Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 179242 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Dalam melakukan penelitian, metode kualitatif digunakan untuk menjelaskan dan menganalisa film ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari tahu bagaimana skema aktansial yang ada dalam film The Book of Life (2014) digambarkan dengan menggunakan pendekatan semiotika naratif dari Greimas. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk mencari ideologi gender dalam film ini dengan menganalisa dua adegan dengan menggunakan pendekatan tersebut. Pendekatan ini kemudian akan disandingkan dengan beberapa penelitian tentang ideology gender dalam film untuk melihat apakah film ini, sebagai film yang baru diproduksi, membawa ideologi gender yang baru. Setelah analisis dilakukan, diketahui bahwa film ini gagal untuk membawa ideologi gender yang baru dalam film animasi. Meskipun pada awalnya karakter wanita utama dalam film ini terlihat memegang kendali akan hidupnya sendiri, pada akhir film, ia ternyata jatuh pada penggambaran tentang wanita yang sama seperti yang ada di film animasi lainnya.
In doing the research, qualitative method is used to describe and analyse the movie. The aim of this research is to find out how the actantial scheme in the movie The Book of Life (2014) is depicted by using Greimas‟ narrative semiotics approach. Besides that, it also aims to discover the gender ideology in this movie by analysing two selected scenes using the approach. The approach later is matched with some studies of gender ideology in movies to see whether this movie, as a newly-produced movie, brings a fresh gender ideology. After the analysis is done, it is found that this movie fails to give new gender ideology in animated movies. Though at first the lead female character seems to be in charge of her own life, at the end of the movie, she falls under the same gender portrayal of women in other animated movies."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lea Hutrinda
"Skripsi ini mencari citra perempuan pekerja asing Turki di Jerman melalui tokoh utama perempuan di dalam buku kumpulan cerpen Mutterzunge. Adapun cerpen yang dianalisis adalah Mutterzunge dan Großvaterzunge. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori analisis intrinsik dan teori intertekstual (ekstrinsik). Citra perempuan yang ditemukan dalam analisis adalah perempuan yang bebas, berani, mandiri, dan tangguh. Mereka pun manusia biasa yang juga dapat merasakan perasaan bahagia, sakit hati, dan jatuh cinta.

Abstract
This bachelor thesis is seeking the image of Turkish foreign female workers in Germany through the women main figures in a book of short stories named Mutterzunge. The short stories which have been analyzed are Mutterzunge and Großvaterzunge. The theories used in this thesis are the theories of intrinsic and intertextual (extrinsic) analysis. Images of women found in the analysis were women who are free, brave, independent, and strong. They too are ordinary human beings who can feel hurt, happiness and love."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S327
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anastasia Leony
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas sebuah analisis dari salah satu cerpen yang ditulis oleh Ru Zhijuan dengan judul Baihe Hua dari segi penokohan dan interaksi antar tokoh. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan teknik studi pustaka. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa cerpen Baihe Hua memiliki kelebihan, yakni kuatnya penggambaran tokoh berserta perwatakannya yang seimbang di antara ketiga tokoh utama, kuatnya penggambaran hubungan persahabatan di antara ketiga tokoh yang terjadi secara kebetulan karena situasi perang, serta penggunaan kata Baihe Hua 百合花sebagai judul cerpen yang merupakan unsur penggerak hubungan persahabatan yang digambarkan di dalamnya.

ABSTRACT
The focus of this research is the analysis of characterization and interaction of characters from one of Ru Zhijuan's short stories, Baihe Hua. This research is qualitative literature study. The data were collected by reading many sources from books. The researcher finds out that Baihe Hua has several strengths. One is the description of three characters and equality in their characterizations. Two is the description of their friendship which is occurred in the battlefield. Three is the usage of Baihe Hua 百合花as a title and one of main trigger of their friendship in entire story."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S292
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Afriyanti
"Skripsi ini membahas tentang unsur intrinsik dalam novel Azazil karya Youssef Ziedan. Penulis menganalisis tokoh dan penokohan dalam novel tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode struktural. Metode struktural ini juga menggunakan pendekatan deskriptif dan analitis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis unsur intrinsik dan penokohan tokoh utama dalam novel Azazil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tokoh utama dalam novel asal Mesir ini yang berprofesi sebagai rahib Kristen memiliki karakter yang berubah-ubah seiring dengan perjalanan dan peristiwa yang terjadi selama hidupnya.

