Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 116861 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Melati Laksmindra Isnandari
"Penelitian ini menguji kemampuan saham sebagai instrumen inflation hedge. Kerangka teori yang digunakan adalah Fisher Hypothesis. Objek penelitian ini merupakan saham industri di delapan negara Emerging Market Asia. Inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah unexpected inflation yang dihasilkan dari pemodelan ARIMA. Dengan menggunakan data bulanan pada periode 2001-2014 hasil penelitian ini menunjukkan bahwa saham industri beverage building material commodity chemical construction and material electric utilities food and beverage tobacco dan utilities memiliki kemampuan sebagai instrumen inflation hedges memiliki kemampuan sebagai instrumen inflation hedge.

This study examined the capability of stocks as instruments for hedging against inflation. The theoretical framework used in this study is the Fisher Hypothesis. The objects of this study are the industry shares in eight Emerging Market Asian countries. Inflation used in this study is the unexpected inflation resulting from ARIMA modeling. By using monthly data in the period of 2001-2014 the results of this study indicate that stocks of beverage building material commodity chemical construction and material electric utilities food and beverage tobacco dan utilities have the capability as an inflation hedge instruments."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61824
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mutiara Nita
"[Didasarkan pada Teori Fisher Effect bahwa inflasi dan return saham memiliki hubungan searah dan setidaknya one-on-one, sehingga saham dapat menyediakan lindung nilai atas inflasi. Mengambil sampel delapan negara di Asia, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, China, Korea, dan Jepang menggunakan metode kointegrasi Johansen dan VECM. Penelitian akan mencoba meneliti keseimbangan jangka panjang antara variabel indeks harga saham dan harga barang (CPI) dan pola lindung nilai atas inflasi yang dapat disediakan oleh indeks saham di masing-masing negara, baik menggunakan indeks saham gabungan maupun unggulan. Kemampuan lindung nilai ini terbukti pada indeks saham gabungan Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Cina, dan Korea. Menggunakan indeks saham unggulan, hasil yang serupa terlihat pada Indonesia, Malaysia, Singapura, sedangkan hasil yang berbeda ditunjukkan oleh Thailand dan Filipina. Analisis cross country menunjukkan bahwa indeks saham gabungan Malaysia, Thailand, dan Singapura memiliki kemampuan lindung nilai atas inflasi Indonesia., Based on the Fisher Effect theory that stocks return and inflation have a positive one-on-one relationship, thus the common stocks can provide a hedge against inflation. This research is aimed to analyze the long-run relationship between stock price index and goods price (inflation) in eight Asian countries (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, The Philippines, China, Korea, and Japan) using Johansen Cointegration and VECM method. The result is aimed to be interpreted as a hedging capability of common stock indexes against inflation, with country’s composite index as well as blue chip stocks index in each country. The hedging capability is shown by the composite index of Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, China, and Korea. Using the blue chip stock index, similar pattern is seen in Indonesia, Malaysia, and Singapore, while a different pattern is seen in Thailand and The Philippines. The cross-country analysis shows that the composite index of Malaysia, Thailand, and Singapore can provide a hedge against Indonesian inflation.]"
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S59917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bagus Adriawan Oktaviano
"ABSTRAK
Tujuan dari penulisan karya akhir ini adalah untuk mengetahui portofolio optimal atas saham-saham di negara-negara emerging market Asia Tenggara yang diwakili oleh indeks LQ45 untuk Indonesia, indeks FBM KLCI untuk Malaysia, indeks SET50 untuk
Thailand dan indeks PSEi untuk Filipina dengan menggunakan metode Mean-Variance
Markowitz. Selain itu penelitian ini juga menganalisa apakah melakukan diversifikasi
pada pasar saham di negara-negara emerging market Asia Tenggara dapat memberikan
manfaat bagi investor, terutama investor dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina
sendiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa portofolio optimal atas gabungan sahamsaham
di negara emerging market Asia Tenggara dapat menghasilkan portofolio yang
paling efisien dengan rasio Sharpe yang lebih besar daripada portofolio optimal di
Indonesia, Malaysia, Thailand dan Filipina, oleh karena itu berinvestasi di negara-negara
emerging market Asia Tenggara dapat memberikan manfaat bagi investor dari Indonesia,
Malaysia, Thailand dan Filipina.

