Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 203727 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Simon Salim
"Latar Belakang : Implantasi pacu jantung permanen telah menjadi prosedur umum saat ini. Tujuan tindakan pemasangan pacu jantung permanen tidak lagi hanya sebatas morbiditas dan mortalitas, tetapi juga kualitas hidup. Dalam menilai kualitas hidup dibutuhkan kuesioner yang dapat merubah sesuatu yang kualitatif menjadi data kuantitatif. Kuesioner kualitas hidup yang ada saat ini belum ada yang berbahasa Indonesia. Untuk dapat digunakan dalam menilai kualitas hidup di Indonesia perlu adaptasi bahasa dan budaya. Selain itu, kuesioner terjemahan tersebut harus memiliki validitas dan reliabilitas yang baik. Metode : Studi ini adalah studi cross sectional yang terbagi dalam 2 tahap. Tahap awal berupa adaptasi bahasa dan budaya untuk dapat menghasilkan kuesioner SF-36 dan Aquarel berbahasa Indonesia. Tahap akhir berupa uji validitas dan reliabilitas kuesioner SF-36 dan Kuesioner Aquarel. Subjek berjumlah 30 orang pada tahap awal, dan 20 orang pada tahap akhir. Subjek merupakan pasien dengan pacu jantung permanen, yang kemudian akan dilakukan Tes Jalan 6 Menit (6MWT) dan pemeriksaan NT pro-BNP. Validitas SF-36 dinilai berdasarkan nilai korelasi Kuesioner dengan pemeriksaan penunjang, dan validitas Aquarel dinilai berdasarkan nilai korelasi kuesioner Aquarel dengan Kuesioner SF-36, dan korelasi kuesioner dengan pemeriksaan penunjang. Reliabilitas kuesioner dinilai berdasarkan konsistensi internal dan repeatabilitas. Hasil : Kuesioner SF-36 berbahasa Indonesia memiliki korelasi positif antara 6MWT dengan domain PF (Physical Functioning) (r= 0,363; p=0,001), dan memiliki korelasi negatif antara NT Pro-BNP dengan domain GH (General Health) (r= 0,269; p = 0,020) dan MH (Mental Health) (r= -0,271; p = 0,019). Kuesioner Aquarel berbahasa Indonesia memiliki korelasi positif antara 6MWT dengan domain dyspneu (r=0,228; p=0,048), dan memiliki korelasi negatif antara NT proBNP dengan Domain Chest Discomfort (r = -0.231; p = 0.043) dan Dyspneu (r = 0.268; p = 0.020). Kedua kuesioner SF-36 berbahasa Indonesia (Cronbach α = 0.789) dan Aquarel berbahasa Indonesia (Cronbach α = 0.728) memiliki reliabilitas dan repeatabilitas yang baik. Kesimpulan : Pada proses adaptasi bahasa dan budaya tidak terdapat modifikasi yang berarti pada kedua kuesioner dan dapat diterima baik oleh pasien. Kuesioner SF-36 berbahasa Indonesia dan Kuesioner Aquarel berbahasa Indonesia bersifat valid dan reliable.

