Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 219019 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Vanny Lestari
"ABSTRAK
Hidrosefalus merupakan keadaan yang disebabkan gangguan keseimbangan antara produksi dan absorpsi cairan serebrospinal dalam ventrikel otak. Kejadian hidrosefalus banyak terjadi pada bayi. Pembedahan melalui pemasangan selang ventriculoperitoneal merupakan salah satu tindakan yang paling efektif untuk
mengatasi kelebihan cairan pada bayi dengan hidrosefalus. Risiko peningkatan tekanan intrakranial merupakan salah satu komplikasi yang dapat muncul pasca pembedahan. Penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk memberikan gambaran asuhan keperawatan pada bayi yang mengalami hidrosefalus, dengan salah satu intervensinya adalah manajemen posisi reverse trendelenburg dan
posisi lateral dengan mengelevasikan kepala 10 vio pada area kepala yang tidak terpasang VP Shunt. Hasilnya menunjukkan tidak adanya tanda-tanda peningkatan
tekanan intrakranial selama perawatan bayi di rumah sakit. Rekomendasi dari laporan akhir ini adalah menjadikan manajemen posisi reverse trendelenburg dan
lateral sebagai salah satu tindakan pada bayi dengan post pemasangan VP Shunt di pelayanan kesehatan.ABSTRACT Hydrocephalus is a condition caused by impaired balance between production and absorption of cerebrospinal fluid in the ventricles of the brain. Hydrocephalus incident most occurred at baby. Surgery through ventriculoperitoneal tube installation is one of the most effective measures to deal with the excess fluid in infants with hydrocephalus. The risk of increased intracranial pressure is one of the complications that can arise after surgery. The objective of this study was aims to provide an overview of nursing care in infants with hydrocephalus, with one intervention is reverse trendelenburg position and lateral position with head?s
elevation 10o in the area of the head that is not attached VP shunt. The result showed no signs of increased intracranial pressure during infant care at the
hospital. Recommendations from this research is to make reverse trendelenburg position and lateral position as one of the actions on the post installation VP Shunt's infant in health care.;Hydrocephalus is a condition caused by impaired balance between production and
absorption of cerebrospinal fluid in the ventricles of the brain. Hydrocephalus
incident most occurred at baby. Surgery through ventriculoperitoneal tube
installation is one of the most effective measures to deal with the excess fluid in
infants with hydrocephalus. The risk of increased intracranial pressure is one of
the complications that can arise after surgery. The objective of this study was aims
to provide an overview of nursing care in infants with hydrocephalus, with one
intervention is reverse trendelenburg position and lateral position with head?s
elevation 10
o
in the area of the head that is not attached VP shunt. The result
showed no signs of increased intracranial pressure during infant care at the
hospital. Recommendations from this research is to make reverse trendelenburg
position and lateral position as one of the actions on the post installation VP Shunt?s infant in health care."
Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-PDF
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Lisa Permata Sari
"Gizi buruk dipengaruhi oleh asupan makanan, penyakit infeksi, kondisi sosial ekonomi, dan pengetahuan orang tua. Kondisi sosial ekonomi dan pengetahuan yang kurang mendukung praktik pemenuhan gizi menyebabkan asupan makanan tidak mencukupi kebutuhan anak. Hal ini meningkatkan kerentanan terkena penyakit infeksi. Penulisan ini bertujuan menggambarkan asuhan keperawatan yang dilakukan pada balita dengan gizi buruk di ruang rawat anak Gedung Teratai Lantai 3 Selatan RSUP Fatmawati. Data yang diambil berasal dari dua orang anak gizi buruk, yaitu An. A (9 bulan) dan An. M (8 bulan).
