Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 62892 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rissa Suherdini
"ABSTRAK
Vehicle Routing Problem (VRP) merupakan masalah kritis dan penting dalam bidang logistik untuk mendesain suatu jaringan transportasi yang efektif dan efisien. Di antara berbagai jenis VRP, Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) telah banyak dipelajari secara luas oleh banyak peneliti karena dalam prakteknya sangat relevan dengan operasi logistik. Namun, CVRP yang bertujuan meminimalkan perjalanan jarak keseluruhan atau meminimalkan waktu perjalanan ternyata tidak memenuhi persyaratan terbaru yaitu Green Logistics, yang memperhatikan pengaruh terhadap lingkungan. Pada skripsi ini mempelajari CVRP dari perspektif lingkungan yang disebut Environmental Vehicle Routing Problem (EVRP) dengan tujuan mengurangi dampak buruk pada lingkungan yang disebabkan oleh routing dari kendaraan. Dalam skripsi ini, pengaruh lingkungan diukur melalui jumlah emisi yang dikeluarkan pada saat melakukan aktifitas logistik. Salah satu teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah EVRP adalah dengan menggunakan metode metaheuristik yaitu algoritma Hybrid Artificial Bee Colony (HABC). Algoritma HABC merupakan modifikasi dari algoritma Artificial Bee Colony (ABC) dengan algoritma Clarke-Wright Savings untuk pembentukan rute awal.

ABSTRACT
The vehicle routing problem (VRP) is a critical and vital problem in logistics for the design of an effective and efficient transportation network. Among the various types of VRP, Capacitated Vehicle Routing Problem (CVRP) has been studied extensively because in practice it is very relevant to logistics operations. However, CVRP aimed at minimizing traveling distance or minimize overall travel time did not meet the latest requirements of Green Logistics, which pay attention to the effect on the environment. In this thesis studied the CVRP from an environmental perspective, called the Environmental Vehicle Routing Problem (EVRP) with the aim of reducing the adverse effect on the environment caused by the routing of vehicles. In this research, the environmental influence is measured through the amount of the emission , which is a widely acknowledged criteria and accounts for the major influence on environment. A hybrid artificial bee colony algorithm (HABC) is designed to solve the EVRP model. The artificial bee colony is a swarm intelligent, which mimics the foraging behavior of a honey bee swarm. An hybrid artificial bee colony algorithm is also proposed to improve the solution quality of the original version. HABC algorithm is a modification of the algorithm Artificial Bee Colony (ABC) algorithm Clarke-Wright Savings as the formation of the initial route.
"
Universitas Indonesia, 2016
S62595
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Paulus Bangun Martua
"Ant Colony Optimization (ACO) adalah salah satu algoritma approximate untuk penyelesaian permasalahan NP-hard dan salah satu metode state-of-the-art dalam penyelesaian masalah diskrit. Vehicle Routing Problem (VRP), salah satu permasalahan diskrit, dalam penelitian ini akan diselesaikan menggunakan algoritma ACO. Permasalahan VRP yang akan diselesaikan adalah 6 hasil penelitian mahasiswa Departemen Teknik Industri Universitas Indonesia. Hasil dari penyelesaian VRP menggunakan ACO menunjukkan bahwa fungsi tujuan jarak dari solusi dengan algoritma ACO lebih baik dari pendekatan yang digunakan pada penelitian sebelumnya.