ABSTRACT
The purpose of this research is to define the optimum portfolio of stocks in Southeast
Asia emerging market countries by using LQ45 index from Indonesia, FBM KLCI index
from Malaysia, SET50 index from Thailand and PSEi index from Philippines. The
method that used to define the optimum portfolio is the Markowitz?s Mean-Variance. The
other purpose of this research is to analyze whether diversification in Southeast Asia
emerging market countries give benefit to the investor, especially investor from
Indonesia, Malaysia, Thailand and Philippines. The result shows that the optimum
portfolio of Southeast Asia emerging market countries generate the highest Sharpe Ratio,
thus diversification in Southeast Asia emerging market countries give benefit to investors
from Indonesia, Malaysia, Thailand and Philippines"
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Prasetyo Budi Utomo
"ABSTRAK
Hasil penelitian sebelumnya yang sudah banyak dilakukan dan memiliki hasil yang inkonklusif menjadi latar belakang penelitian ini, penelitian ini ingin mencari hubungan antara pertumbuhan ekonomi, inflasi , dan perkembangan pasar saham secara dua arah. Penelitian dilakukan pada 7 negara berkembang Asia, dan mengambil data pasar saham tiap ? tiap negara. Penelitina ini menggunakan metode VAR dan juga Granger Causality Test. Dimana hasil penelitian akan lebih diarahkan untuk mendapatkan perbandingan hasil dari tiap ? tiap negara dan bagaimana hasil tersebut dapat memperngaruhi pada kebijakan apa yang seharusnya diambil oleh pemerintah dan perusahaan yang terdaftar di pasar saham tiap ? tiap negara

ABSTRACT
The background of this reserach is the inconclusive results from many similiar reserach before this. This reserach tri to figure out the causal relationship between,economic growth, inflation, dan stock market development in seven countries that still developing in Asia, This reserach uses the data from each countries stock market. Methodology of this reserach is by using VAR, and Granger Causality Test. The purpose of this reserach is to compare the results in each country, adn the results is able to influence on regulation that should be taken from each countries by regulators and listed company, based on the results of this research."
2016
S62898
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cornelia Ayu Purwandari
"Studi ini menyelidiki efek antara penuaan populasi dan tingkat inflasi di berbagai negara, termasuk negara ekonomi maju dan negara berkembang. Analisis regresi menggunakan Fixed Effect Model (FEM) menunjukkan hubungan negatif yang konsisten dan signifikan secara statistik antara rasio ketergantungan lansia dan tingkat inflasi di semua sampel negara yang berbeda. Kenaikan 1% rasio ketergantungan lansia berkorelasi dengan penurunan signifikan 0,266% pada tingkat inflasi. Hasil ini menunjukkan bahwa seiring bertambahnya proporsi penduduk lanjut usia, inflasi akan melemah. Hal ini konsisten dengan gagasan bahwa populasi yang menua mengubah pola pengeluaran, meningkatkan tabungan, dan menurunkan permintaan barang dan jasa, sehingga kemudian menurunkan inflasi. Efek non-linear juga diidentifikasi menggunakan model Panel Threshold Regression (PTR) dengan single threshold. Estimasi menghasilkan nilai threshold optimal untuk rasio ketergantungan lansia di seluruh negara sebesar 8,89%. Efek positif dihasilkan oleh rasio di bawah nilai threshold, sedangkan efek negatif jika rasio di atas threshold. Sebagai implikasi kebijakan, temuan ini menyoroti perlunya pendekatan khusus untuk mengatasi dampak inflasi akibat population aging dengan memperhitungkan faktor demografis dalam mempengaruhi inflasi. Studi selanjutnya perlu untuk melihat efek menurut komponen pembentuk inflasi agar dapat diidentifikasi transmisi efek dari sisi permintaan.

