarean Bathangan (Bathangan grave). This manuscript was written by Raden Tanaya and collected by Faculty of Humanities, University Indonesia with number A 38.04. The researcher used philology method, especially single text editing. The text editing was done by implementing critical edition, summary and translation writing guidance as well. The translation used literal method. The text tells the story about the discovery of a corpse found in Bathangan, Surakarta, Central Java and it was written in Javanese tribe. The corpse was well-known as Kiyai Bathang. Kiyai Bathang was expended to be Raden Pabelan, the son of Kiyai Tumenggung Mayang of Pajang Kingdom"
2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsono
Jakarta: Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 2009
091 MAR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yulia Puspitorini
"Skripsi ini menyajikan suntingan teks naskah Serat Buddha Gotama koleksi dari Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Serat Buddha Gotama ditulis dengan aksara Jawa dan berbahasa Jawa. Naskah ini mengandung ajaran Agama Buddha Mahayana dan menceritakan kehidupan tokoh Sidharta dari lahir sampai wafat. Naskah ini juga memuat ajaran dari Kyai Ngabdul Syukur dari Yogyakarta yang menjelaskan tentang ajaran agama Islam kejawen. Objek penelitian dimulai dari halaman satu sampai halaman 152. Metode penelitian yang digunakan adalah metode filologi. Suntingan teks dilakukan dengan menerapkan metode edisi diplomatis.

This undergraduate thesis presents an edited text of Serat Buddha Gotama Javanese manuscript, collection of Katalog Induk Naskah-naskah Nusantara Jilid 3-B from Faculty of University Indonesia. The texts of Serat Buddha Gotama write in modern Javanis script and modern Javanis language. The Serat Buddha Gotama is a manuscript containing the teaching of Buddha Mahayana beliefs and talking about the life of Sidharta from the cradle to the grave. This manuscript also contains the teaching of Kyai Ngabdul Syukur from Yogyakarta which explains about the teaching of Islam kejawen beliefs. A object of the research started from the first page up to pages 152. A method of the research that is used is philological method. The research conducted by implementing diplomatic edition."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S61470
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mahmudah Susilowati
"Dalam penelitian skripsi ini naskah yang diteliti berjudul Nur Muhammad. Naskah Nur Muhammad merupakan salah satu Sastra Jawa Islam dalam bentuk macapat yang terdiri dari 18 pupuh. Cerita Nabi Muhammad sangatlah populer, terutama di kalangan kaum Muslim. Kepopuleran cerita Nabi Muhammad ini dapat dilihat dari banyaknya naskah yang muncul dan menceritakan kehidupannya dan ditafsirkan dalam berbagai bahasa. Dalam naskah Nur Muhammad terdapat transformasi budaya Jawa-Islam yang mengandung nilai dan ajaran-ajaran. Salah satu upaya agar kandungan naskah dapat dipelajari oleh masyarakat adalah dengan melakukan penggarapan naskah dan menyajikan dalam sebuah edisi teks. Tulisan ini menyajikan transliterasi naskah Nur Muhammad yang berasal dari Jawa dan tersimpan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penyajian transliterasi naskah tersebut menggunakan metode penelitian filologi, yaitu metode naskah tunggal dan disunting menggunakan edisi standar.

