Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 81343 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anissah Larasati
"ABSTRAK
Berdasarkan laporan BBC Indonesia, trend mengenakan busana muslim yang stylish dan modern di kalangan wanita atau yang belakangan ini akrab disebut dengan hijab menjadi suatu fenomena yang sedang terjadi di Indonesia. Trend ini juga terlihat dari maraknya brand busana muslim wanita yang bermunculan. Salah satu brand busana muslim yang ada di Indonesia ialah ?Jasmine?. Jasmine merupakan sebuah brand busana muslim wanita yang ada sejak tahun 2007.
Berdasarkan hasil survey dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden dengan karakteristik wanita, berusia diatas 30 tahun dan mengenakan kerudung. Kuesioner disebarkan di beberapa pengajian yang ada di 6 Masjid besar di Jadetabek.Dari survey ini didapatkan hasil 87 % menyatakan belum pernah mendengar brand ini sebelumnya. Hal ini menindikasikan rendahnya kesadaran atau awareness khalayak terhadap brand ?Jasmine? . Penulisan karya akhir ini bertujuan untuk merancang serangkaian kegiatan humas pemasaran yang dapat meningkatkan brand awareness ?Jasmine di kalangan khalayak.

ABSTRACT
According to a report by BBC Indonesia, the trend of wearing Muslim clothing that is stylish and modern among women or recently called the hijab became a phenomenon that is happening in Indonesia. This trend is also evident from the rise of Muslim fashion brand of women that have sprung up. One Muslim fashion brand in Indonesia is "Jasmine". Jasmine is a women Muslim fashion brand existed since 2007.
Based on the survey by distributing questionnaires to 100 respondents to the characteristics of a woman, aged over 30 years old and wearing a hijab. Questionnaires were distributed in several recitals in six major mosque in Jadetabek area. This survey showed 87% had not heard of this brand before. It is indicating the lack of public awareness of the brand "Jasmine". This final assignment aims to design a series of marketing public relations activities that can increase brand awareness of "Jasmine among audiences.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fildzah Nadhilah
"ABSTRAK
Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan adalah sebuah kawasan wisata pelestarian budaya yang terletak di Jagakarsa, Jakarta Selatan. Meskipun Setu Babakan memiliki beragam potensi wisata, ternyata ketertarikan masyarakat untuk berkunjung dan memahami budaya Betawi masih kurang. Selain itu, Setu Babakan juga belum memiliki perencanaan strategi humas pemasaran yang terintegrasi untuk menumbuhkan awareness masyarakat yang masih minim tersebut. Oleh karena itu, dibuatlah rancangan strategi humas pemasaran yang bertujuan untuk meningkatkan awareness khalayak terhadap Setu Babakan. Perancangan humas pemasaran ini diturunkan menjadi sebuah program dengan nama ?Setu Babakan: The House of Jakarta? yang memiliki beberapa kegiatan, yakni Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, kampanye media digital, serta konferensi pers. Target khalayak dari program ini adalah pelajar dan mahasiswa di Jabodetabek. Pemilihan target khalayak ini didasari oleh hasil riset pendahuluan yang menunjukkan kurangnya kesadaran pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan. Pesan kunci yang akan diberikan pada setiap kegiatan ini adalah edukasi secara menyeluruh kepada pelajar dan mahasiswa mengenai Setu Babakan sebagai sebuah ?rumah? bagi masyarakat Jabodetabek.

ABSTRACT
Betawi Cultural Village Setu Babakan is a cultural preservation tourist resort located in Jagakarsa, South Jakarta. Although Setu Babakan has diverse tourism potential, it turns out the public interest to visit and understand the Betawi culture is still lacking. Additionally, Setu Babakan also does not have integrated marketing public relation strategic planning to foster low public awareness. Therefore, they need to design a marketing public relation strategy which aims to increase public awareness of the Setu Babakan. Designing marketing public relation strategy is revealed to be a program with the name "Setu Babakan: The House of Jakarta" which has several activities, Betawi Carnival, Betawi Culture Festival, a digital media campaign, as well as a press conference. The target audience of the program is students (both high school and college) in Jabodetabek. Selection of the target audience is constituted by the results of preliminary research that shows a lack of awareness of students about the Setu Babakan. Key messages that will be given to each of these activities is a thorough education to the students about the Setu Babakan as a "home" for the people of Jabodetabek.
