Ditemukan 827 dokumen yang sesuai dengan query
Hemmick, Douglas L.
"Quantum theory presents a strange picture of the world, offering no real account of physical properties apart from observation. Neils Bohr felt that this reflected a core truth of nature: "There is no quantum world. There is only an abstract mathematical description." Among the most significant developments since Bohr’s day has been the theorem of John S. Bell. It is important to consider whether Bell’s analysis supports such a denial of microrealism. In this book, we evaluate the situation in terms of an early work of Erwin Schrödinger. Doing so, we see how Bell’s theorem is conceptually related to the Conway and Kochen Free Will theorem and also to all the major anti-realism efforts. It is easy to show that none of these analyses imply the impossibility of objective realism. "
Heidelberg : Springer, 2012
e20425018
eBooks Universitas Indonesia Library
Donny Hamdani Hamid
"Latar Belakang: Sebagian besar pendenita Bell's palsy sembuh sempurna, sisanya tetap mengalam paralisis atau sembuh dengan cacat Secara klinis kecepatan penyembuhan Bell's palsy berbeda-beda, bila terjadi perbaikan yang nyata dalam 3-4 minggu, maka dalam beberapa minggu kemudian akan tercapai kesembuhan sempurna Pemeriksaan Elektrofisiologis antara lain MLP (masa laten proksimal) dan CMAP (compound muscle action potential) diharapkan dapat memprediksi kemungkinan kesembuhan lebih dini Namun terdapat perbedaan mengenai waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan Elektrofisiologis Pada penelitian ini akan dilihat apakah terdapat korelası antara derajat kelumpuhan dengan MLP dan CMAP minggu pertama maupun minggu ke 5. Metodologi: Dilakukan pemeriksaan elektrofisiologıs yakni masa laten proksimal dan compound muscle action potential dengan menggunakan alat EMG Medelec Sapphire pada 55 orang penderita Bell's palsy di laboratorum EMG bagian Neurologi RSUPNCM, yang derajat kelumpuhan otot fasialisnya telah ditentukan menurut metode modifikasi House Brackmann Evaluasi klinis, pemenksaan MLP dan CMAP pada sisi sakit dan sehat dilakukan 2 kali yakni pada minggu pertama dan minggu ke 5 Selanjutnya diadakan uyi statistik untuk menilai adakah perbedaan antara sisi sakit dan sehat pada minggu pertama maupun minggu ke 5 dan dinilai pula adakah hubungan antara derajat kelumpuhan klinis dengan MLP dan CMAP dengan tingkat kemaknaan p 0.05 Dinilai pula korelasi antara gambaran MLP dan CMAP minggu pertama dengan kesembuhan dalam 1 bulan. Hasil Penelitian: Bell's palsy sedikit lebih banyak ditemukan pada wanita dibanding pria dan lebih sering ditemukan pada usia 20-29 tahun dibanding usia lebih tua Tidak tedapat perbedaan kekerapan timbulnya Bell's palsy pada sisi kin dengan sisı kanan Umumnya didahului kontak udara dingin beberapa han sebelum timbulnya Bell's palsy Terdapat perbedaan bermakna antara MLP dan CMAP sisi sakit dengan sisi schat Nilai CMAP sisi sakit dengan sisi sehat minggu pertama maupun minggu ke 5 berhubungan dengan derajat kelumpuhan secara klinis sedang MLP tidak Terdapat korelasi secara statistik baik antara derajat kelumpuhan klinis, MLP maupun CMAP dengan kesembuhan dalam 1 bulan. Kesimpulan: Terdapat korelasi antara derajat kelumpuhan dengan CMAP minggu pertama maupun minggu ke 5 sedangkan MLP tidak Terdapat korelasi antara derajat kelumpuhan klinis maupun gambaran MLP dan CMAP minggu pertama dengan kesembuhan penderita dalam 1 bulan."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1998
T57301
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Caroline D. Puspa
"Membangun piranti lunak tidaklah sulit, yang sulit adalah bagaimana membangun piranti lunak sesuai dengan spesifikasi yang ada. Kesalahan sering terjadi ketika pengembang tidak atau kurang memperhatikan spesifikasi pada awal pengembangan dan hanya memperhatikan hasil akhir saja. Kesalahan ini akan terus berlanjut sampai pada tahap piranti tersebut diuji coba. Penemuan kesalahan di akhir proses tentu memakan biaya lebih besar jika dibandingkan pada awal proses. Lingu merupakan bahasa baru untuk aplikasi basis data yang dapat melakukan verifikasi program dengan bantuan theorem prover HOL. Tujuan dari verifikasi program adalah memberikan jaminan bahwa program yang dibuat telah sesuai dengan spesifikasi yang diberikan. Dengan adanya jaminan tersebut, pengembang dapat melanjutkan proses pembuatan piranti lunak hingga tahap terakhir. Saat ini, Lingu hanya memfokuskan diri pada aplikasi basis data. Aplikasi basis data merupakan aplikasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. SET (Student Entrance Test atau Ujian Penerimaan Mahasiswa) merupakan salah satu aplikasi krusial basis data. Kesalahan dalam SET membawa dampak besar bagi calon mahasiswa, sehingga pembangunan SET tidak boleh sembarangan dan harus memperhatikan spesifikasi-spesifikasi tertentu yang menjadi perhatian penting dalam proses seleksi masuk. Tugas akhir ini bertujuan untuk memberikan wawasan baru dalam membangunpiranti lunak dan memverifikasi program dengan menggunakan Lingu. Studi kasus menggunakan SET. Analisis dilakukan terhadap perbandingan Lingu..."