Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 101920 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Harahap, Aldine Andriza
"Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam menyelenggarakan pendidikan. Proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa dukungan biaya.
Berdasarkan Keputusan Menkeu RI No. 498/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009. Sebagai satker BLU, Politeknik Kesehatan Bandung boleh memungut biaya dari masyarakat berdasarkan tarif layanan yang dibuat. Masalahnya belum diketahui berapa biaya untuk penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Farmasi Politeknik Kesehatan Bandung dimana perhitungan biaya dengan metode ABC dapat digunakan sebagai bahan dalam menetapkan kebijakan pembiayaan pendidikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa biaya pendidikan pada Program Studi Farmasi Politeknik Kesehatan Bandung Tahun 2013. Metode penelitian adalah penelitian operasional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Metode analisis yang digunakan adalah metode ABC (Activity Based Costing).
Hasil penelitian disajikan berdasarkan aktivitas komponen biaya yang mempengaruhi biaya pendidikan. Dimulai dari registrasi kemudian perkuliahan dan diakhiri dengan pengumuman. Diketahui total biaya adalah Rp 2,385,856,539,- sedangkan biaya satuan berdasarkan metode perhitungan ABC adalah Rp 12,293,230,-. Pendapatan Prodi Farmasi adalah Rp 1,638,214,000,- dan Cost Recovery Rate sebesar 69%.
Disarankan agar manajemen berusaha mencari sumber pendapatan lain seperti kerjasama dengan perusahaan yang berhubungan dengan kefarmasian ataupun penelitian oleh dosen Prodi Farmasi. Selain itu Prodi Farmasi perlu memperbaiki manajemen keuangan dalam penyusunan anggaran Prodi Farmasi serta melakukan efisiensi di setiap aktivitas tanpa mengurangi efektifitas.

The cost of education is a very important component in education. The education process can not run without support of costing.
Based on the Minister of Finance Decree No. 498 / KMK.05 / 2009 dated December 17, 2009. As satker BLU, Health Polytechnic Bandung may collect fees from community based service rates are made. The problem is not yet known how much it costs for providing education in Pharmacy Study Program Health Polytechnic Bandung where the calculation of the cost of the ABC method can be used as an ingredient in determining education funding policies.
The aim of this study was to analyze the cost of education of Pharmacy Health Polytechnic Bandung 2013. The method is operational research using quantitative and qualitative approaches. The analytical method used is the method of ABC (Activity Based Costing).
Results of the study are presented based activities that affect the cost components of the cost of education. Starting from the registration later lectures and ends with the announcement. Known total cost is Rp 2,385,856,539, - while the unit cost based on the method of calculation ABC is Rp 12,293,230, -. Pharmaceutical Prodi income is Rp 1,638,214,000, - and Cost Recovery Rate of 69%.
It is recommended that the management tried to find other sources income such as cooperation with companies dealing with pharmaceutical or research by professors Prodi Pharmacy. Besides Prodi Pharmaceutical need to improve financial management in budgeting Prodi Pharmacy and efficiency in every activity without reducing effectiveness."
Depok: Universitas Indonesia, 2015
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amid Salmid
"Kinerja seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antar lain ; karakteristik pribadi (umur, sex, pengalaman, dll), motivasi, pendapatan dan gaji, keluarga, organisasi, supervisi dan pengembangan karier termasuk pelatihan. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisi faktorfaktor yang berhubungan dengan kinerja dosen keperawatan dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran pada Program Studi Keperawatan Bogor Politeknik Kesehatan Bandung tahun 2014. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Jumlah sampel sebanyak 43 orang. Data dianalisis secara deskriptif dan analitik. Untuk mengetahui hubungan antara variabel individu, variabel psiklogis dan variabel organisasi dengan program SPSS for Windows versi 15.0 dengan menggunakan uji Chi Square. Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kinerja dosen dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran rata-rata 95,48% dengan kinerja terendah 88,75%. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa variabel umur (p value 0,857), masa kerja (p value 0,425), beban kerja (p value 1,000), motivasi kerja (p value 0,444), kompensasi (p value 0,366), gaya kepemimpinan (p value 0,718) dan supervisi (p value 0,812) secara signifikan tidak bermakna (p value > 0,05) terhadap kinerja dosen. Sedangkan berdasarkan hasil uji statistik bahwa variabel pelatihan (p value 0,042) secara segnifikan bermakna terhadap kinerja dosen dalam melaksanakan kegiatan pendidikan dan pengajaran pada Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Bandung tahun 2014.

