Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 132642 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dian Trisnawati
"ABSTRAK
Kriminalitas merupakan salah satu permasalahan sosial yang harus diatasi karena mengakibatkan berbagai macam kerugian ekonomi dan psikologis. Kriminalitas termasuk fenomena spasial karena terdapat kecenderungan bahwa tingkat kriminalitas suatu daerah mempengaruhi tingkat kriminalitas di daerah sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterkaitan spasial tingkat kriminalitas antar provinsi-provinsi di Indonesia dan mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang signifikan mempengaruhi tingkat kriminalitas diantara household expenditure, tingkat pengangguran terbuka, persentase siswa SMA dropout, persentase polisi, persentase penduduk miskin, dan indeks gini.
Penelitian ini menggunakan data panel 33 provinsi selama periode 2007-2013, yang dianalisis secara deskriptif dan ekonometrika menggunakan regresi data panel dan regresi spasial data panel. Hasil estimasi menunjukkan bahwa terdapat keterkaitan spasial tingkat kriminalitas di Indonesia. Model terbaik yang dapat menggambarkan tingkat kriminalitas adalah spatial autocorrelation (SAC) yang menunjukkan adanya keterkaitan spasial baik pada variabel dependen maupun errornya. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi tingkat kriminalitas di Indonesia selama periode 2007-2013 adalah indeks gini, persentase siswa SMA dropout, dan tingkat pengangguran terbuka. Dengan α=1% indeks gini menunjukkan variabel yang paling berpengaruh terhadap peningkatan tingkat kriminalitas. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan ekonomi antar masyarakat dapat memicu terjadinya aktifitas kriminal.

ABSTRACT
Crime is a social problem that must be solved because it resulted in a wide range of economic and psychological losses. Crime is one of spatial phenomena because there is a tendency that a local crime rate affects the crime rate in surrounding area. This study aims to investigate the spatial linkages of crime rate among the provinces in Indonesia and to identify what factors are significantly affecting the crime rate among household expenditure, unemployment rate, the percentage of high school students drop out, the percentage of the police, the percentage of poor people, and the index gini.
This study uses panel data of 33 provinces during the period 2007-2013, were analyzed using descriptive and econometric panel data regression and spatial regression panel data. The result indicates that there is a spatial linkages of crime rate in Indonesia. The best model that can capture the crime rate is spatial autocorrelation (SAC) which shows the spatial relationship both on the dependent variable and error. Significant factors that affecting the crime rate in Indonesia for period 2007-2013 are the gini index, the percentage of high school dropouts, and the unemployment rate. With α = 1% gini index is the most influence variable that increase the crime rate. This indicates that the economic disparities between communities may lead to criminal activity.
"
2016
T44800
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Syamsurya Ismail
"ABSTRAK
Permasalahan wilayah perkotaan muncul ketika penduduk perkotaan semakin
bertambah, berkurangnya kesempatan kerja, dan terciptanya kantung-kantung
baru wilayah kemiskinan. Perekonomian wilayah tidak berpengaruh banyak,
ketika distorsi budaya mulai meluas, dan pendidikan mulai terabaikan.
Permasalahan-permasalahan tersebut dapat memunculkan tindak kriminalitas,
yang dapat mengganggu kehidupan perkotaan. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis hubungan faktor-faktor sosial dan ekonomi yang mempengaruhi
jumlah tindak kriminalitas yang terjadi di Kota Jakarta, antara lain kepadatan
penduduk, tingkat pengangguran, kemiskinan, pdrb per kapita, dan jumlah siswa
putus sekolah pada tingkat menengah atas. Penelitian ini menganalisis data panel dari 6 wilayah Kabupaten/Kotamadya di Provinsi DKI Jakarta selama periode tahun 2010-2015, melalui pendekatan kuantitatif dengan analisis data secara deskriptif dan inferensial. Hasil dari penelitian ini, menempatkan 2 faktor yaitu PDRB per Kapita dan faktor Pendidikan yang mewakili siswa putus sekolah tingkat menengah atas, adalah yang paling berpengaruh secara signifikan dalam mempengaruhi tigkat kriminalitas di Provinsi DKI Jakarta.

