Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108799 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Anindita Kiranaputri
"Penelitian ini membahas dan menganalisis mengenai bahasa SMS yang kerap digunakan oleh mahasiswa di Jakarta ketika berkomunikasi dengan tiga mitra tutur yang berbeda, yaitu kepada dosen, orangtua, dan teman. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, media yang digunakan sebagai sumber data tidak hanya printscreen SMS saja, tetapi juga BBM, line, dan whatsapp. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan mengenai bahasa SMS yang merupakan bahasa tulis atau bahasa lisan yang dituliskan dengan cara mendeskripsikan bentuk-bentuk variasi berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh mahasiswa di Jakarta melalui gaya bahasa SMS-nya kepada tiga mitra tutur yang berbeda, yaitu dosen, orangtua, dan teman. Bentuk-bentuk variasi tersebut diklasifikasikan ke dalam empat subjek, yaitu salam, pilihan kata atau diksi, struktur kalimat, dan penyingkatan kata.

This research is focused and analyzed SMS language that usually used by college students in Jakarta when they communicate with three different hearers, those are to their lecturer, parents, and friend. However, due to the technology development, the data in this research is not only from SMS printscreen, but also from BBM, line, and whatsapp. The research purposes is to explain the variety of SMS language, whether including to written language or written from the spoken language by describing the variety of bahasa Indonesia that performed by college students in Jakarta through their SMS language to three different hearers, those are their lecturer, parents, and friend. The four of that variety is classified into four subjects, those are greeting, diction, sentence structure, and shortened words."
2016
S61994
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Di era perdagangan dan industri yang semakin pesat mengakibatkan mobilitas penduduk semakin tinggi. Dengan demikian permintaan akan telekomunikasi bergerak semakin meningkat. Mengingat sistem telepon bergerak selular mempunyai banyak kekurangan, maka dikembangkan konsep Personal Communication Network atau Personal Communication System yang memberikan mobilitas terminal maupun portabilitas pelayanan. Sistem yang mendukung diantaranya adalah Personal Handy-phone System (PHS) yang dikcmbangkan di Jepang dan Digital European Corrdless Telecommunication (DECT) di Eropa. Kedua sistem ini memiliki persamaan dan perbedaan. Dari perbedaan yang ada, maka diketahui penerapan masing-masing sistem yang lebih sesuai sebagai penyelenggara PCNIPCS di Indonesia. Penerapan untuk semua aplikasi di kota-kota besar, metropolitan maupun megapolitan lebih sesuai jika menyelenggarakan PHS. Sedangkan DECT bisa diterapkan di kota-kota menengah. Selain itu, untuk aplikasi perkantoran, DECT bisa bekeda sama dengan GSM menggunakan handset dual mode."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1997
S38830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Andriani
"ABSTRAK
Tujuan dasar dari PCS adalah menyediakan komuniknsi terintegrasi (contoh : voice, video dan data) antara subscriber yang berpindah-pindah berdasarkan waktu. tempat dan polo mobilitas. Kebutuhan untuk bermacam-macam pelayanan komunikasi tanpa kabel berkembang dengan sangat cepat. Untuk itu sudah merupakan keharusan untuk melihat dan menganalisa jarlngan PCS di masa dating yang dibutuhkan untuk mendulmng sejurnlah besar pelanggan mobile yang tersebar pada daerah geografi yang besar, benua atau bahkan dunia.
Penginformasian tarif pada real time/ saat itu juga tanpa delay dapat mengakibatkan kepadatan (congestion) pada kanal signalling yang tentunya tidak diinginkan. Selain itu, kesulitan dalam menyediakan rekatnan tary' real-time pada pelanggan selular adalah karena fakta bahwa pengguna selular dapat roaming dari Home systems (HS) mereka ke sistem yang dikunjungi (Visited System / KY). Ketika seorang pelanggan selular ada di VS, rekaman pentarifan untuk semua aktivitas call disimpan di VS. Pada manajemen call roaming/ call control protocols yang ada pada saat ini, tidak ada interaksi antara VS dan HS pada saat panggilan selesai. Oleh karena itu dibutuhkan solusi untuk mengatasi keadaan ini.
Dalam paper ini dibuat simulasi pentarifan untuk personal communication services dengan menggunalcan metode checkpointing- Simulasi ini menghasilkan penyediaan Iaporan status pentarifan dengan cepat dengan temp berusaha menggunakan trafik pensinyalan yang rendah dan pertimbangan roaming.
Diharapkan hasil simulasi pentaryan ini dapat dijadikan salah satu referensi untuk persiapan sistem pentarifan PCS di masa mendatang.

