Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 144349 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhamad Fauzi Rahman
"Berdasarkan data terakhir dari Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan per Desember 2014, secara kumulatif jumlah kasus HIV dan AIDS berdasarkan provinsi telah mencapai angka 32.711 kasus HIV dan 5.494 kasus AIDS, pada periode tersebut DKI Jakarta menempati posisi pertama, disusul Jawa Timur, dan Jawa Barat. Pengobatan bagi pasien HIV/AIDS untuk meningkatkan mutu dan harapan hidupnya adalah dengan menjalani Terapi ARV. Skripsi ini membahas hubungan antara Faktor Predisposisi (umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan dan status marital), Faktor Pemungkin (jarak ke layanan kesehatan), Faktor Penguat (faktor risiko, lama terapi dan dukungan keluarga) dengan Ketidakpatuhan Pasien HIV/AIDS dalam meminum obat ARV. Penelitian ini menggunakan data rekam medis pasien yang aktif terapi ARV sampai dengan Januari 2015 sebagai data sekunder dengan desain studi cross sectional. Subjek penelitian dalam penelitian ini berjumlah 105 pasien HIV/AIDS di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatinegara dan Kramatjati. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 34,3% pasien tidak patuh dalam berobat. Variabel yang memiliki hubungan yang signifikan dengan ketidakpatuhan pasien adalah status bekerja (Bekerja, PR= 2,6, 95%CI=1,0-6,7) dan status marital (Belum Menikah, PR=0,3, 95%CI=0,1-0,7). Banyaknya pasien HIV/AIDS dengan status bekerja tidak patuh dalam minum obat ARV diperlukannya peningkatan akses pengambilan obat di layanan kesehatan, dengan waktu pengambilan obat diluar jam pelayanan diharapkan mampu meningkatkan kepatuhan minum obat ARV pada pasien HIV/AIDS dengan status bekerja.

Based on the latest data from the Directorate General of disease control and environmental health Ministry of health per December 2014, cumulatively the number of cases of HIV and AIDS on the basis of the province has reached 32711 cases of HIV and AIDS cases, 5494 from the Jakarta ranked first, followed by East Java and West Java. Treatment for HIV/AIDS patients to improve the quality of its life expectancy and is to undergo Therapy ARV. In all regions of Indonesia in HIV treatment HIV amounted to 166,919 people, and are eligible to receive ARV therapy as much as 119,017 people or about 71,30%, receive ARV therapy as much as 93964 or 78.95% of all HIV sufferers who are eligible to receive ARV therapy, and amounted 21.05% 25053 or haven't received ARV therapy. This research discuss the relation about lot of factor, predispositions factors (age, sex, education, job status and marital status), enabling factors (distance to health services), Amplifier Factors (Risk Factor, length of therapy and family support) with the Non-Adherent HIV/AIDS patients following ARV Therapy. This research conducted using secondary data just as medical record with the design of study Cross Sectional. This research recorded 105 HIV/AIDS patients as sample at Puskesmas Jatinegara and Puskesmas Kramatjati. Result of this research is 34,3% patients is disobey the ARV Therapy. Result show 2 variable had association with non-adherent is working status (p=0,045, OR= 3,6) and marital status (p=0,001,OR=6,7)."
Universitas Indonesia, 2016
S62010
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggih Dewi Kusumaningrum
"Tingkat pengetahuan pelajar/remaja SMA pada tahun 2002 rendah yaitu hanya 38,5 % dan pada tahun 2004 meningkat menjadi 63 %. Rendahnya tingkat pengetahuan ini berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingginya prevalensi HIV/AIDS terutama di DKI Jakarta. Generasi muda adalah penerus bangsa, oleh karena itu penting untuk mengetahui tingkat pengetahuan HIV/AIDS pada pelajar. Penelitian mengenai pengetahuan siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, tentang HIV/AIDS tahun 2008, dilakukan karena belum diketahuinya tingkat pengetahuan tentang HIV/AIDS di SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2008 dengan subjek penelitian yaitu siswa SMU Negeri 39 Cijantung, Jakarta Timur, menggunakan kuesioner untuk pengambilan data.
Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Uji yang dilakukan adalah uji univariat (melihat frekuensi, mean, median, modus) dan uji bivariat (dengan uji X2). Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik tentang HIV/AIDS sebesar 51,8 %, cara-cara penularan HIV/AIDS 69,3 %, gejala HIV/AIDS 62,0 %, dan cara-cara pencegahan HIV/AIDS 62,8 %. Distribusi karakteristik responden yaitu 56,2 % responden perempuan, 53,3 % berusia 17 tahun, 60,6 % dari bidang ilmu IPA, dan 52,6 % memperoleh 6 sumber informasi.
Hasil uji hubungan menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan usia, dan tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang HIV/AIDS dengan : jenis kelamin, bidang ilmu, ataupun jumlah sumber informasi.
Beberapa saran untuk meningkatkan pengetahuan tentang HIV/AIDS pada siswa, antara lain memasukkan informasi tentang HIV/AIDS ke dalam kurikulum pelajaran di sekolah dan ekstrakurikuler, menambah koleksi perpustakaan tentang HIV/AIDS, mempersiapkan para guru Bimbingan dan Konseling (BK) untuk bisa menyampaikan informasi seputar HIV/AIDS kepada siswa, membuat acara-acara seputar HIV/AIDS seperti seminar, lomba debat, cerdas cermat, atau karya tulis bagi siswa, selain itu juga dapat dibentuk organisasi siswa peduli HIV/AIDS."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Risyda Zakiyah Hanim
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan skrining malnutrisi pada pasien HIV/AIDS menggunakan Modiffied Subjective Global Asessessment dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan bahwa kuisioner MSGA-HIV akurat dan reliable untuk menilai status resiko malnutrisi khusus pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various studies. Roy's Adaptation Model and Bandura's Cognitive Social Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing practice based on scientific evidence (evidence-based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency is practiced. As nursing care providers, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach in 1 main managed case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the application of malnutrition screening to HIV/AIDS patients using the modified Subjective Global Assessment and the results of this evidence- based nursing show that the Modified SGA HIV questionnaire is accurate and reliable for assessing the risk status of specific malnutrition in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, innovative knowledge education has been carried out related to the prevention of opportunistic infections in which educational media has also been formed to be barcoded and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLHIV."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2023
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Indira Perwita Sari
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk membuat model analisis data HIV AIDS dan
IMS untuk secara optimal dimanfaatkan pada program HIV AIDS dan IMS di
Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Metodologi penelitian menggunakan
desain kualitatif operasional research, dengan informan 4 orang. Instrumen yang
digunakan adalah data HIV AIDS dan IMS dari aplikasi SIHA offline tingkat
puskesmas, dengan cara wawancara mendalam. Hasil analisis adalah belum
optimalnya luaran aplikasi SIHA dalam mendukung proses analisis data sesuai
kebutuhan. Perlu dilakukan evaluasi ulang pada data input, proses dan output dari
sistem aplikasi SIHA.
ABSTRACT
The study aims to create a model of data analysis HIV AIDS, and STDs in
Puskesmas Karawaci Baru, Kota Tangerang. Research methodology using design the
qualitative of operational research, with informant 4 people. Instruments used is data
HIV AIDS, and STDs of offline SIHA applications from puskesmas, by means of indepth
interviews. The results of the analysis is not optimal the SIHA application
outcome in support of the process of data analysis as needed. Re-evaluation needs to
be done on the data input, process and output of the application system SIHA."