This study investigates the effects of population aging on the inflation rate across countries, including both advanced economies and emerging markets from 2001 to 2020. Using the Fixed Effect Model (FEM), regression analysis demonstrates a consistent and statistically significant negative correlation between the old age dependency ratio and the inflation rate across all country. A 1% increase in the old dependency ratio corresponds to a 0.266% reduction in the inflation rate. This result suggests that as the proportion of the elderly population increases, inflation will weaken. This is consistent with the idea that an aging population changes spending patterns, increases savings, and lowers demand for goods and services, thereby lowering inflation. The Panel Threshold Regression (PTR) model with a single threshold is also used to identify non-linear effects. The estimations result in an optimal threshold value of 8.89% for the old dependency ratio. Positive impact is observed when the ratio is less than the threshold, but negative effect is observed when the ratio exceeds the threshold. As a policy implication, these findings highlight the need for a specific approach to address the impact of inflation due to population aging by taking into account demographic factors in influencing inflation. Future studies need to look at the effects according to the components contributing to inflation in order to discover the demand side transmission effects."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Priyadi Wuliyanto
"Hasil penelitian mengenai default risk dengan menggunakan data saham di Amerika oleh Vassalou dan Xing (2004) secara empirik membuktikan bahwa ada hubungan yang positif antara default risk dengan return saham. Sedangkan, hasil riset dari Gharghori, Chan, Faff. (2009) di Australia dengan menggunakan data Australia membuktikan bahwa antara default risk dengan return saham tidak ada hubungan yang positif. Metode penelitian ini menggunakan metode perhitungan default risk yang dipakai oleh Vassalou dan Xing (2004) yang merupakan pengembangan dari Option based Black-Scholes-Metode Merton (1974). Hasil penelitian dengan menggunakan data saham ASEAN memberikan hasil tidak ada hubungan yang positif antara default risk dan return saham. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa di wilayah ASEAN default risk tidak memberikan hasil positif terhadap return saham

Vassalou dan Xing (2004) emprical result on default risk in equity returns research in American stocks stated positive relationship between default risk in equity returns. Meanwhile Gharghori, Chan, Faff. (2009) researched on Australian stocks stated negative relationship between default risk in equity returns. This study follows default risk calculation method by Vassalou dan Xing (2004) as further development of Option based Black-Scholes-Metode Merton (1974). Research results on ASEAN stocks market there is negative relationship between default risk and equity returns"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syamsi Juan Andikabuana
"Meski literatur bisnis internasional telah menemukan pentingnya pengaruh pemerintah negara asal dalam internasionalisasi pasar negara berkembang, hanya ada sedikit penelitian tentang pengaruh pemerintah terhadap wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia. Studi ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan ini dengan mengamati apakah investasi luar negeri perusahaan Indonesia dapat dipengaruhi oleh pemerintah. Studi ini juga berargumen bahwa kemampuan perusahaan dapat memoderasi hubungan ini. Kami menggunakan beberapa metode penelitian dan menemukan dampak dari hubungan antara kepemilikan pemerintah dan investasi luar negeri. Namun, dampak tersebut tidak signifikan. Penelitian lebih lanjut dapat mengkaji masalah ini dengan lebih seksama untuk menemukan bukti yang lebih substansial.

Though International business literature found the urgency of the home country's government influence in emerging market internationalization, there is still a limited research about the government influences on the Southeast Asian region, especially Indonesia. This study tries to address this oversight by looking at whether Indonesian companies’s overseas investment could be influenced by the government. The study also argue that the firm capabilities could moderate this relationship. We carried out multiple methods and found an effect on the relationship between government ownership and overseas investment. Yet, it is insignificant. Future research could investigate this further to gather more substantial evidence."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Iqbal
"Studi ini menyelidiki pengaruh ESG Score terhadap performa perusahaan (operasional, keuangan, dan pasar) di industri environmentally sensitive. Studi ini menganalisis pengaruh ESG score terhadap performa perusahaan sebelum dan selama krisis pandemi Covid-19 di negara emerging market untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda untuk melengkapi kesenjangan dalam penelitian yang ada. Untuk menguji hipotesis, peneliti menggunakan regresi dengan panel data menggunakan database Thomson Reuters Refinitiv Eikon™ untuk menganalisis data dari 704 perusahaan dengan kategori environmentally sensitive terdaftar yang dipilih dari 16 negara emerging market antara tahun 2016 dan 2021. Temuan yang diperoleh dari hasil empiris menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara ESG Score dan kinerja operasional (ROA), kinerja keuangan (ROE) dan kinerja pasar (TQ) perusahaan sebelum krisis pandemi Covid-19. Temuan lainnya, tidak ada hubungan yang signifikan juga antara ESG Score dan ROA, ROE dan TQ. Studi ini menyoroti apakah pandemi Covid-19 berkontribusi pada hubungan antara ESG Score dan kinerja perusahaan, terutama untuk industri environmentally sensitive di negara emerging market