ABSTRACT
The problems of urban areas arose as urban populations grew, reduced
employment opportunities, and new slum areas. The regional economy did not
have much affect, when cultural distortions began to spread, and education began to be neglected. Theses problems can lead to crime. The purpose of this study is to analyze between social and economic factors that influence the numbers of criminal acts occurring in the city of Jakarta, with the use of independent variables such as population density, unemployment rate, poverty rate, GDRP per capita, rate of senior high school drop out students. This study analyzed panel data collected from 6 districts/municipalities in DKI Jakarta Province during the period 2010-2015, through a quantitive approach with descriptive and inferensial data analysis. The results of this study, placing two factors, namely GDRP per Capita and Education representing higschool dropout students, are the most influential significantly factors in affecting the level of crime in DKI Jakarta Province"
2018
T50830
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riyadiana Chlairandes
"Kriminalitas adalah masalah yang kian berkembang seiring pertumbuhan suatu kota. Perkembangan suatu kota yang cepat berdampak pada penurunan daya dukung kota yang berimbas pada permasalahan-permasalahan lain diantaranya kemiskinan, keterbatasan ruang terbuka hijau, peningkatan jumlah pengangguran, kriminalitas dan sebagainya.
Selama periode Tahun 2009?2014, jumlah kejadian kejahatan atau tindak kriminalitas kota-kota di Indonesia menunjukan peningkatan. Berdasarkan Publikasi Statistik Kriminal 2015, Wilayah Polda Metro Jaya menjadi penyumbang jumlah kejadian kejahatan (crime total) terbanyak yaitu 44.298 kasus dari total 325.317 kasus di seluruh Indonesia. (BPS,2015). Disamping biaya-biaya ekonomi yang ditimbulkan dari tingginya tingkat kriminalitas di suatu wilayah terdapat pula biaya sosial dan psikologis yang harus ditanggung masyarakat dan para korban kejahatan misalnya ketakutan, kecurigaan, pengurangan aktivitas publik hingga pengurangan kualitas hidup di suatu kota menjadikan kriminalitas segagai isu penting dalam perencanaan kota dan daerah.
Studi ini mengidentifikasi lokasi yang menjadi hotspot dari banyaknya kejahatan di Ibukota dan menganalisa keterkaitan antara total crime dan faktor sosial ekonomi pada tingkat kelurahan di wilayah Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini menggunakan data-data sekunder hasil publikasi Badan Pusat Statistik (BPS) diantaranya Statistik Kriminal Indonesia, Jakarta Dalam Angka, IPKS 2014, PODES 2014 dan SUSENAS, data dari Badan Pertanahan Nasional (BPN) dan publikasi lain yang terkait, dikaji menggunakan pendekatan Geographic Information System (GIS) untuk mengidentifikasi pola sebaran dan hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen yang dilanjutkan dengan Regresi Ordinary Least Square (OLS).

Crime is a problem that is growing along with the growth of a city. Development of the city's rapid impact on the carrying capacity of the city which impact on other issues including poverty, limited green open spaces, increase unemployment, crime and so on.
During the period of 2009-2014 year, the number of incidents of crime or criminality cities in Indonesia showed an increase. Based Crime Statistics 2015 publication, the Jakarta Police Region contributed the number of incidents of crime (crime total) that most cases of the total 325 317 44 298 cases throughout Indonesia. (CBS, 2015). Besides the economic costs arising from the high crime rate in some areas there are the costs of the social and psychological to society and victims of crime, for example fear, suspicion, reduction of public activities to the reduction of the quality of life in a city makes the crime segagai important issues in planning cities and regions.
The study identifies the location being a hotspot of many crimes in the capital and analyze the linkages between total crime and socio-economic factors on district level in the area of Jakarta. This study uses secondary data result of the publication of the Central Statistics Agency (BPS) of them Statistics Criminal Indonesia, Jakarta in Figures, IPKS 2014, PODES 2014 and SUSENAS, data from the National Land Agency (BPN) and other publications related, were examined using approaches Geographic information System (GIS) to identify patterns of distribution and the relationship between the dependent variable and independent variables followed by Regression Ordinary Least Square (OLS)."
Depok: Universitas Indonesia, 2016
T46199
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Angga Widyastaman
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara ketimpangan ekonomi terhadap risiko terjadinya tindakan kriminal. Untuk mengisi kekurangan yang diidentifikasi pada penelitian-penelitian terdahulu, penelitian ini mendekomposisi ketimpangan ekonomi pada tingkat kabupaten/kota di Indonesia menjadi ketimpangan di dalam kabupaten/kota dan ketimpangan antarkabupaten/kota menggunakan data Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas). Penelitian ini menggunakan spatial Durbin model dalam mengestimasi hubungan tersebut untuk mengontrol efek spasial yang dapat terjadi antarvariabel. Melalui hasil estimasi, penelitian ini berhasil menemukan bahwa ketimpangan ekonomi di dalam wilayah dan antarwilayah hanya memiliki pengaruh yang positif dan kuat untuk pengamatan pada kabupaten/kota sendiri, sementara variabel ketimpangan pada kabupaten/kota lain memiliki pengaruh yang lemah. Penelitian ini juga menemukan bahwa pengaruh ketimpangan ekonomi antarkabupaten/kota yang diamati lebih besar dibandingkan pengaruh ketimpangan ekonomi di dalam kabupaten/kota tersebut.

