Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 166292 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Merry Fransiska
"Penelitian ini membahas mengenai praktik manajemen laba pada perusahaan delisting di Bursa Efek Indonesia periode 2004-2015. Dalam penelitian ini, peneliti menganalisis praktik manajemen laba pada perusahaan involuntarily delisting sebelum perusahaan delisting dan perbedaan akrual diskresioner antara perusahaan involuntarily delisting dan voluntary delisting. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, menggunakan analisis regresi berganda. Studi ini menemukan bahwa terdapat praktik manajemen laba pada perusahaan involuntarily delisting pada satu tahun dan dua tahun sebelum delisting dan terdapat perbedaan discretionary accruals antara perusahaan involuntarily delisting dan voluntary delisting.

This study discusses earnings management practices on delisting firms at Indonesia Stock Exchange for period 2004-2015. In this study, researchers analyzed earnings management practices on involuntarily delisting firms before delisting and discretionary accruals differences between involuntarily delisting firms and voluntary delisting firms. This study uses a quantitative approach, using multiple regression analysis. This study shows that there are earnings management practices at involuntarily delisting firms at one year and two years before delisting and there are differences in discretionary accruals between involuntarily delisting firms and the voluntary delisting firms."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62520
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Qorry Aina Syafei
"Skripsi ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh manajemen laba terhadap underpricing saham IPO yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012. Proksi utama dari manajemen laba yang digunakan dalam penelitian ini adalah abnormal accruals. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perusahaan yang melakukan manajemen laba agresif selama periode sebelum IPO cenderung lebih underpriced dibandingkan dengan perusahaan lain. Hal ini konsisten dengan teori asimetri informasi dimana manajemen laba agresif meningkatkan ketidakpastian perusahaan IPO dan investor menuntut potongan harga atas harga saham IPO tersebut.

The aim of this study is to analyze the impact of earnings management on underpricing of IPO firms listed in Indonesia Stock Exchange in 2008-2012. The primary proxy of earnings management is abnormal accruals. This research is quantitative and used multivariate regression. This study finds evidence that firms with aggressive earnings management during pre-IPO period tend to be more underpriced than firms without it. It is consistent with the asymmetric theory of underpricing that aggressive earnings management increases the uncertainty of IPO firms and investor demands price discounts."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S54594
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kesya Dwika Ameralya
"Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris bagaimana pengaruh manajemen laba income smoothing, strategi perusahaan (cost leadership dan differentiation), dan pandemi COVID-19 terhadap risiko kebangkrutan. Penelitian ini mengambil 23 perusahaan subsektor perdagangan eceran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal I sampai kuartal IV periode 2019-2020. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan Regresi Linear Berganda (Multiple Linear Regression). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen laba income smoothing memiliki hubungan positif terhadap risiko kebangkrutan. Selain itu, jika perusahaan mengadopsi strategi cost leadership pada bisnisnya, akan mengurangi risiko kebangkrutan yang dipikul perusahaan. Di sisi lain, strategi differentiation dan pandemi COVID-19 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap risiko kebangkrutan.

This study aims to prove empirically how earnings management income smoothing, corporate strategy (cost leadership and differentiation), and the COVID-19 pandemic, influence bankruptcy risk. This study took 23 companies from the retail trade sub-sector listed on the Indonesia Stock Exchange (IDX) in the first to the fourth quarter of 2019-2020. The method used in this research is Multiple Linear Regression. The results of this study indicate that earnings management income smoothing has a positive relationship towards bankruptcy risk. In addition, if the company adopts a cost leadership strategy in its business, it will reduce the risk of bankruptcy borne by the company. On the other hand, the differentiation strategy and the COVID-19 pandemic did not significantly affect the risk of bankruptcy.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riawati
"Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa pengaruh earnings terhadap stock returns pada perusahan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006- 2012. Sampel yang digunakan adalah 104 perusahaan. Earnings dalam penelitian ini diproksi dengan Earnings Per Share (EPS) dan stock returns diproksi dengan perubahan harga saham. Dalam menganalisis penelitian ini digunakan empat model penelitian, yaitu Price Model, Return Model, Differenced Model, dan Deflated Model. Penelitian ini membagi periode waktu menjadi dua bagian, yaitu sebelum dan setelah terjadinya krisis ekonomi global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa earnings berpengaruh terhadap stock returns. Dari empat model penelitian yang digunakan, Price Model merupakan model penelitian yang paling mampu menjelaskan pengaruh earnings terhadap stock returns.