Individual's performance can be affected by several factors, among others; personal characteristics (age, sex, experience, etc.), motivation, and salary income, family, organization, supervision and career development, including training. The purpose of this study is analyzing the factors associated with the performance of nursing faculty in conducting education and teaching in Bogor Nursing Programe Study of Bandung Polytechnic of Health in 2014. This study used a cross-sectional design. Have 43 peoplesofthe total sample. Data were analyzed descriptively and analytically. To determine the relationship between the individual variables, psychological variables and organizational variables with SPSS for Windows version 15.0 using Chi Square test. Descriptive analysisshowedthatthe performance of lecturers in education and teaching conducting an average of 95.48% with the lowest performance of 88.75%. Statistical test results howed that the variables of age(p value = 0.857), years(p value 0.425), workload(p value = 1.000), work motivation(p value 0.444), compensation(p value = 0.366), leadership style(p value 0.718 )and supervision(p value 0.812) significantly nonsignificant (p value>0.05) on the performance of the lecturer. While based on the statistical test that the training variables(p value = 0.042) were significantly on the performance of lecturersin conducting education and teaching in Bogor Nursing Program Study of Bandung Health Polytechnic year 2014.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Masrulloh
"ABSTRAK
Nama : MasrullohProgram Studi : Magister Ilmu Kesehatan MasyarakatJudul : Analisis Biaya Pendidikan pada Program Magister Sains TerapanKesehatan di Politeknik Kesehatan Kementerian KesehatanSemarang Tahun 2016Dalam rangka memenuhi kebutuhan pengembangan kompetensi dan profesitenaga kesehatan, pada Tahun 2015 Politeknik Kesehatan Kementerian KesehatanSemarang untuk pertama kalinya menyelenggarakan Program Magister SainsTerapan Kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasikebutuhan biaya penyelenggaraan pendidikan pada Program Magister SainsTerapan Kesehatan di Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan SemarangTahun 2016 dengan melakukan perhitungan biaya satuan penyelenggaraanpendidikan. Biaya yang dianalisis dalam penelitian ini adalah biaya yang terjadidalam satu siklus penyelenggaraan pendidikan yang meliputi aktivitas registrasi,perkuliahan, dan kelulusan. Penelitian ini dilakukan di Poltekkes KemenkesSemarang pada Bulan Januari s.d. Juni 2017 dengan pendekatan deskriptifkuantitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan telaah berbagai dokumen danobservasi langsung terhadap seluruh aktivitas penyelenggaraan pendidikan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa biaya langsung penyelenggaraan pendidikan yangmeliputi biaya investasi, operasional dan pemeliharaan sebesar Rp.4.370.037.382atau sekitar 79,07 dari biaya total. Sedangkan biaya tidak langsung yangmeliputi biaya dukungan layanan manajemen dan tugas teknis lainnya sebesarRp.1.156.760.496 atau sekitar 20,93 dari biaya total. Biaya satuan aktualpenyelenggaraan pendidikan per mahasiswa per semester sebesar Rp.13.479.995dengan 20,93 nya merupakan biaya tidak langsung. Sedangkan biaya satuannormatif sebesar Rp.10.179.260 dengan 19,59 nya merupakan biaya tidaklangsung.Kata Kunci: analisis biaya pendidikan, biaya satuan, magister sains terapankesehatan, politeknik kesehatan

ABSTRACT
Name MasrullohProgram Master of Public Health SciencesTitle The Cost Analysis of Program Master of Science in AppliedHealth at the Polytechnic of Health Semarang 2016In order to meet the development requirements of competence and professionalhealth workers, in 2015 Polytechnics of Health Semarang for the first time held aMaster of Science in Applied Health Program. This study aimed to obtaininformation on the cost of providing education requirements Master of Science inApplied Health Program in the Health Polytechnic Semarang 2016 by calculatingthe unit cost of all activities of education. Costs were analyzed in this study arethe costs incurred in providing education cycle which includes the registrationactivity, lectures and graduation. This research was conducted by the Ministry ofHealth Polytechnic Semarang from January till June 2017 with the quantitativedescriptive approach. Data were collected by the study of various documents anddirect observation of the whole activity of education. The results showed that thedirect costs of providing education that includes the cost of investment, operation,and maintenance of Rp.4.370.037.382 or approximately 79.07 of the total cost.While indirect costs include the costs of the service support management andother technical tasks for Rp.1.156.760.496 or approximately 20.93 of the totalcost. The actual unit cost of providing education per student per semester forRp.13.479.995 with 20.93 of them are the indirect costs. While the normativeunit costs for Rp.10.179.260 with 19.59 of them are the indirect costs.Keywords analysis of education costs, the cost of the unit, master applied ofhealth science, health polytechnic"
2017
T47697
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roy Berridge
"ABSTRAK
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam
menyelenggarakan pendidikan. Proses pendidikan tidak dapat berjalan tanpa
dukungan biaya.
