Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 107712 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ohlala Ahrinawangi Prioko
"Memelihara kenyamanan visual berarti memastikan bahwa penghuni mendapatkan kualitas pengelihatan yang baik dan cukup untuk melakukan segala aktivitas yang ada. Hal ini sangat dibutuhkan karena pencahayaan yang baik dapat menciptakan suasana yang produktif. Dilihat dari betapa pentingnya pencahayaan dikehidupan sehari-hari, benar bila dikatakan bahwa pencahayaan adalah aspek penting yang perlu dipertimbangkan disetiap bangunan. Pencahayaan yang baik adalah yang tersebar merata, tidak buram atau terlalu terang, dan yang meminimalisir penggunaan energi.
Skripsi ini membahas cara untuk mencapai kenyaman visual dan efisiensi cahaya pada siang hari dan malam hari. Beberapa cara untuk mencapai hal ini adalah dengan menggunakan jendela dan pencahayaan buatan. Kemudian, skripsi ini juga berhubungan dengan tugas studio arsitektur yang berlokasi di antara Hay Street dan Churchill Avenue, Subiaco, Western Australia. Hasil dari percobaan pada skripsi ini dihasilkan oleh beberapa perangkat lunak seperti Autodesk Ecotect dan Velux Daylight Visualizer. Sementara itu, hasil dari percobaan pencahayaan buatan akan dihitung secara manual.

Preserving visual comfort means making sure that people are provided with good views, sufficient and right quality lighting to do their activities since decent lighting is required for a productive environment to create comfort and the sense of controlling the environment. By seeing at how vital lighting is in our daily life, it is true to say that lighting is a very important aspect that need to be considered in every building aspect. Better lighting is the one that is well-distributed, not too blurry nor strong, and minimizes the usage of energy.
This thesis elucidates how to accomplish visual comfort and lighting efficiency during day time and night time. Some of the ways to achieve this is by using windows and artificial lighting. Also, this thesis also related to the design project from Architectural Design and Technical Integration Studio which is located between Hay Street and Churchill Avenue, Subiaco, Western Australia. The result would be generated by using various softwares such as Autodesk Ecotect and Velux Daylight Visualizer, while the artificial lighting will be calculated manually.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S61598
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Thalfah Nael Amalina
"Ekspresi dalam arsitektur adalah pemikiran arsitek yang tertuang dalam perwujudan sebuah tempat yang terlihat dari pembentukan elemen-elemen ruang di dalamnya. Tempat yang ekspresif ini tidak hanya berkaitan dengan pengalaman ruang manusia namun juga persepsi manusia terhadap ruang, yang sebagian besar adalah persepsi visual dan kinestetik. Prinsip-prinsip pada teori persepsi visual Gestalt dan Ekologi dengan pergerakan manusia di dalam ruang menjadi acuan dalam pembentukan tempat yang ekspresif. Pengalaman ruang manusia di dalam tempat yang ekspresif harus memiliki alur dan narasi perjalanan antar ruang yang jelas. Saat itulah manusia mengerti akan makna tempat yang ekspresif tersebut.

Expression in architecture is an architect's thought that is conveyed through the making of place, which is seen through the creation of spatial elements inside it. This expressive place is not only related to human's spatial experience, but also human's perception in a space, mostly visual and kinesthesia perception. The principles in Gestalt and Ecological theories of visual perception along with human movement in a space become references in the making of expressive place. Human's spatial experience in an expressive place should have natural, flow and clear narrative along the spaces. In this way, human can capture the meaning of the expressive place."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S47118
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cattleya Tiara Delina
"Skripsi ini membahas tentang sejarah dan definisi karya seni patung, definisi dan kriteria ruang publik, dan tata cara pencahayaan yang baik bagi karya seni patung yang terletak di ruang publik outdoor khususnya saat malam hari. Patung tidak hanya berfungsi mengisi ruang-ruang interior dalam suatu bangunan, tetapi juga dapat menyatu dengan ruang publik outdoor. Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan saat menata cahaya pada patung agar dapat mencapai suatu penataan cahaya yang baik dan optimal. Selain itu, hasil terbaik dapat tercapai jika skema pencahayaan individual (hanya untuk objek patung) bekerja sama dengan pencahayaan bagi keseluruhan distrik atau area.