"
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Yunita Chandradewi Puspaningrum
"Tayangan media massa seringkali menunjukkan standar kecantikan dengan kulit putih, tubuh tinggi dan langsing, serta rambut panjang, lurus, dan hitam. Hal tersebut pun ditunjukkan melalui produk-produk perawatan tubuh dan rambut yang beredar di pasaran luas, yang mayoritas hanya memenuhi kebutuhan khalayak yang 'sesuai' dengan standar kecantikan. Padahal, terdapat khalayak yang kebutuhannya belum terpenuhi dengan produk-produk tersebut. Produk-produk yang beredar di pasaran luas pun seringkali menghasilkan tingkat limbah yang tinggi, yang disebabkan oleh pemilihan bahan baku hingga kemasan yang tidak ramah lingkungan.
Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang ramah terhadap keragaman jenis rambur dan lingkungan, hadir di tengah-tengah kondisi tersebut. Akan tetapi, kesadaran khalayak akan keberadaan Madremia sebagai brand perawatan rambut dan tubuh yang peduli pada keberagaman jenis rambut dan lingkungan masih rendah. Madremia pun belum memiliki rancangan kegiatan pemasaran yang komprehensif dan terencana yang dapat dievaluasi. Maka dari itu, dibutuhkan suatu rancangan program komunikasi yang dapat meningkatkan brand awareness Madremia.
Rancangan program komunikasi ini bertajuk “Embrace Your Well Being and Nature with Madremia”, yang akan dilaksanakan selama 5 bulan dengan total anggaran sebesar Rp.3.810.000. Khalayak program ini akan menargetkan khalayak yang berdomisili di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, berusia 18-30 tahun dengan SES A-B, familiar dengan teknologi digital, aktif menggunakan media sosial, memiliki ketertarikan dengan isu beauty inclusivity dan lingkungan, serta sering melakukan riset sederhana sebelum membeli suatu barang. Progam ini akan dieksekusi melalui beberapa kegiatan, yaitu aktivasi media sosial, brand ambassador, partnership dengan komunitas, serta media relations.

Mass media often show the standard of beauty with white skin, tall and slender bodies, and long, straight, and black hair. This is also shown through the body and hair care products circulating in the wide market, the majority of which only meet the needs of audiences that are 'fit' to the beauty standards. In fact, there are audiences whose needs have not been met with these products. Products circulating in the wide market often produce high levels of waste, which is caused by the selection of raw materials to packaging that is not environmentally friendly.
Madremia as a hair and body care brand that is friendly to various types of hair and the environment exists in the midst of these conditions. However, public awareness of the existence of Madremia as a hair and body care brand that cares about the diversity of hair types and the environment is still low. Madremia does not yet have a comprehensive and planned marketing activity plan that can be evaluated. Therefore, a communication program is needed that can increase Madremia's brand awareness.
This communication program is entitled "Embrace Your Well Being and Nature with Madremia", which will be implemented for 5 months with a total budget of Rp3,810,000. The audience for this program will target audiences who live in Greater Jakarta and its surroundings (Jabodetabek area) and big cities on the island of Java, aged 18-30 years with SES A-B, are familiar with digital technology, actively use social media, have an interest in beauty inclusivity and environmental issues, and often do simple research before buying an item. This program will be executed through several activities, namely social media activation, brand ambassadors, partnerships with the community, and media relations.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Edgina Callista Lunadi
"Jumlah UMKM di Indonesia pada tahun 2019 yang berjumlah 60,2 juta unit mengharuskan setiap pelaku bisnis menciptakan strategi komunikasi yang efektif agar semakin dikenal oleh target khalayaknya.
Terlebih lagi bisnis pada sektor minuman berbasis kopi, mengingat Indonesia menempati peringkat ketujuh dunia sebagai negara dengan tingkat konsumsi kopi yang cukup tinggi.
Salah satu ekspansi dari maraknya bisnis minuman kopi adalah kopi cold brew, kopi dengan teknik seduh menggunakan air dingin.
Pop the Cold Brew sebagai salah satu bisnis penyedia minuman kopi cold brew hadir sebagai alternatif bagi konsumen yang ingin menikmati kopi dengan cara berbeda.
