Ditemukan 85614 dokumen yang sesuai dengan query
Winda Seprita Mayandani
"
ABSTRAKJurnal ini berisi tentang analisis kesalahan posisi kata (Wortstellung) pada karangan pembelajar bahasa Jerman tingkat A1. Penelitian ini berfokus pada hasil karangan siswa sekolah menengah atas yang akan mengikuti ujian sertifikat bahasa Jerman tingkat A1. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan Wortstellung terdapat dalam lebih dari setengah dari hasil seluruh karangan siswa. Dalam karangan-karangan tersebut, kebanyakan siswa menggunakan kalimat-kalimat sederhana yang hanya terdiri dari subjek, verba dan objek.
ABSTRACTThis paper examines an error analysis of word order (Wortstellung) in essays written by A1 learners of German. This study focuses on data collected out of high school student‟s essays, who take exams to get certified for their proficiency in German. The research is conducted qualitatively using case study method. The result of the analysis reveals that more than half the students commited word order error. In constructing sentence, word order errors are visible in the omission of subject, predicate or object made by most students in a common and simple structure"
Lengkap +
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Mutia Afriany
"Film Nicos Weg-A1 karya Deutsche Welle merupakan salah satu media pembelajaran film yang tersedia pada platform Youtube dan dapat digunakan sebagai media penunjang pembelajaran bahasa Jerman secara individu maupun di kelas. Namun, film ini menerima banyak tulisan pada bagian kolom komentar Youtube yang mengatakan bahwa film Nicos Weg-A1 menggunakan bahasa yang terlalu sulit untuk para penonton pada tingkat A1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian tata bahasa yang digunakan dalam percakapan film. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan buku ajar Studio [21] sebagai acuan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun film ini sudah banyak mengimplementasi tata bahasa tingkat A1, ditemukan beberapa jenis tata bahasa yang tidak sesuai dengan tingkat A1 setelah dibandingkan dengan buku ajar Studio [21]. Ketidaksesuaian tata bahasa tersebut berjumlah 15 jenis yang dilihat dari percakapan film memiliki fungsi pragmatis karena kegunaannya untuk menyesuaikan dengan konteks dan situasi percakapan di dalam film.
Nicos Weg-A1 by Deutsche Welle is one of the learning mediums that is available on Youtube and can be used as a supporting medium for learning German individually or in a class. However, this film received some criticism in the comments section of Youtube saying that the film uses language that is too difficult for viewers at the A1 level. This study aims to determine the suitability of the grammar used in the conversation. The type of research used in this study was descriptive qualitative and used the Studio [21] textbook as a reference for the analysis. It comes with a conclusion that, although this film has implemented a lot of A1 level grammar, it was found that several types of grammar were not suitable for A1 level after being compared with the Studio [21] textbook. There are 15 types of grammar, which can be seen from the film's conversation that it has a pragmatic function because of its use to adjust to the conversation's context and situation. "
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Hanna Amalia
"Penelitian ini membahas munculnya stereotip gender pada pekerjaan yang disajikan dalam buku ajar bahasa asing dari aspek visual. Bab 7 berjudul Berufe dalam buku ajar bahasa Jerman studio [21] A1 dipilih menjadi korpus penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dan menggunakan teknik purposive sampling. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan menjelaskan fenomena stereotip gender dalam pekerjaan yang tersaji dalam gambar menggunakan teori visual grammar dari Kress dan van Leeuwen (2006) dan teori gender nature dan nurture dari Wilson (1975). Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori nature lebih banyak digambarkan pada jenis-jenis pekerjaan dalam buku ajar, seperti die Sekretärin dan die Kinderbetreuerin yang mencerminkan peran domestik, serta der Kfz-Mechatroniker, der Sport- und Fitnesskaufmann dan der Chef yang juga mencerminkan nature pada laki-laki yaitu menjadi logis, kuat, dan menjadi pemimpin. Akan tetapi, ada jenis-jenis pekerjaan yang tidak dikhususkan untuk gender tertentu atau mencerminkan teori nurture, seperti der Koch dan die Köchin serta der Friseur dan die Friseurin.
