Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14613 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"This writing is aimed at analyzing the structure of cilinaye tale a reveal its local wisdom. In order to reach the goal, this writing uses levi-strauss structuralism theory that views mite (tale) has similarity to its medium of transfer, language, and has structure. It is found that Cilinaya tale has list structure in which each part explains by others. By understanding the structure of cilinaya tale, it would help to reveal its local wisdom. It is shown from some behaviors and deeds told by the tale. Visiting grave, prayer, and vow are three related things. There is a strong motivation to get the expectation in vow. Besides, there is a cultural ceremony followed peresean which is the local wisdom owned by Sasak community reflecting thank god "
MBSN 6:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"Local wisdom was believed as a significant potency for some ethnics in Indonesia to sustain living in
the coastal areas. Bugis and Baja people were known as two ethnics among others who get used to live
in the coastal areas, sailing across the ocean, and lived outside their traditional habitats. On the other
hand some coastal development policies, new introduced coastal activities, or natural hazards tend to
change the environmental conditions of their settlement. These could disturb the existence of their
settlements in the coastal areas. Based on, private research on coastal settlement since 2002, this paper
described the role of tradition, adaptation, or transformation strategy of Bugis and Baja community to
survive living in Jakarta, East Nusa Tenggara and West Nusa Tenggara islands and coastal settlements.
Unsupported by information and awareness on new discoveries, improve interpretation on sustainable
living, and relevant government interventions, local wisdom could support them to survive but not
sufficient to improve the coastal community resilience on coastal disaster and ensure the sustainability of
their settlements in the coastal areas.
"
Jurnal Teknologi, Vol. 21 (4) Desember 2007 : 281-294, 2007
JUTE-21-4-Des2007-281
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ani Rostyati
"Kajian ini bertujuan mengungkap cara pembuatan rumah dilihat dari kearifan lokal dalam beradaptasi dengan lingkungan alamnya. Hasil kajian menemukan bahwa arsitektur rumah di Kampung Wana sangat adaptif terhadap lingkungan sekitarnya dan merupakan gambaran kebijakan nenek moyang dalam mensiasati dan tanggap terhadap kondisi kehidupan lingkungannya agar terhindar dari gempa, banjir dan ancaman dari binatang buas. Pemilihan kontruksi yang tepat untuk membangun rumahnya menjadi gambaran kearifan lokal budaya masyarakat setempat. Sistem kontruksi menggunakan umpak batu, atap daun rumbia, sistem sambungannya purus dan pen, konfigurasi balok yang saling jepit, tumpu, tekan, dan tarik merupakan sistem kearifan lokal pada arsitektur tradisional rumah Kampung Wana. Agar rumah tersebut kuat terhadap gempa, tidak banjir dan tidak mudah lapuk. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitaif dan merupakan penelitian eksplorasi. Jenis penelitian bersifat deskriptif, yakni menganalis dann menyajikan fakta melalui observasi, wawancara mendalam pada sejumlah informan, dan studi pustaka. Untuk pengambilan gambar, dilakukan foto dan membuat sketsa atau denah rumah."
Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 2017
959 PATRA 18: 3 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Suwartiningsih
"Being a pluralist community, Nias consists of not Tionghoa (Chinese), Padang, Batak and Javanese. Social harmony within the community is like no other ever found in other regions across Indonesia. Indeed, social harmony amongst the Nias community has been a very much interesting social fact for research and analysis. Has some sort of local wisdom been exercised as a social capital to create the social harmony within the life of this religious-pluralist community? A research on this was conducted in Kota Gunungsitoli by applying the descriptive- qualitative research. The research shows that their local wisdom of Banua dan fatalitusota, Emali dome si so ba lala, ono luo na so yomo, Sebua ta ide'ide'o, side'ide'ide mutayaigo [tidak bold] and the fact that religious communities in this region have strong understanding and emphasis on their religious values. These factors heavily influence both the creation and the preservation of the social harmony within the community."
Jakarta: Pusat Pengkajian Reformed, 2014
SODE 1:1 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Febrianti
"Tiap-tiap kebudayaan yang ada di Indonesia merupakan salah satu kekayaan bangsa yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. Salah satu hasil dari kebudayaan tersebut adalah bangunan-bangunan tradisional seperti yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Kampar. Bangunan tradisional ini merupakan produk/hasil dari proses adaptasi dari kebudayaan yang pada akhirnya membentuk kearifan lokal masyarakat dan menjadi ciri khas dari suatu masyarakat tersebut. Skripsi ini membahas tentang kearifan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Melayu Kampar yang dilihat dari bangunan tradisional yang dimiliki dan sejauh mana pengaruh kearifan budaya itu mempengaruhi bangunan tersebut.