Poltekkes Jakarta II adalah satker Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan
Kep Menkeu RI No. 498/KMK.05/2009 tanggal 17 Desember 2009. Sebagai
satker BLU, Poltekkes Jakarta II boleh memungut biaya dari masyarakat
berdasarkan tarif layanan yang dibuat oleh Poltekkes sendiri atas persetujuan
Menteri Keuangan. Masalahnya, belum diketahui berapa biaya satuan untuk
penyelenggaraan Proses Belajar Mengajar (PBM), dimana perhitungan biaya
satuan tersebut dapat digunakan sebagai bahan dalam menetapkan kebijakan
pembiayaan pendidikan.
Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa biaya satuan pendidikan pada
Jurusan Teknik Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta II Kementerian Kesehatan
tahun 2011. Metode penelitian adalah penelitian operasional untuk mengetahui
biaya satuan pendidikan Jurusan Teknik Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta II
tahun 2011.
Hasil penelitian disajikan berdasarkan komponen biaya yang mempengaruhi biaya
pendidikan. Informasi yang didapat ini sebagai dasar dalam melakukan analisis
biaya pendidikan. Analisis biaya ini akan diuraikan mengenai komponenkomponen
biaya pendidikan, biaya tetap, biaya variabel, biaya total, dan biaya
satuan (aktual & normatif). Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut; biaya tetap sebesar Rp2.516.389.403,- biaya variabel
Rp2.367.988.642,- biaya total Rp4.884.378.045,- biaya satuan aktual
Rp25.048.093,- dan biaya satuan normatif Rp22.628.487,-.
Disarankan untuk mengusulkan dan menyusun pola tarif Poltekkes Kemenkes
Jakarta II sebagai salah satu peningkatan pengelolaan keuangan yang diberikan
oleh Kementerian Keuangan setelah Poltekkes Jakarta II dinyatakan resmi sebagai
Badan Layanan Umum. Dimana berdasarkan PP No.23/2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum, disebutkan dalam Pasal 9 bahwa Satker BLU
dapat memungut biaya kepada masyarakat.

ABSTRACT
Education cost is one of the most important components in term of education
implementation. The process of education can not work without the support costs.
Department of Health Polytechnic (Poltekkes) Jakarta II is a work unit of
Public Service Board (BLU) according to Kep. Menkeu RI No.
498/KMK.05/2009, date of December 17th, 2009. As a work unit of BLU,
Poltekkes Jakarta II may take cost from community based on cost of service,
which is arranged by Poltekkes and approved by Finance Minister. The
problem is, not yet known how much the unit costs for the implementation of
Teaching and Learning (PBM), where the calculation of unit costs can be used as
an ingredient in determining education funding policy.
The purpose of this study was analyzing the unit cost of the education at the
Department of Dental Polytechnic Jakarta II Ministry of Health in 2011. The
research operation method was determining the unit cost of education
Department of Dental Polytechnic Jakarta II in 2011.
The results are presented based on the components that affect the cost of
education. This obtained information is used as a basis for analyzing the cost of
education. This cost analysis will be elaborated on the components of education
costs, fixed costs, variable costs, total costs and unit costs (actual and normative).