This thesis discusses an intrinsic element in Azazil novel by Youssef Ziedan. The author analyzes the figures and characterizations in the novel. This study is a qualitative studies which is using the structural methods. Structural method also uses descriptive and analytical approach. The purpose of this study is to analyze the intrinsic elements and the main character in the Azazil novel. The results showed that the main character in the novel from Egypt who have profession as Christian monk have a unique character with the passage and the events that occurred during his lifetime."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42724
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tommy Prahara
"Penelitian ini membahas tentang bagaimana cerita dan juga peranan seorang tokoh di dalam naskah Cariyos Ki Betal Jemur. Penelitian ini bertujuan untuk menerbitkan suntingan teks Cariyos Ki Betal Jemur dan menjelaskan peranan tokoh Betal Jemur yang terkandung di dalam cerita. Metode yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada langkah kerja filologi, yaitu meliputi inventarisasi naskah, deskripsi naskah, dan alih aksara. Penelitian ini menghasilkan suntingan teks dengan menggunakan edisi standar sebagai asas dalam proses alih aksara. Sedangkan untuk analisis peranan salah seorang tokoh, berdasarkan teori sastra mengenai analisis tokoh dan penokohan yang terdapat di dalam buku Memahami Cerita Rekaan (1991) oleh Panuti Sudjiman. Dari hasil suntingan teks tersebut diketahui isi cerita dan juga peranan-peranan yang dilakukan oleh Betal Jemur.

This study discusses about the main story and also the role of a character in the Cariyos Ki Betal Jemur manuscript. The purpose of this study is to publish the text editing of Cariyos Ki Betal Jemur and to describe the role of characters that contained in the story. Methods used in this study refers to the work step philology, wich includes an inventory of manuscripts, manuscripts description, and transliteration. This study produced a text edits by using the standart edition as the basis for the process of transliteration. Whereas for the analysis of the role of one of the characters, based on literary theory of character analysis and character building on Memahami Cerita Rekaan (1991), a book by Panuti Sudjiman. By that text edits can knowing content of the story and also the roles that Betal Jemur has done."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S249
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Manurung, Pappilon Halomoan
"Media massa sebagai regime of looking membentuk penilaian yang didasarkan pada 'yang terlihat'. Hubungan kekuasaan yang terjadi adalah pengaturan tentang bagaimana tubuh harus hadir dan juga dialektika antara tubuh yang hadir dan yang tidak hadir (absence). Konsekuensinya terjadi `normalisasi' dalam representasi. Media massa menentukan siapa yang berada dalam batas `normal' siapa yang kurang normal dan siapa yang melanggar kenormalan. Media massa melakukan kategorisasi terhadap tubuh.
Subjek penelitian ini adalah majalah Kawanku, yang merepresentasikan tubuh dan identitas remaja melalui teks berupa artikel maupun foto-foto di dalamnya. Mitos dan ideologi teks tersebut dibaca dengan menggunakan pendekatan semiotika. Melalui metode semiotika ini, akan diungkapkan identitas ideologis yang dibangun dalam penanda-penanda foto maupun tulisan dan juga ideologi apa yang disampaikan melalui representasi tubuh dalam media tersebut.