acemaker implantation has became common procedure in the last decades. The goal of our therapy was no longer about morbidity and mortality, but quality of life. In assessing the quality of life, we need a questionnaire that can change qualitative value to quantitative value. There is no quality of life questionnaires in Bahasa Indonesia, therefore we need language and cultural adaptation before we can use it in Indonesia. Moreover the translation questionnaire must has good validity and good reliability. We choose SF-36 as generic health related quality of life (HRQoL), as it is the most popular HRQoL questionnaire. Specifically for pacemaker patients, we choose Aquarel Questionnaire. Methods : This cross sectional study was divided into 2 steps. The first step was language and cultural adaptation to create SF-36 and Aquarel questionnaire in Bahasa Indonesia. The final step was validation and reliability test of the translated questionnaire. The subjects were 30 people for the first step , and 20 people for the final step. All the subject were patient with permanent pacemaker. We also conduct two diagnostic tests (6 Minutes Walk Test (6MWT) and NT pro-BNP). SF-36 validity was assessed by its correlation with diagnostic tests, and Aquarel validity was assessed by its correlation with SF-36 and with The diagnostic tests. Both questionnaire reliability assessed by its Internal consistency and repeatability. Results : Our indonesian version of SF-36 shows positive correlation between 6MWT and PF (Physical Functioning) ( r = 0.363 ; p = 0.001) and negative correlation between NT Pro-BNP value with GH (General Health) (r = -0.269; p = 0.020) and MH (Mental Health) (r = -0.271; p = 0.019). Our Indonesian version of Aquarel shows positive correlation between 6MWT with Dyspneu domain ( r = 0.228 ; p = 0.048 ) and shows negative correlation between NT Pro-BNP with Chest Discomfort (r = -0.231; p = 0.043) and Dyspneu (r = -0.268; p = 0.020). Both the Indonesian SF-36 (Cronbach ? = 0.789) and the Indonesian Aquarel (Cronbach ? = 0.728) shows good reliability and repeatability. Conclusions : We succed doing language and cultural adaptation of SF-36 and Aquarel questionnaire. Both Indonesian version questionnaire are valid and reliable .
"
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
T55664
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Zulmiyusrini
"Latar Belakang. Fibrilasi atrium (FA) merupakan aritmia yang paling sering terjadi pada orang dewasa dan menyebabkan mortalitas dan morbiditas yang besar di dunia. Terdapat >60% pasien FA memiliki gangguan kualitas hidup yang signifikan. Kualitas hidup merupakan luaran baru yang penting dalam pelayanan kesehatan. Salah satu alat ukur kualitas hidup spesifik untuk pasien FA yang memiliki nilai psikometrik yang baik adalah The Atrial Fibrillation Effect on Quality-of-Life (AFEQT). Kuesioner ini sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa dan digunakan secara luas di negara lain. Karena kuesioner ini belum pernah diterjemahkan dan divalidasi ke dalam bahasa Indonesia, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji validasi kuesioner AFEQT ke dalam bahasa Indonesia.
Metode. Penelitian ini menggunakan desain potong lintang dengan pengambilan subjek penelitian yang memenuhi kriteria, bertempat di poliklinik Pelayanan Jantung Terpadu RSCM dari Desember 2021 hingga Maret 2022. Penelitian diawali dengan proses adaptasi budaya dan bahasa sesuai dengan pedoman yang dikeluarkan oleh Guillemin dan Beaton. Sebanyak 30 subjek diikutsertakan pada proses adaptasi budaya dan bahasa dan 102 subjek diikutsertakan dalam proses validasi. Proses validasi meliputi uji validitas (validitas konstruk) dan uji reliabilitas (konsistensi internal dan test-retest).
Hasil. Penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam kuesioner AFEQT bahasa Indonesia memiliki korelasi negatif yang kuat (r >0,6) terhadap domainnya masing-masing (r -0,639–-0,960) dan memiliki korelasi positif dengan seluruh domain SF-36 dengan rentang korelasi lemah hingga kuat (r 0,325–0,740). Pada uji reliabilitas didapatkan konsistensi internal yang baik (Cronbach’s ± untuk skor keseluruhan 0,947, masing-masing domain: Gejala 0,818, Aktivitas Sehari-hari 0,943, Kekhawatiran terhadap Terapi 0,894, dan Kepuasan terhadap Terapi 0,865) dan reliabilitas test-retest yang sedang hingga baik (0,521–0,828).
Kesimpulan. Kuesioner AFEQT bahasa Indonesia memiliki validitas dan reliabilitas yang baik untuk menilai kualitas hidup pasien fibrilasi atrium di Indonesia.

Background. Atrial fibrillation (AF) is the most common arrhythmia in adults and causes great mortality and morbidity worldwide. There are >60% of patients with AF have a significant health related quality of life (HRQoL) impairment. Quality of life is an important new outcome in health services. AFEQT is one of the specific HRQoL questionnaires for AF patients which have good psychometric properties. This questionnaire has been translated into various languages ​​and is widely used in other countries. Since this questionnaire has never been translated and validated into Indonesian, this study aims to test the validity and reliability of the Indonesian version of AFEQT questionnaire.