This study was conducted to analyze the effect of earnings on stock returns at the companies listed in Indonesia Stock Exchange 2006-2012 period. The samples used were 104 companies. The earnings in this study proxy by earnings per share (EPS) and stock returns proxy by stock price changes. In analyzing this research study used four models, namely Model Price, Return Model, Differenced model, and Deflated Model. This study divides the time period into two parts, there were before and after the global economic crisis. The results showed that earnings affect stock returns. From the four models used in this study, the Price Model is the most capable research model explaining the effect of earnings on stock returns.
"
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2014
S57550
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Putri Gartika
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan memberikan bukti empiris atas pengaruh dari penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) terhadap hubungan antara manajemen laba (ALLP) dan audit fees yang tidak wajar (UFEE) di sektor perbankan Indonesia. Tahun 2009 dan 2011 dipilih sebagai tahun observasi untuk memisahkan dampak penerapan standar akuntansi tersebut, dimana manajemen laba di tahun 2009 (sebelum penerapan PSAK 50/55) menggunakan diskresi PPAP, sedangkan tahun 2011 diukur dengan diskresi CKPN. Hubungan antara ALLP dan UFEE bertujuan untuk memperlihatkan independensi auditor. Pada penelitian ini juga dipisahkan antara ALLP positif (menurunkan laba) dan ALLP negatif (meningkatkan laba).
Hasil regresi terhadap 38 observasi menunjukkan bahwa semakin besar audit fees yang dibayarkan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan manajemen laba untuk mengurangi laba. Hasil yang berkebalikan terdapat pada ALLP negatif, bahwa UFEE yang semakin tinggi mengurangi manajemen laba. Selain itu, setelah PSAK 50/55 (revisi 2006) berpengaruh secara signifikan negatif terhadap hubungan ALLP positif dan UFEE. Namun, yang berbeda ditunjukkan pada ALLP negatif. Hasil ini menunjukkan bahwa penerapan PSAK 50/55 (revisi 2006) berpengaruh pada manajemen laba untuk menurunkan laba. Oleh karena itu, penelitian serupa dengan observasi yang lebih besar perlu dilakukan untuk menentukan apakah PSAK 50/55 (revisi 2006) perlu ditinjau kembali atau tidak.

The purpose of this study is to analyze and provide empirical evidence of the influence of PSAK 50/55 (revision 2006) to the relationship between earnings management (ALLP) and audit fees (UFEE) in Indonesia banking sector. This standard was actively applied 2010, therefore year 2009 and 2011 are chosen to be the observation years in order to separate the impact of the accounting standard before and after the standard applied. The relationship between ALLP and UFEE is trying to capture the level of auditor's independence. This study also separates between positive ALLP (income-decreasing) and negative ALLP (income- increasing).
The regression results of the 38 observations made showed that with the increase of audit fees lead to a significant improvement in earnings management to reduce profit. Reversed results were showed in the negative ALLP, that with higher UFEE, earnings management will be decreased. Besides that, PSAK 50/55 (revision 2006) has a negative influence on the relations of positive ALLP and the UFEE. A different result was showed on the negative ALLP, that PSAK 50/55 (revision 2006). These results show that the application of PSAK 50/55 (revision 2006) has influences on profit. Therefore, further study with larger observations is needed to conclude if the accounting standard should be reviewed or not.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S45155
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaerul D. Djakman
"Riset ini bertujuan untuk menyelidiki pengaruh status perusahaan bersama-sama faktor-faktor lain terhadap fenomena manajemen Iaba di Bursa Efek Jakarta. Manjemen Iaba adalah tindakan dari manajer perusahaan dengan mengubah infonnasi lceuangan untuk meneapai tujuan tertentu yang menguntungkan manajer dan perusahaah. Status perusahaan yang dipelajari adalah apal-:ah perusahaan memenuhi atau tidak memenuhi kriteria delisting (MKD) akibat mengalami kerugian 2 (dua) tahun berturut-turut. Faktor-faktor lain adalah Iama beketjanya direktur utama, lama bekerjanya komisaris utama, kualitas audit, proporsi saham yang dimiliki investor institusi, tingkat hutang, dan skala usaha perusahaan. Riset ini mempelajari fcnomena manajemen Iaba dengan menggunakan kurnpulan (aggregate) kebijakan akrual dari manajemen perusahaan, yang merupakan hasil perhitungan discretionary accruats (DA) dari model Kasznik (I999). Perusahaan yang mengalami rugi 2 (dua) tahun berturutan terancam status sahamnya tidak dapat diperdagangkan pada tahun ketiga apabila masih mengalami kerugian sesuai dengan keputusan direksi tahun 1992 mengenai pencatatan saham. Pemsahaan yang terancam penurunan status atau yang sudah tcrmasuk kedalam status lebih rendah cenderung melakukan manajemen Iaba yang meningkatkan Iaba (MLPOS) seperti perusahaan yang teraneam masuk kategori default (DeFond & Jiambalvo, 1994 dan Sweeney, 1994) atau perusahaan yang telah masuk kedalam perlakuan khusus di pasar modal China (Chen, 200l). Selain itu, perusahaan yang mengalami rugi selarna beberapa tahun mempunyai insentif untuk mclakukan MLPOS (Callen et al, 2003). Riset ini menggunakan status perusahaan sebagai salah satu faktor yang mendasari motivasi manajemen Iaba pada pcrusahaan. Status perusahaan terdiri dari status yang memenuhi kriteria delisting (MKD) dan yang tidak memenuhi (Non-MKD).