Gejala yang didapatkan dari hasil pengkajian meliputi tampak kurus, indeks BB/PB -3 SD, LLA < 11.5 cm, dan terdapat baggy pants. Masalah keperawatan yang ditegakkan meliputi ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, risiko kekurangan volume cairan, risiko penyebaran infeksi, dan kurang pengetahuan keluarga. Asuhan keperawatan yang diberikan meliputi pemberian edukasi untuk nutrisi dan higiene pada keluarga, pemantauan dalam pemberian diet oleh keluarga, dan pengkajian asupan dan haluaran. Evaluasi yang didapatkan yaitu masalah nutrisi belum teratasi sedangkan masalah cairan dan penyebaran infeksi tidak terjadi.
Rekomendasi penulisan ini adalah pemberian edukasi nutrisi dan infeksi pada keluarga perlu dilakukan sejak anak dirawat dan dievaluasi kembali setelah anak diperbolehkan pulang.

Malnutrition affected by intake nutrition, infection diseases, socio-economics conditions, and parental knowledge. Socio-economic conditions and less knowledge about nutrition practice make intake nutrition is not enough. This increases the susceptibility to infection diseases. The aim of this study was to describe the nursing care of toddlers malnutrition in South Wards 3rd Floor at Teratai's Building of RSUP Fatmawati. Data were collected from two children namely An. A (9 months) and An. M (8 months).
Symptoms were obtained from the results of the assessment include wasting, weight-for-length is -3 SD, upper arm circumstance < 11.5 cm, and baggy pants. Nursing problems that enforced are imbalanced nutrition less than body requirements, risk for deficit fluid volume, risk for infection transmission, and deficient knowledge in the family. Nursing care provided include provision of nutrition and hygiene education for the family, monitoring the diets which is provided by the family, and assess intake and output. Evaluation found that nutrition problems is not resolved whereas fluid and infection transmission problems do not occur.
Recommendation of this paper is provision of education about nutrition and infection to the family needs to be done since the children were treated and re-evaluated after the child is allowed to go home.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2013
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rita Herawati
"Beban kerja perawat mempunyai pengaruh terhadap mutu pelayanan keperawatan dan berdampak pada kepuasan klien. Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain deskriptif korelasi yang bertujuan untuk menguji hubungan beban kerja perawat pelaksana dengan tingkat kepuasan klien akan pelayanan keperawatan di IRNA B RSUP Fatmawati. Populasi adalah seluruh perawat RSUP Fatmawati dan populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksan IRNA B yang berjumlah 147 perawat dengan tehnjk pengambilan sampel sfratified random sampling berdasarkan strata pendidikan sebanyak 15 perawat. Populasi klien diambil berdasarkan BOR rata-rata di IRNA B, diperkirakan jumlah populasi sebanyak 177 klien, sedangkan jumlah sampel yang diambil beljumlah 123 dengan cara random sampling proparsional yang terdistribusi pada 6 ruang rawat inap B RSUP Fatmawati. Untuk menguji hubungan beban kerja dengan kepuasan klien menggunakan chi square dan analisis multivariat dengan uji regresi logistik sederhana dengan tingkat kepercayaan a = 0,05 Hasil penelitian didapatkan variabel tindakan keperawatan langsung yang mempunyai hubungan adalah aspek keandalan ( p= 0,031) dan aspek keyakinan (p = 0020), Tindakan keperawatan tidak langsung yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek ketanggapan ( p= 0,097 ) dan keyakinan (p = 0,004) sedangkan Tindakan non keperawatan yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,005), aspck keyakinan (p= 0,001) dan aspelc empati (p= 0,000) Bebau kerja yang mempunyai hubungan dengan aspek kepuasan klien adalah aspek keandalan ( p= 0,01), keyakinan ( p= 0,0006), dan empati (P=0,048) Berdasarkan hasil analisis multivariat dengan uji logistik sederhana diperoleh hasil bahwa jenis tindakan keperawatan langsung merupakan yang dominan pengaruhnya terhadap kepuasan Klien, Rekomendasi dan temuan ini adalah perlunya kebijakan untuk memperlakukan standar praktek yang telah ada dan membuat uraian tugas perawat yang jelas, menghitung kebutuhan tenaga perawat dengan menggunakan beberapa formula yang dapat dipakai di RSUP Fatmawati, mengembangkan sistem jenjang karir perawat, meningkatkan pengetahuan perawat baik melalui jalur formal maupun informal.