Method. This cross-sectional study was conducted in Poliklinik Pelayanan Jantung Terpadu RSCM from December 2021 to March 2022. The study began with the translation and adaptation process according to the guidelines by Guillemin and Beaton. A total of 30 subjects were included in pre-testing process and 102 subjects were included in the validation process. The validation process includes validity tests (construct validity) and reliability tests (internal consistency and test-retest).
Results. This study shows that all question items in the Indonesian AFEQT questionnaire have a strong negative correlation (r > 0.6) towards their respective domains (r -0.639–-0.960) and have a positive correlation with all SF-36 domains with a weak to strong correlation (r 0.325–0.740). In the reliability test, there was good internal consistency (Cronbach's for overall score: 0.947, Domains: Symptoms: 0.818, Daily Activities: 0.943, Treatment Concern: 0.894, and Treatment Satisfaction: 0.865) and moderate to good test-retest reliability. (0.521–0.828).
Conclusion. The Indonesian version of AFEQT questionnaire has good validity and reliability to assess the quality of life of atrial fibrillation patients in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2022
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yani Zamriya
"Latar belakang: Dermatitis atopik DA dapat memiliki dampak negatif pada kualitas hidup. Instrumen yang baku untuk menilai kualitas hidup anak dengan dermatitis atopik di Indonesia belum ada.
Tujuan: mengetahui validitas dan reliabilitas kuesioner children rsquo;s dermatology life quality index CDLQI berbahasa Indonesia pada anak dengan dermatitis atopik.
Metode: Studi potong lintang pada Maret-April 2018 di RSCM dan praktik swasta konsultan alergi dan imunologi anak dengan subyek anak DA usia 4-14 tahun dan anak tanpa penyakit kulit matchingusia . Pasien dan atau orangtua mengisi kuesioner CDLQI berbahasa Indonesia. Waktu yang dibutuhkan untuk pengisian kuesioner dicatat. Pasien dan atau orangtua kemudian mengisi kuesioner CDLQI berbahasa Indonesia ulang dengan dipandu oleh peneliti.
Hasil: Enam puluh pasien, yang terdiri dari 30 pasien DA dan 30 pasien kontrol, diikutsertakan dalam penelitian. Kuesioner CDLQI valid dengan p< 0,01 dengan membandingkan skor kelompok DA dan kontrol. Koefisien korelasi Pearson r setiap pertanyaan dengan total didapatkan 0,284-0,752. Dua faktor dengan nilai 0,684-0,852 didapatkan dari analisis faktor. Reliabilitas yang baik didapatkan dengan Cronbach rsquo;s alpha0,775. Indeks kesepakatan ditunjukkan dengan Kappa 0,934-1 p

Background: Atopic dermatitis AD has negative impacts on quality of life. Standard instrument to measure quality of life of children with atopic dermatitis in Indonesia was not yet available.
Aim: to prove validity and reliability Bahasa Indonesia version of children's dermatology life quality index CDLQI in children with atopic dermatitis.
Methods: A cross sectional study was conducted on March April 2018 in RSCM and pediatric allergy and immunology consultant's private practice. The patients, 4 to 14 year old, with AD and with problems unrelated to the skin age matched were included to complete this questionnaire in Bahasa Indonesia with or without the help of parents. All the patients completed CDLQI again with the help of physician. The time to complete the questionnaire was recorded.
Results: Sixty patients, 30 patients with AD and 30 control patients, were enrolled in the study. The validity of the CDLQI Bahasa Indonesia version was p
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simon Salim
"Aim: to construct and validate Indonesian version of SF-36.
Methods: this is a cross-sectional study, which consist of 2 stages process: 1) language and cultural adaption; and 2) validity and reliability evaluation. We evaluated 32 pacemaker patients during language and cultural adaptation stage and 20 pacemaker patients during validity and reliability evaluation stages from September 2014 to August 2015. We followed cross-cultural adaptation guideline to produce Indonesian version of the questionnaire. The final translated questionnaire was checked by assessing the correlation of SF-36 and 6-minutes walking test (6MWT) and NT pro-BNP result.