Perusahaan MKD mempakan perusahaan yang mempunyai kincrja yang sangat buruk. Tindakan yang mudah dilakukan oleh manajer adalah memberikan Sinyal "prospek" perusahaan MKD kepada stakeholder. Sinyal tersebut adalah pencapaian treshold dengan memberikan laporan Iaba lebih balk dari periode sebelumnya. I-Iayn (1995), Burgstahler & Dichev (1997), Degeorge et al (1999) dan Dechow et al (2002) membuktikan bahwa perusahaan melakukan MLPOS supaya Iaba tidak negatif, supaya Iaba lebih baik dari periocle sebelumnya, atau supaya laba lebih baik dari ekspektasi analis. Manajer berkepentingan terhadap eksistensi perusahaan karena manajer terancam pinalti pasar tenaga kerja (Fama & Jensen l983). Manajer mempunyai kesempatan dan pengetahuan mengenai bisnis untuk memilih MLPOS (DeFond & Jiambalvo, 1994 dan Beneish et al, 2002). Oleh karena itu pengawasan oleh komisaris ulama, akuntan publik, dan investor institusi terhadap manajemen dan perusahaan MKD menjadi penting.
Manajemen laba diukur melalui DA yang dilakukan oleh manajer perusahaan bukan akrual yang terjadi alamiah akibat perubahan skala ekonomi perusahaan atau disebut juga Non-Discretionary Accrual; (NDA). Pemisahan DA dan NDA menggunakan metode yang dipergunakan oleh Kasznik (1999). Riset ini juga bertujuan untuk menyelidiki apakah rasio-rasio keuangan yang terbukti mengidentifikasi manipulasi laba (Beneish, 1999) dan rasio perubahan likuiditas dapat menjelaskan kecenderungan suatu perusahaan masuk ke dalam statsu MKD. Rasio-rasio keuangan tersebut adalah kebijakan pemberian kredit, kemampuan menghasilkan laba bruto, kualitas aset, pertumbuhan penjualan, kebijakan depresiasi, manajemen beban penjualan, umum dan administrasi, tekanan hutang, total akrual dan perubahan likuiditas. Riset ini mempelajari fenomena manajemen laba secara spesifik yang mempelajari kebijakan akrual spesifik yang dipilih oleh manajemen.
Riset empiris ini membuktikan bahwa perusahaan MKD mempunyai rata-rata DA lebih besar dibandingkan perusahaan Non-MKD dengan memperhatikan faktor-faktor lain. Perusahaan MKD yang mengalami kerugian berturutan cenderung melakkan MLPOS untuk memberikan sinyal prospek kepada stakeholder. Hasil ini didukung oleh distribusi frekuensi perubahan laba perusahaan MKD yang cenderung positif. Akan tetapi, faktor tingkat hutang perusahaan yang tinggi membuat DA perusahaan rendah karena perusahaan yang mempunyai kinerja sangat buruk cenderung melakukan "an carning bath". Pada tahun 1999, rata-rata tingkat hutang mencapai 73% dari total aset.
Faktor perusahaan dengan direktur utama lama yang telah menjabat paling sedikit 3 (tiga) tahun cenderung memiliki DA lebih besar dibandingkan direktur utama yang relatif baru. Khususnya direktur utama lama dari perusahaan MKD memiliki rata-rata DA lebih besar dibandingkan direktur utama baru dari perusahaan MKD dan juga lebih besar dibandingkan direktur utama lama dari perusahaan Non-MKD. Direktur utama lama perusahaan MKD sangat berkepentingan dengan laporan laba lebih baik pada periode observasi. Pada sampel seluruh perusajaan dan juga khusus pada perusahaan MKD, faktor pengawasan dari kantor akuntan publik lokal yang berafiliasi dengan KAP Big5 terbukti dapat mengendalikan DA sehingga menjadi rendah. Identifikasi akrual secara spesifik menunjukkan bahwa perusahaan MKD cenderung mempunyai kualitas aset yang menurun. Penurunan kualitas aset meunjukkan bahwa aktiva tidak lancar selain property, plant, and equipment meningkat. Selain itu, perusahaan MKD perlu memberi sinyal prospek perusahaan akibat mempunyai pertumbuhan penjualan yang lambat dan penurunan likuiditas.