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Octovianus Andriato
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1998
S26954
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Widuri Lisu
"Sepanjang satu tahun sebelum pelaksanaan pemilu presiden 2014, banyak wacana yang menyebutkan bahwa sudah saatnya Indonesia beralih dari pemungutan suara dengan menggunakan media kertas (paper voting) pemungutan suara dengan menggunakan media elektronik (e-voting). Dalam skripsi ini dikaji mengenai skema e-voting dalam aplikasi skema secret sharing berbasis Chinese Remainder Theorem (CRT) dengan menggunakan barisan Mignotte. Skema ini hanya difokuskan pada kasus pemungutan suara dengan pilihan “ya” atau “tidak”. Skema e-voting tersebut terdiri dari lima tahap yaitu setup, ballot construction, ballot tallying, vote casting, dan vote counting. Pada tahapan tersebut dikonstruksi barisan Mignotte berdasarkan struktur akses yang telah ditentukan. Hasil akhir dari pemungutan suara diperoleh dengan menggunakan CRT bentuk umum. Kerahasiaan identitas pemilih dan pilihannya dijamin oleh transformasi dari pilihan setiap pemilih.
During a year before the president election 2014 was held, there are some articles suggesting Indonesia to switched from paper voting to e-voting. In this undergraduate thesis is discussed about e-voting scheme in application of secret sharing scheme based on the Chinese remainder theorem (CRT) using the Mignotte sequence. In particular, the scheme will be focused only on the case of yes/no voting. The e-voting scheme consists of five steps i.e. setup, ballot construction, ballot tallying, vote casting, and vote counting. Those steps will be constructed the Mignotte sequence by the access structure which been specified. The final result of the voting is obtained by using general CRT. Secrecy of the voter’s identity and his vote is guaranteed by the transformation of the vote from each voter."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S59580
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Waite, Helen Elmira
Philadelphia: Macrae Smith Company, 1961
926.2 WAI m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sjarif Abdat
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1987
S27224
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Araujo, Aloisio
New York: John Wiley & Sons, 1980
519.2 ARA c
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sylvia Rochili Saali bin Ajuni
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas novel. The Bell Jar karya sas_tra Sylvia Plath yang pertama kali. di terbitkan pada 1963 oleh William Heinemann Ltd., London. Karya yang mendapat sambutan baik ketika pertama kali di terbitkan ini, te1ah membangkitkan minat: saya untuk memilihnya sebagai bahas_an skripsi . Saya tertarik pada masalah-masalah yang dihadapi tokoh utama bernama Esther Greenwood, seorang wa_nita muda berbakat dan intelek, dalam manghadapi norma_-norma dan kewajiban-kewajihan sosial yang berlaku di masyarakatnya. Ia didik dan dibesarkan, dalam lingkungan masyarakat puritan pinggiran kota Boston, dan merasa ha_rus patuh kepada tuntutaan-tuntutan sosial menyanqkut masalah norma-norma dan peran-peran sosial yang wajib dijalaninya. Tuntutan-tuntutan ini. membuatnya merasa Tertekan, terhimpit dan tidak berdaya untuk memberontak.
Pengalaman-pengalaman baru waktu, ia perqi ke New York, selain memaparkan juranq-juranq nilai yang sangat dalam, juga makin mernpertajam kesadarannya akan ketidak_adilan masyarakat dan norma-norma terhadap dirinya sebagai wanita. Gadis pinggiran kota Boston ini sangat terguncang melihat kenyataan-kanyataan New York dan norma-norma serta peran sosial yang amat kontradiktif dengan
"
1986
S13957
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Eva Magdalena M.
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 1997
S26968
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library