This thesis discusses the history and definition of sculpture, the definition and criteria of public space, and the lighting technique for sculpture that located in outdoor public spaces. Sculpture not only serves to fill interior spaces in a building, but also can be integrated with an outdoor public spaces especially at night. There are several aspects that must be considered when arranging the light on the sculpture in order to achieve the best and optimal arrangement of light. Furthermore, the best results can be achieved if the individual lighting scheme (only for sculpture) collaborating with the lighting of the entire district or area.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52576
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Diah Oktaffenti
"ABSTRAK
Tesis ini membahas tentang arsitektur nokturnal. Nokturnal yang dimaksud merupakan arsitektur yang memiliki kondisi kurangnya cahaya alami seperti sinar matahari dan bahkan tanpa cahaya sama sekali. Karena nokturnal mempunyai karakter ruang yang berbeda dari diurnal atau waktu siang hari, maka perancangan arsitektur pada tesis ini dilakukan dengan mencoba metode layering data konteks pada programming dari forces atau indikator yang menjadi basis seperti, deteksi kelembapan atau suhu, cahaya gelap dan getaran atau gelombang suara yang didasari juga dari perpindahan komunal atau juga kebutuhan hidup dari para pengguna ruang pada konteks malam hari. Pendekatan yang dilakukan pada konteks malam hari yang dilakukan ditujukan untuk memahami aspek-aspek kehidupan nokturnal yang juga dengan cara mengambil perspektif ruang malam hari dari dunia hewan dan tumbuhan yang diantaranya seperti, kalelawar dan noctiluca scintillans. Perancangan arsitektur nokturnal ini dilakukan pada sebuah tempat yang sudah memiliki karakter seperti malam hari, yaitu goa. Goa yang memiliki variasi dari intensitas cahaya yang telah didata dan dianalisa dalam tesis ini, yaitu Goa Pindul di Yogyakarta. Tidak hanya keberagaman intensitas cahaya yang akan dikembangkan pada tesis perancangan ini, tetapi juga pola pergerakan tumbuhan, hewan dan juga manusia secara individu yang mampu menelususi ruang nokturnal dan hal ini juga dikenal dalam siklus nychthemeron.

ABSTRACT
This thesis is about nocturnal architecture. Nocturnal in this meaning is an architecture that has a condition of lack of natural light such as sunlight and even no light at all. Because the nocturnal has a different space characters than diurnal or day time, the architectural design of this thesis is done by trying the layering method of context data on the programming of the forces or indicators on which to base such as, humidity or temperature detection, dark light and vibration or sound waves which is also based on the communal displacement or the living necessities of space users in the context of the night. Approaches made to the night context are intended to understand the aspects of nocturnal life as well as by taking the perspective of night spaces from the animal and plant world such as, bats and noctiluca scintillans. Nocturnal architecture design is done on a place that already has a characters like the night, namely cave. That cave has variations of the intensity of light that has been recorded and analyzed in this thesis, namely Pindul Cave in Yogyakarta. Not only is the diversity of light intensity to be developed in this design thesis, but also the pattern of movement of plants, animals and humans individually capable of tracing the Nocturnal space and this is also known in the nychthemeron cycle."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T50329
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irene Stephanie
"Berjalan-jalan di koridor dan berbelanja di dalam suatu toko merupakan salah satu cara pengunjung mal melakukan rekreasi. Di antara semua jenis toko, toko pakaian merupakan toko yang paling menarik perhatian pengunjung saat berekreasi. Setiap toko pakaian bersaing untuk menciptakan tampilan depan toko yang menarik karena dengan melihat tampilan depan suatu toko pakaian, pengunjung dapat memperkirakan jenis pakaian, target usia, kelas pengunjung, hingga kisaran harga pakaian yang dijual toko tersebut.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana respon pengunjung terhadap suatu tampilan depan toko pakaian di mal. Agar respon pengunjung mudah dibedakan, studi kasus dilakukan pada toko-toko pakaian yang masih berada pada satu kelompok perusahaan. Berbagai cara seperti wawancara, pengisian kuesioner, dan meninjau langsung lokasi telah dilakukan untuk memperoleh data mengenai unsur-unsur tampilan depan toko pakaian yang dapat mempengaruhi persepsi visual pengunjung serta parameter yang dimiliki pengunjung terkait dengan usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, dan kebisaaan pengunjung.

Walking in the corridor and shopping in the store is a way of mall visitors to get recreation. Among the all types of stores, clothing stores are the stores that attracted the most visitors' attention. Every clothing stores compete to create an attractive store's front display because with seeing a front view of clothing store, visitors can predict what type of cloth, the age target, class of visitors, to the range of price in the stores.
This final report aims to determine how visitors' respond to the front view of a clothing store in a mall. In order to easily differentiate the respond of visitors, this case of studies conducted in the clothing stores that are in one group of company. Various ways such as interviewing, filling out the questionnaire, and surveying the location have been made to obtain data about the elements of clothing stores' front view that may affect visual perception of visitors and visitors' parameters that related with age, sex, occupation, and habit.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43251
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Christina Eugenia Natasha
"Fotografi Arsitektur memiliki tingkat kemiripan yang cukup tinggi dengan subjek foto sehingga berfungsi sebagai media representasi. Representasi dalam arsitektur digunakan untuk membantu arsitek mengomunikasikan ide dalam karyanya melalui tanda-tanda kepada masyarakat luas. Semiotika merupakan salah satu cara masyarakat memahami ide-ide tersebut. Skripsi ini membahas mengenai bagaimana masyarakat membaca tanda dalam foto arsitektural melalui teori semiotika dengan studi kasus foto Perpustakaan UI. Semiotika dalam fotografi pernah dibahas oleh Roland Barthes melalui teori Order of Signification. Pada akhirnya, skripsi ini menyimpulkan bahwa foto arsitektural dapat mereproduksi tanda-tanda dan menyampaikan pesan yang ingin dikomunikasikan seorang arsitek kepada audiens melalui karyanya.