This is a descriptive correlation research which is aimed at testing the duty burden of acting nurses with the extent of satisfaction received by the client for the nursing care services at IRNA B RSUP Fatmawati. The population is all nurses employed at "RSUP Fatmawati" Hospital and the population of this research is all acting nurses at IRNA B totaling 147 nurses with the sampling technique of stratified random sampling, In this resarch, the strata is taken according to the level of education of the nurses with the criteria of sample as follows: acting nurse, minimum education is SPK/SPR (School of Nursing Care), Akper (Academy of Nursing Care and Sl of Nursing Care, still attending the education/training. Population of clients is determined based on the average BOR at IRNA B, it is expected that total population is 177 client, while total samples is 123 clients which were obtained through random sampling proportional which is distributed at 6 Overnight Care Room B RSUP Fatrnawati. In order to measure chi square test and multivariate with simple logistic regression test with the confidence level of ac = 0,05. Result ofthe research reveal. The direct nursing actions having the correlation is the sensitivity aspect (p=0,097) and confidence (p = 0,004), while the non-nursing measures having the correlation with the client satisfaction aspect is the reliability aspect (p = 0,005), confidence aspect (p = 0,001) and empathy aspect (p = 0,000). The duty burden having the correlation with the client satisfaction aspect is reliability aspect (p=001), confidence (p = 0,0006), and empathy (p = 0,048. For frequency variable, there is no any significant correlation with the client satisfaction. Based on the results of multivariate analysis with the simple logistic testing, it is obtained the result that the type of direct nursing measures have the dominant impact on the client's satisfaction. Recommendation of this findings that by establishing the policy of treating the existing standard of practice and providing the clear outline for nursing care activities, calculating the need for nurses by using some formula which may be used at RSUP Fatmawati, to develop the nurse career path system, to improve the knowledge of the nurses, either through formal path and informal path."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2006
T17765
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ayu Januaty
"Hernia skrotalis merupakan hernia inguinalis lateralis yang masuk ke dalam saluran spermatik. Hernia skrotalis terjadi akibat aktivitas berat dan perubahan gaya hidup pada masyarakat di daerah perkotaan. Akibatnya, prevalensi kejadian hernia meningkat. Karya ilmiah ini bertujuan menganalisis asuhan keperawatan kesehatan masyarakat perkotaan pada pasien hernia. Hasil analasis menunjukkan peningkatan hernia pada masyarakat perkotaan akibat faktor risiko usia lanjut, kebiasaan melakukan aktivitas berat seperti mengangkat benda-benda berat, aktivitas fisik berat, perubahan gaya hidup tidak sehat seperti merokok, minuman beralkohol, mengonsumsi makanan cepat saji, diit tinggi karbohidrat, tinggi lemak, dan rendah serat. Tindakan pembedahan pada hernia dilakukan untuk mencegah kekambuhan. Salah satu efek pembedahan yaitu timbulnya nyeri. Intervensi keperawatan pada pasien pasca pembedahan untuk mengatasi nyeri dapat dilakukan dengan terapi non farmakologis yaitu heat application sederhana menggunakan kompres hangat.