Penelitia lanjutan dilakukan pada kategori perusahaan MKD dengan tingkat hutang rendah. Kategori perusahaan tersebut cenderung mempunyai kebijakan kredit yang lebih longgar dibandingkan perusahaan lain kemungkinan untuk dapat mengakru penjualan sebanyak mungkin. Selain itu rata-rata peningkatan beban depresiasi perusahaan MKD dengan tingkat hutang (TOTDETA) rendah lebih kecil dibandingkan perusahaan lain. Manajemen laba perusahaan bersifat sementara karena perusahaan kemungkinan memindahkan pendapatan tahun 2000 ke tahun 1999 atau menggeser beban perusahaan tahun 1999 ke tahun 2000. Studi empiris membuktikan bahwa Penambahan DA perusahaan tahun 2000 dengan basis tahun 1999 akan semakin kecil apabila DA tahun 199 adalah besar dan juga rata-rata Penambahan DA tahun 2000 bagi perusahaan MKD adalah lebih kecildibandingkan perusahaan Non-MKD.
Hasil riset ini membuktikan adanya praktek manajemen laba yang meningkatkan laba untuk memberikan sinyal "prospek" perusahaan. Untuk dapat memperoleh informasi keuangan perusahaan MKD yang dapat diandalkan dan tepat waktu serta menghindari praktek manajemen laba, maka
1. Otoritas pasar modal mengeluarkan peraturan listing yang lebih ketat dan melakukan pengawasan yang lebih intensif terhadap perusahaan dengan kinerja rugi berturutan.
2. Investor harus mempelajari laporan keuangan perusahaan MKD dengan cermat.
3. Pemegang saham perusahaan MKD harus lebih berhati-hati dalam menentuka akuntan publik.
4. KAP harus memasukkan perusahaan MKD sebagai perusahaan yang mempunyai risiko audit tinggi."
Depok: Universitas Indonesia, 2005
D654
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari kenaikan leverage dan
free cash flow terhadap manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Proksi dari manajemen laba adalah
akrual diskresioner (discretionary accruals) yaitu akrual yang dapat dipengaruhi
oleh kebijakan manajemen. Sedangkan proksi untuk leverage adalah rasio debt to
asset, dan proksi untuk free cash flow diperoleh melalui arus kas operasi dikurangi
dengan penjumlahan dari net capital expenditure dengan perubahan pada working
capital. Penelitian ini menggunakan data sekunder dan merupakan penelitian
kuantitatif dengan menggunakan Generalized Least Square regression. Hasil
penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang mengalami kenaikan leverage
memiliki pengaruh signifikan dengan manajemen laba, dan perusahaan yang
mengalami kenaikan leverage dan memiliki free cash flow yang tinggi tidak
memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Di sisi lain, perusahaan yang
memiliki free cash flow rendah memiliki pengaruh terhadap manajemen laba., This study is aimed to analyze the effect of the leverage increases and free cash
flow in the listed manufacturing firms in Indonesia Stock Exchange during the
period of 2009 to 2013. Proxy for earnings management is discretionary accruals,
the accruals that influenced by management’s policy. On the other side, proxy for
leverage is the ratio of debt to assets, and proxy for free cash flow is obtained
through operating cash flow reduced by the sum of net capital expenditure to
changes in working capital. This research is a quantitative research using the
Generalized Least Square regression. The result of this study showed that firms
which selected as leverage increasing firms has a significant correlation with
earnings management. On the other side, there is no significant correlation between
the firms which classified as a highly leveraged firms and has a high free cash flow,
with earnings management. On the other side, firms that have low cash flow has a
significant correlation with earnings management.]"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryo Adrianto
"Skripsi ini membahas perbedaan manajemen laba yang potensial dilakukan oleh perusahaan pengakuisisi sebelum merger dan akuisisi dengan motivasi-motivasi tertentu dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak melakukan merger dan akuisisi, serta pengaruh corporate governance (CG) dalam menekannya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan mengambil data dari Bursa Efek Indonesia selama tahun 2001 s.d. 2010.