2014
S61232
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chahya Kharin Herbawani
"Laporan HIV/AIDS Triwulan 1 Tahun 2017 menyebutkan bahwa terjadi peningkatan jumlah kasus AIDS pada ibu rumah tangga, dari 172 orang pada tahun 2004 menjadi 12.302 kasus sampai bulan Maret 2017. Selain jumlah kasus yang terus meningkat, jumlah kumulatif AIDS menurut pekerjaan/status, ibu rumah tangga menempati urutan kedua terbesar yang menderita AIDS setelah kelompok lain-lain (Kemenkes RI, 2017).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga di wilayah kerja Puskesmas Bagor. Desain penelitian adalah cross-sectional. Jumlah responden yang diperoleh adalah 150 ibu rumah tangga. Data dianalisis dengan regresi logistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang berhubungan dengan upaya pencegahan HIV/AIDS pada ibu rumah tangga adalah riwayat tes HIV (p=0,028) dan keterpaparan informasi tentang HIV/AIDS (p=0,014). Pada analisis regresi logistik multivariat diketahui bahwa riwayat tes HIV merupakan faktor yang paling mempengaruhi upaya pencegahan HIV/AIDS oleh ibu rumah tangga (p=0,028 95% CI: 1,06-13,54). Pada ibu rumah tangga yang telah terpapar informasi tentang HIV/AIDS memiliki peluang 3,787 kali lebih tinggi untuk melakukan upaya pencegahan HIV/AIDS baik daripada ibu rumah tangga yang belum pernah melakukan tes HIV.
Direkomendasikan kepada kementrian kesehatan, dinas kesehatan dan tenaga kesehatan untuk mensosialikasikan tes HIV sejak pra-nikah dan melakukan pendidikan kesehatan terkait HIV/AIDS yang dapat menjangkau seluruh ibu rumah tangga. Seperti melalui kelompok PKK dan pengajian. Sehingga, ibu rumah tangga dapat terpapar informasi tentang HIV/AIDS.

The first quarter of HIV/AIDS report 2017 mentioned an increase in the number of AIDS cases among housewives, from 172 cases in 2004 to 12.302 cases by March 2017. Besides the increasing number of the HIV cases, the cumulative number of AIDS by occupation group showed that the housewives group was the second largest with AIDS after unidentified group (Indonesian Ministry of Health , 2017).
The aim of this study was to determine the factors that influence the act of HIV/AIDS prevention among housewives in the work area of Bagor Community Health Centre. The study design was cross-sectional. The number of respondent who had obtained was 150 housewives. The data were analyzed with logistic regression.
The result of the study showed that factor corellated with HIV/AIDS prevention among housewives were HIV testing (p=0,028) and information exposure about HIV/AIDS (p=0,014). In multivariate logistic regression analysis was known that HIV testing was the most influencing factor for HIV/AIDS prevention in housewives (p=0,028 95% CI: 1,06-13,54). The housewives who have been done the HIV testing have 3,787 times higher chace to doing HIV/AIDS prevention than those who have not do it.
It is recommended to the ministry of health, health offices and health workers to conduct the reproductive health education related to HIV/AIDS include the HIV testing as pre-marital program, also health education that can reach all housewives such as with organization of husewives group. Thus, housewives can be exposed to information about HIV/AIDS.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2018
T50337
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pasaribu, Ratna
"Semakin meningkatnya kasus HIV/AIDS di Indonesia sudah sampai pada tahap yang rnengkhuatirkan sedangkan obat yang bisa menyembuhkan sampai saat ini belum ditemukan. Khususnya DKI Jakarta saat ini menduduki peringkat pertama. Jakarta Utara yang merupakan salah satu daerah DKI Jakarta yang paling padat dan merupakan daerah pelabuhan memiliki mobilitas penduduk yang cukup tinggi dan marak dengan pelacuran sangat rentan untuk tempat berkembangriya HIV/AIDS. Berdasarkan pertimbangan inilah maka sejak Mei 1996 telah ditamukan program intervensi dengan pendekatan community-based yang bertujuan untuk memandirikan masyarakat dalam melakukan pencegahan HIV/ AIDS di Kecamatan Cilineing dengan sasaran tahap pertama adalah Kelurahan Cilineing.