Based on the research that has been done, can be concluded as follows: fixed costs
by Rp2.516.389.403,-; variable cost by Rp2.367.988.642,-; total cost by
Rp4.884.378.045,-; the actual unit cost by Rp25.048.093,-; and normative unit
cost by Rp22.628.487, -
It is advisable to propose and develop cost patterns of Poltekkes Jakarta II as one
of the improvement of financial management provided by the Ministry of Finance
after Poltekkes Jakarta II officially declared as a Public Service Board (BLU).
According to PP No.23/2005 about managing of Public Service Board (BLU)
stated in Article 9 that the work unit of BLU may charge to community."
2012
T31245
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhamad Rizqy Setyarto
"ABSTRAK
Program Pendidikan Dokter Spesialis merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikan. Permasalahan timbul berkaitan dengan pembiayaan pendidikan dokter spesialis antara Fakultas Kedokteran dengan Rumah Sakit terutama berhubungan dengan penentuan biaya pendidikan.. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis besarnya biaya pendidikan di RSUP Dr. Kariadi Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan menggunakan metode activity based costing . Didapatkan bahwa sumber biaya meliputi biaya alat dan bahan habis, alat medik, alat non medik, gaji karyawan dan honor karyawan. Hasil perhitungan menggunakan metode activity based costing mendapatkan satuan biaya pendidikan sebesar Rp. 2.456.181,34 per mahasiswa per tahun.

ABSTRACT
Program Pendidikan Dokter Spesialis merupakan integrasi antara pelayanan dan pendidikan. Permasalahan timbul berkaitan dengan pembiayaan pendidikan dokter spesialis antara Fakultas Kedokteran dengan Rumah Sakit terutama berhubungan dengan penentuan biaya pendidikan.. Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis besarnya biaya pendidikan di RSUP Dr. Kariadi Semarang sebagai Rumah Sakit Pendidikan Utama bagi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro dengan menggunakan metode activity based costing . Didapatkan bahwa sumber biaya meliputi biaya alat dan bahan habis, alat medik, alat non medik, gaji karyawan dan honor karyawan. Hasil perhitungan menggunakan metode activity based costing mendapatkan satuan biaya pendidikan sebesar Rp. 2.456.181,34 per mahasiswa per tahun."
2013
T39036
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmilawaty Adam
"ABSTRAK
Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan tunai bersyarat yang
telah berlangsung mulai tahun 2007 dan masih berlangsung hingga saat ini.
Program Keluarga harapan diharapkan untuk membangun sistem jaminan sosial kepada masyarakat miskin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat miskin. Evaluasi dampak PKH dengan estimasi difference in difference menunjukkan bahwa pengaruh PKH terhadap kelengkapan rata-rata cakupan imunisasi di desa signifikan baik tahun 2007 maupun tahun 2013 dimana kelompok intervensi ratarata kelengkapan cakupan imunisasinya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil estimasi juga menunjukkan terdapat perubahan rata-rata kelengkapan cakupan imunisasi di kelompok intervensi dan kontrol dari tahun 2007 ke 2013 namun perubahan tersebut tidak berbeda signifikan. Evaluasi dampak PKH dengan estimasi difference in difference menunjukkan bahwa pengaruh PKH terhadap kelengkapan pemeriksaan kehamilan di desa signifikan baik tahun 2007 maupun tahun 2013 dimana kelompok intervensi ratarata kelengkapan pemeriksaan kehamilannya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil estimasi juga menunjukkan terdapat perubahan rata-rata kelengkapan pemeriksaan kehamilan di kelompok intervensi dan kontrol dari tahun 2007 ke 2013 namun perubahan tersebut tidak berbeda signifikan

ABSTRACT
Program Keluarga Harapan is a conditional cash transfer program that was
initiated in 2007 and has continued until now. Program Keluarga Harapan
expectations are expected to establish a social security system to the poor in order to improve the social welfare of the poor. Impact evaluation PKH on immunization Coverage with Difference in differencestimation showes that PKH influence on of the average immunization coverage in the village significantly both in 2007 and 2013 in which the intervention group on average completeness of immunization coverage is higher than the control group The estimation results also show there are changes in the average completeness of immunization coverage in the intervention and control from 2007 to 2013 but those changes did not differ significantly. Impact evaluation PKH on antenatal care with Difference in differencestimation showes that PKH influence on of the average antenatal care in the village significantly both in 2007 and 2013 in which the intervention group on average completeness of antenatal is higher than the control group The estimation results also show there are changes in the average completeness of immunization coverage in the intervention and control from 2007 to 2013 but those changes did not differ significantly.