Scrotal hernia is the inguinal lateral hernia that goes into the channel spermatic. Scrotal hernia caused by strenuous activity and changing lifestyles in urban communities. As a result, increased prevalence of hernia. This paper aimed to analyze the urban community health nursing care in patient with hernia. The analysis showed an increase in hernia in urban communities as a result of risk factor for the elderly, habit of strenuous physical activity such as lifting heavy objects, heavy physical activity, changing unhealthy lifestyle such as smoking, alcohol, fast food, high-carbohydrate diet, high in fat, and low in fiber. Hernia surgery performed to prevent reccurence. One effect of surgery that the onset of pain. Nursing intervention in patient with post surgery for pain can be done with non-pharmacological therapy is a simple application of heat using warm compresses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Natasya Setyamarta
"Kanker kolorektal merupakan salah satu masalah kesehatan utama di dunia. Kanker kolorektal memiliki onset yang tersembunyi, gejala tidak muncul hingga penyakit mencapai stadium lanjut. Kanker kolorektal stadium lanjut yang mengalami metastasis ke intra abdomen memiliki prognosis yang buruk. Massa kanker yang metastasis ke intra abdomen menyebabkan obstruksi usus malignan, yang menimbulkan gejala mual, muntah, dan anoreksia. Pasien dengan obstruksi usus maliganan yang tidak dapat dioperasi diarahkan ke terapi paliatif. Salah satu intervensi terapi paliatif untuk mengurangi gejala obstuksi usus pada pasien yaitu dekompresi lambung dengan selang NGT disertai manajemen medikasi berupa obat antiemetik dan antisekretori. Tindakan paliatif tersebut memerlukan intervensi keperawatan unutk mengatasi respons masalah nutrisi dan cairan akibat mual, muntah, dan kehilangan cairan berlebih. Intervensi keperawatan yang diperlukan oleh pasien dengan obstruksi usus yang menjalani dekompresi lambung yaitu pemberian terapi nutrisi parenteral, rehidrasi, dan perawatan selang NGT. Intervensi ditujukan untuk meningkatkan kenyamanan pasien yang menjadi salah satu indikator peningkatan kualitas hidup dalam terapi paliatif.

Colorectal cancer is one of the major health problems in the world. Colorectal cancer has a hidden onset, there is no symptoms until the disease reaches an advanced stage. Advanced-stage colorectal cancer that metastasis to the intra-abdomen has a poor prognosis. Metastatic cancer spread to the intra-abdominal causes malignant bowel obstruction, resulting in severe symptoms such as severe nausea, vomiting, and anorexia. Patients with unoperable bowel obstruction are advised to palliative therapy. One of the palliative interventions to reduce symptoms in malignant bowel obstruction is gastric decompression with nasogastric tube NGT in conjunction with antiemetic and antisecretory drugs. The palliative care need nursing interventions to manage respons from nutrition and fluid problems. Nursing interventions that can be performed in patients with gastric decompression are parenteral nutrition therapy, rehydration, and NGT care. This intervention is purpose to provide the comfort of patients to improve quality of life in palliative therapy. "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Jerryn Florensi Mangiri
"Gagal jantung diakibatkan oleh gangguan struktur atau fungsi jantung yang merusak kemampuan ventrikel untuk mengisi atau memompa darah. Gagal jantung paling banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti merokok, mengkonsumsi makanan berlemak, kurang aktivitas, dan stress. Intoleran aktivitas merupakan salah satu masalah keperawatan yang ditemukan pada pasien gagal jantung, dimana klien merasa cepat lelah saat beraktivitas akibat pasokan darah dan oksigen ke organ terganggu.
Karya ilmiah ini bertujuan untuk menganalisis asuhan keperawatan masyarakat perkotaan pada pasien gagal jantung kronik dengan penerapan intervensi latihan aktivitas fisik secara bertahap. Metode yang digunakan berupa studi kasus dengan satu pasien kelolaan berusia 60 tahun, berjenis kelamin wanita yang diberikan intervensi latihan aktivitas fisik secara bertahap selama 6 hari.
Hasil intervensi berupa peningkatan aktivitas klien dari bedrest sampai berjalan 80 langkah, tanpa sesak maupun kelelahan. Intervensi latihan aktivitas fisik secara bertahap direkomendasikan untuk diterapkan di unit layanan keperawatandengan kondisi pasien stabil atau sudah melewati fase akut, untuk mengatasi intoleran aktivitas pada pasien gagal jantung kronik.

Heart failure is caused by impairment in cardiac structure or function which disrupts ventricle capacity to load or pump blood. Heart failure commonly affects urban community with unhealthy lifestyle, including smoking, fat consumption, lack of physical activity, and stress. Activity intolerance is a nursing diagnosis that may be established for patient with heart failure in which client feels easily fatigued following activities due to altered supply of blood and oxygen into body organs.