Penelitian ini bertujuan untuk melihat sejauh mania dampak program intervensi tersebut terhadap pengetahuan, sikap dan praktek pencegahan HIV/AIDS. Dengan menggunakan rancangan penelitian kuasi eksperimen dimana Kelurahan Cilincing sebagai daerah intervensi dan Kelurahan Rorotan sebagai daerah kontrol. Total sampet 400 kepala keluarga berusia 15-49 tahun dimana 200 kepala keluarga dari daerah intervensi dan 200 kepala keluarga dari daerah kontrol, keluarga ini diwawancarai langsung ke nunah dengan menggunakan kuesioner. Data yang terkumpul dialah secara univariat, bivariat dan multivariat dengan menggunakan uji t, tabulasi silang dan regresi logistik.
Hasil analisis menunjukkan peningkatan terjadi namun tidak bermakna secara statistik baik pada kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/IAIDSnya sedang ( P = 0,862) dan kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDS tinggi (P = 0,625). Karakteristik yang berhubungan secara bermakna pada kelompok yang pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya sedang adalah lama pendidikan responden (P 0,003) dan media informasi (P = 0,000).
Pada Kelompok responden pengetahuan pencegahan HIV/AIDSnya tinggi tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P = 0,625). Variabel yang menunjukkan hubungan bermakna adalah pendidikan (P = 0,000) dan lama membaca (P=0,006). Bagi responden yang sikapnya negatif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna (P=0,129). Variabel yang berhubungan secara bennakna adalah pendidikan (P= 0,002) dan media informasi (P=0,000).
Peningkatan sikap pada kelompok responden yang memiliki sikap yang positif terhadap pencegahan HIV/AIDS tidak secara bermakna (P = 0,666) dan tidak ada veriabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna. Peningkatan praktek pencegahan pada kelompok yang pencegahan HIV/AIDSnya buruk tidak terjadi secaca bermakna dimana nilai P = 0,095. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama pendidikan responden (P = 0,003) dan media informasi (P = 0,000). Bagi kelompok responden yang praktek pencegahan HIV/AIDSnya baik tidak ditemukan adanya peningkatan yang bermakna dimana ditemukan nilai P = 0,231. Variabel yang menunjukkan hubungan yang bermakna adalah lama membaca dan umur responden.

The increasing of HIV/AIDS cases in Indonesia is now arrived on terrible condition meanwhile the medicine to cure is not found yet. Especially DKI Jakarta now take the first place on HIV/AIDS cases in Indonesia. North Jakarta as the part of DKI Jakarta is the highest population and harbor area which has the high population mobility and a lot of prostitution areas where the place of HI /AIDS could be well transmitted. Based on this condition since May 1996 the intervention program was organized which purpose to enable the community to prevent HIV/AIDS transmitting by themselves in Kecamatan Cilincing with the started area was Kelurahan Cilincing.
The objective of the study was to know the impact of intervention program on the community knowledge, attitude and practice about HIV/ AIDS prevention. The study used quasi-experiment design where Kelurahan Cilincing was the intervention area and Kelurahan Rorotan was the control are. The number of total samples were 400 households which were 200 households came from the intervention area and 200 households from control area. The households were interviewed door to door by using questioner. The collected data was analyzed by using t-test, cross -- tabulation and logistic regression.
The result showed the impact of program intervention was not statistically significant even the group with sufficient (P=0,862) and high (P=0,625) knowledge about IIIVIAIDS prevention. The variables those are showed significant relationship in group with sufficient knowledge about HIVIAIDS prevention were length of education (P= 0,003) and media of information factors (P= 0,000). The variables those are showed significant relationship with high knowledge about HIV/AIDS prevention were length of education (P=0,000) and length of reading factors (P= 0,006).
Respondent group with negative attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P=0,129) and the variables those are showed the significant relationship were length of education (P- 0,002) and media of information factors (P= 0, 000). The group with positive attitude to HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,666) and there was no variables which was significant relationship.