"
2016
T43424
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Nurmilawaty Adam
"Program Keluarga Harapan merupakan program bantuan tunai bersyarat yang telah berlangsung mulai tahun 2007 dan masih berlangsung hingga saat ini. Program Keluarga harapan diharapkan untuk membangun sistem jaminan sosial kepada masyarakat miskin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat miskin. Evaluasi dampak PKH dengan estimasi difference in difference menunjukkan bahwa pengaruh PKH terhadap kelengkapan rata-rata cakupan imunisasi di desa signifikan baik tahun 2007 maupun tahun 2013 dimana kelompok intervensi rata-rata kelengkapan cakupan imunisasinya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil estimasi juga menunjukkan terdapat perubahan rata-rata kelengkapan cakupan imunisasi di kelompok intervensi dan kontrol dari tahun 2007 ke 2013 namun perubahan tersebut tidak berbeda signifikan. Evaluasi dampak PKH dengan estimasi difference in difference menunjukkan bahwa pengaruh PKH terhadap kelengkapan pemeriksaan kehamilan di desa signifikan baik tahun 2007 maupun tahun 2013 dimana kelompok intervensi rata-rata kelengkapan pemeriksaan kehamilannya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil estimasi juga menunjukkan terdapat perubahan rata-rata kelengkapan pemeriksaan kehamilan di kelompok intervensi dan kontrol dari tahun 2007 ke 2013 namun perubahan tersebut tidak berbeda signifikan.

Program Keluarga Harapan is a conditional cash transfer program that was initiated in 2007 and has continued until now. Program Keluarga Harapan expectations are expected to establish a social security system to the poor in order to improve the social welfare of the poor. Impact evaluation PKH on immunization Coverage with Difference in differencestimation showes that PKH influence on of the average immunization coverage in the village significantly both in 2007 and 2013 in which the intervention group on average completeness of immunization coverage is higher than the control group The estimation results also show there are changes in the average completeness of immunization coverage in the intervention and control from 2007 to 2013 but those changes did not differ significantly. Impact evaluation PKH on antenatal care with Difference in differencestimation showes that PKH influence on of the average antenatal care in the village significantly both in 2007 and 2013 in which the intervention group on average completeness of antenatal is higher than the control group The estimation results also show there are changes in the average completeness of immunization coverage in the intervention and control from 2007 to 2013 but those changes did not differ significantly. Keywords Conditional Cash Transfer, Program Keluarga Harapan, Immunization Rate, Antenatal Care."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Waris Supaidah
"ABSTRAK
Pada era globalisasi dan persaingan bebas dalam bidang pelayanan pendidikan,
saat ini pihak pengelola pendidikan dituntut untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salah
satu cara untuk mengetahui mutu pelayanan adalah dengan mengukur kepuasan
pelanggan I mahasiswa Kepuasan mahasiswa yang rendah menggambarkan mutu
pelayanan yang rendah pula Kepuasan mahasiswa dipengaruhi banyak faktor,
diantaranya adalah karakteristik mahasiswa.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan
mahasiswa terhadap mutu pendidikan, melihat hubungan antara kepuasan dengan
karakteristik mahasiswa, dan mengetahui faktor dominan yang berhubungan dengan
kepuasan mahasiswa Kepuasan mahasiswa diperoleh dari Tingkat Kesesuaian I Nilai
Puas yang merupakan rasio persepsi dengan harapan mahasiswa terhadap mutu
Pendidikan x 100%.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Cross sectional dengan total populasi
196 mahasiswa yang dilakukan pada bulan Mei - Juli 2002 di Program Studi
Keperawatan Bogor Polt.ekkes Bandung. Dimensi pelayanan yang digunakan untuk
mengukur kepuasan mahasiswa adalah Tangible, Reliability, Responsiveness, Assurance,
dan Empathy.