This study discusses the emergence of gender stereotypes in occupations presented in foreign language textbooks from the visual aspect. Chapter 7 entitled Berufe in the German textbook studio [21] A1 was chosen as the research corpus. The method used in this research is qualitative and purposive sampling technique. This research aims to see and explain the phenomenon of gender stereotypes in work presented in images using Kress and van Leeuwen's (2006) visual grammar theory and Wilson's (1975) nature and nurture gender theory. The results show that the nature theory is mostly depicted in the occupations in the textbook, such as die Sekretärin and die Kinderbetreuerin which reflect domestic roles, as well as der Kfz-Mechatroniker, der Sport- und Fitnesskaufmann and der Chef which also reflect the nature in men, namely being logical, strong, and being a leader. However, there are occupations that are not gender-specific or reflect nurture theory, such as der Koch and die Köchin and der Friseur and die Friseurin."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Ines Rizkia
"Bahasa Norwegia memiliki banyak kata serapan yang diambil dari Bahasa Jerman dan bahasa-bahasa yang mendahului bahasa Jerman seperti Bahasa Jerman Hilir dan Bahasa Jerman Hilir Pertengahan akibat supremasi politik dan ekonomi yang terjadi pada Liga Hansa tahun 1250-1450 di mana sejumlah populasi besar dari penutur Bahasa Jerman Hilir Pertengahan bermigrasi ke Norwegia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan menganalisis kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan Norwegia, kelaziman pengajaran bahasa Jerman di Norwegia, dan bagaimana pembelajar bahasa Norwegia beradaptasi dengan bahasa Jerman melalui kata-kata serapan tersebut. Penelitian ini menggunakan analisis kontrastif untuk menguraikan faktor-faktor yang membangun kemiripan dan perbedaan antara bahasa Jerman dan bahasa Norwegia, dan menggunakan metode penelitian kualitatif melalui wawancara one-on-one terbuka dengan tiga narasumber yang mempelajari bahasa Jerman dan Norwegia secara bersamaan di mana mereka diminta untuk menyebutkan kata-kata serupa dalam bahasa Jerman dan Norwegia yang terlintas di benak mereka, sehubungan dengan tujuan penulis mengumpulkan bukti perihal seberapa familiar mereka dengan bahasa Jerman ketika mereka telah mempelajari bahasa Norwegia, dan sebaliknya.
The Norwegian language has many loan words derived from German and the languages that preceded German such as Middle Low German and Low German due to the political and economic supremacy that occurred in the Hanseatic League back in 1250 to 1450 where a huge population of Middle Low German speakers migrated to Norway. Thus, this research aims to analyze the similarities and differences between German and Norwegian, the prevalence of German language teaching in Norway, and the way Norwegian language learners adapt with the German language through the said loan words. This research uses contrastive analysis to decipher factors that helped build the similarities and differences between German and Norwegian, and uses a qualitative research method through a one-on-one, open-ended interview with three interviewees that are learning German and Norwegian simultaneously where they were asked to mention similar words in German and Norwegian that crossed their minds as the writer aims to collect evidences regarding how familiar they are with German when they have learned Norwegian, and vice versa."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Muthia Maritza Hardjanto
"Penerjemahan takarir untuk media audiovisual saat ini sangat diperlukan untuk menjangkau kelompok sasaran yang lebih luas. Akan tetapi, di dalam proses penerjemahan, terdapat kemungkinan kesalahan penerjemahan, khususnya pada kata sapaan yang sangat berkaitan dengan unsur budaya dari bahasa sumber. Penelitian ini menarik karena belum banyak penelitian yang melihat kesalahan penerjemahan kata sapaan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jerman. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya kesalahan penerjemahan kata sapaan dalam serial Netflix Gadis Kretek dari bahasa Indonesia sebagai bahasa sumber (BSu) ke bahasa Jerman sebagai bahasa sasaran (BSa). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan analisis deskriptif dengan menggunakan sintesis teori kesalahan penerjemahan menurut Nord (2005), Hansen (2009), serta Silalahi, dkk (2018). Terdapat 20 data kesalahan penerjemahan yang ditemukan dalam takarir bahasa Jerman pada serial Gadis Kretek dan kesalahan penerjemahan linguistik menjadi kategori kesalahan penerjemahan paling banyak ditemukan, yaitu sebanyak 50% dari total data.