Materi serta strategi komunikasi yang dilakukan Pop the Cold Brew masih sangat sederhana, yakni hanya mengandalkan media sosial Instagram. Terlebih lagi, usaha ini tidak pernah mengadakan kegiatan di luar media sosial untuk menjangkau target khalayaknya.
Melalui survei yang dilakukan terhadap 111 responden, hanya 9% dari responden yang mengetahui keberadaan Pop the Cold Brew.
Dibutuhkan upaya guna meningkatkan brand awareness dari Pop the Cold Brew, salah satunya dengan pendekatan humas pemasaran, untuk mengedukasi khalayak tentang kelebihan kopi cold brew dan keunikan yang ditawarkan dari merek ini.

A total of approximately 60,2 million units of SMMEs across Indonesia require every entrepreneur to invent an effective communication strategy in order for their business to be recognized by their target audience.
Especially business on coffee specialties, where Indonesia ranks seventh in the world for its coffee consumption.
One of the expansions from the fast-growing coffee industries is the creation of cold brew coffee, made by brewing coarsely ground coffee beans in cold water.
Pop the Cold Brew exists as one of the suppliers for cold brew coffees and as an alternative for those whod like to consume their coffee in a different way.
The ideas and communication strategies implemented by Pop the Cold Brew by far are still basic, for they are using only Instagram as their main promotional tools. Furthermore, this business never tried any other strategies in order to reach their target audience.
According to a survey conducted to 111 respondents, only 9% from the respondents knew the existence of Pop the Cold Brew.
Therefore, there is a strong need to increase the brand awareness of Pop the Cold Brew with the use of marketing public relations approach, to educate the advantages of cold brew coffee compared to any other coffees, and inform the uniqueness of this brand to their target audience."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Naomi Noviyanti
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Reblood memiliki tujuan untuk menyelesaikan masalah defisit kantong darah di Indonesia. Semenjak tahun 2015 hingga per Oktober 2017, Reblood sudah memiliki 10.586 pengguna. Namun masih banyak target khalayak dari Reblood yang belum mengetahui apa itu Reblood meskipun sudah memiliki informasi yang cukup mengenai donor darah. Oleh karena itu, berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan CEO Reblood dan survei terhadap 108 target khalayak Reblood, disimpulkan bahwa dibutuhkannya sebuah program untuk meningkatkan brand awareness dari Reblood. Tujuan: Untuk memperkenalkan Reblood kepada target khalayak dan memberikan informasi mengenai fitur dan keuntungan dalam menggunakan Reblood. Serta mengajak lebih banyak lagi orang untuk melakukan donor darah melalui Reblood. Sasaran Program Komunikasi Meningkatkan brand awareness target khalayak mengenai Reblood. Mengajak lebih banyak orang untuk donor darah menggunakan Reblood. Strategi: Melakukan publikasi mengenai Reblood dengan metode offline dan online di berbagai media dan tempat. Khalayak Sasaran: 1. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan. 2. Usia : 17-30 tahun.3. Tempat tinggal : Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek. 4. Pekerjaan : Mahasiswa dan karyawan. 5. Pengguna smartphone. 6. Pengguna sosial media Instagram dan/atau Facebook.