Faktor karakteristik mahasiswa yang ingin diketahui hubungannya dengan
tingkat kepuasan mahasiswa adalah faktor umur, Jems kelamin ,tingkatan, dan
pendidikan. Analisis dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Untuk
analisis bivariat dengan menggunakan uji Chi - square. Sedangkan untuk multivariat
menggunakan uji regresi logistik ganda. Analisis terhadap faktor - faktor dimensi
pelayanan pendidikan dengan Self Scale Survey menggunakan diagram Kartesius.
Hasil yang didapat menunjukkan bahwa proporsi mahasiswa yang puas 50 %,
dan yang tidak puas 50% dengan Tingkat Kesesuaian I Nilai Puas 67,12 %. variabel
yang berhubungan dan dominan terhadap tingkat kepuasan mahasiswa adalah variabel
umur.
Analisis setiap faktor terhadap dimensi pelayanan diketahui, bahwa faktor -
faktor : ruang kuliah bersih, tenang, dan nyaman, kamar kecil bersih, tenang, dan
nyaman, materi perkuliahan yang disampaikan dosen sesuai dengan silabus, dosen
dalam mengajar sesuai denganjadwal yang telah di tentukan, dan dosen dalam meng~ar
tepat waktu, merupakan faktor-faktor yang penting dan prioritas bagi mahasiswa, dan
Program Studi Keperawatan Bogor Poltekkes Bandung harus segera memperbaiki dan
mengoreksi fak1or-faktor dimensi pelayanan ini.
Sedangkan faktor-faktor: perpustakaan bersih, tenang, dan nyaman, laboratorium
bersih,tenang, dan nyaman, setiap ajaran mempunyai silabus, dosen man1pu menanggapi
keluhan mahasiswa dengan cepat, dosen dapat memegang rahasia dari mahasiswa yang
dilayani, dosen mempunyai rencana pengajaran yang baik, dan komunikasi antara dosen
dan mahasiswa terjalin dengan baik, merupakan faktor-faktor dimensi pelayanan yang
harus dipertahankan karena mahasiswa merasa puas."
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sudibyo
"Pendidikan diploma III keperawatan . merupakan salah satu jenis pendidikan tenaga keperawatan profesional pemula, yang akan mengambil bagian dalarn pelayanan kesehatan, sehingga kualitasnya perlu mendapat perhatian penyelenggara pendidikan. Pendidikan diploma III keperawatan merupakan bagian terbesar (61,74 %) dari jenjang pendidikan diploma III di bidang kesehatan. Kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional tahun 1999, yang sebelumnya adalah kurikulum 1984.
Persyaratan mahasiswa diploma III keperawatan adalah dari Sekolah Menengah umum, Madrasah Alliyah dan Sekolah Perawat Kesehatan. Program Studi Keperawatan Tangerang menyelenggarakan kelas dengan dasar SMUTAliyah dan SPK dengan jumlah 40 mahasiswa dari SMU/Alliyah dan 40 mahasiswa dad SPK. Untuk menghasilkan kinerja yang adekuat dalam suatu profesi keperawatan, diperlukan kompetensi pengetahuan dan ketrampilan. Pencapaian kompetensi yang tidak mencapai target akan menyebabkan kurangnya kemandirian, kurang mampu bersaing dan mutu lulusan kurang baik. Pada tahun 2000 sampai dengan 2002 pencapaian kompetensi mahasiswa D III Keperawatan Program studi keperawatan Tangerang rata-rata berkisar pada 90%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara
persepsi mahasiswa tentang pengajaran klinik dengan pencapaian kompetensi di Program Studi Keperawatan Tangerang tahun 2004.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampel penelitian adalah seluruh populasi mahasiswa D III Keperawatan tk III pada Program Studi Keperawatan Tangerang. Pengumpulan data melalui penyebaran angket dengan menggunakan kuesioner dan observasi pencapaian kompetensi oleh tim pengamat (observer). Data diolah dengan program komputer dan dianalisis secara statistik dengan teknik chi square dan Uji r dengan derajat kemaknaan 95%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari separuh responden (68,76%) mempunyai persepsi yang baik terhadap pengajaran klinis dan (31,24%) berpersepsi kurang baik terhadap pengajaran klinis. Dan hasil analisis bivariat didapatkan 5 variabel yaitu tempat tinggal, persepsi tentang tujuan pengajaran klinis, persepsi tentang metoda pengajaran klinis, persepsi tentang evaluasi pengajaran klinis dan persepsi tentang pengajaran klinis secara keseluruhan mempunyai hubungan secara statistik bermakna dengan pencapaian kompetensi. Sedangkan variabel-variabel umur, jenis kelamin, latar belakang pendidikan, persepsi tentang media pengajaran klinis, persepsi tentang materi pengajaran klinis dan persepsi tentang pengajaran klinis tidak memiliki hubungan yang bermakna secara statistik dengan pencapaian kompetensi.
