Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 180672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Erwien Kusuma
Jakarta : Baur Publishing, 2008
342.598 P 34
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
KAJ 6:1 (2001)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Farida Indrati
Yogyakarta: Kanisius, 2007
340 MAR i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Albert Widjaja
Jakarta: LP3ES, 1988
320.5 Wid b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Indarti
"ABSTRAK
Sepanjang masa pemerintahan Hindia Belanda masalah Islam merupa_kan persoalan sosial yang cukup pelik yang harus dihadapi oleh pemerintah Hindia Belanda. Pemerintah sebenarnya kurang menguasai masalah-masalah Islam oleh sebab itu mereka selalu kuatir terhadap kekuatan gerakan Islam. Mereka mempunyai pendapat bahwa golongan Islam selalu ingin memberontak terhadap pemerintah Hindia Belanda.
Sehubungan dengan masalah itu saya terdorong untuk menulis skrip_si yang berjudul Partai Islam Indonesia (1938-1942), karena meskipun Partai ini adalah Partai Islam tetapi mempunyai haluan ko-operasi jadi tidak seperti partai Islam pada umumnya yang berhaluan non-kooperasi.
Selain itu yang menarik perhatian saya adalah para anggota yang duduk di dalam kepengurusan Partai terdiri dari 2 golongan Islam, yang mendapat pendidikan Barat, dimana mereka itu semuanya dapat bersatu dalam PII.
Di dalam studi sejarah masih sedikit sekali masalah mengenai PII ini dibahas., memang ada beberapa tulisan yang membahas mengenai PII teta_pi hanya dibahas secara sekilas lintas seperti misalnya yang ditulis oleh J.M. Pluvier, A.K. Pringgodigdo dan Deliar Noer. Jadi tidak secara _

"
1984
S12418
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Meutya Viada Hafid
"Penelitian ini membahas mengenai fenomena konsensus politik Partai Golongan Karya (Golkar) pasca konflik Partai Golkar tahun 2014-2016. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan tipe explanatori yang menggunakan sumber data primer melalui wawancara mendalam dan kajian literatur. Penelitian ini adalah studi mengenai partai politik khususnya terkait konsensus di dalam politik serta faktor-faktor yang dapat mendorong terciptanya konsensus. Konsensus Partai Golkar merupakan fenomena baru, setelah sebelumnya konflik Partai Golkar yang terjadi pada 1998-2013 selalu memunculkan partai baru. Hasil dari penelitian menujukan bahwa upaya konsensus Partai Golkar terjadi melalui tiga jalur, pertama melalui jalur organisasi yaitu Mahkamah Partai Golkar, kedua melalui jalur hukum, dan ketiga melalui jalur politik. Jalur organisasi dan jalur hukum tidak berhasil menyelesaikan konflik. Konsensus berhasil dicapai melalui jalur politik. Upaya konsensus melalui jalur politik ditunjukkan dengan terselenggaranya Silaturahmi Nasional (Silatnas), Rapimnas, dan terakhir Munaslub Partai Golkar bulan Mei 2016. Munaslub berhasil menjadi konsensus Partai Golkar dengan menyepakati berbagai hal diantaranya, keputusan untuk menetapkan Setya Novanto sebagai Ketua Umum Partai Golkar, dibentuknya Dewan Pembina Partai Golkar, dan perubahan posisi Partai Golkar menjadi partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Proses konsensus dapat berjalan karena didukung oleh pihak internal oleh elit Partai Golkar dan eksternal termasuk pemerintah. Hal yang menjadi faktor-faktor pendukung keberhasilan konsensus Partai Golkar dapat dibagi menjadi tiga faktor, yakni Pilkada Serentak 2015, hadirnya mediator, dan pelembagaan upaya-upaya Konsensus Partai Golkar.

This study discusses the presence of political consensus in Golongan Karya (Golkar) Party after a long internal conflict in 2014-2016. This research uses qualitative methods with explanatory type using primary data source through in-depth interviews and literature review. This research is a study of political parties, especially related to consensus in politics and the factors that pushed the consensus. The consensus is new phenomenon because previous Golkar Party conflicts have always failed to meet consensus. Hence, the declaration of new parties emerges. The results of the study shows that the consensus occurred in three stages. First stage is through the organization's internal instrument, namely the Golkar Party Court, the second is through legal channels, the third through political channels. Conflict resolution through political channels are shown in Silatnas, Rapimnas, and finally Munaslub of the Golkar Party in May 2016. Munaslub agrees on various matters, including (1) Setya Novanto as Golkar Party Chairman, (2) the establishment of the Golkar Party Trusteeship Council, and (3) repositioning of Golkar Party stands to support Joko Widodo-Jusuf Kalla's government. The Consensus is due to both internal efforts and external efforts by the government which serve as mediator. Some factors that contribute to the success of the consensus are divided into three factors: the 2015 Local Election, the presence of mediators, and the institutionalization of the consensus processs by the Golkar elites.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Sinar Grafika, 2011
R 340.063 UND (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Nining Kristiana
"ABSTRAK
Peningkatan kuantitas tenaga kerja Indonesia kurang
diiringi oleh peningkatan kualitas khususnya sikap
profesionalisme kurang memuaskan. Pernyataan tersebut
mendorong peneliti untuk meninjau kembali profesionalisme
tenaga kerja profesional melalui konsep Komitmen Profesi yang
secara teoritis berkaitan dengan Komitmen Organisasi. Tujuan
penelitian ini adalah memperoleh gambaran hubungan Komitmen
Profesi dan Komitmen Organisasi sebagai dasar untuk
mengetahui orientasi dan perencanaan karir tenaga
profesional.
Metode penentuan sampel dilakukan dengan metode Non
Probability Sampling, sedangkan pengambilan sampel dilakukan
dengan cara incidental. Subyek dalam penelitian ini adalah
Sarjana Teknik yang bekerja sesuai dengan bidang keahliannya.
Dari penelitian ini diperoleh beberapa hasil. Pertama,
terdapat Hubungan antara Komitmen Profesi dan Komitmen
Organisasi Tenaga Profesional di bidang Teknik. Organisasi
pada Tenaga Profesional di bidang Teknik. Kedua, diperolehnya gambaran subyek pada keempat profil komitmen didasarkan pada
pendapat Miller dan Wager (dalam Flippo, 1984), dan ketiga
diperolehnya gambaran masalah-masalah yang dijumpai tenaga
profesional di bidang teknik.
Saran yang diberikan untuk mengatasi pengikisan
komitmen profesi adalah memberikan lebih banyak 'training'
yang berkaitan dengan profesi tenaga profesional, sehingga
kebutuhan mereka akan pengetahuan yang 'up to date? bisa
terpenuhi. Disediakan jalur karir sesuai dengan orientasi
karir tenaga profesional. Selain itu juga perlu diadakan
penelitian yang lebih mendalam dengan menggunakan pendekatan
teori lain khususnya dalam Psikologi Industri dan Organisasi."
1995
S2531
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>