Results: Indonesian version of SF-36 showed positive correlation between 6MWT result and physical functioning (PF) (r=0.363; p=0.001) and negative correlation between NT pro-BNP score with general health (GH) (r=-0.269; p=0.020) and mental health (MH) (r=-0.271; p=0.019). The internal consistency of Indonesian version of SF-36 questionnaire, which measured by Cronbachs alpha, was good with value of >0.70. Repeatability between day 1 and day 8 was good, with strong positive correlation (r=0.626; p=0.003).
Conclusion: the Indonesian version of SF-36 could be used as a general questionnaire to assess quality of life in patients with permanent pacemaker.

Tujuan: membentuk dan memvalidasi kuesioner SF-36 versi bahasa Indonesia. Metode: penelitian ini merupakan penelitian potong lintang yang terdiri atas 2 tahap: 1) adaptasi budaya dan bahasa; dan 2) uji validitas dan reliabilitas. Kami mengevaluasi 32 orang pada tahap awal dan 20 orang pada tahap akhir dari bulan September 2014 hingga Agustus 2015. Subjek merupakan pasien dengan pacu jantung permanen. Kami mengikuti petunjuk adaptasi lintas budaya untuk menghasilkan kuesioner SF-36 versi bahasa Indonesia. Kuesioner terjemahan akhir akan diperiksa validitasnya terhadap Tes Jalan 6 Menit dan pemeriksaan NT pro-BNP. Hasil:kuesioner SF-36 bahasa Indonesia memiliki korelasi positif antara tes jalan 6 menit dengan domain PF (Physical Functional) (r=0,363; p=0,001), dan memiliki korelasi negatif antara NT pro-BNP dengan domain GH (General Health) (r=-0,269; p=0,020) dan MH (Mental Health) (r=-0,271; p=0,019). Konsistensi internal kuesioner SF-36 bahasa Indonesia, yang diukur dengan Cronbach’s alpha dinilai baik dengan nilai >0,70. Uji repeatability antara hari 1 dan hari 8 dinilai baik dengan korelasi positif kuat (r=0,626; p=0,003) dan tidak ada perbedaan bermakna pada level item, domain, dan keseluruhan kuesioner.
Kesimpulan: kuesioner SF-36 bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai kuesioner umum untuk menilai kualitas hidup pasien dengan pacu jantung permanen.
"
Jakarta: University of Indonesia. Faculty of Medicine, 2017
610 UI-IJIM 49:1 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rubby Aditya
"Latar Belakang: saat ini belum ada kuesioner yang dapat dipakai untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengadaptasi kuesioner spesifik berbahasa Inggris yaitu MELASQOL dan menilai kesahihan dan keandalan kuesioner hasil adaptasi tersebut. Tujuan: penelitian ini bermaksud mendapatkan kuesioner MELASQOL berbahasa Indonesia yang diadaptasi dari kuesioner MELASQOL berbahasa Inggris untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di Indonesia. Metode: rancangan studi menggunakan potong lintang. Penelitian ini dibagi menjadi dua tahap, tahap awal adaptasi lintas budaya dan bahasa dan tahap akhir uji kesahihan dan keandalan. MELASQOL asli berbahasa Inggris diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dengan mengikuti pedoman adaptasi lintas budaya dan bahasa. Pengambilan subjek penelitian dilakukan di Poliklinik Kulit dan Kelamin Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Indonesia dan di sebuah pabrik di Tangerang. Analisa kesahihan menggunakan kesahihan konstruksi dan keandalan menggunakan konsistensi internal dengan Cronbach ?. Hasil: tahap awal diperoleh 30 subjek penelitian dan tahap akhir 32 subjek penelitian. Hasil uji kesahihan MELASQOL berbahasa Indonesia dengan nilai koefisien korelasi setiap pertanyaan dengan skor total adalah 0,712-0,935. Hasil uji keandalan MELASQOL berbahasa Indonesia diperoleh Cronbach ? total 0,962 Simpulan: MELASQOL berbahasa Indonesia merupakan kuesioner yang valid dan reliabel untuk menilai kualitas hidup pasien melasma perempuan di IndonesiaKata kunci: MELASQOL, bahasa Indonesia, kualitas hidup, kesahihan, keandalan.