Dengan diketahuinya terdapat hubungan antara persepsi mahasiswa tentang pengajaran klinis dengan pencapaian kompetensi, maka penelitian ini memberikan saran sebagai berikut : (a) untuk institusi pendidikan, hendaknya dalam pemberian pengajaran klinis tidak membedakan kepada mahasiswa yang berlatar belakang SMA maupun SPK, perlunya institusi memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mau tinggal di asrama dan memberikan fasilitas yang lengkap untuk menunjang proses pembelajaran. (b) Bagi para pengajar terutama pengajar klinik, perlu meningkatkan strategi pengajaran klinik yang dapat menambah minat mahasiswa terhadap pengajaran klinik yang dapat menunjang pencapaian kompetensi yang baik, perlunya mempersingkat jarak antara pemberian materi dengan praktik klinik sehingga mahasiswa tidak lupa dengan teorinya, perlunya pemberian metoda dan media yang bervariatif serta memberikan evaluasi untuk melihat pencapaian tujuan dan memberikan reward berupa nilai bagi mahasiswa pada seluruh proses pembelajaran.

Analysis Relation Students Perception About Teaching Clinical With Students' Competence Achievement In D III Nursing Program Study Healthy Politecnic Bandung In Tangerang.In Diploma III Nursing Education Constitute is one of education for a professional nurse that will take part in health serve, so they need more attention in education quality. Diploma III Nursing Education is biggest {51,74%) in health. It used national curriculum 1999 before it used curriculum 1984.
The requirement for Diploma III Nursing Student are High school, Islamic School, and SPK. Nursing Program Study in Tangerang, they have two classes, 40 students graduated from high school/Islam School and the other class, 40 students graduated from SPK. It produced hard working in nursing profession; they need competence knowledge and skill. If the competence is not get reach target, caused it is not independent, not competitive and the quality is not good.
In 2000 until 2002 got reach student competence D III Nursing Program Study average 90%. The purpose of researcher to know relation of teaching clinical between students perception with competence reach in Nusrsing Study Program in Tangerang 2004.
The research use plan crossed sectional. Research sample took all students population D III Nursing at third semester in Nursing Study Program in Tangerang. The researcher distributed questionnare and observed to take data for reach competence by observer. Data processing with computer and analysis in a statistics chi square technique and Uji t with 95% degree purpose.
The research result indicated that more than half respondents (68,76%) had good perception about teaching clinical and (31,24%) had not good perception about it. From bivariat analysis result got 5 variabels are: place to live, purpose of teaching clinical, perception of teaching clinical method, perception of teaching clinical that has relation meaning in a statistic with competence reaching. In age, sex, education background variabel, perception of teaching clinical aid, perception of teaching clinical material and perception of teaching clinical is not relation meaning in a statistic with competence reaching.
It is known get relation students' perception with teaching clinical to competence reaching, so this research gave some suggestions; a. For education institution , in teaching clinical, we cannot discriminate students background education SM.] or SPK, we must give them motivation to live in dormitory and give competence facility in learning support. B. For teaching clinic teacher he/she needs increase teaching clinic strategy for students inters in teaching clinic that can support to reach good competence, need short time to given material with clinic practices so students cannot forget it, given method and variation media to given evaluation for purpose reach and give values reward to students as a whole laerning process.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2004
T12862
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sherlly Surijadi
"Perkembangan teknologi dalam peralatan kedokteran menyebabkan adanya alternatif baru dalam pelayanan kesehatan. Laparoskopik sejak tahun 1995 telah dipergunakan di Rumah Sakit Immanuel Bandung dalam tindakan bedah pengangkatan kantong empedu (kolesistektomi). Tindakan ini disebut dengan metoda kolesistektomi laparoskopik. Efektifitas biaya dari kolesistektomi laparoskopik perlu diteliti untuk dibandingkan dengan metoda konvensional yang selama ini dipergunakan dalam pembedahan kolesistektomi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kolesistektomi yang efektif biaya diantara metoda konvensional dan laparoskopik.