Every culture in Indonesia is one of the richness of this nation that has to keep and make it away from extinction. One of the products of culture is traditional building like one of them that own by the Malay society of Kampar. Traditional building is one of the products of adaptation process of culture and at the end creates local wisdom and finally become characteristic of the society. This thesis is about local wisdom of culture that own by Malay society of Kampar from traditional building and how far the culture affects the building."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52253
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Sasak language, as classified by mahsun, has four dialects namely dialect a-a, dialect a-a. Each dialects consists of some subdialects. Each dialect varies structurally; that is, in term of its phonological system, morphological system and syntactic system. In a formal discussion on standardization of Bahasa sasak held at kantor bahasa Provinsi NTB in 2009, it is agreed that dialect a-a considered to be standard dialect of bahasa sasak. Thus, this study is aimed at describing some possible difficulties of learning bahasa sasak in the level of phonology, morphology and syntax. This study merely reveals some comparison examples between dialect a-a dan dialect a-a"
MBSN 6:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Penelitian ini berjudul bentuk fatis dalam bahasa sasak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bentuk fatis oleh penutur bahasa sasak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan empiris untuk mengkaji makna bentuk fatis yang digunakan oleh penutur asli bahasa sasak. Informan dipilih dari penutur bahasa sasak dialek ngeno-ngene di desa bagik papan. Selanjutnya, dalam penelitian ini digunakan metode kualitatif yang meliputi wawancara, transkripsi dan analisis teks. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam dan eksplorasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk fatis dalam penutur bahasa sasak relevan dan sesuai dengan teori tentang komunikasi fatis oleh malinowski dan teori fungsi bahasa interpersonal oleh halliday."
MBSN 6:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Bahasa sasak merupakan salah satu bahasa dengan penutur paling banyak di Nusa Tenggara Barat (NTB). Bahasa sasak digunakan oleh etnis sasak sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini masuk dalam kelompok bahasa Bali-Sasak-Sumbawa. Kajian standardisasi bahasa sasak termasuk ejaannya mengunakan pertimbangan lingusitik dan sosiolingustik. Hasilnya, dialek ae memiliki peluang untuk dijadikan ejaan standar. Selain menggunakan pertimbangan linguistik dan sosiolinguistik, dialek ini juga memiliki penutur paling banyak dibandingkan dengan dialek yang lain. Pemilihan ini didasarkan pada beberapa prinsip, yaitu prinsip kehematan, kejelasan, semangat persatuan, dan integritas sosial. Di lain pihak, unsur-unsur dari dialek lainnya diambil untuk kepentingan standardisasi dan pembelajaran. "
MBSN 6:2 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Wilda Nuryanti
"Perdagangan menjadi sumber kehidupan bagi masyarakat Minangkabau khususnya di Kota Pariaman dan sekitarnya, sehingga perdagangan membentuk sebuah kearifan lokal. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini mengangkat Kearifan lokal pedagang dan karakteristik pasar tradisional dilihat dari sistem kekerabatan dan pola kearifan lokal yang terbentuk dengan hubungan karakteristik pedagang dan karakteristik pasar tradisional. Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan Tradisi kuat ditandai dengan masih berlakunya hari balai yang membuka kesempatan bagi pedagang pendatang untuk berdagang dan menjual komoditas khas setempat yang terdapat di Balai Kurai Taji dan Pauh Kambar. Kearifan lokal yang kuat berada pada balai Kurai Taji dan pasar Pauh Kambar. Pasar-pasar tradisional dengan tradisi kuat memiliki kearifan lokal lebih kuat terutama dalam aspek warisan, utang piutang, dan kompetisi.

Trade is a source of life for the Minangkabau people, especially in the Pariaman City and surroundings area, so that trade forms a local wisdom. In this study the method used is a qualitative method with a descriptive approach. This research raises the local wisdom of traders and traditional market characteristics seen from the kinship system and the pattern of local wisdom that is formed with the relation of the characteristics of traders and traditional market characteristics. The analysis results of this study show that a strong tradition is characterized by the still validity of market days which opens opportunities for migrant traders to trade and sell local specialty commodities that found in Kurai Taji and Pauh Kambar. Strong local wisdom is at the Kurai Taji market and Pauh Kambar market. Traditional markets with strong traditions have stronger local wisdom, especially in aspects of inheritance, debt, and competition."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>