Background Until now, there is no questionnaire that are used to assess the quality of life women with melasma. The aim of this study to adapt english questionnaire, MELASQOL, and to assess validity and reliability of adaptation questionnaire.Objective This study aims to obtain an Indonesia MELASQOL questionnaire adapted from English MELASQOL questionnaire to assess the quality of life female patient with melisma in Indonesia. Method design of this study used cross sectional. There are two stage, the initial stage is cross cultural and language adaptation. The final stage are validity and reliability test. The original MELASQOL questionnaire in English is adapted into bahasa Indonesia by according cross cultural and language adaptation guideline. The research subjects from Dr. Cipto Mangunkusumo hospital and factory in Tangerang. Validity analysis used construct validity. Internal consistency using Cronbach were used for reliability analysis. Results the initial stage administered 30 research subjects and final stage 32 research subjects. Validity of MELASQOL bahasa Indonesia with analysis item total score correlation coefficient is 0,712 0,935. Reliability of this quetionnaire with Cronbach score is 0,962.Conclusion MELASQOL bahasa Indonesia is a valid and reliable instrumen for assessing the quality of life of female melasma patients in Indonesia.Keywords MELASQOL, bahasa Indonesia, quality of life, validity, reliability."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58956
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nur Aisyah Rahmawati
"Latar belakang: Diagnosis dry eye disease (DED) ditegakkan dengan serangkaian pemeriksaan gejala subjektif dam tanda klinis objektif, namun sayangnya alat penunjang pemeriksaan tidak selalu dimiliki oleh fasilitas layanan kesehatan, sehingga kuesioner yang valid dan reliabel berperan sebagai alternatif untuk menegakkan diagnosis. Kuesioner dry eye Indonesia yang telah dikembangkan untuk populasi Indonesia masih belum tervalidasi dengan jumlah pertanyaan yang belum ideal. Tujuan: Mendapatkan item pertanyaan kuesioner dry eye Indonesia bagian diagnosis yang valid dan reliabel serta mengetahui korelasi klinis antara gejala subjektif dan tanda klinis objektif DED pada pasien. Metode: Penelitian ini terdiri dari tiga tahapan, yaitu (1) focus group discussion (FGD) untuk menilai content validity index (CVI), (2) pretesting untuk menilai cognitive debriefing, validitas, dan reliabilitas pada 30 sampel, dan (3) testing untuk menilai validitas, reliabilitas, dan korelasi klinis dengan tanda klinis objektif pada 60 partisipan. Partisipan melengkapi kuesioner dry eye Indonesia dan ocular surface disease index (OSDI), kemudian dilakukan uji tear break up time (TBUT), tear break up pattern (TBUP), pewarnaan okular, dan Schirmer. Hasil: Jumlah pertanyaan kuesioner dry eye Indonesia dari studi sebelumnya adalah 31 item. Dari hasil FGD dikerucutkan menjadi 14 item pertanyaan, dengan nilai CVI 0,98. Pada tahap pretesting, seluruh item dinyatakan dapat dipahami oleh seluruh subjek dengan nilai validitas dan reliabilitas baik. Dari hasil testing, didapatkan validitas yang dinilai dari corrected item total correlation dan reliabilitas yang dinilai dari Cronbach’s alpha yang baik pada 10 item pertanyaan kuesioner. Sensitivitas dan spesifisitas kuesioner didapatkan 91,1% dan 100% dengan AUC 98,2% (IK95% 94,4%-100%), nilai potong diagnosis DED adalah 10,5. Skor kuesioner dry eye Indonesia didapati berkorelasi positif kuat dengan skor OSDI (r=0,808; p<0,001) dan berkorelasi negatif lemah (r=- 0,339; p=0,008) dengan TBUT, namun tidak didapati korelasi yang bermakna terhadap Schirmer dan pewarnaan okular. Kesimpulan: Kuesioner dry eye Indonesia bagian diagnosis memiliki validitas, reliabilitas, serta sensitivitas dan spesifisitas yang sangat baik untuk mendiagnosis DED. Korelasi klinis antara skor kuesioner dry eye Indonesia didapatkan bermakna terhadap skor OSDI dan TBUT.