This article will discuss the text entitled Nur Muhammad . This text is one of the Islamic Javanese literary texts that gained Syiah influence, one of the most famous teachings in Persia. This story is very popular, especially among Muslims. The popularity can be seen from the number of manuscripts that appear and narrate the Prophet Muhammad s life and interpreted in various languages. In this text there is a transformation of Javanese Islamic culture that contains values and teachings. In order for the text contained in this codex to be learned by the society, it is necessary to have study of the manuscript and present it in a text edition.This paper presents the transliteration of Nur Muhammad 39 s manuscript originated from Java and stored in the National Library of Indonesia. For this purpose, the method of philological research is used.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2017
S69967
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
S11633
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Suparta
"Teks Bhasa Kakawin Hanan Nirartha (disebut KHN) merupakan sebuah sub-genre sastra kakawin yang berasal dari tradisi sastra Jawa Kuno di Bali. Teks bhasa KHN tersebut diperkirakan ditulis oleh rakawi yang bernama Mpu Nirartha yang relatif produktif berkarya pada zaman pemerintahan raja Dalem Waturengon di Gelgel (1460-1550). Dan ciri-ciri tekstual yang diperlihatkan, teks bhasa KHN ini dapat dikelompokan ke dalam jenis kakawin minor. Naskah-naskah teks Maya KHN yang dikenal hingga kini ada yang berupa naskah lontar dan naskah kertas.
Masalah pokok yang dikaji dalam penelitian ini meliputi kritik teks (textual criticism) dan analisis sastra (literary analysis). Kajian dari segi kritik teks atas teks bhasa KHN sangat penting dilakukan, karena dimaksudkan untuk: (a) mendapatkan teks yang paling baik dan paling lengkap isinya dari semua naskah yang digunakan, yang dipilih sebagai teks dasar untuk suntingan teks, dan (b) melakukan kerja kritik teks dan menyajikan hasilnya berupa edisi teks bhasa KHN sebagai bahan bacaan yang baik untuk kepentingan analisis selanjutnya. Pada tahap berikutnya, kajian dari segi kritik sastra bertujuan untuk mengungkapkan unsur-unsur puitik dan estetik yang membangun bentuk dan makna yang dikandungnya.
Telaah dan perbandingan atas empat (4) naskah lontar teks bhasa KHN yang digunakan berhasil mengungkapkan, bahwa naskah A (Kirtya No. IVb 284/4) ternyata memiliki bacaan yang paling baik dan lengkap dari segi isinya, serta kolofonnya cukup lengkap. Di samping itu tata penulisannya sangat khas, yang berupa teks interlinier ("semut sedulur'), karena disertai dengan grantang basa(teks terjemahan) dalam bahasa Bali. Oleh karena itu, teks bhasa KHN yang terdapat dalam naskah A sangat menarik dipilih sebagai teks landasan untuk suntingan teks dan hasilnya diterbitkan dalam penelitian ini. Berdasarkan edisi inilah kemudian dilakukan kajian sastra, terutama dari segi unsur-unsur puitik dan estetik yang membentuk struktur karya tersebut sebagai satu kesatuan makna.
Analisis struktur (formal) teks bhasa KHN dilakukan dan aspek sintaksis (mencakup: unsur bunyi/sabdalankara, diksi dan pengimajian, "spasial"/prosodi dan metrum), aspek semantik (mencakup: tema, ruang dan waktu), dan aspek semantik (mencakup: unsur pengujaran, gaya bahasa, dan interpretasi simbolik). Dari analisis tersebut dapat diratik suatu pemahaman dan pemaknaan, bahwa teks bhasa KHN pada dasarnya "menyimpang" dari tradisi kakawin yang dikenal secara umum. Teks bhasa KHN yang terdiri atas: (1) bhasa Nirartha Sanu Sekar, (2) Bhasa Hanan Nirartha, (3) lamban Puspasancaya, (4) bhasa Hanja Hanja Turida, dan (5) bhasa Hanja Hanja Sunsan telah membentuk karya tersebut sebagai sebuah sastra kakawin-lirik ("puisi lirik" Jawa Kuno), yang relatif berbeda dengan kanon sastra kakawin yang umumnya berupa kakawin-naratif karena berporos pada cerita epik (kepahlawanan) dari kavya Sanskerta.
Teks Bhasa KHN pada dasarnya merupakan ungkapan pengembaraan estetis religius dari sang rakawi yang tersublimasi melalui pengujaran "Si Aku Lirik" (Subyek Lirik) yang sedang menahan derita rindu-asmara akibat berpisah dengan Sang Kekasih (vipralambha-srengara). Bentuk-bentuk permainan bunyi (sabdalankara) dan permainan makna (arthalankara) berfungsi melahirkan ungkapan-ungkapan yang bersifat sangat liris-erotis sehingga mendukung tema utama tersebut. Akan tetapi, ungkapan erotisme dalam teks bhasa ini, baik berupa vipralambha-Srengara (`derita cinta-asmara dalam perpisahan') maupun sambhoga-Srengara (`nikmat cinta-asmara dalam penyatuan') pada prinsipnya tidak bersifat genital, melainkan suatu "cinta-asmara" simbolik. Ungkapan liris-erotisme tersebut pada hakikatnya dimaksudkan sebagai suatu cara pemujaan terhadap Dewa Kama sebagai Dewa Keindahan.
Dengan demikian, ajaran filsafat keagamaan yang melandasi dibalik ungkapan erotisme itu (in absentia) adalah pandangan Siwais-Tantris (S'iwa Siddhanta dan Tantra) yang menjadikan penciptaan kakawin sebagai media untuk mencapai penyatuan (silunlun) dengan istadewata. Melalui penikmatan keindahan cinta-asmara dan penikmatan keindahan alam (pasir-wukir) "Si Aku Lirik" melebur di dalamnya, sehingga kakawin itu berfungsi sebagai yantra (yoga estetis), yakni pemujaan kepada Kama (yang menurut Siwa Purana) adalah salah satu "nama" lain dari Dewa Siwa itu sendiri."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nurul Ainna Auliawati
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian terhadap naskah Cariyosipun Pareden Gamping yang menjadi koleksi Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia dengan kode naskah CL100 W65.01. Penelitian pada naskah tersebut bertujuan untuk menghasilkan suntingan teks yang sesuai dengan ejaan yang berlaku sehingga dapat dipahami oleh pembaca dan peneliti lain. Metode penelitian Filologi yang diterapkan pada naskah tersebut adalah Metode Naskah Tunggal dan disunting menggunakan edisi standar. Naskah ini berbentuk prosa, yang menceritakan tentang asal mula upacara Bekakak yang dilaksanakan oleh penduduk di sekitar gunung Gamping.