ABSTRACT
Situation Analysis: Reblood has a mission to solve the deficit of blood supply in Indonesia. Since 2015 until October 2017, Reblood already has 10.586 members. But there are still so many of the target audience that don rsquo t know about Reblood, although they already have enough information about blood donor. Therefore, based on an interview with the CEO of Reblood and survey with 108 of Reblood rsquo s target audience, it can be concluded that Reblood needs a program to increase the brand awareness of Reblood. Goals To introduce: Reblood to the target audience and give them information about Reblood rsquo s features and benefits when using Reblood. Also to persuade more people to donate their blood using Reblood. Communication Objectives: To increase target audience rsquo's brand awareness of Reblood.To persuade more people to donate their blood using Reblood.StrategyDoin publications about Reblood with offline and online methods in various medias and places. Target Audience: 1. Gender Male and female. 2. Age 17 30 years old. 3. Ocuppation University students and employee. 4. Domicile Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi Jabodetabek. 5. Smartphone users. 6. Instagram and or Facebook users."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Rindu Aninditha Putri
"ABSTRAK
Analisis Situasi: Meningkatnya kepedulian masyarakat terhadap kandungan makanan yang dikonsumsi. Makanan Jepang adalah makanan terfavorit di dunia karena rasa dan kandungannya yang sehat, salah satunya ikan unagiMasyarakat Indonesia belum mengenal ikan unagi sebagai ikan yang memiliki manfaat paling tinggi dibandingkan ikan lainnya. Ken Japanese Restaurant menyediakan menu unagi terlengkap dan terjamin kualitasnya karena budidaya sendiri. Masyarakat belum banyak mengenal Ken Japanese Restaurant ini karena belum melakukan banyak kegiatan humas pemasaran secara konvensional maupun digital. Maka berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan owner Ken Japanese Restaurant, ditemukanlah bahwa restoran ini membutuhkan program untuk meningkatkan brand awareness. Tujuan: Mampu meningkatkan brand awareness Ken Japanese Restaurant khususnya pada tingkatan level brand recall sehingga dapat menjadikan Ken Japanese Restaurant dikenal oleh masyarakat. Khalayak Sasaran: Demografis: Laki-laki dan perempuan. Keluarga dan anak muda 17 s.d. 60 tahun Ses A/B- PsikografisFamily person, healthy, modern, dinamis, praktis, dan suka nongkrong. Geografis Daerah Jakarta terutama Cibubur Sub-urban Jakarta Depok, Bekasi, dan Cileungsi.

ABSTRACT
Situation Analysis: People are more aware about the food they consumed. Japanese food is the most favorite food in the world because of its taste and also the healthy ingredient in the food, especially unagi. Indonesian people don`t realize unagi as a fish that has the highest advantages compared to the other fish. Ken Japanese Restaurant provides a complete unagi menu with a guaranteed quality because it has its own cultivation. People don`t know much about Ken Japanese Restaurant because it haven rsquo t done a lot of marketing public relations activities conventionally and digitally. Therefore, based on a private interview with the owner of Ken Japanese Restaurant, it is founded that Ken Japanese Restaurant needs a program to increase brand awareness of their restaurant. Goal: The goal of the program is able to increase the brand awareness of Ken Japanese Restaurant particularly at the level of brand recall levels so that Ken Japanese Restaurant will be known by the people around DKI Jakarta and sub urban Jakarta. Target Audience: Demographically Male and female. Family and youth ages 17 60 Ses A B PsychographicsFamily person, healthy, modern, dynamic, practical, dan like to hanging out. Geographically around Jakarta particularly in Cibubur Sub urban Jakarta Depok, Bekasi, dan Cileungsi."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sri Nur Ashifa
"The Fortune merupakan UMKM clothing yang bergerak dalam bidang fesyen dengan gaya casual untuk kaum muda dan milenial, dengan berbagai pilihan produk mulai dari celana, baju, jaket, topi, hingga aksesoris lainnya. UMKM yang beroperasi di Lombok, Nusa Tenggara Barat sudah ada sejak tahun 2019 yang awalnya hanya dijalankan dirumah, namun kini The Fortune telah memiliki distro sendiri. The Fortune memiliki tujuan untuk mendorong anak muda dan kaum milenial untuk tetap bisa tampil fashionable tanpa mengeluarkan biaya mahal. Oleh karena itu, kualitas produk sangat diutamakan dengan memerhatikan jenis, motif, hingga pilihan warna yang beragam sesuai. Sejak awal, UMKM ini menjalankan bisnisnya dengan memfokuskan komunikasinya melalui media digital seperti Instagram. Terlebih ketika pandemi saat ini. Berdasarkan data dari Kemenperin (2018), industri fesyen termasuk ke dalam 16 kelompok industri kreatif dan memberi kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 3,76% tahun 2017. Dukungan pemerintah untuk mendorong UMKM di Indonesia Go digital dan Go Global secara penuh terlebih di masa pandemi covid-19. Kampanye #SemuanyaAdaDisini dengan tujuan mendorong seluruh produk lokal agar digunakan. The Fortune sebagai salah satu brand lokal yang menyediakan produk clothing dengan berbagai jenis dan pilihan dengan tujuan menjadi solusi bagi kaum muda dan milenial yang ingin tetap tampil fashionable dengan gaya casual dan nyaman