The improving of group with worse HIV/AIDS prevention was not statistically significant (P= 0,095). The variables those are showed significant relationship were length of education (P=0,003) and media of information factors (P= 0,000). For the group with good HIV/AIDS prevention was not significantly improved (P= 0,231) and no variables were significantly relationship."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Luthfi Adillah
"Praktek Spesialis Keperawatan merupakan sebuah proses penting dari pendidikan profesi dalam rangka mengaplikasikan peran perawat spesialis yang berdampak pada upaya peningkatan kualitas layanan keperawatan. Praktek ini dilakukan dan dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui berbagai penelitian. Model Adaptasi Roy dan Teori Sosial Kognitif Bandura di RSUP Fatmawati Jakarta. Tiga kompetensi yang harus dicapai dalam praktek residensi ini adalah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori keperawatan, menerapkan implementasi keperawatan yang berbasis bukti ilmiah (evidence based nursing practice), dan melakukan proyek inovasi keperawatan yang berguna bagi lahan yang menjadi tempat praktek residensi. Sebagai pemberi asuhan keperawatan, mahasiswa residensi telah memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan teori adaptasi Roy pada 1 kasus kelolaan utama dan 30 kasus resume pasien HIV/AIDS dengan berbagai infeksi oportunitis. Sebagai peneliti, mahasiswa residensi telah mengaplikasi penerapan permainan Kartu Inovatif Stop Stigma (KISS) dan hasil dari evidence based nursing ini menunjukkan peningkatan pengetahuan tentang HIV/AIDS dan menurunkan self stigma pada pasien HIV. Sedangkan sebagai innovator, telah dilakukan inovasi edukasi pengetahuan terkait pencegahan infeksi oportunistik yang mana media edukasi juga dibetuk dapat barcode dan hasil penerapan proyek inovasi ini menunjukkan manfaat yang sangat signifikan bagi peningkatan pengetahuan dalam melakukan pencegahan infeksi oportunistik pada ODHA.

Nursing Specialist Practice is an important process of professional education in order to apply the role of specialist nurses which has an impact on efforts to improve the quality of nursing services. This practice is carried out and developed based on science and technology through various research. Roy's Adaptation Model and Bandura's Social Cognitive Theory at Fatmawati General Hospital, Jakarta. The three competencies that must be achieved in this residency practice are providing nursing care using a nursing theory approach, implementing nursing implementation based on scientific evidence (evidence based nursing practice), and carrying out nursing innovation projects that are useful for the land where the residency practice takes place. As providers of nursing care, residency students have provided nursing care using Roy's adaptation theory approach to 1 primary management case and 30 resume cases of HIV/AIDS patients with various opportunistic infections. As researchers, residency students have applied the Innovative Stop Stigma (KISS) Card game and the results of this evidence-based nursing show increased knowledge about HIV/AIDS and reduced self-stigma in HIV patients. Meanwhile, as an innovator, we have carried out knowledge education innovations related to the prevention of opportunistic infections in which the educational media is also made of barcodes and the results of implementing this innovation project show very significant benefits for increasing knowledge in preventing opportunistic infections in PLWHA.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Irsanty Collein
"Penelitian ini bertujuan memperoleh pemahaman mendalam tentang makna spiritualitas pada klien HIV/AIDS dalam konteks asuhan keperawatan.Rancangan penelitian ini adalah kualitatif fenomenologi dengan desain deskriptif eksploratif. Penelitian ini memperoleh lima tema yaitu (1) mendekatkan diri kepada Tuhan, (2) menghargai hidup pasca diagnosis HIV, (3) butuh dukungan dari orang terdekat, (4) mempunyai harapan untuk kehidupan yang lebih baik di hari depan,dan (5) kebutuhan spiritual yang tidak terpenuhi. Sebanyak 7 partisipan berpartisipasi menceritakan pengalamannya. Metode wawancara mendalam dan pengamatan lapangan merupakan alat bantu pengumpulan data. Data di analisis menggunakan metode Collaizi (1978). Hasil penelitian menyarankan perawat perlu melakukan pengkajian spiritual pada klien HIV/Aids selama di rawat di RS sehingga perawat dapat memberikan intervensi keperawatan yang tepat untuk membantu klien