ABSTRACT
This research focuses on Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia manuscript collection with a title Cariyosipun Pareden Gamping, manuscript collection number CL100 W65.01. The aim of this research is transliterating of Javanese letters manuscripts in to Latin letters in order to be understood by public in general. The critical method of philology study that was applied on the manuscript is standard edition. This manuscript is prose, tells about the origin of Upacara Bekakak that held by resident of mount Gamping."
2016
S63272
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haekal Rheza Afandi
"Pirasat (selanjutnya disebut PR) adalah naskah Jawa koleksi Brandes yang dicurigai hasil transmisi dari teks Taj As Salatin (selanjutnya disebut TAS) dan atau Serat Tajussalatin (selanjutnya disebut ST). Pada awal teks PR terdapat satu ujaran yang menyebut bahwa teks hasil dengar penyalin dari TAS. Penelitian PR bertujuan untuk mengungkap alur transmisi PR dari TAS dan atau ST sehingga kesejarahan PR dapat diketahui. Pada penelitian ini digunakan teori resepsi Jaus dengan metode penelitian filologi dan deskriptif-kualitatif untuk meninjau transmisi yang muncul pada PR. Metode edisi teks pada PR dilakukan menggunakan metode naskah tunggal dengan edisi standar yang berhasil menghimpun lima bentuk kesalahan tulis pada teks, yaitu Lakuna, Adisi, Substitusi, Ditografi, dan Transposisi. Resepi teks PR terhadap TAS dan ST menghimpun 23 pembahasan fisiognomi dan 2 diantaranya adalah bagian tubuh yang sama, yaitu mata. Hasil resepsi PR terhadap TAS, dan ST menunjukan bahwa PR memiliki kemiripan secara variasi dan redaksional terhadap TAS dibanding ST. Meskipun demikian, PR menunjukan variasi tambahan pada fisiognomi mata sebagai bentuk respon kreativitas Brandes yang merupakan penyalin naskah PR. Bentuk kreativitas penyalinan yang dilakukan Brandes menjadikan PR memiliki variasi mata terbanyak dibandingkan teks TAS dan ST. Hasil akhir ditemukan bahwa PR merupakan yang ditransmisikan dari TAS dengan proses penerjemahan dan memiliki tambahan.

Pirasat (furthermore referred as PR) is a Javanese manuscript form collection of Brandes which is suspected of being the result of transmission based from Taj As Salatin (furthermore referred as TAS) and/or Serat Tajussalatin (furthermore referred as ST). At the beginning of the PR, there is a santance stating that manuscript is result after scriber heard TAS and/or ST. PR research iams to reveal the PR’s transmission from TAS and or ST as a contribute to give knowledge related to the history of the text. In this study, Jauss’s reception theory was used with philological and descriptive-qualitative methods to review the transmission that appeared in PR.The text edition had been done by use codex unicus method with standart edition which managed to collect five forms of typographical errors in the PR, such as lacuna, addition, substitution, ditography, and transposition. Text reception of PR towards TAS and ST managed to collect 23 physiognomy discussions and 2 of it is the same body part which is eyes. The result of PR, TAS, and ST receptions reveal that PR has variations and editorial similarity to TAS compared to ST. However, PR revealed additional variations on eyes physiognomy as a creative respone from Brandes who was scriber of the PR manuscript. The form of Brandes’s creativity makes PR has the most eyes variations compared to the TAS and ST. The final result found that PR is a TAS’s hypertype that is transmitted by the translation process with additional eye variations as a Brandes’s creative response to the text."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Niat Prihartini
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian yang menyajikan suntingan teks guna menjelaskan isi cerita naskah Tarub, Panggangpe, Tratag, Tabag yang sesungguhnya. Metode kajian filologis yang digunakan adalah metode edisi naskah tunggal, edisi strandar. Naskah ini adalah koleksi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dengan nomor koleksi AS 81. Naskah ini terbagi atas tiga belas bab cerita yang menjelaskan: 1) bagaimana syarat menjadi dalang, 2) jenis semedi yang harus dilakukan, 3) perlengkapan semedi yang disediakan, 4) bentuk tarub atau nama tempat pertunjukkan wayang yang akan digunakan, 5) jenis mantra yang harus dilafalkan, dan 6) jenis lakon yang harus dipertunjukkan.

ABSTRACT
This research presents a critical text of Tarub, Panggangpe, Tratag, Tabag manuscript to clarify the true story content. The critical text method of philological study use standard method. This manuscript has kept in Perpustakaan Nasional Republik Indonesia with collection number AS 81. That thirteen parts told explain the stories: 1) how the requirements of being the mastermind, 2) the type of meditation that must be performed, 3) equipment to be provided, 4) form the tarub or place to be used puppet shows, 5) many kind of magic should be pronounced, and 6) the type of puppet play that must be performed.
"
2014
S60928
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>