sehari-hari. The Fortune belum memanfaatkan media sosial miliknya secara maksimal dan konsisten, seperti Instagram (@thefortune_id) dimana sebagai media utama komunikasi dengan publik eksternal. Banyaknya brand lokal berbasis clothing dan distro serupa yang sudah memiliki nama di masyarakat setempat mengakibatkan konsumen lebih tertarik kepada brand tersebut dan mengakibatkan semakin tingginya kompetitor baru. Hasil wawancara bersama pemilik The Fortune dan survei online, ditemukan data yang relevan dimana The Fortune membutuhkan strategi komunikasi yang efektif dalam rangka meningkatkan brand awareness. Terlebih adanya tren media digital seperti media sosial dan marketplace yang digunakan sebagai platform untuk berkomunikasi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan brand awareness The Fortune adalah dengan melakukan pendekatan hubungan masyarakat pemasaran dengan mengedukasi tentang brand clothing dan merek The Fortune. Belum banyak masyarakat yang mengetahui dan mengenal The Fortune serta produknya sehingga brand awareness dan interaksi dengan audiens masih rendah. Meningkatkan brand awareness The Fortune dengan melakukan beberapa program yang dapat menginformasikan pesan dan meningkatkan dari target khalayak, agar The Fortune lebih dikenal di masyarakat. Target khalayaknya berupa laki-laki dan perempuan berusia 17 - 40 tahun dengan endapatan middle hingga high income, pekerjaan; pelajar, mahasiswa, pekerja muda ,wirausaha, jobseeker. berdomisili di Provinsi Nusa Tenggara Barat khususnya Pulau Lombok. Memiliki gaya hidup fashionable dan memiliki ketertarikan dengan brand clothing serta fashion/style, suka berpenampilan dengan gaya casual, gemar berinteraksi, dan aktif dalam melakukan pencarian maupun penyebaran konten di internet atau media sosial.

The Fortune is a clothing MSME engaged in fashion with a casual style for young people and millennials, with a wide selection of products ranging from pants, clothes, jackets, hats, to other accessories. MSMEs operating in Lombok, West Nusa Tenggara have been around since 2019 which were initially only run at home, but now The Fortune has its own distribution. The Fortune has a goal to encourage young people and millennials to still be able to look fashionable without spending a lot of money. Therefore, product quality is prioritized by paying attention to the types, motifs, and various color choices accordingly. Since the beginning, this MSME has run its business by focusing its communication through digital media such as Instagram. Especially during the current pandemic. Based on data from the Ministry of Industry (2018), the fashion industry is included in 16 creative industry groups and contributed to the national GDP by 3.76% in 2017. Government support to encourage MSMEs in Indonesia to go digital and go global in full, especially during the covid pandemic. -19. The #SemuanyaAdaDisini campaign aims to encourage all local products to be used. The Fortune as one of the local brands that provides clothing products with various types and choices with the aim of being a solution for young people and millennials who want to continue to look fashionable with a casual and comfortable everyday style. The Fortune has not utilized its social media optimally and consistently, such as Instagram (@thefortune_id) which is the main medium of communication with the external public. The large number of local clothing-based brands and similar distributions that already have names in the local community have resulted in consumers being more attracted to these brands and resulting in higher number of new competitors. The results of interviews with the owners of The Fortune and online surveys, found relevant data where The Fortune needed an effective communication strategy in order to increase brand awareness. Moreover, there are digital media trends such as social media and marketplaces that are used as platforms to communicate. One of the efforts that can be made to increase The Fortune's brand awareness is to approach the marketing public relations by educating about the clothing brand and The Fortune brand. Not many people know and know The Fortune and its products so that brand awareness and interaction with the audience is still low. Increase brand awareness of The Fortune by conducting several programs that can inform the message and increase it from the target audience, so that The Fortune is better known in the community. The target audience is men and women aged 17 - 40 years with middle to high income income, employment; students, students, young workers, entrepreneurs, jobseekers. domiciled in West Nusa Tenggara Province, especially Lombok Island. Has a fashionable lifestyle and has an interest in clothing and fashion/style brands, likes to dress in a casual style, likes to interact, and is active in searching and distributing content on the internet or social media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Amanda Kenriva Inshira
"Profil UMKM: Bebakar Muara adalah sebuah UMKM bidang makanan yang didirikan pada bulan Juli 2021 berlokasi di Jalan Brigjen Katamso No.7, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat dan Pondok Bambu, Jakarta Timur dengan jam operasional 08.00 sampai 21.00 WIB. Usaha mikro ini menjual ayam bakar sebagai produk intinya dan akan mengembangkan menunya dengan berbagai aneka masakan bakar.