The translation of subtitles for audiovisual media is currently regarded as an essential tool for reaching a wider target audience. Nevertheless, it is important to recognise the possibility of translation errors occurring during the translation process, particularly within salutation words that are culturally specific to the source language. This study is relevant because it addresses a gap in the research on the translation errors of salutation words from Indonesian to German. This study therefore aims to examine the mistranslation of greeting words in the Netflix series Gadis Kretek from Indonesian as the source language (SL) to German as the target language (TL). The mzzethod used in this research is a qualitative method with a descriptive analysis approach, using a synthesis of translation error theories according to Nord (2005), Hansen (2009), and Silalahi, et al (2018). A total of 20 instances of translation errors have been identified in the German subtitle. It can be concluded that linguistic translation errors make up the largest proportion of these errors, making up 50% of the total data."Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Felia Puteri Roosseno
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bentuk interaksi sosial (Sozialform) antara pembelajaran bahasa Jerman secara luring dan daring pada lembaga kursus Belajar Bahasa Jerman level A1. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori bentuk interaksi sosial oleh Haß dan oleh Rösler. Data pada penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik observasi pada tiga sesi kelas luring dan tiga sesi kelas daring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua interaksi sosial yaitu pengajaran frontal, kerja kelompok, kerja berpasangan dan kerja individu ditemukan pada pembelajaran luring dan daring. Guru dan murid dapat lebih leluasa berinteraksi pada pembelajaran luring, sedangkan pada pembelajaran daring sering dijumpai masalah pada jaringan internet. Proporsi bentuk interaksi sosial kerja berpasangan pada pembelajaran luring lebih banyak dibandingkan dengan pembelajaran daring karena durasi kelas luring lebih panjang. Agar pembelajaran dapat berjalan maksimal dan memberikan manfaat yang banyak bagi para murid, guru perlu mengantisipasi permasalahan yang muncul dalam setiap bentuk interaksi sosial, khususnya pada pembelajaran daring.
This research aims to figure out the difference between the form of social interaction in offline and online German learning at the german language course Belajar Bahasa Jerman level A1. The theories used in this research are the theories of form of social interaction by Haß and by Rösler. The data in this research had been collected using observation techniques in three offline class sessions and three online class sessions. The result of this research showed that all form of social interactions, namely frontal teaching, group work, pair work and individual work were found in online and offline learning. Teachers and students can interact more freely in offline learning, whereas in online learning they often encounter problems with the internet connections. The proportion of form of social interaction pair work in offline learning is bigger than its online learning counterpart due to the former's longer duration. In order for learning to run optimally and provide many benefits for students, teachers need to anticipate problems that arise in every form of social interaction, especially in online learning."Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Damanik, Erfadila Pranata
"Skripsi ini membahas kesalahan morfosintaksis bahasa Jerman pada karangan mahasiswa program studi Jerman Universitas Indonesia angkatan 2012 Selain itu dibahas pula kesesuaian kemampuan menulis berdasarkan ketepatan gramatika berdasarkan Gemeinsamer Europ ischer Referenzrahmen untuk level A2. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang mendeskripsikan jenis jenis kesalahan yang muncul serta melakukan penilaian berdasarkan Gemeinsamer Europ ischer Referenzrahmen f r Sprachen Untuk melihat pemunculan kesalahan dilakukan penghitungan dan hasil akhir disajikan dalam bentuk angka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan kongruensi merupakan kesalahan yang paling banyak terjadi Adapun kemahiran menulis berdasarkan Gemeinsamer Europ ischer Referenzrahmen telah berhasil dicapai oleh 15 dari 16 mahasiswa Berdasarkan hasil penelitian ini kepada para mahasiswa disarankan untuk memperbanyak latihan menulis secara mandiri dan lebih cermat dalam membentuk kalimat
World cosmetics industry is growing, especially in Indonesia. With so many products and cosmetics industry players are popping up, every cosmetics manufacturers must compete to create different grades of products to enhance the consumer interest to make a purchase. Likewise, the use of celebrity endorsers were deemed inappropriate and has compatibility with the product , so that it can attract society 's purchase intention. The author choose L' Oreal Paris cosmetic product that is unique to the authors assessed study, because L' oreal are included in 10 of the 50 World Most Valuable Brand Cosmetics in 2013 ( in USD Billion ). In this study we examined empirically the relationship between the credibility of the endorser of L' oreal ( Maudy Koesnaedi ) , the credibility of the brand L'oreal, and its relationship with the development of consumer -based brand equity. The results showed that Brand Credibility affect Endorser credibility . The results also indicate that brand credibility influence Consumer -Based Brand Equity. This study also supports previous theories from Amanda; Pappu, Ravi; Cornwell, T Bettina (2011), in which researchers found that the credibility of the endorser does not build brand equity directly , but also by the impact (mediating) of brand credibility which led to increased consumer based brand equity."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S54151
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maria Triana Dewi
"
ABSTRAKSkripsi ini membahas mengenai kesalahan ejaan dan tata bahasa Korea pada karangan yang dibuat oleh 35 mahasiswa Program Studi Bahasa dan Kebudayaan Korea Universitas Indonesia angkatan 2013/2014. Penelitian ini menggunakan analisis kesalahan berbahasa dan metode campuran dengan mendiskripsikan jenis kesalahan ejaan dan tata bahasa dari data kuatitatif yang didapat. Sumber penelitian ini diambil dari soal ujian TOPIK (Test of Profiency in Korean). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesalahan berbahasa Korea terjadi pada kesalahan ejaan vokal, konsonan, dan susunan kata, serta kesalahan tata bahasa yakni pada partikel, final ending, kala, dan struktur.