The aim of this study is to identify the relationship between economic inequality and crime risks. To fill the research gaps found in previous studies, this study decomposes economic inequality at municipality/regency level in Indonesia into within-region and across-region economic inequality components using national socio-economic survey panel data. This study uses spatial Durbin model to control spatial effects between observed regions. Through the estimation results, this study found that the strong positive effect of within-region and across-region economic inequality on crime risks only exists in own region, while economic inequality factors from neighboring region show weak effect on crime risks. This study also found that across-region economic inequality effect is larger than within- region economic inequality effect on crime risks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia3, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fitri Isnaini
"ABSTRAK
Pengetahuan mengenai kerentanan sosial ekonomi suatu wilayah terhadap penyalahgunaan narkoba dapat digunakan sebagai bahan penyusunan kebijakan pengelolaan risiko penyalahgunaan narkoba yang lebih tepat sasaran, efektif dan efisien.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kerentanan sosial ekonomi (tingkat pendidikan, tingkat pengangguran, tingkat penghasilan, rasio jenis kelamin, tingkat kemiskinan, dan akses ke pelayanan kesehatan) terhadap prevalensi penyalah guna narkoba ; serta untuk mengetahui indeks kerentanan sosial ekonomi terhadap penyalahgunaan narkoba di setiap provinsi yang kemudian digunakan untuk menganalisis risiko penyalahgunaan narkoba.
Metode yang digunanakan uji statistik regresi linier berganda dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan Uji F ke 6 indikator kerentanan sosial ekonomi signifikan terhadap prevalensi dan pada uji t tingkat penghasilan signifikan terhadap prevalensi; Indeks kerentanan sosial ekonomi di Indonesia terdiri dari kelas tinggi dan sedang; risiko penyalahgunaan narkoba di Indonesia terdiri dari kelas tinggi, sedang, dan rendah. Kesimpulannya kerentanan sosial ekonomi di setiap Provinsi di Indonesia mempengaruhi prevalesi dengan tingkat penghasilan yang paling berpengaruh; Indeks kerentanan sosial ekonomi kelas tinggi terdapat di 9 Provinsi dan kelas sedang di 25 Provinsi; risiko penyalahgunaan narkoba kelas tinggi terdapat di 5 Provinsi, kelas sedang di 9 Provinsi dan kelas rendah di 20 provinsi.

ABSTRACT
The Knowledge about socio-economic vulnerability that related to drug abuse in a region can be used for the preparation of risk management policy so it can be more targeted, effective and efficient. The purpose of this study is to determine the effect of socio-economic vulnerability (education level, unemployment rate, income level, sex ratio, poverty level, and access to health) to the prevalence of drug abuse; also to find out the socio-economic vulnerability index that related to drug abuse in each province, then it is used to analyze the drug abuse risk.
Using multiple linear regression test statistic and spatial analysis as the method. The results showed that F test of the 6 socio-economic indicators significant effect the prevalence and the t test show that income level effect the prevalence; The socio-economic vulnerability index in Indonesia consists of high and medium class; The drug abuse risks in Indonesia consist of high, medium, and low class. The conclusions are that socio-economic vulnerability in Indonesia province effect the prevalence of drug abuse with the income level effect the most; High class socioeconomic vulnerability index in 9 Provinces and moderate classes in 25 Provinces; High class of the drug abuse risk is in 5 provinces, middle class in 9 provinces and low grade in 20 provinces."
2017
T47749
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Teamwork, Med Press
Yogyakarta: Media Pressindo, 1999
364 Tea c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Herbyan Widianto
"Penelitian ini membahas tentang bentuk gangguan yang dihasilkan dari ormas yang terjadi beberapa tahun belakangan dengan melakukan tindak vandalisme dan tindak anarkhis, yang dimana peneliti membatasi hanya pada persepsi masyarakat yang dimana menghasilkan fear of gang crime di masyarakat.