Ada tiga bingkai teori yang juga menjadi titik perhatian masalah ini, yakni: (1) Identitas ideologik. Bagian ini berisi uraian tentang praktik mode of address oleh media. Beberapa pendapat Althusser tentang ideologi yang berbentuk ajakan bagi pembaca untuk masuk dalam sistem makna media massa menjelaskan proses ini. (2) Media sebagai name of the father. Mendiskusikan proses pembentukan identitas dalam media massa dengan menggunakan teori psikoanalisis dari Lacan. Bagian ini adalah eksplorasi lebih jauh identitas ideologis. (3)Tafsir tubuh. Berisi gagasan-gagasan Foucault tentang tubuh dan disiplin. Bagaimana bentuk kekuasaan yang terus berubah dalam menangani tubuh. Mulai dari hukuman fisik sampai psikis. Yang utama adalah proses kategorisasi tubuh dalam berbagai bidang.
Kawanku membangun mitos-mitos tentang cantik, remaja, cewek, sehat, yang menuju pada pembentukan ideologi tertentu. Ideologi dengan tujuan naturalisasi makna, penyalahpahaman identitas, dan pembentukan subjek bagi tatanan simbolis majalah tersebut, adalah salah satu bagian dari strategi pengontrolan tubuh. Misrecognition, interpellation dan naturalisation adalah bagian dari strategi pengontrolan dan pendisiplinan terhadap tubuh dan identitas individu. Pengontrolan dan pelatihan membentuk tubuh yang patuh, efisien, efektif dan produktif. Majalah ini mengawasi individu supaya tetap berada dalam bingkai nilai-nilai Kawanku. Penekanan pada suatu bentuk kecantikan tertentu memaksa individu untuk juga membentuk tubuhnya sejalan dengan mitos yang direpresentasikan Kawanku. Dengan pendisiplinan dan pengawasan ini maka roda produksi budaya akan tetap berputar. Tubuh yang sudah siap dan terlatih menjadi komoditi bagi produksi dan konsumsi. Pelatihan dan pengawasan terhadap tubuh yang terus menerus bisa mengantisipasi kekurangan persediaan tubuh. Tubuh menjadi stock dalam proses ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T10718
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mini Lasmini
"Skripsi ini membahas mengenai bentuk penokohan, cara pandang tokoh terhadap dunia rekaan, serta bagaimana hal tersebut mampu mendukung tema yang ingin di sampaikan pengarang, Park Wan Seo pada novelnya Namok. Dalam menganalisis hal tersebut, penulis menggunakan teori fokalisasi dengan pertimbangan bahwa tokohlah yang melihat peristiwa-peristiwa di dalam cerita. Hasil analisis mengindikasikan bahwa fokalisasi di dalam novel ini adalah fokalisasi internal, dengan tokoh utama berbentuk bulat yang menjadi subjek fokalisasi. Fokalisasi ini mampu mendukung tema yakni proses pendewasaan, yang tercermin dari perubahan pola pikir dan pandangannya.

This thesis explain about character form, her view about storyworld, and how its support the theme which author, Park Wan Seo wants share on her novel, Namok. Researcher use focalization theory while analysis the subject matter, with consideration in character viewpoint whom sees each event in a story. The analysis indicate focalization in this novel as internal focalization, and the main character with his round characteristic as a focalizing subject. This focalization could support maturity process as a theme, which can see from the change in her perspective and thought. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S434
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Santosa
"Tradisi penulisan sastra Indonesia selama ini ternyata bertumpu pada upaya pengarang meramu budaya sendiri dengan pengaruh-pengaruh budaya asing. Bentuk ramuan itu merupakan perpaduan yang harmonis antara budaya sendiri dengan budaya asing.
Tujuan utama penelitian ini mengungkapkan makna kehadiran Nuh dalam puisi Indonesia modern dengan cara mendeskripsikan dan menganalisis sepuluh sajak dari delapan penyair sastra Indonesia modern. Secara operasional tujuan utama penelitian tersebut dijabarkan sebagai berikut (1) mendeskripsikan sebaran sepuluh sajak Indonesia modern yang menghadirkan Nuh dalam suatu konstelasi sajak Indonesia modern, (2) mengungkapkan makna kehadiran Nuh dalam puisi Indonesia modem; (3) mengungkapkan hubungan intertestual saiak-sajak yang menghadirkan Nuh dalam puisi Indonesia modern dengan kisah Nabi Nuh yang terungkap dalam Alkitab, Al Quran, dan teks-teks lain yang merupakan turunan dari kedua kitab suci itu.