Ant Colony Optimization (ACO) is one of approximate algorithm for solving NP-hard problem and state-of-the-art method for solving discrete problem. Vehicle Routing Problem (VRP), one of discrete problem, in this research will be solved using ACO algorithm. VRP problem that will be solved are the result of 6 student research that held by Industrial Engineering and Department, University of Indonesia. The result of solving VRP using ACO show that objective function of solution distance with ACO algorithm is better than previous approach in those research."
2011
S53
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Joanna Francisca Socaningrum
"ABSTRAK
Energi listrik saat ini telah menjadi salah satu kebutuhan penting bagi masyarakat. Namun, Meningkatnya kekhawatiran tentang pemanasan global yang menjadi perhatian di seluruh dunia, menjadikan dibuat berbagai kebijakan pengurangan emisi CO2 yang bertujuan untuk dapat mengurangi tingkat pemanasan global dari sektor ketenagalistrikan. Sistem kelistrikan Jawa-Bali merupakan sistem kelistrikan terbesar di Indonesia. Pada tahun 2019 kebutuhan energi listrik di sistem Jawa-Bali adalah sebesar 189.606 GWh dan beban
puncaknya adalah sebesar 27.973 MW. Saat ini bauran energi di Jawa-Bali masih didominasi oleh batubara sebesar 70%, dan gas bumi sebesar 21,22%, sedangkan pemanfaatan energi terbarukan hanya 7,71% dan sisanya masih menggunakan BBM sebesar 0,14%. Untuk meningkatkan pemanfaatan sumber energi terbarukan dan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dalam pemenuhan kebutuhan energi listrik, pemerintah menetapkan target bauran energi di Indonesia untuk energi terbarukan sebesar 23% pada tahun 2025 dan 31% pada tahun 2050. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh skenario perencanaan pengembangan kapasitas pembangkit dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang optimal dengan biaya terendah. Potensi sumber energi dan target bauran energi menjadi pertimbangan dalam penelitian ini. Optimasi model perencanaan pengembangan kapasitas pembangkit dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi Balmorel Model dengan pemrograman GAMS (General Algebraic Modeling System). Dari hasil penelitian diperoleh skenario dengan
total penambahan kapasitas pembangkit sebesar 15.035 MW dengan proyeksi total biaya investasi sebesar 901 Trilyun Rupiah menjadi skenario pengembangan kapasitas pembangkit dengan pemanfaatan sumber energi terbarukan yang paling optimal dengan biaya terendah. Hasil dari skenario tersebut diperoleh komposisi energi terbarukan di
sistem Jawa Bali meningkat menjadi sebesar 16,95% dalam jangka waktu 10 tahun ke depan.

ABSTRACT
Electricity has become one of the important needs for the society. However, the increasing concern about global warming has made various policies to reduce CO2 emissions aimed at reducing the level of global warming, especially from the electricity sector. The Java-Bali
electricity system is the largest electricity system in Indonesia. In 2019 the total electricity demand in the Java-Bali system is 189,606 GWh and the peak load is 27,973 MW. At present the energy mix in Java-Bali is still dominated by coal by 70%, and natural gas by 21.22%, while the utilization of renewable energy is only 7.71% and the rest are still using fuel by 0.14%. To increase the utilization of renewable energy sources and reduce the use of fossil fuels in meeting electricity demand, the government set a target of the energy mix in Indonesia for renewable energy by 23% in 2025 and 31% in 2050. The aims of this research are to develop a Generation Expansion Planning (GEP) model with optimal renewable energy sources at the lowest cost. Potential energy sources and energy mix targets are considered in this study. The optimization of GEP models in this research is carried out using the Balmorel Model with coded in GAMS (General Algebraic Modeling System). From the results, a scenario with a total generation expansion capacity of 15,035 MW and total investment cost of 901 Trillion Rupiah being the scenario with the most optimal renewable resources at the lowest cost. In this scenario, the composition of renewable energy in the Java-Bali system has increased to 16.95% in the next 10 years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Istiqomah
"ABSTRAK
Pemanasan global merupakan salah satu indikator bahwa bumi ini sedang berada pada kondisi tertentu yang memerlukan perhatian lebih besar dari sebelumnya. Dalam isu pemanasan global, Arktik menjadi salah satu kawasan yang menarik perhatian dunia karena efek pemanasan global paling besar dapat dilihat di kawasan ini. Pada tahun 1996, sebuah forum kerjasama bernama Dewan Arktik dibentuk. Tujuan utama dari forum ini adalah untuk melindungi lingkungan, melestarikan sumber daya alam yang tersimpan, dan melaksanakan pembangunan berkelanjutan bagi masyarakat di kawasan Arktik. Setelah hampir 24 tahun pembentukan forum ini, kondisi Arktik justru semakin memprihatinkan. Lapisan es yang semula tebal menutupi permukaan, kini semakin menipis seiring dengan semakin bertambahnya suhu bumi. Sumber daya alam yang terkandung di dalam kawasan ini juga perlahan mulai berkurang kadarnya, dan hal ini bukan digunakan untuk kepentingan masyarakat Arktik itu sendiri. Dengan menggunakan teori regional security complex, penelitian ini akan menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan forum ini, serta alasan atas ketidakmampuan forum Dewan Arktik dalam mencapai tujuan pembentukannya. Pertanyaan yang hendak dijawab dalam peneltian ini adalah Mengapa pasca Dewan Arktik terbentuk masih terjadi eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan serta militerisasi di kawasan Arktik yang menyebabkan dampak pemanasan global tidak berkurang di kawasan ini? Pertanyaan selanjutnya adalah Mengapa negara-negara anggota Dewan Arktik tidak dapat memenuhi komitmen awal pembentukannya?