Penelitian yang dilakukan adalah studi kasus analitik menggunakan data sekunder yang diambil secara cross sectional tahun 2001 di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Analisa biaya investasi menggunakan biaya investasi disetahunkan (annual investment cost), metoda analisis penghitungan biaya menggunakan metoda ABC (Activity Based Costing) dengan dasar alokasi biaya menggunakan proporsi luas lantai proporsi waktu operasi sebagai pemacu biaya. Biaya satuan aktual diperoleh dengan menghitung total biaya dan dibagi dengan besarnya output pada kegiatan tersebut, sedangkan biaya normatif diperoleh dari penjumlahan hasil bagi biaya tetap dengan kapasitas dan biaya tidak tetap dengan output.
Pada penelitian ini analisis efektifitas biaya dilakukan dengan cara : pertama, yaitu membandingkan biaya satuan antara kedua metoda; dan kedua, dengan melakukan tes analisis sensitivitas menggunakan simulasi penambahan biaya sewa dan simulasi penghitungan biaya total untuk menentukan besarnya output.
Pada cara pertama didapatkan bahwa pada penggunaan perbandingan biaya satuan aktual maka kolesistektomi konvensional paling efektif biaya pada kelas II B dan kolesistektomi laparoskopik paling efektif biaya pada kelas VIP LCA/Petra. Sedangkan pada biaya normatif didapatkan kolesistektomi laparoskopik paling efektif biaya secara umum tanpa membedakan kelas perawatan.
Pada hasil kedua yaitu simulasi perbandingan biaya satuan aktual dengan menambahkan biaya sewa didapatkan kolesistektomi konvensional paling efektif biaya pada kelas II B sedangkan laparoskopik pada kelas VIP LCA/Petra. Sedangkan simulasi penghitungan biaya total untuk menentukan besarnya output bahwa yang paling efektif biaya adalah kolesistektomi konvensional pada kelas II B dan laparoskopik pada kelas I.

Cost Effectiveness Analysis on Cholecystectomy at Immanuel Hospital Bandung Year 2001
The development of technology in medical equipment, resulting in a new alternative in health care services. Laparoscope is used since 1995 at Immanuel Hospital Bandung for cholecystectomy and this kind of surgery namely laparoscopic cholecystectomy method. Cost effectiveness of laparoscopic cholecystectomy need to be research to be compared with conventional cholecystectomy which commonly applied in the cholecystectomy surgery.
The purpose of this research is to find out which one is the most cost effective method between laparoscopic cholecystectomy and conventional cholecystectomy.
The research made was analytic case study using secondary data taken in cross sectional method during year 2001 at Immanuel Hospital in Bandung. The data analysis on investment cost using an annualized investment cost, cost analysis using activity based costing method with cost allocation using floor area proportion and operating time distribution as driver. Actual unit cost was obtained through a calculating from total cost divided by output while normative unit cost was obtained was calculating the sum of the result from fixed cost divided by capacity and the result of variable cost divided by output.
Cost effectiveness analysis was made through : first, comparing unit cost between two methods; and second, by doing sensitivity analysis test using simulation on adding rent cost and simulation on calculating total cost to find the output.
First step result is by using actual unit cost comparison, conventional cholecystectomy most effective on II B ward and laparoscopic on VIP LCA/Petra ward. By using normative unit cost comparison, laparoscopic is the most effective compare to conventional method without difference at ward class.
Second step result are by using simulation on comparing actual unit cost after added by rent cost that conventional cholecystectomy most effective on II B ward while laparoscopic on VIP LCA/Petra ward. And simulation on calculating total cost to find output result is that conventional cholecystectomy is most effective on II B ward and laparoscopic on I ward.
"
Depok: Universitas Indonesia, 2002
T7851
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>