ABSTRACTThe topic of this paper is Korean Grammar and Spelling Errors of writing examination result which was made by 35 Korean Studies Students of the academic year of 2013/3014 of the University of Indonesia. This research is using language error’s analysis, and also using mix method by describing types of grammar and spelling errors from the qualitative data that was got. This sources in this research is taken from writing case of TOPIK (Test of Profiency in Korea). The result of this reseach shows that spelling error is occured on vowel and consonant writing, word formation, and also occurred in grammar, such as Korean particle using, final ending, tenses , and the structure of sentence."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2014
S56258
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Talitha Kana
"
ABSTRAKDalam skripsi ini dibahas mengenai interjeksi bahasa Jerman yang mengandungunsur kata Gott dalam novel ldquo;Herr der Diebe ldquo; beserta padanannya dalam bahasaIndonesia dalam novel ldquo;Pangeran Pencuri rdquo;. Fokus penelitian ini terletak padapembahasan makna serta fungsi interjeksi terkait konteks cerita dan pergeseranunit yang terjadi pada saat proses penerjemahan. Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode kualitatif, yakni menganalisis dengan kajian pustaka.Hasil penelitian menyatakan bahwa konteks cerita sangat mempengaruhi maknaserta fungsi interjeksi sehingga padanan interjeksi-interjeksi ini dalam bahasaIndonesia muncul dalam berbagai bentuk.
ABSTRACTThis research explains about german interjections with the word Gott in germanchildren novel ldquo Herr der Diebe rdquo by Cornelia Funke and its equivalent translationin indonesian in the novel ldquo Pangeran Pencuri rdquo . The focus of this research is theexplanation of the meanings and functions of the interjections based on thecontext of the story and also the unit shifts that happens due to translation process.The method that is used in this research is qualitative method in which theanalysis is done by doing library search. The result of this research shows that thecontext of the story determines the various meanings and functions of theinterjections thus its equivalent translations in indonesian are also variative."
Lengkap +
2017
S70070
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ardhea Puti Hariana
"Penelitian ini membahas analisis kesalahan pelafalan bunyi vokal bahasa Jerman yang dilakukan oleh anak-anak pada rumah singgah Cahaya Anak Negri pada saat pembelajaran. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Data yang diambil untuk penelitian ini menggunakan metode simak dengan bantuan teknik rekam menggunakan telepon genggam. Hasil dari rekaman tersebut ditranskrip menjadi tulisan fonetis dan kemudian dianalisis menggunakan teori fonetik serta teori kesalahan dari Rues dkk, Dieling dan Hirschfeld, serta Edge. Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat beberapa responden yang melakukan kesalahan pelafalan bunyi vokal bahasa Jerman. Bunyi vokal yang dominan terjadi kesalahan pelafalan adalah bunyi pendek [ʏ], bunyi pendek [œ], dan bunyi [øː]. Kesalahan yang ditemukan berupa penghilangan bunyi, pergantian bunyi, dan penambahan bunyi vokal maupun konsonan lainnya. Berdasarkan hasil analisis tersebut, kesalahan yang dibuat oleh responden tergolong ke dalam Irrtümer atau errors, karena responden sudah mempelajarinya selama pembelajaran, tetapi tetap melakukan kesalahan. Ada pula faktor lain yang mendukung terjadinya kesalahan, yaitu perbedaan pada bunyi vokal bahasa Indonesia dan bahasa Jerman, salah satunya terletak pada kuantitas panjang dan pendek bunyi vokal serta grafemnya.
This research discusses the analysis of German vowel pronunciation errors made by children from a shelter house called Cahaya Anak Negeri during learning sessions. This is qualitative research that uses a descriptive approach. The data taken for this research used the listening method and recording techniques with the help of a cell phone. The results of the recording were transcribed into phonetic writing style by the International Phonetic Alphabet (IPA) and analyzed using phonetics and errors theory by Rues et al., Dieling Hirschfeld, as well as Edge. The results showed there are several respondents who make mistakes in the pronunciation of German vowels. The dominant vowel that mistakenly pronounces is a short sound of [ʏ], [œ], dan a long sound of [øː]. The errors were found in the form of omission of the vowel sounds, changes of the vowel sounds, and the addition of the vowel and consonant sounds. Based on the analysis results, the respondents made errors were an error called Irrtümer or error, where the respondents have learned the subject during classes, but still make mistakes. Some factors influence the occurrence of errors, namely the differences in Indonesian and German vowel sounds, one of which lies in the quantity of long and short vowel sounds and their graphemes."
Lengkap +
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library