ABSTRACT
Global warming is one of the indicator that the earth, to some extent, requires greater attention than it does before. On the issue of global warming, the Arctic has become one of the regions that has attracted global attention because of the greatest global warming effect could be seen in this region. On 1996, a cooperation forum, named the Arctic Council, was created. The main purposes of this forum are to protect the environment, to conserve the stored natural resources, and to manage sustainable development for people in Arctic. After nearly 24 years of its establishment, the Arctic condition is even more alarming. The layer of ice that was originally thick has become thinner as the earth's temperature increases. The natural resources contained in this region are also starting to diminish, but not for the good of Arctic society. Using the regional security complex theory, this research will analyze the factors that influence the formation of this forum, as well as the reasons for the inability of the Arctic Council forum to achieve its goals. The question that needs to be answered in this research is: Why is it that after the Arctic Council was establish there was still natural resources excessive exploitation and the militarization in the Arctic region that caused the effects of global warming to not diminish in this region? The next question is, why can't the members of the Arctic Council meet their commitments to establish the forum?."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Everien Dwi Lestari. author
"Quadratic Assignment Problem (QAP) merupakan masalah optimasi kombinatorial yang pertama kali diperkenalkan oleh Koopmans dan Beckman pada tahun 1957. QAP adalah masalah menempatkan n fasilitas pada n lokasi dengan tujuan meminimalkan total jarak. Pada skripsi ini, QAP diselesaikan dengan algoritma Hybrid Ant System (HAS) yang termasuk dalam Ant Colony Optimization (ACO). ACO merupakan suatu metode metaheuristik yang terinspirasi dari perilaku semut dalam mencari rute terpendek dari sumber makanan sampai kembali ke sarangnya. Pada algoritma HAS ini, terdapat sejumlah agen yang ditugaskan untuk membentuk rute perjalanan. Setiap agen secara acak ditugaskan membuat rute dari simpul awal sampai semua simpul dikunjungi dan menghasilkan solusi untuk QAP.

Quadratic assignment problems (QAPs) is one of combinatorial optimization that was introduced by Koopmans and Beckmann in 1957. QAP is assign n facilities to n locations by minimizing the total distance. In this skripsi, QAP problems can be solved by Hybrid Ant System (HAS) algorithm, these algorithm include in Ant Colony Optimization (ACO). ACO is a metaheuristic methods which encouraged from ants behavior in finding the shortest path among the food resources to their cage. By HAS algorithm, there are some agents assigned to create routes randomly from first points until all points visited, then it will result a solution for QAP."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56834
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bethany Elvira
"Economic Lot Scheduling Problem (ELSP) merupakan masalah penjadwalan produksi beberapa item pada mesin tunggal sehingga tingkat permintaan dapat tercapai tanpa adanya backorder dan total biaya (jumlah dari biaya penyimpanan inventori dan biaya setup) dapat diminimumkan. Tujuan dari penyelesaian ELSP adalah menentukan lamanya pemrosesan item yang sejenis yang disebut dengan panjang run atau ukuran lot dan menentukan urutan lot (sekuens produksi) yang meminimumkan total biaya. Salah satu jenis pendekatan ELSP adalah Time-varying Lot Sizes Approach, yaitu pendekatan yang memungkinkan ukuran lot yang berbeda bagi setiap item yang berbeda. Time-varying Lot Sizes ELSP dikenal sebagai masalah NP-hard sehingga banyak dilakukan penelitian menggunakan metode heuristik untuk menyelesaikan masalah ini. Pada skripsi ini, digunakan Algoritma Genetika Hibrida (Algoritma Genetika yang digabungkan dengan algoritma lain) untuk menyelesaikan Time-varying Lot Sizes ELSP sehingga diperoleh sekuens produksi yang meminimumkan total biaya.