Hasil penelitian menyatakan bahwa manajemen laba pada perusahaan merger dan pengakuisisi lebih kuat dibandingkan dengan perusahaan yang tidak melakukan merger dan akuisisi, serta membuktikan bahwa mekanisme CG yang diterapkan oleh kedua kelompok sampel perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba.

The object of this thesis are to investigate whether there is differences of earning management by acquiring firms in the period preceding the announcement and completion of merger and acquisition with non-acquiring firm in associated merger and acquisition acts and to investigate whether corporate governance influence the earnings management. The current study is a quantitative study of secondary data from Indonesian Stock Exchange in period 2001-2010.
The result in the current study provide evidence that earning management in acquiring firms are stronger compared to non-acquiring firms. And also results that Corporate Governance have no significant influence toward earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Luqman Hakim
"Penelitian ini menguji pengaruh strategi diversifikasi terhadap manajemen laba. Penelitian ini juga memasukan pengaruh faktor moderasi struktur kepemilikan terhadap hubungan antara strategi diversifikasi dan manajemen laba. Sampel dalam penelitian ini adalah 213 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia atau 1278 observasi pada periode 2008-2013.
Hasil penelitian membuktikan bahwa strategi diversifikasi berpengaruh positif terhadap manajemen laba akrual dan riil. Selain itu, kepemilikan keluarga dan kepemilikan institusional sebagai variabel moderasi memperkuat pengaruh positif strategi diversifikasi terhadap manajemen laba. Struktur kepemilikan mendorong peluang manajemen yang menggunakan strategi diversifikasi untuk melakukan manajemen laba.

The objective of this study is to analyze the impact of diversification strategy on earning management. This study added structure ownership as moderating factors to examine the relationship between diversification strategy and earnings management. The samples of this study are 213 public firms listed on Indonesia or 1278 firms year observation during 2008-2013.
The results suggest that diversification strategy has increased significantly and positive effect on earning management over the period analyzed. Both family and institutional ownership strengthen the positive impact of diversification strategy on earning management. Ownership structure provides an incentive for managers using diversification strategy to do earnings management.
"
Depok: Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S62357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vanessa Juwita P.
"Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh patokan laba terhadap manajemen laba melalui diskresi pengakuan pendapatan. Manajemen laba melalui pengakuan pendapatan, yang digunakan sebagai variabel dependen, diproksikan dengan perubahan abnormal akun piutang bruto dan pendapatan diterima di muka. Kecenderungan entitas untuk mencapai patokan laba memiliki bentuk variabel dummy dan digunakan sebagai variabel independen utama. Berbeda dari penelitian terdahulu, penelitian ini mempertimbangkan rasio return on assets sebagai variabel kontrol untuk mengendalikan efek profitabilitas terhadap manajemen laba. Pengujian dilakukan dengan melalukan regresi linier pada sampel yang dipilih.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa patokan laba mencegah kerugian dan mencegah penurunan laba tidak berkorelasi terhadap perubahan abnormal piutang bruto, tetapi berkorelasi negatif terhadap perubahan abnormal pendapatan diterima di muka. Sementara itu, patokan laba memenuhi perkiraan konsensus analis tidak berkorelasi baik terhadap akun piutang bruto maupun akun pendapatan diterima di muka. Hal ini menjelaskan bahwa sebenarnya ketiga patokan laba tidak terlalu berpengaruh terhadap keputusan manajemen untuk memanipulasi laba, terutama melalui diskresi pengakuan pendapatan, di Indonesia.

This study aims to give empirical evidence about the impacts of earnings benchmarks on earnings management through the discretions of revenue recognition. Abnormal changes of account receivable and deferred revenue are the proxy variables of earnings management through discretions in revenue recognition, which are used as the dependent variable. The tendency of an entity to achieve earnings benchmarks is the independent variable and takes form as a dummy variable. Unlike prior studies, this study considers return-on-assets ratio as a controlling variable to monitor the effect of profitability on the earnings management. The test was done by using linear regression on the selected sample.
The result shows that the benchmarks of avoiding losses and avoiding earnings decrease have no impact on the abnormal changes of gross account receivable, but have significant impacts on the abnormal changes of deferred revenue. Meanwhile, the benchmark of beating consensus analysts? forecast has no impacts on both account receivable and deferred revenue accounts. This result explanis that all the earnings behcmarks apparently don?t influence managements? decision to manipulate the earnings, especially through the discretions of revenue recognition, in Indonesia.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
S44556
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>