Sebagai landasan teori, penulis menggunakan perceived incivilities, penulis juga mengkaji literatur tentang fear of crime dan fear of gang crime. penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode survey. Hasil dari analisis data diketahui bahwa terdapat hubungan yang lemah antara perceived incivilities terhadap fear of gang crime dengan nilai positif, sehingga perceived incivilities meningkat, maka fear of gang akan meningkat pula.

This study discusses the form of disruption resulting from the society organization that occurred in recent years by committing acts of vandalism and anarchists, which is where the researchers restricted only to the public perception which produces fear of gang crime in the community.
As a theoretical basis, writer used the perceived incivilities, writer also reviews the literature about fear of crime and fear of gang crime. Writer used a quantitative approach with survey methods. It?s known from the result of data analysis that there is a weak relationship between perceived incivilities on fear of gang crime with a positive value, so if the perceived incivilities increase, the fear of gang will also rise.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Djohan Aryadi
"Penelitian ini didasarkan akan gejala kejahatan yang biasa terjadi ditengah-tengah masyarakat, yaitu pencurian dengan pemberatan atau biasa disebut dengan curat. Metode yang digunakan yaitu kualitatif dengan menggunakan teori ecology of crime dan broken windows theory. Penulis menggunaan statistik kriminal kepolisian sebagai acuan dalam melihat peristiwa curat yang terjadi. Kemudian berdasarkan data statistik tersebut penulis mengkaji kondisi ekologi tempat terjadinya curat dan juga mengkaji secara broken windows theory. Kondisi ekologi yang dikaji mengacu pada 3 hal, pertama kondisi lingkungan fisik, kondisi tingkat kemiskinan pada area tersebut dan selanjutnya berdasarkan heterogenitas lingkungan tersebut. Sementara itu kajian secara broken windows theory mengacu pada 8 ide pokok yang dikemukakan oleh Sousa dan Kelling.
Penelitian ini menemukan bahwa walaupun dikatakan bahwa lingkungan yang memiliki tingkat rata-rata kejahatan tinggi cenderung memiliki kesamaan kebobrokan lingkungan fisik, kondisi kemiskinan yang tinggi dan penduduk yang heterogen, kenyataanya hal tersebut tidak berlaku pada peristiwa curat yang dikaji pada penelitian ini. Meskipun begitu perlu dipertimbangkan lagi karena proses pengumpulan data ataupun penelitian yang dilakukan pada kajian ini belum tentu setara dengan kajian yang mencetuskan pendapat tersebut. Disamping itu masyarakat nampaknya kurang menyadari akan ancaman curat yang mungkin terjadi, mereka cenderung acuh akan peristiwa curat yang telah terjadi dan mungkin saja menimpa mereka.

This study based on the crime that are common amongst in society, for instance burglary. The method used is qualitative by using theory ecology of crime and broken windows theory. The author uses police crime statistics as a reference to see of the events that burglary occurred. Then, based on statistical data, the writer examines the ecological conditions where the burglary occurred and also study in broken windows theory. Ecological conditions studied refers to three things, the first is condition of the physical environment, the condition of poverty in these areas and then based on the heterogeneity of the environment. While the study is broken windows theory refers to the 8 main ideas put forward by Sousa and Kelling.
The study found that although it's said that the environment which have an average rate of crimes tend to have in common depravity of the physical environment, the condition of poverty is high and the population is heterogeneous, in fact it doesn't apply in the event burglary examined in this study. Despite that, need to be considered because the process of data collection or research conducted in this study is not necessarily equivalent to a study that sparked this opinion. Besides, the public seems less aware of the threat of burglary that may occur, they tend to be ignorant of the events that have occurred and the burglary may befall them.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62665
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wahidin
"Tesis ini membahas pengaruh perubahan (depresiasi/apresiasi) nilai tukar rupiah terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode error correction model (ECM). Dalam penelitian ini diasumsikan agen ekonomi berpikiran rasional (ratio/ expectation) sehingga mereka telah melakukan antisipaai terbadap perubahan nilai tukar yang akan terjadi berdasarkan ekspektasinya. Dalarn jangka panjang depresiasi nilai tukar yang terantisipasi akan menunjukkan tingkat output melalui pengarahnya dari sisi penawaran agregat yaitu melalui meningkatnya harga bahan baku/pendukung yang masih diimpor sedangkan depresiasi nilai tukar yang tidak terantisipasi akan menaikkan tingkat output melalui pengamhnya dari sisi permintaan agregat yaitu melalui peningkamn daya saing ekspor. Namun secara umum efek total dari depeesiasi dalarn jangka panjang akan menunmkan tingkat output. Dalam jangka pendek depresiasi nilai tukar yang tidak terantisipasi akan menaikkan pertumbuhan tingkat output sedangkan depresiasi nilai tukar yang terantisipasi tidak signifikan mempengaruhi pertumbuhan tingkat output sehingga efek total dari depresiasi dalam jangka pendek akan menaikkan pertumbuhan tingkat output."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