Economic Lot Scheduling Problem (ELSP) is a problem of scheduling several items on a single machine in order to meet the demand without any backorder, so as to minimize the total cost (sum of inventory holding cost and setup cost). The purpose of solving ELSP is to determine the duration of processing the same item (called as run length or lot size) and determine the sequence of the lots (called as production sequence) that can minimize the total cost. One of the ELSP approaches is Time-varying Lot Sizes Approach, that is an approach which different lot sizes is possible to be produced for any item in the production sequence. Time-varying Lot Sizes ELSP is known as NP-hard problem and there are numerous research on heuristic algorithms to solve this problem. In this skripsi, Hybrid Genetic Algorithm (combination of Genetic Algorithm with another algorithm) is used to solve Time-varying Lot Sizes ELSP in order to get the production sequence which minimizes the total cost."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S55283
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harvey, L.D. Danny
New York: Prentice-Hall, 2000
551.6 HAR c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Conrado Maximanuel Cornelius
"ABSTRAK
Gugatan perubahan iklim dalam berbagai yurisdiksi hukum di berbagai belahan dunia kerap kali berakhir dengan penolakan oleh hakim walaupun tidak semuanya, disebabkan terutama kesulitan para penggugat membuktikan kausalitas antara perbuatan tergugat dengan kerugian yang dialami penggugat. Kesulitan ini timbul disebabkan perubahan iklim adalah diskursus yang dilingkupi ketidakpastian ilmiah serta kerugian yang ditimbulkannya berupa resiko kerusakan ekologis yang mengancam kelangsungan hidup manusia. Dalam tradisi doktrin hukum sampai saat ini, pemahaman pembuktian kausalitas konvensional tidak memungkinkan adanya pertanggungjawaban berdasarkan resiko. Keterbatasan kausalitas konvensional ini semakin nyata ditunjukkan melalui perspektif sosiologi masyarakat resiko yang dipelopori oleh Ulrich Beck. Teori masyarakat resiko menjelaskan bahwa ancaman bahaya yang dipersepsikan sosio-kultural mentransformasi suatu ancaman menjadi resiko. Ketika resiko muncul, maka ia akan diikuti dengan tindakan kehati-hatian. Tetapi melalui pendekatan kausalitas konvensional, tindakan-tindakan ini mustahil untuk dilakukan. Menurut Beck, perubahan iklim berada dalam situasi yang seperti ini. Untuk memungkinkan aspirasi sosio-kultural ini dapat diterima permohonannya di muka-muka pengadilan, penerapan prinsip kehati-hatian yang ditafsirkan secara kontekstual dapat memecahkan isu ketidakpastian ilmiah yang melingkupi diskursus perubahan iklim. Berangkat dari permasalahan ini, skripsi ini bertujuan untuk memberikan sebuah solusi terhadap ketidakpastian ilmiah dalam membuktikan kausalitas gugatan perubahan iklim dengan menerapkan Prinsip Kehati-Hatian.

ABSTRACT
Recent trends have shown the dismissals of many climate change lawsuit in different jurisdictions across the globe, is due to the plaintiffs rsquo inability to proof causation between defendant rsquo s conduct to the alleged losses suffered by plaintiffs. These dismissals are warranted given the fact that climate change discourses are faced with predicaments clouded with a significant degree of scientific uncertainty and exacerbated with its alleged losses being understood in terms of risk. Our existing legal scholarship hitherto recognizes no rules of torts whatsoever to justify the imposition of liability on conjectural losses such as risks. The downsides arising from the limitations posed by conventional causation doctrine would best be described through Ulrich Beck rsquo s risk society theory. According to Beck, threats are transformed into risks through a cultural construction. On Beck rsquo s account, the notion of risk implies the existence of scientific uncertainty. The realization of risk entails the necessity of taking precaution measures. But under a conventional causation approach, such undertaking would be proven impossible. According to Beck, climate change is thus situated within such context. This thesis endeavors, under this scenario, to explain how precautionary principle can serve as a recourse to solve the inhibitions posed by scientific uncertainty situations in climate change litigations, in which its application would justify the undertaking of precautionary measures responding to uncertain risks."
2017
S69025
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Yan
"Masalah optimisasi portofolio adalah masalah untuk mencari portofolio dengan return maksimal dan risiko minimal. Pada skripsi ini, digunakan model optimisasi portofolio multi objektif. Algoritma Multi-objective Co-variance based Artificial Bee Colony M-CABC digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi portofolio. Algoritma M-CABC merupakan pengembangan dari algoritma Artificial Bee Colony ABC menggunakan konsep kovariansi statistik dan dipakai untuk masalah optimisasi portofolio. Implementasi dilakukan dengan menggunakan lima sampel data OR-Lib; port1, port2, port3, port4, dan port5. Hasil yang didapat dibandingkan dengan unconstrained efficient frontier dari lima sampel data. Dari hasil simulasi, Algoritma M-CABC menghasilkan solusi yang cukup dekat dengan solusi pada unconstrained efficient frontier.

Portfolio optimization problem is a problem to find portfolio with maximum return and minimum risk. In this skripsi, multi objective portfolio optimization model is used. Multi objective Co variance based Artificial Bee Colony M CABC algorithm is used to solve porto folio optimization problem. M CABC algorithm is developed from Artificial Bee Colony ABC algorithm using statistical co variance concept and is used for portfolio optimization problem. Implementation is done using five OR Lib data samples port1, port2, port3, port4, dan port5. Obtained results is compared with unconstrained efficient frontier of five data samples. From simulation results, M CABC algorithm gives solutions that is near solutions on the unconstrained efficient frontier."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Horel, John
New York: John Wiley & Sons, 1997
363.7 HOR g
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>