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Dalam penelitian sastra ini penulis akan berusaha memaparkan secara sistematis fakta-fakta estetika alau karakteristik sajak-sajak yang menghadirkan Nuh dalam puisi Indonesia modern secara faktual dan cermat. Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, ditempuh langkah-langkah penelitian berikut."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T 9011
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Triatmojo Turangga Jaya Sena
"ABSTRAK Film merupakan salah satu media perkembangan fotografi tingkat tinggi, perkembangannya yang pesat mengubah fungsi film itu sendiri. Film kini tidak lagi menjadi produk industri untuk mendapatkan keuntungan bagi instansi tertentu, melainkan telah menjadi salah satu media untuk menyampaikan pesan atau kritik tersirat terhadap isu-isu budaya yang terjadi pada masa itu. Fungsi film tersebut kemudian digunakan oleh Joseph Goebbels sebagai alat propaganda pada saat NAZI berkuasa. Setelah berakhirnya Perang Dunia II banyak sutradara film yang ingin membuat reka ulang peristiwa holocaust dari berbagai sudut pandang. Namun Aaron Kerner (2011:2) menyatakan film-film yang bertemakan sejarah harus direpresentasikan secara akurat dengan menggunakan pendekatan retorikal yang tersedia pada pemain dan pembuat film, dengan tujuan agar tidak terjadi kritik terhadap film. Quentin Tarantino membuat film berjudul Inglourious Basterds, film dengan cerita sejarah alternatif dengan latar belakang perburuan Yahudi saat Perang Dunia II. Film ini menceritakan perlawanan sekelompok Yahudi bernama The Basterds yang memiliki misi untuk membunuh seluruh anggota Nazi dan menghentikan Perang Dunia II. Selama melakukan rencana itu, film ini memperlihatkan bagaimana cara The Basterds membunuh setiap anggota NAZI yang mereka temui dengan cara yang kejam menggunakan tongkat baseball, menguliti kulit kepalanya, hingga ditembak secara membabi buta dalam satu ruangan. Penelitian ini akan melihat bagaimana kemenangan yang diraih oleh Yahudi dalam fim Inglourious Basterds berdasarkan narasi cerita yang disampaikan dengan cara satir. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis film sebagai teks dengan pendekatan semiotik. Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa pihak minoritas berupaya menjadi pihak yang berdaya terhadap pihak mayoritas tanpa bantuan pihak eksternal untuk meraih kemenangan.

ABSTRACT
Film is one of the media for the development of high-level photography, its rapid development changes the function of the film itself. Film is now no longer an industrial product to gain profits for certain agencies, but has become one of the media to convey implied messages or criticism of cultural issues that occurred at that time. The function of the film was later used by Joseph Goebbels as a propaganda tool during Nazi rule. After the end of World War II many film directors wanted to re-create the holocaust from various perspectives. But Aaron Kerner (2011: 2) states films with historical themes must be represented accurately by using rhetorical approaches available to players and filmmakers, with the aim of avoiding criticism of the film. Quentin Tarantino made a film called Inglourious Basterds, a film with alternative historical stories against the background of hunting Jews during World War II. The film tells the resistance of a group of Jews named The Basterds who have a mission to kill all Nazi members and stop World War II. During the plan, the film shows how the Basterds killed every NAZI member they met in a cruel way using a baseball bat, skinned his scalp, and shot blindly in one room. This study will look at how the victory achieved by Jews in the Inglourious Basterds program is based on story narratives delivered in a satirical way. The research method used is film analysis as a text with a semiotic approach. Based on this research, it can be concluded that the minority party seeks to be a powerful party towards the majority without the help of external parties to achieve victory.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Santosa
Bandung : Angkasa , 1993
899.209 PUJ a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>