This study investigates the effect of ESG Score on firm performance (operational, financial, and market) in environmentally sensitive industries. This study analyzes the effect of ESG score to firm performance before and during the Covid-19 pandemic crisis in emerging market countries to see from different perspectives to complement the gaps in existing research. To test the hypotheses, researcher used regression with panel data using the Thomson Reuters Refinitiv Eikon™ database to analyze data from 704 environmentally sensitive listed companies selected from 16 emerging market countries between 2016 and 2021. The findings obtained from the empirical results show that there is no significant relationship between ESG Score and operational performance (ROA), financial performance (ROE) and market performance (TQ) of companies before the Covid-19 pandemic crisis. Another finding is that there is no significant relationship between ESG Score and ROA, ROE and TQ during the pandemic crisis. This study highlights whether the Covid-19 pandemic contributes to the relationship between ESG Score and firm performance, especially for environmentally sensitive industries in emerging market countries."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nadya Fitri
"Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana emas dapat berfungsi sebagai alat hedging yang sempurna untuk mengatasi dampak buruk terjadinya inflasi pada suatu Negara. Hal ini dilihat dari pengaruh expected dan unexpected inflasi terhadap return emas. Hasilnya ternyata hanya unexpected atau unanticipated inflation yang memiliki pengaruh terhadar return emas, berbeda dengan Vietnam dimana expected dan unexpected memiliki pengaruh yang sama-sama kuat terhadap return harga emas di Negara tersebut.

This study aims to analyze the extent to which gold can serve as a perfect hedging instrument to address the adverse effects of inflation on a State. It is seen from the influence of expected and unexpected inflation to return the gold. The result was just unexpected or unanticipated inflation which has the effect to gold returns, in contrast to Vietnam where expected and unexpected influence equally strong against the return of the gold price in the country. This is largely determined by economic and political conditions in each of these countries. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
S57701
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Feby Widyatantri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode optimasi mean-variance Markowitz (1952) dengan menetapkan konstrain durasi untuk portofolio investasi yang terdiri dari indeks obligasi Pemerintah negara-negara emerging market Asia dalam mata uang lokal. Adapun data return historis yang digunakan berasal dari indeks obligasi (bond index) harian negara Indonesia, Malaysia, Thailand, Philippines dan Korea dari index provider (dengan ijin) untuk periode tahun 2010-2019. Penelitian ini memperlihatkan bahwa strategi komposisi portofolio yang dihasilkan dari proses optimasi tersebut memberikan Sharpe ratio tertinggi untuk data indeks obligasi harian periode bulan Januari sampai dengan Juni 2020 (out-of-sample) dibandingkan dengan beberapa strategi tanpa konstrain durasi, seperti capitalization-weighted dan equally-weighted, maupun beberapa strategi lainnya dengan konstrain durasi. Dari hasil pemantauan kinerja akhir bulan pada periode Januari sampai dengan Juni 2020, kinerja Sharpe ratio dengan strategi optimal tersebut mulai mengalami peningkatan setelah volatilitas pergerakan pasar akibat kekhawatiran terhadap dampak pandemi COVID-19 mencapai puncaknya sekitar bulan Maret 2020. Strategi optimasi yang dihasilkan penelitian ini dapat menjadi alternatif bagi investor institusi yang konservatif dalam menetapkan alokasi aset sebagai kebijakan investasi (investment policy) dalam jangka panjang untuk mendapatkan eksposur di emerging market Asia sebelum menambah eksposur ke asset class lainnya seperti obligasi korporasi dan saham di emerging market Asia.

This study applies Markowitzs mean-variance optimization method (1952) by setting duration constraint for investment portfolio consisting of Asian emerging market local currency government bond indexes. The historical return data used in this study are obtained from daily bond indexes of Indonesia, Malaysia, Thailand, the Philippines, and Korea provided by an index provider (with permission) for the period of 2010-2019. This study shows that the portfolio composition strategy resulting from the optimization provides the highest Sharpe ratio for the period of January to June 2020 (out-of-sample) compared to several other strategies without any duration constraint, such as capitalization-weighted and equally-weighted, as well as other strategies with duration constraint. End-of-month performance monitoring between January 2020 and June 2020 indicates that the Sharpe ratio of the optimal strategy began to increase after market volatility due to COVID-19 pandemic anxieties which peaked around March 2020. The optimization strategy in this study would be an alternative strategy for conservative institutional investors to perform asset allocation as a long-term investment policy to have exposure to Asian emerging market before adding other asset classes, such as Asian emerging market corporate bonds and stocks."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>