This paper aimed to analyze urban community nursing care on patient with chronic heart failure by implementation of gradual physical exercise. The study method was case study of 60 year old female patient who was provided with gradual physical exercise for 6 days long.
The result suggested an improvement in client's activity from bed rest to be able to walk 80 steps, without exertional dyspnea and fatigue. Gradual physical exercise is recommended to be applied in nursing unit for patient with a stable condition or surviving the acute phase, in order to manage activity intolerance in patient with chronic heart failure.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2018
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Nilasari
"Peningkatan jumlah penduduk di perkotaan nyatanya tidak hanya berdampak pada peningkatan jumlah penduduk, akan tetapi juga turut mendorong masyarakat perkotaan mempromosikan gaya hidup tidak sehat. Gaya hidup tidak sehat menjadi pemicu masyarakat perkotaan banyak mengalami hipertensi. Hipertensi merupakan penyakit degeneratif dengan jumlah terbanyak yang menyebabkan gagal ginjal kronis hingga pasien harus menjalani terapi hemodialisis. Manajemen cairan berupa pembatasan cairan merupakan permasalahan yang sering dialami pasien hemodialisis. Pasien sering kali merasa tidak nyaman terhadap pembatasan cairan yang dianjurkan karena menyebabkan mulutnya terasa kering dan menimbulkan rasa haus. Akibat dari rasa haus yang dirasakan, maka pasien mengkonsumsi cairan tanpa batas yang jelas. Ketidakpatuhan manajemen cairan sangat berbahaya, peningkatan berat badan diantara sesi dialisis (IDWG) yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada kualitas hidupnya. Mengulum es merupakan salah satu intervensi untuk mengurangi gejala xerostomia pada pasien gagal ginjal kronis, sehingga membantu pasien dalam membatasi asupan cairan.

The increasing number of people in urban area, in fact not only impact on improving the population, but also encouraging urban resident promote unhealthy lifestyle. Unhealthy lifestyle leads to the community undergo hypertension. Hypertension is degenerative disease with the most number of causing chronic kidney failure to patients should be hemodialsis theraphy. Management of fluid restriction becomes obstacles among these patients. Patients often feel discomfort to limit fluid intake. Sensation of thirst and dry mouth make the patient disobey from fluid restriction. Fluid management leads to increase in weught gain between dialysis (IDWG), thus it effects on bad quality of life. Sucking ice is one of intervention to relieve the symptoms of xerostomia in patients kidney failure chronic underging hemodialisis, then can help patients to limit fluid intake."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Agus Wibowo
"ABSTRAK
Laju urbanisasi yang sangat cepat berdampak terhadap perubahan gaya hidup dan pola diet masyarakat perkotaan. Masyarakat perkotaan kurang melakukan aktifitas fisik, mengkonsumsi makanan siap saji dan rendah serat yang akhirnya menimbulkan konstipasi dan hemoroid. Terdapat 5,7% prevalensi hemoroid di Indonesia dari total populasi sekitar 10 juta penduduk. Dan meningkat pada usia 45-65 tahun. Karya ilmiah ini menganalisis asuhan keperawatan terhadap pasien post hemoroidektomi dengan intervensi unggulan edukasi pre dan post operasi. Pasien jarang mengkonsumsi sayuran akibatnya konstipasi dan mencetuskan hemoroid. Pasien mengalami nyeri, gatal, rasa panas, perdarahan, bahkan anemia defisiensi besi. Dan menimbulkan masalah keperawatan nyeri akut, intoleransi aktifitas, konstipasi. Penyalahgunaan obat laksatif memperparah konstipasi. Edukasi dengan menekankan komplikasi dapat mengubah perilaku pasien. Keluarga berperan penting membentuk perilaku hidup sehat, mengkonsumsi sayuran. Penulis merekomendasikan setiap perawat yang mengedukasi pasien hemoroid agar menekankan komplikasi. Pasien hemoroid eksternal maupun internal sebaiknya segera periksa ke pelayanan kesehatan untuk menghindari komplikasi.