This study aims to explore the meaning of spirituality in HIV / AIDS patients in the nursing care at RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo. This research is a qualitative research phenomenology design with descriptive explorative. There were five themes in this research including more attach to God, respect for life after HIV diagnosis, need a support system, hope for a better life and patient's spiritual need?s were not fulfilled. Seven participants were recruited in this study 7 participants.In-depth interviews, field note and the observation sheet were used to collect data. The seven procedural steps proposed by Collaizi (1978) were utilized in data analysis.The result suggested nurses are supposed to make an assessment for spiritual needs as a nursing intervention and optimize nursing curriculum."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2010
T29407
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ainum Jhariah Hidayah
"Penyakit infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) sampai sekarang masih menjadi masalah kesehatan di dunia termasuk di Indonesia. Progresivitas penyakit pada pasien HIV/AIDS dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain faktor usia, genetik, penyakit infeksi lain seperti tuberkulosis dan hepatitis, faktor gizi, status imunologi dan lain-lain. Adanya pengobatan ARV belum mampu menyembuhkan penyakit namun mampu mengontrol progresivitas penyakit HIV dan AIDS dengan menekan replikasi virus, mengurangi timbulnya infeksi oportunistik. Walaupun program ini telah dilaksanakan, namun kematian akibat HIV tetap saja terjadi terutama pada tahun pertama pengobatan ARV.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prediktor yang berhubungan dengan kematian pada pasien HIV-AIDS yang mendapatkan terapi ARV di RS dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor Tahun 2008-2012. Desain studi yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan menggunakan data register ART dan Rekam Medik. Sampel berjumlah 396 pasien HIV yang menggunakan ARV. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Regresi Cox.
Hasil analisis multivariat menunjukkan prediktor kematian pasien HIV-AIDS yang mendapatkan ARV adalah status fungsional baring (RR=2,34, 95% CI:1,32-4,11), kategori IO berat (RR=2,11, 95% CI:1,26-3,54), dan status anemia (RR=2,56, 95% CI:1,74-3,77). Diperlukan perhatian khusus dan pemantauan bagi pasien HIV-AIDS yang menggunakan ARV dengan status fungsional baring, anemia, dan memiliki infeksi oportunistik yang berat.

Human Immunodeficiency Virus (HIV) is still an issue in health sector in the world, particularly in Indonesia. Progression of disease is influenced by various factors including age, genetic, and other infectious diseases such as tuberculosis and hepatitis, nutritional factors, and immunological status. ARV therapy has not been able to cure the disease yet is able to control the progression of HIV/AIDS by suppressing viral replication which reduce the incidence of opportunistic infections. Although the program has been implemented, the deaths from HIV continue to occur, especially in the first year of ARV treatment.
This study aims to investigate the predictors related to death in HIV-AIDS patients with ARV therapy in Dr. H. Marzoeki Mahdi Hospital in Bogor in 2008-2012. The study design was retrospective cohort using ART registration data and Medical Record. Number of samples were 396 HIV patients with ARV therapy. Data analysis was performed using Cox Regression.
The multivariate analysis showed that the predictors of deaths in HIV-AIDS patients with ARV therapy were functional baring status (RR = 2.34, 95% CI: 1.32-4.11), heavy IO category (RR = 2.11, 95% CI : 1.26-3.54), and anemia status (RR = 2.56, 95% CI: 1.74-3.77). Special attention and monitoring are required for HIV/AIDS patients taking antiretroviral medications with functional status of baring, anemia, and having severe opportunistic infections.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
T48422
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Dari sekitar 40 juta pengidap HIV/AIDS di dunia pada akhir tahun 2003,lebih dari 7 juta orang berada di kawasan Asia dan Pasifik.Ham 2 juta di antaranya ada di negara-negara Greater Mekong Subregion (GMS) Kambija ,Laos ,Myanmar,Thailand Vietnam dan prpinsi Yunnan Cina....."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>