Architectural Photography has a high level of resemblance to the subject of a photograph that it serves as a medium of representation. In Architecture,representation is used to assist the architect to communicate his ideas to the audience. Semiotics is one of many ways to help people to understand and interpret signs. This thesis discusses about how people read signs in an architectural photograph by using semiotics theory with the case study being an architectural photograph of University of Indonesia’s Library. Roland Barthes is one of the few theorists who have ever discussed about semiotics in photography through his Order of Significance theory. In the end, this thesis concludes that architectural photographs can reproduce signs and helps to convey the message that architect wants to communicate to the audience through his work."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Azrar Hadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Pardede, Adeline Melissa
"Skripsi ini membahas tentang pengaruh walkability di pusat kota bagi manusia yang berkegiatan di pusat kota Seperti yang kita ketahui pusat kota berpengaruh bagi kegiatan ekonomi kota Pusat kota juga merupakan area perpaduan antara kegiatan ekonomi dan sosial di mana kedua hal ini yang menjadi tujuan utama masyarakat kota berkegiatan sehari hari Calthorpe 2000 Untuk mendukung kehidupan manusia di pusat kota dalam perancangannya pusat kota dijadikan tempat untuk bekerja bertinggal dan berekreasi Gallion and Eisner 1993 Sehingga untuk mencapai realisasi agar pusat kota dapat menjadi tempat untuk bekerja bertinggal dan berekreasi perlu menganalisa aktor yang berperan di pusat kota Aktor tersebut tentunya adalah manusia Dengan menggabungkan pandangan Jan Gehl dan Robert Florida penulis menyimpulkan bahwa manusia sebagai aktor di pusat kota memiliki tiga peran yaitu a manusia sebagai individu b manusia sebagai bagian dari komunitas dan c manusia sebagai bagian dari kehidupan publik Di mana peran tersebut dapat kita amati di Jalan Hal ini karena manusia di pusat kota memiliki karakteristik 'street level culture' Sehingga bila walkability terdapat di pusat kota akan mendukung keberadaan jalan sebagai tempat yang dapat menghadirkan banyak manusia sehingga dapat ditemukan banyaknya manusia yang ada di jalan jalan pusat kota tentunya hal ini akan membuat pusat kota menjadi lebih aman dan manusia di pusat kota dapat melakukan kegiatan sehari harinya dengan gembira.

This paper discusses how walkability in city centre could support the people that have daily activities in there As we know city centre had an effect on city finance City centre also a mix area between financial activities and social activities which are these two things become a destination of the people in everyday life Calthorpe 2000 By designing the city centre to become a place for work live and play it is all to support the living in city centre Gallion and Eisner 1993 Thus to achieve that goal for city centre become a place for work live and play in realization somehow we should analyze the actor that takes place in city centre Those actors are surely the people By mixing the idea from Jan Gehl and Robert Florida we could find that people in city centre has 3 roles which are a people as individual b people as a part of community and c people as a part of public life And those roles we could find in the street of city centre It is because basically people in city centre has a characteristic which known as 'street level culture' So that if there is a walkability in city centre that could support the sidewalks as a place to invite the people Thus we could find there will be so many people in the streets of city centre And of course this condition could make the city centre more safe and lively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54736
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Budi Adelar Sukada
Bandung: Bina Budhaya, 1983
720 BUD r
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nurrul Helen
"Komik merupakan medium unik yang menggabungkan dua jenis representasi yaitu gambar dan teks untuk menyampaikan informasi dengan harapan dapat menghasilkan respon tertentu dari pembaca. Arsitektur di dalam komik tidak hanya digunakan sebagai background untuk menginformasikan kepada pembaca dimana suatu adegan terjadi (sense of place) dan untuk membangun emosi tertentu (sense of depth), namun arsitektur juga dapat digunakan sebagai elemen pembangun cerita di dalam komik. Studi kasus yang digunakan adalah komik "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution" oleh BIG dan komik "Durarara" oleh Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda dan Akiyo Satorigi.

Comic book is a unique medium which combines two kinds of representations, images and words, to convey informations in hope to gain response from the readers. Architecture in comic book is not only used as background to establish sense of place and sense of depth to the readers, but also can be used as the constructor elements of the story in the comic book. The cases study for this topic are "Yes is More, An Archicomic of Architectural Evolution", a comic book by BIG and "Durarara", a comic book by Ryohgo Narita, Suzuhito Yasuda and Akiyo Satorigi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52675
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>