ABSTRACT
Rapid urbanization and changing lifestyles had led to a shift in dietary patterns. People were now consuming more junk food without enough dietary fiber and also deficient physical activity. Therefore constipation and hemorrhoid occured. Indonesia has 5,7 percent hemorrhoids prevalence from ten million people between ages 45 and 65 years old. The aim of the Scientific work was to analyze patient nursing care hemorrhoidectomy which the pre and post education in primary operation intervention. Patien injured with pain, itching, burning sensation, bleeding, and iron deficiency anemia and created nursing diagnoses such as acute pain, activity intolerance, constipation and laksative abuse made severe constipation. The education due to complication effectness can change patient behavior. Familly were very important in developing health behavior consumming vegetable. It is recommended to every educator to emphasize the hemorrhoid complication. External or internal hemorrhoidial should be checked as soon as posible at healh center.;"
2016
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Arafat
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang
pengalaman pendampingan keluarga dalam merawat anggota keluarganya pada
kondisi vegetative dalam konteks asuhan keperawatan di RSUP.Fatmawati Jakarta.
Desain penelitian ini adalah fenomenologi deskriptif. Hasil penelitian
mengidentifikasi 5 tema, yaitu 1) respon biopsikososiospiritual keluarga ; 2)
keterlibatan keluarga dalam pendampingan perawatan ; 3) permasalahan yang
dihadapi keluarga ; 4) mekanisme koping keluarga ; 5) Asuhan keperawatan yang
telah diterima dari perawat ; 6) Harapan keluarga dalam melakukan pendampingan
perawatan. Perawat diharapkan dapat melakukan pengkajian secara mendalam pada
keluarga pasien, sehingga dapat dilakukan intervensi yang tepat bagi keluarga

Abstract
The aim of this study were to explore family experience of caring for family?s
member with vegetative . This study employed descriptive phenomenology design.
This study identified 6 themes includes : 1) Biopsychosociospiritual respons ; 2)
family participating of nursing care ; 3) family problems to caring for patients ; 4)
Coping mechanism of family ; 5) caring received of nurse ; 6) family expected of
caring with vegetative state. This result hopes to understanding about the impotant
of depth assessment for family, therefore, it can do an effective intervention for
family."
2010
T-Pdf
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Ginanjar
"ABSTRAK
Perubahan gaya hidup masyarakat perkotaan dapat meningkatkan risiko diabetes melitus yang berpengaruh terhadap terjadinya luka dan mengakibatkan luka cepat memburuk dan sulit sembuh. Luka tekan merupakan kondisi akibat dari tekanan pada daerah tertentu dalam jangka waktu yang cukup lama. Karya ilmiah ini bertujuan menggambarkan efektifitas perawatan luka dengan balutan lembab (moist) dan pencegahan risiko luka tekan dengan skala Braden, menggunakan metode studi kasus. Perawatan luka dengan konsep moist, dan pencegahan risiko luka tekan dengan menggunakan skala Braden terbukti efektif dalam perawatan luka tekan serta membantu mempercepat proses penyembuhan luka diharapkan menjadi upaya yang perlu dipertimbangkan dalam manajemen dan penangan luka tekan.

ABSTRACT
Lifestyle changes in urban community could increase the risk of diabetes mellitus that caused a wound and make in faster wound deteriorating and difficult to heal. Pressure ulcer is caused by prolonged pressure in certain areas. The aim of this paper was to describe the effectiveness of moist wound care and prevention of pressure ulcer risk using Braden scale. The concept of moist wound care, and prevention the risk of pressure ulcer using the Braden scale proved to be effective in the treatment of pressure ulcer and help accelerate the wound healing process. Wound care with moist concept and prevention using Braden scale should be addressed for pressure ulcer management."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2015
PR-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>