Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 65485 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Raniska Mitra Hapsari
"Tesis ini membahas tentang Sunshine Policy sebagai bentuk pendekatan pemerintah Korea Selatan untuk memperlunak perilaku Korea Utara. Penelitian tesis adalah penelitan kualitatif dengan menggunakan metode studi kepustakaan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pendekatan secara halus (soft power) terkadang dapat menjadi senjata utama untuk mempengaruhi lawan. Hal ini terbukti dalam kasus Korea Selatan dan Korea Utara. Korea Selatan melancarkan Sunshine Policy sebagai bentuk pendekatan secara ekonomi dan kemanusiaan untuk memperlunak perilaku Korea Utara yang agresif. Sunshine Policy dinilai efektif pada masanya walaupun pada akhirnya kebijakan tersebut dihapus.

This thesis discusses the Sunshine Policy as a form of South Korean government's approach to soften North Korea's behavior. This thesis research is qualitative research using literature study. Results of this study concluded that soft approach (soft power) can sometimes be the main weapon to influence the opponent. This is evident in the case of South Korea and North Korea. South Korea launched the Sunshine Policy as a form of economic and humanitarian approach to soften the aggressive behavior of North Korea. Sunshine Policy is considered effective in that time although in the end the policy is removed."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
T44804
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Rania
"Tugas akhir ini menganalisis tentang tanggapan Korea Utara terhadap kebijakan yang dibuat oleh Korea Selatan dalam upaya reunifikasi yaitu kebijakan Sunshine Policy. Kebijakan tersebut dibuat oleh Kim Dae Jung, presiden Korea Selatan yang menjabat dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2003. Pada masa kepemimpinan Kim Dae Jung, beliau merumuskan Sunshine Policy, yaitu sebuah bentuk diplomasi Korea Selatan kepada Korea Utara di bidang ekonomi dan kemanusiaan sebagai upaya reunifikasi. Disisi lain, Korea Utara juga menginginkan reunifikasi berdasarkan pidato Kim Jong Il berjudul "Let Us Carry Out The Great Leader Comrade Kim Il Sung's Instructions for National Reunification". Korea Selatan dan Korea Utara baru menghasilkan sebuah kesepakatan dalam Inter-Korean Summit pada tanggal 15 Juni 2000, dua tahun setelah diumumkannya Sunshine Policy. Melalui penulisan ini, penulis menganalisis wujud konkrit terkait respon Korea Utara terhadap kebijakan Sunshine Policy dari awal Sunshine Policy diperkenalkan hingga sebelum Inter-Korean Summit. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif eksplorasi menggunakan pendekatan diakronis dengan menganalisis media massa berupa koran. Melalui analisis yang dilakukan secara kualitatif maka hasil penulisan ini menunjukkan bahwa terdapat perspektif spesifik dari pihak Korea Utara yang berpengaruh pada wujud respon Korea Utara terhadap kebijakan Sunshine Policy, yaitu merespon dengan kecaman, tidak memiliki rasa kepercayaan terhadap Sunshine Policy dan menganggap Sunshine Policy sebagai konfrontasi.

This final project analyzes North Korea's response to policies made by South Korea in reunification efforts, Sunshine Policy. The policy was made by Kim Dae Jung, the president of South Korea who served from 1998 to 2003. During Kim Dae Jung's leadership, he formulated the Sunshine Policy, a form of South Korea's diplomatic towards North Korea in the field of economy and humanity as an effort for reunification. On the other side, North Korea also want reunification based on Kim Jong Il's speech about "Let Us Carry Out The Great Leader Comrade Kim Il Sung's Instructions for National Reunification". South Korea and North Korea produced an agreement at the Inter-Korean Summit on June 15, 2000. Through this writing, the author analyzes the concrete manifestations of North Korea's response to Sunshine policy starting from when the Sunshine Policy was first introduced until before the Inter-Korean Summit was held. The method used is a qualitative exploratory method with a diachronic approach by analyzing mass media in the form of newspapers. Through a qualitative analysis, the results of this paper indicate that there is a specific perspective on the part of North Korea that influences the concrete manifestation of North Korea's response to the Sunshine Policy namely responding with criticism, not having a sense of trust in the Sunshine Policy and regard the Sunshine Policy as a confrontation