Background: Diagnosis of dry eye disease (DED) is established through a series of examinations of subjective symptoms and objective clinical signs. Unfortunately, diagnostic tools are not always available in healthcare facilities, making valid and reliable questionnaires an alternative for diagnosis. Indonesian dry eye questionnaire developed for the Indonesian population has not yet been validated with an ideal number of questions. Objective: To obtain valid and reliable diagnostic questions for the Indonesian dry eye questionnaire and to determine the clinical correlation between subjective symptoms and objective clinical signs of DED in patients. Methods: This study consists of three stages: (1) focus group discussion (FGD) to assess the content validity index (CVI), (2) pretesting to evaluate cognitive debriefing, validity, and reliability in 30 samples, and (3) testing to assess the validity, reliability, and clinical correlation with objective clinical signs in 60 participants. Participants completed the Indonesian dry eye questionnaire and the Ocular Surface Disease Index (OSDI), followed by testing tear break-up time (TBUT), tear break-up pattern (TBUP), ocular staining, and Schirmer. Results: Thenumber of questions in the Indonesian dry eye questionnaire from the previous study was 31 items, narrowed down to 14 items through FGD with a CVI value of 0.98. In the pretesting stage, all items were found to be understandable by all subjects with good validity and reliability. In the testing phase, 10 questionnaire items showed good validity assessed from corrected item total correlation and reliability assessed from Cronbach’s alpha. The questionnaire demonstrated a sensitivity of 91.1%, specificity of 100%, and an AUC of 98.2% (95% CI 94.4%-100%), with a diagnostic cutoff score for DED at 10.5. The Indonesian dry eye questionnaire score showed a strong positive correlation with OSDI score (r=0.808; p<0.001) and a weak negative correlation (r=- 0.339; p=0.008) with TBUT, but no significant correlation was found with Schirmer and ocular staining. Conclusion: The diagnostic section of the Indonesian dry eye questionnaire has excellent validity, reliability, sensitivity, and specificity for diagnosing DED. Clinical correlations were found between the questionnaire score and OSDI score and TBUT."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Tisya Ammalia
"Latar belakang: Kuesioner spesifik akne vulgaris AV berbahasa Indonesia yang valid dan reliabel hingga saat ini masih belum ada. Tujuan penelitian ini menilai validitas dan reliabilitas kuesioner Acne-Specific Quality of Life berbahasa IndonesIa Acne-QoL-INA pada pasien AV di Indonesia, sehingga dapat mempunyai alat untuk mengubah data subjektif yang didapat dari keluhan pasien menjadi data objektif yang dapat terukur.
Metode: Acne-QoL asli berbahasa Inggris diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan mengikuti pedoman adaptasi lintas budaya. Acne-QoL-INA diisi oleh 48 pasien AV rawat jalan di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo Indonesia. Analisa validitas menggunakan validitas konstruksi, dilakukan dengan menghitung koefisien korelasi setiap pertanyaan dengan skor ranah dan total korelasi Pearson . Konsistensi internal menggunakan Cronbach untuk menganalisa reliabilitas.
Hasil: Usia pasien pada penelitian ini adalah 18 tahun hingga 43 tahun, dengan nilai median 24 tahun. Hasil uji validitas Acne-QoL-INA dengan nilai koefisien korelasi setiap pertanyaan dengan skor ranah adalah 0,47-0,922 serta setiap pertanyaan dengan skor total adalah 0,321-0,789. Hasil uji reliabilitas seluruh ranah Acne-QoL-INA diperoleh Cronbach sebesar 0,756.
Kesimpulan: Acne-QoL-INA merupakan instrumen yang valid dan reliabel untuk menilai kualitas hidup pasien AV di Indonesia.

Background: Until now, There is stil no specific questionnaire for acne vulgaris AV in Indonesian language that valid and reliable. The aim of this study to assess validity and reliability Acne Specific Quality of Life in Bahasa Indonesia Acne QoL INA with AV patien in Indonesia, so we can have the tools to change the subjective data obtained from the patient 39 s complaints into objective data that can be measurable.