Analisis Situasi:
1. Strength
Inovasi atau unique selling point berupa ayam bakar bumbu putih dengan bumbu oles barbeque dan blackpepper dan salad khas Bebakar Muara, menggunakan bahan premium seperti ayam pejantan dan bumbu oles yang berkualitas tinggi, menggunakan alat berkualitas yaitu pemanggang berbahan bakar batu bara yang membuat aroma bakar menjadi kuat, produk dikemas dalam bentuk yang premium (penggunaan kemasan lunch box premium), dan akun Instagram dikelola dengan menyusun editorial plan dan memiliki media kit.
2. Weakness
Baru dirintis dan belum disadari masyarakat, kurangnya Sumber Daya Manusia, kendala publikasi konten media sosial akibat tenaga kerja cabutan, belum merencanakan strategi marketing yang matang, dan kurangnya komunikasi interaktif yang baik dengan pelanggan.
3. Opportunity
Peningkatan pembelian makanan sebanyak 300 persen saat pandemi, platform pemesanan makanan yang sedang berkembang pesat yang memudahkan pemesanan, pengguna akun Instagram terbanyak merupakan kalangan usia yang sesuai dengan target pasar.
4. Threat
Kompetitor bisnis yang telah berjalan bertahun-tahun dan sangat dikenal masyarakat (berdasarkan kuesioner pendahuluan, mayoritas masyarakat lebihmengenali brand ayam bakar bernama Ayam Bakar Kambal dan Ayam Bakar Mbal-Mbul).
Pernyataan Masalah:
1. Awareness target pasar mengenai Bebakar Muara masih tergolong rendah karena Bebakar Muara belum memanfaatkan Instagram untuk menjalankan kegiatan promosi yang matang.
2. Kegiatan pemasaran yang belum direncakan secara matang dikarenakan UMKM ini baru berjalan dan hanya memiliki satu karyawan di bidang marketing.
Usulan Program: Program yang diusulkan untuk meningkatkan brand awareness Bebakar Muara adalah marketing public relations yang dirancang dengan pesan kunci “Makanan Unik dan Berkualitas”. Program ini memiliki beberapa kegiatan yaitu:
1. News: Introducing Bebakar Muara
2. Influencers Endorsement: 4 Days of Bebakar Muara
3. Event: Get to Know Bebakar Muara Challenge
Tujuan Program: Meningkatkan brand awareness target pasar kepada Bebakar Muara
Target Khalayak:
1. Demografis
Jenis Kelamin: Laki-laki dan Perempuan, Usia: 15-35 tahun, Pekerjaan: Pelajar dan karyawan, SES: B
2. Geografis
Domisili: Jakarta Barat dan JakartaTimur, Wilayah khusus: Palmerah, Kemanggisan, Slipi, Pondok Bambu, dan perbatasan Jakarta Timur dan Bekasi, Kepadatan penduduk: padat
3. Behaviour
Menginginkan kemudahan dalam mencari makanan, aktif menggunakan Instagram dan senang mengikuti influencers
4. Psikografis
Keputusan tertinggi untuk memakan makanan yang bersih dan berkualitas sesuai dengan budget yang sesuai dan gemar membantu dan senang dibantu orang lain.
Jadwal: Januari - April 2022
Ang​garan: 21.350.000
Evaluasi: Input: Evaluasi terhadap perencanaan program, Output:Evaluasi terhadap hasil program, Outcome:Evaluasi terhadap dampak jangka panjang program.

MSME Profile: Bebakar Muara is an MSME in the food sector which was established in July 2021 located at Jalan Brigjen Katamso No.7, Palmerah District, West Jakarta and Pondok Bambu, East Jakarta with operating hours from 08.00 to 21.00 WIB. This micro-enterprise sells grilled chicken as its core product and will expand its menu with a variety of grilled dishes.
Situation Analysis:
1. Strength
Innovation or unique selling point in the form of white spiced grilled chicken with barbecue and blackpepper seasoning and Bebakar Muara salad, using premium ingredients such as studded chicken and high-quality seasoning, using quality tools, namely coal-fired grills that make the aroma of the grilled strong. , products are packaged in a premium form (use of premium lunch box packaging), and Instagram accounts are managed by compiling an editorial plan and having a media kit.