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Son, Key-young
"PART I: Theorizing comprehensive engagement -- 1. The concepts of containment and engagement -- 2. Does comprehensive engagement exist in international politics? -- 3. The conceptual framework of comprehensive engagement -- PART II: Operationalizing comprehensive engagement -- 4. Hyundai projects and the Inter-Korean Summit: a by-product or a buy-out? -- 5. North Korea?s nuclear ambitions: a bargaining chip or a bargaining goal?"
New York: Routledge, 2006
KOR 327.151 9 SON s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Hapsoh Riani
"Perkembangan budaya Korea melalui Hallyu atau Gelombang Korea semakin dirasakan dewasa ini. Hallyu membawa berbagai jenis produk budaya di dalamnya, seperti K-Pop, K-Drama, K-Film, K-Animation, K-Food, dan sebagainya. Korean Food sebagai salah satu produk tradisional Korea saat ini kian populer beriringan dengan fenomena Hallyu. Beragam menu Korean Food, membuat masyarakat dunia khususnya Indonesia semakin akrab dengan kulinernya, salah satunya bibimbab. Bibimbab yang memiliki penampilan unik, rasa yang khas, dan manfaat di dalamnya membuat kuliner ini semakin dikenal dan menjadi salah satu dari tiga makanan representasi Korea saat ini. Dalam mempromosikan bibimbab, soft power memiliki peranan penting dalam penyebarannya, khususnya dengan menggunakan strategi gastrodiplomasi. Gastrodiplomasi melalui bibimbab mampu membuat kuliner lainnya kian membangun identitas bagi Korea dan populer. Metodologi penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan studi kepustakaan. Tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan informasi mengenai peranan bibimbab sebagai soft power gastrodiplomasi Korea Selatan di Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan dalam penulisan ini, hasil analisis menunjukkan bahwa bibimbab dalam wujudnya penyebarannya di Indonesia berjalan dengan baik sebagai media dalam membangun identitas budaya Korea.
The development of Korean culture through Hallyu, or Korean Waves is rapidly increasingly nowadays. Hallyu brings various types of culture in it, such as K-Pop, K-Drama, K-Film, K-Animation, K-Food, etc. K-Food as one of its products also became popular along with Hallyu phenomenon. Various of Korean Food menus are highly khown by a lot of people from different countries around the world as well as Indonesia. One of the most popular Korean Food in Indonesia is bibimbab. Bibimbab, which has a unique appearance, distinctive taste, and benefits in it, is also one of the Korean Food representatives. In promoting bibimbab, soft power has a crucial role in its spread, using the gastrodiplomation strategy. Gastrodiplomation through bibimbab is able to make other culinary products build a Korea identity and popular. The methodology used for this research is a descriptive analysis with library research. This final project aims to analyze and provide information about bibimbabs role as South Koreas soft power in Indonesia. Based on the research carried out in this paper, the analysis shows that bibimbab has been successful as a medium in building Korean cultural identity."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hak-Joon, Kim
Seoul: Seoul National University Press , 1977
951.904 HAK u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Maulani Aidi Putri
"ABSTRAK
Tulisan ini menganalisis faktor-faktor penghambat penyatuan isan kajok di Korea
Selatan dan Korea Utara. Pada tahun 1950 hingga 1953, kedua Korea berseteru dalam
Perang Korea yang menimbulkan berbagai pengaruh, salah satunya kemunculan isu
mengenai keluarga terpisah (isan kajok). Penyelenggaraan reuni isan kajok telah
direncanakan sejak tahun 1953. Namun, proyek yang pelaksanaannya direncanakan
secara berkala ini terhambat beberapa tahun sebelum dilanjutkan terakhir kali pada
2018. Meskipun acara reuni telah digelar, masih terdapat ratusan keluarga yang
belum bertemu satu sama lain. Berbeda dengan penelitian sebelumnya, penelitian
ini berfokus pada analisis tentang faktor penghambat apa yang dialami oleh Korea
Selatan dan Korea Utara terkait reuni isan kajok. Penelitian dilakukan
menggunakan metode sejarah serta pendekatan ekonomi, politik, dan sosial.
Analisis menggunakan pendekatan ini berfokus pada isu yang berkaitan dengan
kondisi ekonomi, politik, serta sosial Korea Selatan dan Korea Utara. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa hubungan diplomatik antara kedua negara dalam
bidang-bidang tersebut menjadi faktor paling penting yang menyebabkan reuni isan
kajok terhambat.

ABSTRACT
This paper analyzes the inhibiting factors for isan kajok reunion in South Korea and
North Korea. In 1950 to 1953, the two Koreas involved in the Korean War which
caused various influences, including separated families issue (isan kajok). Isan
kajok reunion has been planned since 1953. This periodically planned project was
obstructed several years before being continued in 2018. Although the reunion has
been held, there are still hundreds of families who have not met each other. In
contrast to previous research, this study focuses on an analysis of the inhibiting
factors experienced by South Korea dan North Korea regarding the reunion. The
study was conducted using historical methods and economic, political, social
approaches. This approach focuses on issues related to the economic, political,
social conditions of South and North Korea. The results showed that the diplomatic
relations in these fields became the most important factors which obstructed isan
kajok reunion."
2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: International Cultural Society of Korea, 1983
951.9 SOU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul, Korea: National Unification Board, 1988
320.3 NAT c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Korea : National Unification Board Republic of Korea, 1982
327.2 KOR w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul, Korea : National Unification Board, 1990
327.519 505 KOR c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>