Methods: Original English version Acne QoL was translated to Indonesian language according to cross cultural adaptation guideline. Acne QoL INA was administered by 48 patients with AV patient at Dr. Cipto Mangunkusumo hospital in Indonesia. Validity analysis used construct validity, by using item domain and item total score correlation coefficient Pearson correlation. Internal consistency using Cronbach were used for reliability analysis.
Result: Age of patient in this study range from 18 to 43 years median 24 years. Validity of Acne QoL INA with analysis item domain score correlation coefficient is 0,47 0,922 and item total score correlation coefficient is 0,321 0,789. Reliability of all domain of Acne QoL INA with Cronbach score is 0,756.
Conclusion: Acne QoL INA is a valid and reliable instrument for assessing the quality of life of AV patients in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
T55690
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dian Hadiati
"Latar Belakang : Penilaian kualitas hidup setelah stroke menjadi hal yang umum dimana evaluasi pengobatan harus mencakup kualitas maupun kuantitas kelangsungan hidup. Stroke Specific Quality of Life (SS-QOL) dibuat untuk menangkap semua domain penting pada pasien stroke. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan uji kesahihan dan keandalan SS-QOL yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia yang belum pernah dilakukan sebelumnya.
Metode : Uji validitas dan reliabilitas digunakan dalam penelitian ini. SS-QOL bahasa Inggris di tejemahkan kedalam bahasa Indonesia dan diterjemahkan balik ke bahasa Inggris. Sebanyak 30 responden yang sesuai kriteria penerimaan dilakukan wawancara SS-QOL berbahasa Indonesia. Validitas konstruksi dan kriteria dengan uji Spearman correlation, menilai reliabilitas internal consistency dengan alpha Cronbach, menilai reliabilitas test-retest dengan Intra Class Correlation.
Hasil : SS-QOL berbahasa Indonesia sesuai dengan SS-QOL berbahasa Inggris. Pada uji validitas konstruksi dan kriteria didapatkan hampir seluruh pertanyaan dalam SS-QOL mempunyai validitas yang baik dengan kekuatan korelasi diatas 3. Terdapat 4 pertanyaan pada V3, L2, UE2 dan UE5 memiliki validitas kurang baik. Reliabilitas pertanyaan secara keseluruhan adalah 0,92 berdasarkan cronbach alpha. Hasil Intra Class Correlation menunjukkan hasil 0,984.
Kesimpulan : SS-QOL berbahasa Indonesia mempunyai validitas dan reliabilitas yang baik untuk dapat digunakan sebagai penilaian kualitas hidup pada pasien stroke.

Background : Quality of Life assessment after stroke is a common thing, where medical evaluation has to include not only quality but quantity of life. Stroke specific Quality of Life (SS-QOL) is made to capture all important domain in stroke patients . This research aim to test the validity and reliability of the SS-QOL that has been translated to Bahasa Indonesia, which has never been done before.
Methods : The design of research is validity and reliability test, with 30 subject according to the inclusion criteria were interviewed of the SS-QOL that has been translated to Bahasa Indonesia. Construction and criteria validity assessed by Spearman correlation test, Internal consistency by alpha Cronbach, test-retest reliability by Intra Class Correlation.
Results : SS-Qol in Indonesian is appropiate with original SS-QOL. In construction and criteria validity , almost all question has a good validity with correlation strength more than 3. There are 4 questions in V3, L2, UE2 and UE5 with less score. Reliability according to alpha Cronbach is 0.92 and Intra Class Correlation is 0,984.