2. Weakness
Newly established and not yet awared by the public, lack of Human Resources, have obstacles in publishing social media content due to using freelance labor, not yet planning a mature marketing strategy, and lack of good interactive communication with customers.
3. Opportunity
A 300 percent increase in food purchases during the pandemic, a fast-growing food ordering platform that makes ordering easy, the most Instagram account users are the age group according to the target market.
4. Threat
A business competitor that has been running for years and is very well known to the public (based on a preliminary questionnaire, the majority of people are more familiar with the grilled chicken brand named Ayam Bakar Kambal and Ayam Bakar Mbal-Mbul).
Problem Statement:
1. Awareness of the target market regarding Bebakar Muara is still relatively low because Bebakar Muara has not used Instagram to carry out mature promotional activities.
2. Marketing activities that have not been carefully planned because this MSME is just running and only has one employee in the marketing field.
Proposed Program: The program proposed to increase brand awareness of Bebakar Muara is marketing public relations designed with the key message “Unique and Quality Food”. This program has several activities, namely:
1. News: Introducing Bebakar Muara
2. Influencers Endorsement: 4 Days of Bebakar Muara
3. Event: Get to Know Bebakar Muara Challenge
Program Objectives: Increase brand awareness of the target market to Bebakar Muara
Target Audience:
1. Demographic
Gender: Male and Female, Age: 15-35 years old, Occupation: Student and employee, SES: B.
2. Geographic
Domicile: West Jakarta and East Jakarta, Special areas: Palmerah, Kemanggisan, Slipi, Pondok Bambu, and the border between East Jakarta and Bekasi, Population density: dense
3. Behavior
Wants convenience in finding food, actively uses Instagram and likes to follow influencers
4. Psychographics
The highest decision to eat clean and quality food according to the appropriate budget and likes to help and likes to be helped by others
Schedule: January - April 2022
Budget: 21,350,000
Evaluation: Input: Evaluation of program planning, Output: Evaluation of program results, Outcome: Evaluation of the long-term impact of the program.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Feisya Rizky Ayunadia
"ABSTRAK
Profil Perusahaan: Evoware adalah social enterprise yang memiliki tujuan untuk meningkatkan gaya hidup ramah lingkungan dan memberikan nilai-nilai inovatif bagi masyarakat urban. Social enterprise yang didirikan pada April 2016 ini menggunakan rumput laut sebagai bahan baku produk. Dampak yang diharapkan Evoware bukan hanya untuk lingkungan, tetapi juga untuk kehidupan para petani rumput laut. Evoware memiliki visi untuk menciptakan solusi inovatif untuk memecahkan masalah sampah plastik. Selain itu, sekaligus meningkatkan taraf hidup petani rumput laut di Indonesia. Untuk mencapai visinya, Evoware menganut dua nilai utama, yaitu inovasi dan kerjasama. Dalam menjalankan bisnisnya, rantai nilai bisnis Evoware tidak membahayakan alam mulai dari sumber hingga produknya. Produk Evoware bersifat ramah lingkungan, bio-degradable, dapat dimakan sekaligus sehat bagi tubuh. Evoware saat ini memiliki dua jenis produk, yaitu gelas Ello Jello dan seaweed-based packaging. Pernyataan Masalah: Masyarakat belum mengenal Evoware dan produknya sehingga produk Evoware belum memiliki brand awareness yang kuat.

ABSTRACT
Company Profile: Evoware is a social enterprise that aims to improve eco-friendly lifestyles and provide innovative values for urban society. This social enterprise which was founded on April 2016 uses seaweed as raw material for their products. Evoware's impact is not just for the environment, but also for the lives of seaweed farmers. Evoware has a vision to create innovative solutions to solve plastic waste problems. In addition, while improving the living standards of seaweed farmers in Indonesia. To achieve this vision, Evoware embraces two key values, innovation and cooperation. In running its business, Evoware's value chain does not endanger nature from source to product. Evoware products are environmentally friendly, bio-degradable, edible and healthy for the body. Evoware currently has two types of products, Ello Jello glass and seaweed-based packaging. Problem Statement: The general public is not familiar with Evoware and its products so that Evoware`s products do not yet have a strong brand awareness."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>