"
2000
S39676
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Goodman, David J.
Reading, Mass.: Addison-Wesley , 1997
621.384 5 GOO w
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ricci, Fred J.
Upper Saddle River, N.J. : Prentice Hall PTR, 1997
621.384 5 RIC p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: Kluwer Academic, 1997
621.384 5 WIR (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Kamila
"Implementasi layanan 3G di Indonesia memerlukan sebuah jaminan kualitas layanan bagi para pelanggannya yang di dalam istilah telekomunikasi biasa dikenal dengan sebutan QoS (Quality of Service). Salah satu cara pengukuran Nilai QoS adalah drive test, yaitu sebuah metode pengukuran trafik yang dilakukan dari satu wilayah ke wilayah lain dengan cara berpindah tempat atau mobile baik menggunakan kendaraan atau berjalan kaki. Drive test ini dianggap dapat mewakili data QoS dari sisi pelanggan. Wilayah pengukuran drive test yang dipilih adalah wilayah DKI Jakarta sebagai daerah utama implementasi layanan jaringan 3G dan dikhususkan pada daerah segitiga emas untuk jaringan 3G Telkomsel. Hasil pengukuran drive test tersebut kemudian dianalisa dengan menggunakan metode DOE (Design of Experiments) untuk desain Two-Factor fixed Effect Model. DOE ini mempunyai kemampuan untuk mengolah sedikit data untuk menghasilkan suatu kesimpulan yang sah dan objektif. Keluaran dari penghitungan DOE adalah uji nilai QoS. Dengan mengacu kepada parameter QoS yang telah ditetapkan oleh 3GPP, maka proses selanjutnya adalah membandingkan antara hasil analisa DOE untuk pengukuran QoS wilayah DKI Jakarta dengan QoS Standar operator. Hasil perbandingan tersebut menggambarkan tingkat baik atau buruknya QoS 3G Telkomsel wilayah DKI Jakarta. Dan dengan menggunakan DOE, hasil yang diperoleh lebih akurat walaupun menggunakan jumlah sampel yang lebih sedikit.

3G services in Indonesia need a quality guarantee for its customers. The guarantee of quality in telecommunication network is known by QoS (Quality of Service). One of methods to measure QoS value on user side is a drive test. Drive test is a traffic measurement method where data is collected by mobile activities, i.e. driving or walking from one area to other area. Before collecting the data, first of all we have to determine specific area and network to be measured. In this writing DKI Jakarta has been chosen as measurement area since it is a major area for 3G implementation. For the measured network, Telkomsel 3G network has been chosen. The next step is to analize drive test data using DOE (Design of Experiments) method for Two-Fixed Effect Model. DOE is capable to analyze a few experiments to produce a valid and an objective result. DOE output is a QoS verification where the final process is taken by comparing QoS measurement in DKI Jakarta with operator standard. The result of this experiment is a QoS 3G level in DKI Jakarta. Even using a few data, the DOE output is more acurate than output of reguler process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T40805
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marpaung, Luther B.
"Perkembangan Broadband Wireless Access (BWA) sebagai standar global untuk media transmisi data telah digunakan sebagai penyedia jasa akses Internet berkecepatan tinggi. Aplikasi Wimax yang ditunjang oleh kemampuan interoperabilitas, fleksibilitas, dan aspek komersial telah membawa dampak penggunaan internet dedicated lebih efisien serta memberikan layanan murah dan mudah. Fenomena ini harus disikapi oleh para operator ISP dalam mengembangkan bisnisnya yang penuh persaingan di era global saat ini. Dengan melihat aspek teknik, serta aspek keuangan dalam menetapkan kelayakan implementasi wireless network dengan Wimax sebagai subtitusi, maka dalam penelitian ini dilakukan kajian implementasi tekhnologi Wimax sebagai layanan backhaul pada jaringan Wifi yang sudah ada di Jakarta.
Dari data jumlah hotpsot yang terdaftar di IIX dan rata-rata peak traffic hap hotspot per regional, dalam penelitian ini ditnaparkan perhilungan aspek teknis dengan kombinasi pilihan harga sewa dan teknologi yang akan memberikan beberapa kombinasi gambaran nilai investasi teknologi Wimax sebagai subslitusi backhaul untuk jaringan hotspot yang ada dan perkembangannya tahun kedepan. Diharapkan implementasi Wimax sebagai backhaul dapat menjadi pemicu percepatan pertumbuhan pengguna internet yang akan meningkatkan kebutuhan layanan broadband. Dengan meningkatnya pengguna internet dan layanan broadband maka dapat mendorong kemungkinan perluasan infrastruktur teresterial.