T21024
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ferdi Reynaldi Ramadhan
"Penelitian ini membahas pengaruh konsumsi alkohol dan pengangguran terhadap kriminalitas pada 34 provinsi untuk periode 2018 – 2020 di Indonesia melalui metode data panel. Penelitian ini mengestimasi model tipe kriminalitas yang diduga dipengaruhi oleh konsumsi alkohol, yaitu kejahatan terhadap nyawa, fisik, kesusilaan, hak milik menggunakan kekerasan dan narkotika. Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan metode fixed-effect, random-effect, dan pooled least square. Selain itu, penelitian ini juga membahas hubungan agama terhadap konsumsi alkohol secara terpisah. Hasil estimasi penelitian ini menunjukkan konsumsi alkohol memilki pengaruh positif terhadap kejahatan terhadap nyawa. Kemudian, pengangguran memiliki pengaruh negatif terhadap kriminalitas secara keseluruhan, kejahatan terhadap kesusilaan, dan kejahatan terhadap hak milik menggunakan kekerasan. Hal tersebut diduga adanya peningkatan efek keamanan di Indonesia. Selain itu, ketimpangan melalui indeks Gini memiliki pengaruh positif paling kuat terhadap kriminalitas, khususnya kejahatan terhadap nyawa. Persentase penduduk miskin memiliki pengaruh positif terhadap total kriminalitas dan kejahatan terhadap hak milik menggunakan kekerasan, sedangkan memiliki pengaruh negatif terhadap kejahatan terhadap nyawa dan kejahatan terhadap narkotika. Proporsi populasi laki-laki memiliki pengaruh positif terhadap kriminalitas secara keseluruhan dan kejahatan terhadap narkotika. Tingkat pendidikan memiliki pengaruh negatif terhadap total kriminalitas dan kejahatan terhadap fisik, namun memiliki pengaruh positif terhadap kejahatan terhadap kesusilaan, kejahatan terhadap hak milik menggunakan kekerasan, dan kejahatan terhadap narkotika. Kelompok usia 15 – 29 tahun memiliki pengaruh positif terhadap kejahatan terhadap hak milik menggunakan kekerasan, sedangkan memiliki pengaruh negatif terhadap kejahatan terhadap nyawa dan kejahatan terhadap kesusilaan. Penduduk non-muslim memiliki pengaruh positif terhadap kriminalitas secara keseluruhan. Kemudian, proxy penegakan hukum melalui indeks pemberdayaan gender memiliki pengaruh negatif terhadap seluruh tipe kriminalitas, kecuali kejahatan terhadap kesusilaan. Secara terpisah, persentase penduduk beragama Islam memiliki pengaruh negatif terhadap konsumsi alkohol.

This study discusses the effect of alcohol consumption and unemployment on crime in 34 provinces for the period 2018 – 2020 in Indonesia and employs the panel data method. This study breaks down crimes by types, namely crimes against life, physical, decency, property rights using violence and narcotics. The method in this study uses the fixed-effect method. The break-downs are assumed caused by alcohol consumption. In addition to the alcohol consumption – unemployment and crime nexus, this study also briefly discusses the relationship between religion and alcohol consumption separately. First, the estimation results of this study indicate that alcohol consumption has a positive effect on crimes against life. Unemployment has a negative effect on overall crime, crimes against decency, and crimes against property rights using violence. It’s assumed that this phenomenon caused by an increase of safety effect in Indonesia. In addition, the Gini index has the strongest positive influence on crime, especially crimes against life. The percentage of poor people has a positive influence on total crime and crimes against property rights using violence, while the percentage of poor people has negative effect on crime against life and crime against drugs. The proportion of male population has a positive influence on overall crime and crime against drugs. Education level has a negative effect on overall crime and physical crimes, but has a positive influence on crime against decency, crimes against property rights using violence, and crimes against drugs. The age group of 15 – 29 years has a positive influence on crimes against property rights using violence, while the negative influence on crimes against life and crimes against decency. The non-Muslim population has a positive influence on overall crime. Then, law enforcement proxies through the gender empowerment index have a negative effect on types of crime, except crimes against decency. Lastly, from the separate estimation of religion and alcohol consumption nexus, the percentage of the Muslim population has a negative influence on alcohol consumption."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisinis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>