Conclusion : SS-QOL in Indonesian had a good validity and reliability, and can be use as quality of life assessment for stroke patients.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fikry Syahrial
"Latar Belakang: Miastenia gravis MG merupakan penyakit autoimun kronik pada taut neuromuskular dengan gejala kelemahan fluktuatif. Kemajuan dalam diagnosis dan tatalaksana kasus MG akan meningkatkan angka harapan hidup pasien, sehingga evaluasi keberhasilan terapi tidak lagi hanya didasarkan pada mengatasi gejala , namun juga dalam mengevaluasi kualitas hidup pasien. The 15-item Myasthenia Gravis Quality of Life scale MG-QOL15 merupakan kuesioner yang digunakan saat ini untuk mengevaluasi kualitas hidup pada pasien MG. Tujuan: Mendapatkan instrumen MG-QOL15 versi bahasa Indonesia yang valid dan reliabel. Metode: Empat puluh empat pasien penyakit MG di Poliklinik Neurologi Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo yang memenuhi kriteria inklusi diikutsertakan dalam penelitian potong lintang ini. Pasien mengisi kuesioner MG-QOL15 sebanyak 2 kali dengan jarak waktu 2 hari. Konsep yang digunakan untuk uji validitas MG-QOL15 INA adalah validasi lintas budaya menurut metode World Health Organization WHO . Uji reliabilitas dinilai menggunakan nilai alpha Cronbach. Hasil: MG-QOL15 INA telah melalui validasi lintas budaya menurut WHO dengan nilai koefisien korelasi Spearman berkisar antara 0,568-0,789 pada pemeriksaan pertama dan 0,574-0,763 pada retest. Nilai alpha Cronbach pada pemeriksaan pertama 0,917 dan 0,909 untuk retest. Kesimpulan: MG-QOL15 INA valid dan reliabel untuk digunakan sebagai instrumen dalam mengevaluasi kualitas hidup pada penyakit Miastenia Gravis
Introduction Myasthenia Gravis MG is a chronic autoimmune disease in the neuromuscular junction with fluctuating weakness symptoms. Progress in the diagnosis and management of MG cases will increase the patients life expectancy, so the evaluation of therapeutic success is no longer based solely on coping with the symptoms, but also in evaluating the quality of life of patients. The 15 item Myasthenia Gravis Quality of Life scale MG QOL15 is a questionnaire used today to evaluate the quality of life in MG patients. Aim To obtain valid and reliable Indonesian version of MG QOL15 instrument. Methods Forty four patients of MG disease at the Cipto Mangunkusumo Neurology Polyclinic who met the inclusion criteria were included in this cross sectional study. Patients fill out the MG QOL15 questionnaire as much as 2 times with a distance of 2 days. The concept used for the validity test of MG QOL15 INA is cross cultural validation according to World Health Organization WHO method. Reliabilty test is assessed using Cronbach alpha value. Results MG QOL15 INA has been through WHO cross cultural validation with Spearman correlation coefficient values ranging from 0,568 0,789 at the first examination and 0,574 0,763 at the retest. Cronbach rsquo s alpha value at the first examination was 0,917 and 0,909 for the retest. Conclusion MG QOL15 INA is valid and reliable to be used as an instrument in evaluating the quality of life in MG disease. "
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2018
T58628
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dinas Yudha Kusuma
"ABSTRAK
Tujuan: mendapatkan kuesioner Minnesota Living with Heart Failure MLHFQ versi bahasa Indonesia yang sahih dan handal untuk digunakan di Indonesia. Metode: studi ini merupakan studi potong lintang dengan 85 subyek rerata usia 58 11, pria 55 pasien gagal jantung kronik di poli kardiologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta. Kesahihan diuji dengan menilai kesahihan konstuksi multitrait multimethod analysis dan kesahian eksternal dengan membandingkan dengan kuesioner SF-36. Keandalan dinilai dengan menggunakan cronbach ?, dan intraclass coefficient correlation ICC . Hasil: MLHFQ bahasa Indonesia memiliki korelasi sedang-kuat antara domain dan item pertanyaan r 0,571-0,748, ABSTRACT
Aim to obtain a valid and reliable Indonesian version of MLHFQ for Indonesian application. Methods This cross sectional study enroled 85 patients mean age 58 11, male 55 with chronic heart failure of of cardiology clinic Ciptomangunkusumo Central Hospital Jakarta. Validity of MLHFQ was evaluated by measuring construct validity using multitrait multimethod analysis and by compairing MLHFQ with SF 36. Reliability of MLHFQ was evaluated by calculating Intraclass Correlation Coefficient ICC and by calculating cronbach to determine internal consistency Results Indonesian version of MLHFQ has moderated strong correlation item to domain correlation r 0,571 0,748, p"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2017
SP-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>