The development of Broadband Wireless Access (BWA) as a global standard for data transmission media have been used to high speed Internet access provider. The Wimax application that supported by capabilities of interoperability, flexibility and commercial aspect, has brought effect of the use of dedicated internet more efficiently and cheaper and easier services to customer. This fenomena must be responded by ISP operators in expanding their businesses, who at this moment. facing the effect of globalization that full of competition. By observing the technical and also financial aspect in deciding the Implementation of Wireless Network with Wimax technology as a substitute, this research will observe and analyze the projection of Wimax technology implementation as a backhaul to the Wifi's existing network in Jakarta.
From number of hotspots registered in IIX and average peak traffic per regional, in this paper the writer describe calculation from technical aspect with several pricing and technology combination which gives basic figures in investing Wimax as substitute technology for backhaul in hotspot network and its growth in 5 years. With Wimax technology as backhaul, it is expected to be the trigger to speed up the growth for internet users which will increase the demand for broadcast service. This will lead to the possibility to the growth of teresterrial infrastructure.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
T24272
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sopacua, Harry Julian
"ABSTRAK
Universal Personal Telecommunication (UPT) merupakan salah satu jasa yang dapat disediakan oleh Intelligent Network (IN). Dengan UPT hubungan telepon konvensional yang ada selama ini diubah dengan memberikan mobilitas personal pada pengguna melalui proses registrasi nomor UPT pada suatu terminal.
Tulisan ini menyajikan suatu studi pendahuluan tentang pengaruh permintaan service UPT terhadap unjuk kerja elemen jaringan yang terlibat. Studi dilakukan dengan menggunakan model antrian dengan bantuan tool simulasi EZSIM versi 1.0. Acuan yang digunakan dalam menetapkan proporsi distribusi aksi untuk setiap elemen jaringan adalah aliran informasi yang terdapat pada ITU-T Rec.Q.1541 v.2 dengan asumsi bahwa setiap aliran informasi dari suatu FE ke FE yang lain akan mengakibatkan beban kerja bagi elemen jaringan. Simulasi dilakukan dengan merubah-rubah pola trafik yang merupakan beban bagi setiap elemen jaringan.
Proses validasi model simulasi dilakukan dengan membandingkan hasil simulasi terhadap hasil perhitungan analitis dengan menggunakan teori sistem antrian. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa prosedur-prosedur UPT membawa beban kerja bagi elemen jaringan. Elemen yang paling besar beban kerjanya adalah SSP dan SCP sedangkan prosedur UPT yang paling signifikan mempengaruhi elemen jaringan adalah prosedur registrasi untuk incoming call.

ABSTRACT
Universal Personal Telecommunication (UPT) is one of the telecommunication services which could be provided by means of intelligent Network (IN) platform. UPT provides people with personal and telecommunication service mobility. Personal mobility is provided by assigning each UPT user a personal telephone number (PTN) that callers dial to reach that user, wherever the user may be.
This paper describes a preliminary study about the impact of the UPT service request on network performance. The study is done by means of simulation tool EZSIM version 1.0 that can represents the system as a queueing model. The information flows (IF) in ITU-T Rec.1541 v.2 is used to determine the distribution of actions that occur on each network element with assumption that every information flow from FE to FE will cause workload on network element. The simulation is done by changing the traffic pattern of UPT request.
To show the validity of the simulation model, the output of the simulation model is compared with the output of analytical method. The conclusion of the study is that the UPT service features will cause some workloads on network elements. SSP and SCP are elements which have the largest workload, whereas registration for incoming call is the service feature which influence network element significantly.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S38322
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>